Perumusan Masalah Batasan Masalah Sistematika Penulisan

manusia saat selama jutaan tahun. Rockwool memiliki sifat ringan, tahan api, dan menyerap kebisingan. Melalui penelitian ini diharapkan didapatkan suatu bahan komposit yang ringan dan memiliki sifat mekanik mechanical properties yang baik.

1.2. Perumusan Masalah

Tren terkini dalam pembuatan struktur pesawat adalah dengan menggunakan bahan komposit sebagai elemen yang utama dengan sifat mekanik yang baik dan berbobot ringan. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian pada material komposit rockwool dan resin polyester untuk aplikasi pesawat tanpa awak UAV. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan adalah meneliti sifat mekanik dari bahan komposit tersebut melalui uji tarik statik dan impak.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui karakteristik dari komposit rockwool dan polyester melalui mechanical propertiesnya.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari penelitian adalah: 1. Mengetahui pengaruh komposisi serat rockwool dan resin polyester terhadap kekuatan tarik komposit polyester diperkuat serat rockwool. 2. Mengetahui pengaruh komposisi serat rockwool dan resin polyester terhadap kekuatan impak komposit polyester diperkuat serat rockwool. 3. Memperoleh nilai massa jenis material.

1.4. Batasan Masalah

Adapun batasan dari permasalahan ini hanya dibatasi pada kajian untuk mendapatkan mechanical properties komposit bermatriks polyester diperkuat Universitas Sumatera Utara serat rockwool dengan pengujian tarik statik dan harga kekuatan impak dengan pengujian impak serta memperoleh nilai massa jenis dari material tersebut.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari 5 bab. Dimana pada bab pertama memberikan gambaran menyeluruh mengenai tugas akhir yang meliputi pembahasan tentang latar belakang, perumusan dan batasan masalah, tujuan dan sistematika penulisan. Pada bab dua berisikan landasan teori dan studi literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan untuk menganalisa persoalan. Pada bab tiga memuat mencakup alat dan bahan yang digunakan, tempat dan waktu penelitian, metode pembuatan spesimen dan pengujian, diagram alir penelitian, variable penelitian serta berisi langkah-langkah pengujian yang digunakan dalam pengamatan. Pada bab keempat berisikan tentang hasil dan pembahasan, berisi tentang hasil pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil pengujian. Pada bab kelima berisikan tentang kesimpulan dan saran, berisikan jawaban dari tujuan dari penelitian dan selanjutnya daftar pustaka serta lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesawat Tanpa Awak atau Unmanned Aerial Vehicle UAV, adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata, kamera, maupun muatan lainnya. Pesawat tanpa awak memliki bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakter yang bervariasi. Kontrol pesawat tanpa awak ada dua variasi utama, variasi pertama yaitu dikontrol melalui pengendali jarak jauh dan variasi kedua adalah pesawat yang terbang secara mandiri berdasarkan program yang dimasukan kedalam pesawat sebelum terbang. Pesawat tanpa awak juga semakin banyak digunakan untuk keperluan sipil non militer seperti pemadam kebakaran, keamanan non militer atau pemeriksaan jalur pemipaan. Pesawat tanpa awak sering melakukan tugas yang dianggap terlalu kotor dan terlalu berbahaya untuk pesawat berawak. Penggunaan komposit ringan sangat penting dalam meningkatkan kemampuan terbang UAV di udara. Untuk alasan bobot, aluminium adalah satu- satunya logam yang digunakan dalam UAV. Penggunaan komposit dapat mengurangi bobot keseluruhan UAV hingga 15-45 tergantung pada tingkat penggunaan komposit. Pengurangan bobot di atas 50 memerlukan komposit yang biayanya lebih mahal. Komposit telah digunakan dalam komponen beban sederhana, yang terdiri dari sekitar 20 dari bobot pesawat. Untuk pengurangan bobot lebih lanjut, komposit harus digunakan dalam komponen beban yang lebih tinggi seperti ekor, sayap dan badan pesawat. Plastik jenis termoset lebih banyak digunakan dibandingkan termoplastik karena plastik jenis termoset mudah mengisi serat, sehingga memungkinkan untuk memproduksi bagian berbentuk kompleks. Termoset memberikan kekuatan dan kekakuan tinggi setelah proses curing. Resin jenis termoset antara lain Universitas Sumatera Utara