Jalan Ruang Terbuka Hijau

commit to user Wilayah terbuka = = × 100 = 30,03 Pada perumahan Galmas Residence perbandingan antara wilayah terbangun dengan wilayah terbuka adalah 69,97 : 30,03 sehingga tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa perbandingan antara wilayah terbangun dengan wilayah terbuka adalah 60 : 40. Tujuan dari menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang terkait dengan pasokan air bersih dapat tercapai.

5.3. Prasarana, Sarana dan Utilitas Lingkungan Perumahan

5.3.1. Jalan

Salah satu prasarana penting yang harus disediakan secara baik dan terpadu adalah prasarana jalan, khususnya jalan di kawasan perumahan yang juga merupakan bagian penting dari suatu kota dalam sistem jaringan jalan sekunder. Akses jalan menuju perumahan Galmas Residence adalah jalan dan liris yang merupakan jalan arteri menuju Yogjakarta. Bentuk perkerasan dari jalan tersebut adalah perkerasan lentur dengan sirtu pasir batu dimana lapis permukaan dilapisi dengan pavingblok. Jalan di dalam lingkungan Perumahan Galmas Residence menggunakan pavingblok, dengan karakteristik sebagai berikut : Tabel 5.2. Karakteristik Jalan Lingkungan Lebar Jalan Panjang Total Jalan 5 m 2140 m 4 m 40 m Total 2180 m Sumber : PT. Galmas Cipta Graha Tahun 2006 Jalan lingkungan dalam kawasan perumahan Galmas Residence berupa pavingblok, sedangkan dalam site plan digambarkan bahwa jalan lingkungan commit to user dalam kawasan perumahan berupa aspal. Sehingga pelaksanaan pembangunan jalan dalam kawasan perumahan tidak sesuai dengan site plan yang telah ada

5.3.2. Ruang Terbuka Hijau

Kawasan perumahan perlu menyediakan Ruang Terbuka Hijau RTH yang bermanfaat untuk menjaga kualitas dan kesimbangan lingkungan di sekitar kawasan. Ruang terbuka hijau bermanfaat tidak langsung seperti perlindungan tata air, konservasi hayati atau keanekaragaman hayati dan bermanfaat langsung seperti kenyamanan fisik teduh, segar disekitarnya. Pada Perumahan Galmas Residence terdapat empat ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai penghijauan dengan luas yang berbeda-beda yaitu 90 m 2, 160 m 2 , 70 m 2 dan 80 m 2 . Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia No. 34PERMENM 2006 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan, luas wilayah ruang terbuka hijau paling sedikit 10 sepuluh persen dari luas wilayah kawasan perumahan, maka luasnya adalah : Luas RTH = = = 931,8 m 2 Luas ruang terbuka hijau pada site plan seluas 400 m 2 , sedangkan luas terbuka hijau jika dihitung mengacu pada Peraturan Menteri Negara Perumahan Rkyat seluas 931,8 m 2 . Sehingga luas ruang terbuka tidak sesuai dengan Peraturan Menteri No. 34 PERMEN 2006 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas Kawasan Perumahan. commit to user 40

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN