Alat Bahan dan Alat Penelitian .1 Bahan Penelitian

3.2.2 Alat

Penelitian Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: a. Jangka Sorong Jangka sorong digunakan untuk mengukur dimensi spesimen. Adapun gambar dari jangka sorong diperlihatkan pada gambar 3.4. Gambar 3.4 Jangka sorong b. Timbangan digital Timbangan digital digunakan untuk memperoleh berat dari serat dan bahan-bahan lain. Timbangan digital yang digunakan diperlihatkan pada gambar 3.5. Gambar 3.5 Timbangan digital Adapun spesifikasi dari timbangan digital yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi timbangan digital Merk HENHERR Tipe ACS-H Readability 0.02 gram Maximum capacity 3 kg Universitas Sumatera Utara c. Cawan Tuang Cawan tuang berfungsi sebagai tempat pengadukan material komposit sebelum dituang ke dalam cetakan. Cawan ini terbuat dari plastik. Bahan plastik dipilih agar mempermudah peneliti untuk melihat campuran yang ada di dalamnya karena setiap sisi cawan tembus pandang. Cawan tuang diganti tiap kali pencampuran. Hal ini dilakukan demi menghindari terjadinya reaksi campuran spesimen lama dengan spesimen baru. Gambar cawan tuang dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Cawan tuang d. Kaca Kaca digunakan sebagai alas dan menutup bagian atas cetakan. Hal ini dilakukan agar komposit yang dicetak mengikuti bentuk cetakan dengan baik. Kaca yang digunakan berukuran 22 cm x 22 cm dengan ketebalam 5 mm sebanyak 2 buah. Kaca yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Kaca Universitas Sumatera Utara e. Sendok Plastik Sendok plastik berfungsi mengaduk campuran komposit. Pengadukan dilakukan perlahan-lahan hingga campuran rata. Gambar sendok plastik ditunjukkan pada gambar 3.8. Gambar 3.8 Sendok plastik f. Cetakan Cetakan untuk pengujian tarik terbuat dari bahan logam. Sedangkan cetakan untuk pengujian impak terbuat dari baahn kaca. Cetakan berfungsi untuk memberi bentuk pada spesimen. Ukuran dari cetakan mengikuti standar ASTM D 638 untuk spesimen uji tarik dan ISO 179 untuk spesimen uji impak. Gambar cetakan uji tarik dan cetakan uji impak yang digunakan dapat dilihat pada gambar 3.9. a b Gambar 3.9 a Cetakan spesimen uji tarik b Cetakan spesimen uji impak Universitas Sumatera Utara g. Alat Uji Tarik Alat uji kekuatan tarik digunakan untuk mengetahui kekuatan dari suatu material yang telah dibentuk berdasarkan ukuran standar untuk pengujian tarik. Gambar alat uji tarik diperlihatkan pada gambar 3.10. Gambar 3.10 Alat uji tarik Adapun spesifikasi alat uji tarik yang digunakan diperlihatkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Spesifikasi alat uji tarik Merk Shimadzu Servopulser Model EHF-EB 100 KN-20L Capasity 100KN±25 mm No. Seri 141103900121 Hydraulic Fluid Source - Hydraulic Power Supply QF- 20A - Hydraulic Pump Model 3112 Controller Type 4826 Electric Motor 11 KW x 4P Supply Voltage 3 Phase, 200220 V 5060 Hz region Universitas Sumatera Utara h. Alat Uji Impak Alat uji impak digunakan untuk mengetahui ketangguhan relatif dari suatu material dengan mematahkan benda uji yang terbuat dari material tersebut. Gambar alat uji impak diperlihatkan pada gambar 3.11. Gambar 3.11 Alat uji impak Adapun spesifikasi alat uji impak yang digunakan diperlihatkan pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Spesifikasi alat uji impak Merk Wolpert Tipe CPSA Com. No. 8803104 0000 3.3 Pembuatan Spesimen Bentuk dari spesimen pengujian tarik dan impak dapat dilihat pada gambar 3.12. Metode yang dilakukan dalam proses pembuatan spesimen adalah hand lay- up. Adapun langkah-langkah pembuatan spesimen dari komposit ini adalah: 1. Mempersiapkan semua alat dan bahan. 2. Menimbang semua bahan menurut takarannya masing-masing, yaitu 4 rockwool dan 96 resin polyester untuk komposisi satu, 8 rockwool dan 92 resin polyester untuk komposisi dua, 12 rockwool dan 88 resin polyester untuk komposisi tiga. Adapun komposisi antara resin dengan katalis Universitas Sumatera Utara dengan perbandingan 15,15 gram resin ditambahkan katalis sebanyak 5 tetes pipet tetes. 3. Mengoleskan permukaan cetakan dengan wax. 4. Meletakkan cetakan di atas permukaan yang rata, yaitu kaca. 5. Mencampurkan rockwool dan resin polyester sesuai dengan takaran komposisi dan aduk hingga tercampur rata selama 3 menit untuk komposisi satu, 5 menit untuk komposisi dua, dan 7 menit untuk komposisi tiga. 6. Menambahkan katalis pada campuran sesuai komposisi yang ditentukan dan aduk kembali 1 menit. 7. Menuangkan campuran ke dalam cetakan dan ratakan permukaan campuran pada cetakan. 8. Menjepit cetakan dengan kaca menggunakan ragum tangan untuk memberikan tekanan pada cetakan. 9. Selanjutnya membiarkan campuran tersebut pada tekanan atmosfir dan suhu kamar selama 24 jam. 10. Spesimen yang sudah kering dilepas dari cetakan. a b Gambar 3.12 a Spesimen uji tarik, b Spesimen uji impak 3.4 Pengujian Tarik Tujuan dilakukannya pengujian tarik adalah untuk mengetahui kemampuan bahan tersebut menahan beban maksimum dan sejauh mana material tersebut bertambah panjang. Universitas Sumatera Utara

3.4.1 Set Up Pengujian Tarik