Lulus kuliah berubah orientasinya. Dari yang dahulu untuk menuntut ilmu secara luas, saat ini berkutat pada orientasi selembar ijazah bertuliskan gelar sarjana.
Sehingga, jika masa studi lebih dari tiga tahun setengah akan mendapatkan cap sebagai mahasiswa yang malas.
Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN SU Medan merupakan mereka yang belajar dan menuntut ilmu di Fakultas Dakwah IAIN SU Medan. Sama halnya dengan
para mahasiswa lain yang menuntut ilmu di perguruan tinggi berbeda. Dengan berbagai tamatan SMA sekolah menengah atas sederajat. Sebahagian alumni
pondok pesantren, MANMAS Madrasah Aliyah NegeriMadrasah Aliyah Swasta dan STM dan SMK. Perbedaannya hanya terletak pada penekanan ilmu yang akan
dipelajari dan dipahami. Secara administrasi memiliki hak yang sama dimata sistem pendidikan nasional Republik Indonesia. Berdasarkan Tri Dharma perguruan tinggi
yaitu, pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat, dan diaplikasikan dengan melakukan beberapa kegiatan khusus ekstra seperti :
1. Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa adalah entitas di masyarakat yang menyandang predikat sebagai insan dengan tingkat pendidikan paling tinggi. Telah lama muncul anggapan di
masyarakat bahwa mahasiswa adalah insan yang paling cerdas di lingkungan tempat tinggal mereka, jika ada. Mahasiswa sering disanjung-sanjung dan mendapat posisi
yang tinggi di masyarakat. Namun itu adalah kondisi masa lalu. Masa ketika mahasiswa memang masih dekat dengan masyaraka. kedekatan dengan masyarakat
sampai-sampai masyarakat menganggap mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat atau keluarga walaupun bukan berasala dari lingkungan yang sama.
Penghormatan masyarakat kepada mahasiswa semakin berkurang akibat degradasi moral yang terjadi di mahasiswa. Mahasiswa sekarang hanya disibukkan
oleh belajar dan organisasi saja. Ada juga yang menambahkan dengan aktivitas hiburan. Tidak lagi banyak berinteraksi dengan masyarakat; tidak lagi dekat dengan
masyarakat. Jawaban pertama untuk pertanyaan “Mengapa melakukan pengabdian
kepada masyarakat” adalah untuk mendekatkan lagi mahasiswa kepada masyarakat; untuk menumbuhkan kembali penghormatan mahasiswa kepada masyarakat; untuk
meraih kembali kepercayaan mahasiswa kepada masyarakat. Berbabagai kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial yang
dihadapi masyarakat terutama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Melakukan pengabdian masyarakat ini
mahasiswa dituntut untuk lebih bijak dan cerdas dalam menyikapai dan memberikan solusi dalam persoalan di tengah-tengah masyarakat umum. Kegiatan ini merupakan
bentuk aplikasi tentang sesuatu yang telah didapat pada perguruan tinggi dimana mereka belajar dan menuntut ilmu.
Mahasiswa hari ini ketika diwacanakan mengenai pengabdian kepada masyarakat, langsung mengasosiasikan kegiatan yang dilakukan berupa implementasi
teknologi dan transfer keilmuan atau profesi yang dipelajari di bangku kuliah kepada masyarakat. Ini benar, namun tidak selalu benar. Pengabdian kepada masyarakat itu
kapanpun dan di manapun. Pengabdian kepada masyarakat harus dimulai di radius terdekat tempat kita melakukan aktivitas sehari-hari. Paling sederhana adalah
tetangga di lingkungan tempat tinggal. Dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita, kemudian melebar ke satu desa atau kelurahan, ke desa atau kelurahan tetangga, ke
satu kecamatan, ke kecamatan sebelah, ke satu kota atau kapubaten, ke kota atau kabupaten tetangga, kemudian nanti akan makin luas lagi
Kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa ada juga yang dikelola dan di inisiasi oleh Himpunan-Himpunan Mahasiswa Jurusan danatau
Unit-Unit Kegiatan Mahasiswa. Hal ini karena HMJ dan UKM memiliki basis massa yang jelas dan lebih terikat. Kegiatan yang dikelola oleh HMJ dan UKM akan
memiliki keberagaman horison aktivitas yang lebar. Hal ini membuka pintu kerjasama antar-HMJ danatau antar-UKM untuk melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat bersama-sama. Peran untuk membuka pintu kerjasama ini harus
diambil alih oleh Badan Eksekutif Mahasiswa yang merupakan struktur kemahasiswaan yang lebih tinggi dari HMJ dan UKM. Tugas BEM yang pertama
menjadi fasilitator HMJ dan UKM untuk saling membuka pintu-pintu kerjasama. Tugas BEM yang kedua adalah menjadi motivator untuk HMJ dan UKM yang
memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. BEM juga harus bertugas sebagai inspirator agar HMJ dan UKM yang belum melakukan
pengabdian kepada masyarakat mulai berpikir untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sendiri atau bekerjasama. Tugas BEM yang paling berat adalah
sebagai pemimpin gerakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh HMJ dan UKM.
Penting dari itu semua adalah pada setiap mahasiswa harus dipahamkan bahwa pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk mendekatkan kembali
mahasiswa kepada masyarakat. Penekanan dari segala macam gerakan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa adalah dilakukan dengan menambah dan terus
mengasah kapasitas sosial masing-masing mahasiswa.
2. Kuliah Kerja Nyata