Preparasi, Deposisi dan Pelapisan TiC
a b
c
d e
f
g h
i Gambar 16. Gambar
arc
saat proses pelapisan dengan TIG menggunakan Ar sebagai gas pelindung; pada arus 10 A a, pada arus 40 A b dan pada arus 70 A c; menggunakan He
sebagai gas pelindung pada arus 10 A d, pada arus 40 A e, dan pada arus 70 A f; menggunakan Ar-He sebagai gas pelindung g pada arus 10 A g, pada arus 40 A h dan
pada arus 70 A i.
a b
c Gambar 17. Gambar simulasi suhu
arc plasma
yang dihasilkan oleh TIG dengan gas argon a, helium b dan campuran argon-helium c Spille, 2009.
Berdasarkan simulasi
arc
plasma pada Gambar 17, diketahui bahwa suhu arc plasma yang dihasilkan oleh TIG bisa mencapai 20.000 K jika dilakukan pada satu titik selama 8 detik
Schnik
et al
, 2006. Namun dalam penelitian ini jarak elektroda dengan permukaan substrat dijaga kira-kira 2 cm dengan waktu sekitar 1 detik, yang berarti suhu
arc
terestimasi jauh di bawah 20.000 K. Apabila dilihat dari kristalinitas TiC pada difraktogram XRD Gambar 19
dan 21, suhu
arc
diestimasi mencapai 1289
o
C. Swift
and
Koc, 1999. Dalam penelitian Schnik
et al.
2006, dikatakan bahwa jenis gas pelindung berbeda menghasilkan karakteristik
arc
yang berbeda pula. Misalnya pada argon, dengan laju alir gas yang kecil dapat menghasilkan
arc
yang tajam dan suhu sangat tinggi di sekitar elektroda, sehingga sangat cocok untuk aplikasi pelapisan atau pengelasan yang membutuhkan suhu
tinggi, selain itu penggunaan gas pelindung argon mengurangi abrasi yang terjadi pada elektroda Schnik
et al
, 2006. Pada penelitian Traidia
et al
. 2011 juga dikatakan bahwa arc yang dihasilkan ga sarogn memiliki bentuk mirip bel sehingga memiliki wilayah cakupan
arc
yang lebih luas dibanding helium. Pada gas helium, membutuhkan laju alir gas yang lebih tinggi untuk dapat menghasilkan
arc
bersuhu tinggi. Karakteristik
arc
yang dihasilkan oleh helium adalah cenderung tumpul pada laju alir rendah, sehingga tidak mudah menyebabkan
kerusakan pada substrat. Namun apabila dilihat dari segi ekonomis, helium kurang disarankan untuk digunakan sebagai gas pelindung karena selain biaya untuk pengadaan gas
yang terlampau mahal, helium juga menyebabkan abrasi pada elektroda Schnik
et al
, 2006. Untuk campuran argon dengan helium, karakteristik
arc
yang dihasilkan lebih mendekati karakteristik dari argon yaitu
arc
yang berbentuk mirip bel namun karena adanya pengaruh dari gas helium, menyebabkan bentuk
arc
menjadi sedikit lebih ramping jika dibandingkan dengan pada gas argon saja Traidia
et al
, 2011. Pada penelitian Traidia
et al
. 2011, dijelaskan bahwa penambahan gas helium pada gas argon menyebabkan bertambahnya aliran
panas dan densitas panas menjadi semakin besar sehingga suhu maksimum yang dicapai menjadi lebih tinggi Tridia
et al
, 2011.