EFFECT OF LEADERSHIP AND MOTIVATION ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES AT VISTA GRAIN BANDAR lAMPUNG

(1)

EMPLOYEES AT VISTA GRAIN BANDAR lAMPUNG By

Ari Iskandar

It is one task or the role of leader to be able to influence and motivation to his subordinates in order to work with the maximum so that what the objectives will be achieved. PT Vista Grain engaged in Livestock Feed Industry, which aims to obtain maximum profit and also assist government programs in terms of employment.

The problems faced by PT Vista Grain is the employees performance is still lacking, due to a less influential role of the leader who can be seen from the average absentee rate is still high, giving rise to not achieving productivity targets and working towards the realization of production targets, despite efforts providing motivation to employees has been provided by the company, then formulated the problem "What is leadership and motivation have positive influence on the performance of employees at PT Vista Grain?"

The hypothesis is: Leadership and motivation has positive influence on employee performance in PT Vista Grain in Bandar Lampung.

Analysis tools are used Regresi Linier Berganda with SPSS 13.0 tool of note that the

leadership significance value of 0.011 and motivational of 0.030, both have a value less than 0.05 and the probability of leadership and motivation on performance in PT Vista Grain is 18.9% and 20.9%.


(2)

motivation as a whole or together have an influence on performance.

Testing significance of partial regression coefficient t test was used, the leadership of (X1) in

the can tcount (2.611) > t table (1.6686) and motivation (X2) tcount (2.221) > t table (1.6686) , so Ho

rejected and Ha accepted that leadership was statistically better (X1) or motivation (X2) affect

the performance (Y) is positive. Based on the calculation and discussion, it can be concluded that leadership and motivation have positive influence on the performance of employees at PT Vista Grain in Bandar Lampung, so the hypothesis can be accepted.

Leaders should provide guidelines and training to employees, that encourages employees to always do the continuous learning process so that the performance of our employees will also increase.


(3)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT VISTA GRAIN BANDAR LAMPUNG

Oleh Ari Iskandar

Sudah merupakan salah satu tugas atau peran pemimpin untuk dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja dengan maksimal sehingga apa yang menjadi tujuan akan tercapai. PT Vista Grain bergerak dibidang Industri Pakan Ternak, yang bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal dan juga membantu program pemerintah dalam hal penyerapan tenaga kerja.

Masalah yang dihadapi oleh PT Vista Grain yaitu kinerja karyawan yang masih kurang, disebabkan peran pemimpin yang kurang berpengaruh yang dapat dilihat dari tingkat absensi rata-rata yang masih tinggi sehingga menimbulkan tidak tercapainya target produktivitas kerja dan realisasi produksi terhadap target yang telah ditetapkan, meskipun upaya pemberian motivasi kepada karyawan sudah diberikan oleh perusahaan, maka dirumuskan permasalahan “Apakah kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain?”

Hipotesis yang diajukan adalah : Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandarlampung.

Alat analisis yang digunkan adalah Regresi Linier Berganda dengan alat bantu SPSS 13,0 diketahui bahwa nilai signifikasi kepemimpinan sebesar 0,011 dan motivasi sebesar 0,030, keduanya memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 dan probabilitas kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pada PT Vista Grain adalah sebesar 18,9% dan 20,9%. Pengujian


(4)

Pengujian keberartian koefisien regresi secara parsial digunakan uji t, pada kepemimpinan (X1) di dapat thitung (2,611) > ttabel (1,6686) dan motivasi (X2) thitung (2,221) > ttabel (1,6686),

maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga secara statistik baik kepemimpinan (X1) ataupun

motivasi (X1) mempengaruhi kinerja (Y) secara positif. Berdasarkan hasil perhitungan dan

pembahasan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandarlampung, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Pimpinan harus memberikan pedoman kerja dan pelatihan-pelatihan kepada karyawan,. sehingga mendorong karyawan untuk selalu melakukan proses belajar yang terus menerus sehingga kinerja para karyawan pun akan semakin meningkat.


(5)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia merupakan faktor yang sangat berperan dalam organisasi perusahaan maupun organisasi lainnya. Manusia juga merupakan unsur utama dalam perusahaan sebagai faktor produksi yang harus mendapat perhatian. Berbeda dengan sumber daya lainnya, sumber daya manusia merupakan pribadi-pribadi yang memerlukan penghargaan yang wajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan tenaga kepemimpinan yang terampil dan bertanggung jawab.

Kedudukan kepemimpinan dalam sebuah perusahaan merupakan peranan penting terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai sasaran yang telah

ditentukan perusahaan.

Melalui kepemimpinan, seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja dengan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan karyawannya. Apabila kebutuhan karyawan telah terpenuhi, maka karyawan akan bekerja semaksimal mungkin menuju peningkatan produktivitas kerja.


(6)

Pengertian kepemimpinan menurut Sunarto (2006: 23) adalah sebagai berikut : 1. Kepemimpinan adalah proses memberikan inspirasi kepada semua

karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan.

2. Kepemimpinan adalah cara mengajak karyawan agar bertindak secara benar, mencapai komitmen dan motivasi untuk mencapai tujuan bersama.

Peranan seorang pemimpin dalam aktivitas organisasi sangat berpengaruh

terhadap kestabilan iklim organisasi atau perusahaan baik secara langsung ataupun tidak langsung. Peranan pemimpin secara langsung antara lain dilakukan untuk dapat mempengaruhi bawahan untuk bekerja lebih cepat atau melakukan suatu pekerjaan lebih berkualitas dan lebih baik. Peran pemimpin secara langsung juga dapat dilihat melalui pemilihan keputusan atau tindakan-tindakan yang akurat serta mengorganisasi dan mengkoordinasi aktivitas-aktivitas karyawannya dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja karyawannya dan mendapatkan sumber daya yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Selanjutnya peran pemimpin secara tidak langsung, dapat dilihat melalui adanya usaha dari seorang pemimpin untuk dapat mengembangkan keterampilan atau memperluas wawasan karyawannya, dan mengubah strukutur organisasi.

Pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan perusahaan menuntut pimpinan perusahaan untuk mampu memberikan motivasi kepada karyawan agar memiliki semangat dan kegairahan dalam bekerja. Motivasi dan semangat kerja yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas karyawan dimana pemberian motivasi merupakan salah satu faktor menunjang tercapainya tujuan perusahaan.


(7)

Menurut Filippo (2001 : 143) dikutip dari T. Hani Handoko :

Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

Definisi tersebut menekankan bahwa pemberian motivasi berkaitan dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasional. Motivasi dapat

mengakibatkan adanya usaha dan merupakan proses keterkaitan erat antara usaha dan pemuasan kebutuhan tertentu.

Motivasi adalah suatu daya gerak atau kemauan seseorang untuk bertindak dalam mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Motivasi yang besar biasanya

berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan suatu organisasi. Semakin kuat motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu maka semakin besar kemungkinan akan tercapainya tujuan atau hasil yang sesuai. Tinggi rendahnya motivasi seseorang tercermin dalam bentuk perilaku orang perorang dalam perusahaan, misalnya dilihat dari tingkat absensi, tingkat perputaran karyawan dan tingkat produktivitas karyawan.

PT Vista Grain merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang Industri Pakan Ternak, yang bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal dan juga membantu program pemerintah dalam hal penyerapan tenaga kerja. Adapun jumlah tenaga kerja pada PT Vista Grain sampai akhir Tahun 2009 adalah sebanyak 66 orang. Jumlah tersebut dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 1.


(8)

Tabel 1. Jumlah Karyawan PT Vista Grain Bandar Lampung Tahun 2008.

No Bagian Jumlah

Karyawan

1 PERS & GA DEPT 7

2 SECURITY 7

3 PRODUCTION DEPT 34

4 FINANCE & ACCOUNTING DEPT 4

5 LABORATORIUM / FEED TECH DEPT 2

6 PURCHASE DEPT 1

7 LICENCE & PERMIT 1

8 PIR INTEGRATION 10

JUMLAH 66

Sumber : PT Vista Grain Bandar Lampung 2009

Beberapa produk pakan ternak yang dihasilkan oleh PT Vista Grain dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Produk Pakan Ternak Yang Dihasilkan Oleh PT Vista Grain 2008. No Jenis Pakan Penggunaan Kode Pakan Produksi

Yang

Diproduksi (Jenis Ternak) Perusahaan (ton) 1 Broiler Feed ayam potong M 11/611/611 B/ 46,500

a. Starter 511/T11/ 0B11/S10

b. Finisher ayam potong M 12/612/612 B/ 26,500 0B12/T12/512/

612 B/512 B 2 Layer Feed ayam petelur

a. Starter/ 520/520S/ 6,500

grower 521/522/621/

622 622

b. Layer Prod 0L24/ 9,500

T24I/324I 3 ayam Kampung Feed ayam

kampung 682 B 650


(9)

Salah satu faktor untuk mengetahui pengaruh peran pemimpin terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari tingkat absensi. Tingkat absensi yang tinggi

mengakibatkan efesiensi waktu untuk melaksanakan target produksi menjadi semakin berkurang sehingga berdampak terhadap tidak tercapainya target.

Tingkat absensi yang tinggi juga merupakan suatu indikasi dimana semangat dan kegairahan kerja karyawan rendah sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk melihat besarnya tingkat absensi karyawan dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Tingkat Absensi Karyawan PT Vista Grain Periode Januari – Desember 2008.

Bulan JHK

(hari)

JK (orang)

Jumlah Tingkat Absensi Absensi (%)

Januari 23 66 16 1,05

Februari 22 66 15 1,03

Maret 23 66 15 0,99

April 21 66 16 1,15

Mei 22 66 17 1,17

Juni 22 66 13 0,89

Juli 21 66 16 1,15

Agustus 23 66 16 1,05

September 16 66 20 1,89

Oktober 21 66 16 1,15

November 22 66 14 0,96

Desember 22 66 14 0,96

Rata-rata 1,12


(10)

Perhitungan tingkat absensi karyawan tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut :

100% x Kerja Hari Jumlah x

Pegawai Jumlah

Absensi Jumlah

Absensi

Tingkat 

Tingkat absensi karyawan pada PT Vista Grain Bandar Lampung menunjukkan angka yang fluktuasi, tingkat absensi yang tertinggi yaitu sebesar 1,89% terjadi pada bulan September, sedangkan tingkat absensi terendah terjadi pada bulan Juni sebesar 0,89%. Tingkat rata-rata absensi yang terjadi selama Tahun 2009 sebesar 1,12%. Tingkat absensi ini termasuk tinggi karena standar absensi yang dapat ditolerir oleh perusahan yaitu sebesar 0,5%

Dalam usaha perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya, perusahaan telah melakukan berbagai upaya dalam hal memotivasi karyawannya seperti dengan memberikan antara lain berupa promosi jabatan, BAT (Bonus Akhir Tahun) dan juga piagam penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Berikut ini adalah Tabel 4 pemberian bonus akhir Tahun pada PT Vista Grain.

Tabel 4. Bonus Akhir Tahun Pada PT Vista Grain.

No Jabatan Bonus Akhir Tahun

1 VP 2 juta – 3 juta 2 GM 1,5 juta - 2 juta 3 Manajer 1 juta – 1,5 juta 4 Karyawan 250 ribu - 750 ribu Sumber : PT Vista Grain Bandar Lampung 2009


(11)

Pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa besarnya bonus yang diberikan oleh perusahaan di tentukan oleh tinggi rendahnya jabatan. Semakin tinggi jabatan yang dipegang oleh seorang karyawan semakin tinggi pula bonus yang diterima oleh karyawan tersebut. Bonus diberikan kepada karyawan terjadi pada akhir tahun, dimana bonus ini diberikan kepada karyawan apabila perusahaan dalam setahun memperoleh keuntungan.

Untuk melihat target dan realisasi yang berhasil dicapai oleh PT Vista Grain selama bulan Januari sampai dengan Desember 2008 dengan mengambil salah satu produk pakan ternak yaitu Broiler Feed karena pakan ternak tersebut merupakan produk unggulan dari PT Vista Grain dengan kode M 11/611/611 B/511/T11/0B11/S10 dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Target dan Realisasi Produksi Pakan Ternak Broiler Feed PT Vista Grain Bandar Lampung Periode Januari – Desember 2008.

Bulan Target Produksi Pakan Ternak (Ton) Realisasi Produksi Pakan Ternak (Ton) Persentase Pencapaian Sasaran

Jan 3500 1575 45%

Feb 3500 2200 62.85%

Mar 3500 2450 70%

Apr 3750 1985 52.9%

Mei 3750 2750 73.3%

Jun 3750 4000 106.67%

Jul 4000 2500 62.5%

Agt 4000 2650 66.25%

Sep 4000 2950 73.75%

Okt 4250 3250 76.47%

Nov 4250 4400 103.52%

Des 4250 4150 97.6%

Rata-rata 74.23%


(12)

Tabel 5 memperlihatkan bahwa persentase tertinggi didapat pada bulan Juni dan November. Secara keseluruhan rata-rata realisasi terhadap target mencapai 74.23% yang berarti bahwa belum tercapainya target yang ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar 80%.

Pada Tabel 6 terlihat bahwa tingkat produktivitas yang dihasilkan karyawan tidak stabil atau naik-turun. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat tingkat produktivitas yang dilakukan karyawan setiap bulannya masih di bawah target yang ditetapkan oleh perusahaan kecuali pada bulan Juni dan November.

Tabel 6. Produktivitas Kerja Karyawan pada bagian Produksi PT Vista Grain Bandar Lampung Periode Januari – Desember 2008.

Bulan Produksi (Ton)

Jumlah Karyawan

(Orang)

Produktivitas (Ton)

Jan 3500 66 1575

Feb 3500 66 2200

Mar 3500 66 2450

Apr 3750 66 1985

Mei 3750 66 2750

Jun 3750 66 4000

Jul 4000 66 2500

Agt 4000 66 2650

Sep 4000 66 2950

Okt 4250 66 3250

Nov 4250 66 4400

Des 4250 66 4150


(13)

Sampai dengan akhir Tahun 2008, berdasarkan kenyataan yang terjadi, tingkat produktivitas karyawan PT Vista Grain belum berada pada tingkat yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yang secara tidak langsung, seperti dari tingkat absensi (dapat dilihat pada Tabel 3), belum tercapainya target produksi yang diinginkan oleh perusahaan (dapat dilihat pada Tabel 5) dan tidak stabilnya produktivitas karyawan (dapat dilihat pada Tabel 6).

Sudah merupakan salah satu tugas atau peran pemimpin untuk dapat memberikan pengaruh dan motivasi kepada bawahannya agar dapat bekerja dengan maksimal sehingga apa yang menjadi tujuan akan tercapai. Untuk itu pemimpin harus dapat mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan motivasi yang telah diberikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT Vista Grain di Bandar Lampung, agar apa yang menjadi tujuan perusahaan tercapai.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pada PT Vista Grain di Bandar Lampung”.

1.2. Permasalahan

Salah satu tujuan PT Vista Grain, yaitu dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kinerja kerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dapat dicapai apabila pemimpin dapat berperan besar terhadap karyawan serta mempunyai pengetahuan tentang


(14)

cara memotivasi bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Masalah yang dihadapi oleh PT Vista Grain yaitu kinerja karyawan yang masih kurang, disebabkan peran pemimpin yang kurang berpengaruh yang dapat dilihat dari tingkat absensi rata-rata yang masih tinggi (Tabel 3) sehingga menimbulkan tidak tercapainya target produktivitas kerja yang telah ditetapkan (Tabel 6) serta belum tercapainya realisasi produksi terhadap target yang telah ditetapkan (Tabel 5), meskipun upaya pemberian motivasi kepada karyawan berupa Bonus Akhir Tahun (BAT) sudah diberikan oleh perusahaan (Tabel 4).

Berdasarkan situasi tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan “Apakah kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandar Lampung.

1.3.2 Sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak perusahaan dalam rangka berusaha meningkatkan kinerja karyawan.

1.4 Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini unsur yang diteliti adalah kepemimpinan, motivasi dan kinerja karyawan pada PT Vista Grain. Organisasi atau perusahaan didirikan


(15)

dengan tujuan tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dibutuhkan manajemen yang efektif untuk mengelola sumber daya manusia yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut. Dimana di dalamnya pula terdapat upaya-upaya hal-hal apa saja yang berkaitan dalam menentukan pemberian motivasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi kerja karyawan.

Menurut Gary Yukl (1998 : 24-26) yang dikutip dari Mintzberg dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor peran kepemimpinan adalah sebagai berikut : 1. Memandang pemimpin dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Pemimpin yang baik akan menjadi contoh bagi setiap bawahannya sehingga secara otomatis akan meningkatkan kinerja karyawannya. Apabila seorang pemimpin tidak lagi dapat menjadi contoh bagi bawahannya, maka dampak yang akan terlihat yaitu prestasi kerja akan menurun.

2. Cara pendelegasian wewenang yang praktis dan realistis oleh pemimpin. Seorang pemimpin harus dapat merencanakan sesuatu yang nyata, bukannya yang muluk-muluk, dimana rencana dilihat dari situasi dan kondisi tertentu. 3. Memperlakukan bawahannya sebagai mahluk sosial, politik, dan ekonomi.

Pemimpin yang baik ia akan memperlakukan bawahannya tidak semena-mena layaknya seperti seorang budak. Bawahan merupakan bagian dari perusahaan. Apapun yang terjadi di perusahaan baik masalah internal ataupun eksternal harus diselesaikan bersama.

4. Memperlakukan bawahan atas kepemimpinan didasarkan pada pembuktian kemampuan memimpin organisasi dengan efektif.

Para bawahan akan melihat bagaimana cara memimpin tersebut dalam memimpin suatu organsasi efektif atau tidak. Pemimpin yang efektif itu


(16)

realistis dalam merencanakan sesuatu, banyak akal, merupakan seorang komunikator yang terampil, percaya pada diri sendiri, emosional stabil, dapat mengambil inisiatif, partisipasi dalam bidang sosial. Dapat dilihat dengan ciri-ciri seperti itu pemimpin yang efektif.

Sedangkan menurut Siagian (1992 : 171) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan terdiri dari faktor intrinsik dan ekstrinsik :

- Intrinsik : kesenangan bekerja, kesesuaian dengan sekelilingnya, tanggung jawab pribadi, dll.

- Ekstrinsik : lingkungan kerja, gaji, insentif, dll

Sedangkan kinerja pegawai atau lebih sering disebut dengan produktivitas kerja adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. (Sedarmayanti, 1995 : 60)

Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menentukan kinerja pegawai adalah : ketepatan waktu kerja, kecakapan dalam melakukan pekerjaan, kualitas pekerjaan, pencapaian target yang realistis, adanya kesungguhan, adanya tanggung jawab, adanya kemampuan dalam memahami perintah atasan, dan lain-lain.


(17)

Gambar 1. Kerangka Pikir Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Vista Grain Bandar Lampung

Kepemimpinan Motivasi

Kinerja a. Memandang pemimpin dalam

menjalankan tugas-tugasnya. b. Cara pendelegasian wewenang

yang praktis dan realistis oleh pemimpin.

c. Cara memperlakukan bawahannya sebagai mahluk sosial, politik dan ekonomi.

d. Pengakuan bawahan atas

kepemimpinannya didasarkan pada pembuktian kemampuan

memimpin organisasi dengan efektif.

- intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri pegawai tersebut : kesenangan bekerja, kesesuaian dengan sekelilingnya, tanggung jawab pribadi, dll.

- ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari luar diri pegawai : lingkungan kerja, gaji, insentif, dll.

- ketepatan waktu kerja - kecakapan dalam melakukan

pekerjaan

- kualitas pekerjaan

- pencapaian target yang realistis - adanya kesungguhan

- adanya tanggungjawab - adanya kemampuan dalam

memahami perintah atasan - dll


(18)

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah : Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandar Lampung.


(19)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandar Lampung, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis kuantitatif, yaitu dari uji f dan uji t yang dihitung menggunakan program SPSS, didapat fhitung (7,924) > ftabel

(3,14) dan variabel kepemimpinan (X1) thitung (2,611) > ttabel

(1,6686), variabel motivasi (X2) thitung (2,221) > ttabel (1,6686)

dimana baik uji f atau pun uji t Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa kepemimpinan dan motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain Bandar Lampung.

2. Berdasarkan analisis kualitatif masih ada sikap kepemimpinan dan motivasi yang diberikan dianggap kurang oleh karyawan sehingga menyebabkan kinerja karyawan menurun.


(20)

5.2 Saran

1. Pimpinan harus memberikan pedoman kerja kepada karyawan, memastikan bahwa mereka termotivasi karena pemberian pedoman kerja yang diberikan pimpinan merupakan salah satu untuk

memudahkan karyawan dalam mengerjakan setiap pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.

2. Pemimpin agar memberikan motivasi dalam bentuk pelatihan-pelatihan kepada karyawan guna meningkatkan keterampilan sehingga

mendorong karyawan untuk selalu melakukan proses belajar yang terus menerus sehingga kinerja para karyawan pun akan semakin meningkat. Begitu juga dengan pemberian penghargaan berupa piagam dianggap masih kurang bagi karyawan, disarankan sebaiknya pimpinan juga memberikan bonus uang selain dari Bonus Akhir Tahun (BAT) seperti yang selama diberikan , sehingga hal ini dapat memacu semangat karyawan dalam berprestasi di perusahaan yang diharapkan dapat pula meningkatkan kinerja karyawan.


(1)

dengan tujuan tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka dibutuhkan manajemen yang efektif untuk mengelola sumber daya manusia yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut. Dimana di dalamnya pula terdapat upaya-upaya hal-hal apa saja yang berkaitan dalam menentukan pemberian motivasi yang tepat dan sesuai dengan kondisi kerja karyawan.

Menurut Gary Yukl (1998 : 24-26) yang dikutip dari Mintzberg dapat diambil kesimpulan bahwa faktor-faktor peran kepemimpinan adalah sebagai berikut : 1. Memandang pemimpin dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Pemimpin yang baik akan menjadi contoh bagi setiap bawahannya sehingga secara otomatis akan meningkatkan kinerja karyawannya. Apabila seorang pemimpin tidak lagi dapat menjadi contoh bagi bawahannya, maka dampak yang akan terlihat yaitu prestasi kerja akan menurun.

2. Cara pendelegasian wewenang yang praktis dan realistis oleh pemimpin. Seorang pemimpin harus dapat merencanakan sesuatu yang nyata, bukannya yang muluk-muluk, dimana rencana dilihat dari situasi dan kondisi tertentu. 3. Memperlakukan bawahannya sebagai mahluk sosial, politik, dan ekonomi.

Pemimpin yang baik ia akan memperlakukan bawahannya tidak semena-mena layaknya seperti seorang budak. Bawahan merupakan bagian dari perusahaan. Apapun yang terjadi di perusahaan baik masalah internal ataupun eksternal harus diselesaikan bersama.

4. Memperlakukan bawahan atas kepemimpinan didasarkan pada pembuktian kemampuan memimpin organisasi dengan efektif.

Para bawahan akan melihat bagaimana cara memimpin tersebut dalam memimpin suatu organsasi efektif atau tidak. Pemimpin yang efektif itu


(2)

realistis dalam merencanakan sesuatu, banyak akal, merupakan seorang komunikator yang terampil, percaya pada diri sendiri, emosional stabil, dapat mengambil inisiatif, partisipasi dalam bidang sosial. Dapat dilihat dengan ciri-ciri seperti itu pemimpin yang efektif.

Sedangkan menurut Siagian (1992 : 171) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan terdiri dari faktor intrinsik dan ekstrinsik :

- Intrinsik : kesenangan bekerja, kesesuaian dengan sekelilingnya, tanggung jawab pribadi, dll.

- Ekstrinsik : lingkungan kerja, gaji, insentif, dll

Sedangkan kinerja pegawai atau lebih sering disebut dengan produktivitas kerja adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil barang atau jasa setinggi mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. (Sedarmayanti, 1995 : 60)

Faktor-faktor yang mempengaruhi atau menentukan kinerja pegawai adalah : ketepatan waktu kerja, kecakapan dalam melakukan pekerjaan, kualitas pekerjaan, pencapaian target yang realistis, adanya kesungguhan, adanya tanggung jawab, adanya kemampuan dalam memahami perintah atasan, dan lain-lain.


(3)

Gambar 1. Kerangka Pikir Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada PT Vista Grain Bandar Lampung

Kepemimpinan Motivasi

Kinerja a. Memandang pemimpin dalam

menjalankan tugas-tugasnya. b. Cara pendelegasian wewenang

yang praktis dan realistis oleh pemimpin.

c. Cara memperlakukan bawahannya sebagai mahluk sosial, politik dan ekonomi.

d. Pengakuan bawahan atas

kepemimpinannya didasarkan pada pembuktian kemampuan

memimpin organisasi dengan efektif.

- intrinsik yaitu motivasi yang timbul dari dalam diri pegawai tersebut : kesenangan bekerja, kesesuaian dengan sekelilingnya, tanggung jawab pribadi, dll.

- ekstrinsik yaitu motivasi yang timbul dari luar diri pegawai : lingkungan kerja, gaji, insentif, dll.

- ketepatan waktu kerja - kecakapan dalam melakukan

pekerjaan

- kualitas pekerjaan

- pencapaian target yang realistis - adanya kesungguhan

- adanya tanggungjawab - adanya kemampuan dalam

memahami perintah atasan - dll


(4)

1.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan adalah : Kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandar Lampung.


(5)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain di Bandar Lampung, sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis kuantitatif, yaitu dari uji f dan uji t yang dihitung menggunakan program SPSS, didapat fhitung (7,924) > ftabel (3,14) dan variabel kepemimpinan (X1) thitung (2,611) > ttabel

(1,6686), variabel motivasi (X2) thitung (2,221) > ttabel (1,6686) dimana baik uji f atau pun uji t Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa kepemimpinan dan motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Vista Grain Bandar Lampung.

2. Berdasarkan analisis kualitatif masih ada sikap kepemimpinan dan motivasi yang diberikan dianggap kurang oleh karyawan sehingga menyebabkan kinerja karyawan menurun.


(6)

5.2 Saran

1. Pimpinan harus memberikan pedoman kerja kepada karyawan, memastikan bahwa mereka termotivasi karena pemberian pedoman kerja yang diberikan pimpinan merupakan salah satu untuk

memudahkan karyawan dalam mengerjakan setiap pekerjaan yang dibebankan kepada mereka.

2. Pemimpin agar memberikan motivasi dalam bentuk pelatihan-pelatihan kepada karyawan guna meningkatkan keterampilan sehingga

mendorong karyawan untuk selalu melakukan proses belajar yang terus menerus sehingga kinerja para karyawan pun akan semakin meningkat. Begitu juga dengan pemberian penghargaan berupa piagam dianggap masih kurang bagi karyawan, disarankan sebaiknya pimpinan juga memberikan bonus uang selain dari Bonus Akhir Tahun (BAT) seperti yang selama diberikan , sehingga hal ini dapat memacu semangat karyawan dalam berprestasi di perusahaan yang diharapkan dapat pula meningkatkan kinerja karyawan.