2.6 Dasar-Dasar Pengelasan
2.6.1 Definisi Pengelasan
Pengelasan menurut
DIN Deutsche Industrie Normen
adalah ikatan
metalurgi
pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, pengelasan adalah sambungan
setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas, dimana dalam proses penyambungan ini terkadang disertai dengan tekanan dan material
tambahan
filler
material. Tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan logam las sampai leleh, sehingga bahan logam las tersambung
dengan atau tanpa kawat las sebagai bahan pengisi dan menghasilkan sambungan yang kontinyu.
Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan
sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisian lubang-lubang pada coran. Membuat
lapisan las pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam-macam reparasi lainnya.
Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan
las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan
disekitarnya.
2.6.2 Las Busur Listrik
Las busur listrik merupakan pengelasan yang sering dipakai pada proses pengelasan. Pengelasan busur listrik adalah pengelasan dimana percikan bunga
api listrik terjadi akibat hubungan singkat antara dua kutub listrik yang teronisasi dengan udara melalui penghantar batang elektroda yang sekaligus dapat
digunakan pula sebagai bahan tambah atau bahan pengisi dalam pengelasan. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.12 Las busur listrik
http:sumber-kita.blogspot.com
Pola pemindahan logam cair tersebut sangat mempengaruhi sifat mampu dari las logam. Secara umum dapat dikatakan bahwa logam mempunyai sifat
mampu las tinggi apabila pemindahan terjadi dengan butiran yang halus. Sedangkan pola pemindahan cairan dipengaruhi oleh besar kecilny arus dan
komposisi dari bahan fluks yang digunakan. Selama proses pengelasan bahan fluks yang digunakan untuk membungkus elektroda mencair dan membentuk
kerak yang kemudian menutupi logam cair yang berkumpul ditempat sambungan dan bekerja sebagai penghalang oksidasi. Dalam beberapa fluks bahannya tidak
dapat terbakar, tetapi berubah menjadi gas dan berfungsi sebagai pelindung dari logam cair terhadap oksidasi dan menjaga nyala busur listrik.
2.6.3 Bahan