commit to user
b. Penjualan Selling Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang
dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan
adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
c. Pembelian Buying Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika
penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
d. Penyimpanan Stooring Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya
disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang, perlu adanya
penyimpanan pergudangan. e. Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan
ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas
barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan standardisasi barang ini dimaksudkan agar barang yang akan
dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.
2. Fungsi Distribusi Tambahan
Distribusi mempunyai fungsi tambahan yang hanya diberlakukan pada distribusi barang-barang tertentu. Fungsi tambahan tersebut di
antaranya adalah sebagai berikut. a. Menyeleksi
Kegiatan ini biasanya diperlukan untuk distribusi hasil pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha.
commit to user
Misalnya, produksi tembakau perlu diseleksi berdasarkan mutustandar yang biasa berlaku, produksi buah-buahan diseleksi
berdasarkan ukuran besarnya. b. MengepakMengemas
Untuk menghindari adanya kerusakan atau hilang dalam pendistribusian, maka barang harus dikemas dengan baik.
3. Jenis-jenis Distribusi Barang a. Distribusi Intensif
Adalah cara distribusi dimana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin sehingga dapat
secara intensif menjangkau semua lokasi dimana semua konsumen itu berada.
b. Distribusi Selektif Adalah cara distribusi dimana barang-barang disalurkan oleh
beberapa penyalur saja atau selektif. Distribusi jenis ini tidak akan selektif apabila diterapkan untuk menyalurkan barang-barang
konveniens atau barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari, karena tidak akan mampu untuk menjangkau tempat tinggal konsumen yang
dalam hal ini tentu saja menyebar.
4. Macam-macam Distribusi Barang Swastha dan Irawan 1997, 295 1. Untuk barang konsumsi
a. Distribusi Langsung Produsen – Pemakai Industri
Produsen menjual barang-barangnya langsung kepada konsumen akhir. Keuntungan dari distribusi langsung adalah
ketika produsen menjual langsung kepada konsumen akhir, mereka mempunyai kontrol penuh atas harga yang dikenakan
kepada konsumen.
commit to user
b. Distribusi Tidak Langsung 1. Produsen – Pengecer – Konsumen Akhir
Produsen menggunakan perantara pengecer yang membeli barang dari produsen dan menjual ke konsumen akhir.
2. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Akhir Distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan
dinamakan distribusi tradisional. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh
konsumen dilayani pengecer saja. 3. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen Akhir
Disini produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran
distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar.
4. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Akhir
Dalam distribusi ini, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada
pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama
agen penjualan.
2. Untuk Barang Industri a. Distribusi Langsung
Produsen – Pemakai Industri Produsen menjual barang-barangnya tanpa menggunakan
perantara.
commit to user
b. Distribusi Tidak Langsung 1. Produsen – Distributor Industri – Pemakai Industri
Distributor industri berperan sebagai perantara untuk menyalurkan produk-produknya kepada pemakai industri.
2. Produsen – Agen – Pemakai Industri Produsen menggunakan agen untuk menyalurkan
produk. 3. Produsen – Agen – Distributor Industri – Pemakai Industri
Merupakan distribusi yang panjang karena ada kegiatan penyimpanan sebelum dijual langsung kepada pemakai
industri karena unit penjualan lainya kecil.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi barang 1. Pertimbangan Pasar
a. Konsumen atau Pasar Industri Bila pasar konsumen menggunakan lebih dari satu saluran. Bila
pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan.
b. Jumlah Pembeli Potensial Jika jumlah konsumen relatif lebih kecil dalam pasarnya, maka
perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.
c. Kosentrasi Pasar Secara Geografis Untuk daerah kosentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan
tinggi untuk perusahaan data menggunakan distribusi industri. d. Jumlah Pemesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya.
commit to user
e. Kebiasaan Dalam Pembelian Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri
sangat berpengaruh
pula terhadap
kebijaksanaan dalam
penyaluran.
2. Pertimbangan Barang a. Nilai unit
Jika nilai unit barang yang dijual rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang.
b. Besar dan berat barang Manajemen harus mmpertimbangkan ongkos angkut dalam
hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan.
c. Mudah rusaknya barang Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahaan tidak perlu
menggunakan perantara. d. Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri.
e. Barang standart dan pesanan Bila yang dijual barang standart maka dipelihara sejumlah
persediaan pada penyalur dan begitu juga sebaliknya. f. Luas produk line
Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik.
3. Pertimbangan Perusahaan a. Sumber Pembelanjaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar.
commit to user
b. Pengalaman dan Kemajuan Manajemen Biasanya perusahaan yang mengeluarkan barang baru ingin
memasuki pasaran baru lebih suka menggunakan perantara yang sudah mempunyai pengalaman.
c. Pengawasan Saluran Faktor pengawasan saluran kadang-kadang menjadi pusat
perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya. d. Pelayanan yang Diberikan oleh Penjual
Produsen harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya.
4. Pertimbangan Perantara a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara
Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, maka produsen akan bersedia menggunakanya sebagai penyalur.
b. Kegunaan Perantara Sebagai penyalur apabila dia dapat membawa barang produsen
dalam persaingan dan mempunyai inisiatif atau usul tentang barang baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen Bila perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh
produsen, maka produsen dapat memilihnya. d. Volume Pejualan
Produsen cenderung memilih perantara yang menawarkan barang dalam volume yang besar untuk jangka waktu yang lama.
e. Ongkos Jika ongkos dalam penyaluran dapat lebih ringkas dengan
digunakannya perantara, maka dapat dilaksanakan terus.
commit to user
C. PROSEDUR DISTRIBUSI BARANG