116
E. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menemukan keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu peneliti tidak dapat menemukan dokumentasi video pada bentuk penyajian Tari Kebo
Kinul periode I versi pelengkap upacara bersih desa dan periode II versi dramatari permain anak. Hal ini dikarenakan pada periode I versi pelengkap
upacara bersih desa masih terbatas pada teknologi yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan serta keterbatasan narasumber. Selanjutnya pada periode
II versi dramatari permainan anak tidak ditemukan dokumentasi video karena seniman koreografer dalam dramatari permainan anak tersebut memang tidak
pernah mendokumentasikannya. Hanya saja diperoleh sebuah foto pada tahun 2003 oleh Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Sukoharjo.
117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Tari Kebo Kinul merupakan tari tradisional kerakyatan di Kabupaten Sukoharjo yang telah mengalami perkembangan hingga
mengalami tiga masa periode. Periode pertama tahun 1950-1980 Kebo Kinul sebagai tari rakyat dalam pelengkap upacara bersih desa dan sebagai
permainan anak. Kemudian periode kedua tahun 1980-2009 Kebo Kinul berkembang menjadi seni pertunjukan dramatari perkembangan dari
pelengkap upacara bersih desa dan dramatari perkembangan dari permainan anak. Selanjutnya di periode ketiga tahun 2010-2015 oleh Dinas
Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kebo Kinul dikembangkan menjadi seni pertunjukan berbentuk tari rampak.
Seiring berjalannya waktu Tari Kebo Kinul mengalami perubahan dan perbaikan dari tahun 1950-2015 untuk mencapai kemapanan dalam
penataan dari bentuk penyajian yang terdiri dari gerak, pola lantai, tata rias dan busana, tempat pertunjukan, serta perlengkapan tari dengan tidak
meninggalkan tradisi bentuk keaslian dari Tari Kebo Kinul itu sendiri. Perkembangan yang terjadi pada Tari Kebo Kinul adalah perkembangan
yang mengikuti dan menyesuaikan kondisi, situasi, trend, serta masyarakat pendukung pada jamannya.
Perkembangan dan pelestarian Tari Kebo Kinul tersebut tidak lepas dari dukungan para seniman baik penari dan pengrawit, pemerintah daerah,
serta masyarakat setempat.