SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENILAI PEMBENTUKAN TIM PENILAI

209 c. Dalam hal terdapat anggota yang pensiun atau berhalangan 6 enam bulan atau lebih, maka ketua mengusulkan penggantian anggota secara definitif sesuai masa kerja yang tersisa kepada pejabat yang berwenang menetapkan Tim Penilai. d. Dalam hal terdapat anggota yang ikut dinilai, ketua dapat mengangkat anggota pengganti. e. Dalam hal komposisi jumlah anggota tim penilai tidak dapat dipenuhi, maka anggota tim penilai dapat diangkat dari PNS lain yang mempunyai kompetensi dalam penilaian prestasi kerja Pustakawan. 5. Pejabat yang mengangkat dan memberhentikan tim penilai a. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk Tim Penilai Pusat. b. Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk Tim Penilai Unit Kerja. c. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya atau pejabat di bawahnya yang ditunjuk paling rendah Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian di instansi pusat selain Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk Tim Penilai Instansi. d. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi kepustakawanan untuk Tim Penilai Provinsi. e. Sekretaris Daerah KabupatenKota atau pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi kepustakawanan untuk Tim Penilai KabupatenKota. f. RektorKetua Sekolah TinggiDirektur Akademi Politeknik untuk Tim Penilai Perguruan Tinggi. 210 6. Sekretariat Tim Penilai Untuk membantu tim penilai dalam melaksanakan tugas- tugasnya dibentuk sekretariat tim penilai dengan ketentuan sebagai berikut: a. Sekretariat tim penilai dipimpin oleh seorang ketua sekretariat tim penilai; b. Sekretariat tim penilai dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. 7. Tim Penilai Teknis a. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dapat membentuk tim teknis yang anggotanya terdiri atas para ahli baik yang berstatus sebagai PNS atau bukan PNS yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. b. Tugas tim teknis memberikan saran dan pendapat kepada ketua tim penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu. c. Tim teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada ketua tim penilai. d. Pembentukan tim teknis hanya bersifat sementara apabila terdapat kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu.

D. ANGGARAN TIM PENILAI

Anggaran yang diperlukan untuk kegiatan tim penilai masing- masing adalah: 1. Tim Penilai Pusat dan Tim Penilai Unit Kerja dibebankan kepada anggaran Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2. Tim Penilai Instansi dibebankan kepada anggaran instansi yang membentuk Tim Penilai Instansi. 211 3. Tim Penilai Provinsi dibebankan kepada anggaran pemerintah provinsi. 4. Tim Penilai KabupatenKota dibebankan kepada anggaran pemerintah kabupatenkota. 5. Tim Penilai Perguruan Tinggi dibebankan pada anggaran perguruan tinggi masing-masing. 212

BAB VII KETENTUAN PERALIHAN

A. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya berlaku secara penuh paling lambat 1 Juli 2016. B. Nama Jabatan Fungsional Pustakawan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 132M.PAN122002 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya disesuaikan dengan nama Jabatan Fungsional Pustakawan berdasarkan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. C. Pembentukan dan susunan tim penilai wajib memenuhi persyaratan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya dan Peraturan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.