Lokasi Aliran Sungai Tukad Balian Potensi Aliran Air Sungai Tukad Balian Untuk Pengembangan PLTM di Desa

21

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Lokasi Aliran Sungai Tukad Balian

Aliran sungai Tukad Balian melintasi Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan pembangkit minihidro yang diambil dari air Sungai Tukad Balian. Desa Lumbung Kauh memiliki 4 empat batas desa yaitu: sebelah utara Desa Mundeh, sebelah timur Sungai Tukad Balian, sebelah selatan Desa Lalanglinggah dan barat Desa Mundeh. Desa Lumbung Kauh dibagi menjadi beberapa banjar yaitu: Banjar Nagasari, Banjar Yeh silah, Banjar Delod ceking, dan Banjar Bejo. Jumlah penduduk Desa Lumbung Kauh berdasarkan sensus pada tahun 2008 sebanyak 1.411 jiwa. Saat ini, penduduk Desa Lumbung Kauh telah dialiri listrik hingga 90 artinya 10 penduduknya masih belum mendapatkan aliran listrik, yang menjadi daftar tunggu. Masalah tersebut dapat diatasi apabila di lokasi tersebut dapat dibangun Pembangkit Listrik Mini Hidro yang dapat menambah pasokan daya listrik tersebut ke pihak Perusahaan Listrik Negara.

5.2 Potensi Aliran Air Sungai Tukad Balian Untuk Pengembangan PLTM di Desa

Lumbung Kauh PT Bali Energi Indonesia merencanakan pembangunan PLTM yang terletak di aliran sungai Tukad Balian, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Sungai Tukad Balian dengan lebar ± 20 m dan panjang aliran sungai sekitar 149 km 2 , mempunyai potensi debit rata-rata tahunan sebesar 6,50 m 3 detik. Berdasarkan data PT Bali Energi Indonesia pengukuran besarnya debit air di Sungai Tukad Balian digunakan tiga metodepengukuran yaitu : 1. Metode Mock merupakan metode menghitung debit air rata–rata bulanan dengan perhitungan curah hujan areal dan perhitungan debit bulanan. Metode ini didasarkan pada data curah hujan, data klimatologi dan kondisi dari daerah aliran Sungai Tukad Balian. Data–data yang diperlukan dalam perhitungan metode neraca F.J Mock, antara lain : 22 a. Hujan bulanan rata-rata mm b. Hari hujan bulanan rata-rata hari c. Evapotranspirasi potensial bulanan mmbulan d. Kondisi daerah aliran sungai Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis yang dilakukan oleh PT. Bali Energi debit rata-rata menggunakan metode FJ Mock sebesar 8,17 m 3 dt. 2. Metode Weert merupakan metode mendapat debit rata–rata atau andalan di daerah aliran sungai dengan menggunakan data curah hujan. Curah hujan rata-rata untuk Tukad Balian adalah 2500 mmthn. Debit rata – rata Sungai Tukad Balian sebesar 9,14 m 3 s. Tabel 5.1. Hasil perhitungan debit rata-rata untuk masing-masing metode Metode Debit Rata-Rata m 3 s Metode Mock 8,17 Metode Weert 6,29 Metode Modifikasi Data Lokal 9,14 Debit rata – rata 7.85 Dari FDC tersebut dapat ditentukan hasil energi dari PLTM Tukad Balian.Asumsi yang digunakan PT Bali Energi Indonesia dapat dilihat pada tabel 5.2. Tabel 5.2 Kondisi PLTM Tukad Balian Jenis Turbin 2 unit Francis Turbin Generator 2 unit Tipe Synchronous Gross head 39,00 Net Head 35,80 Efisiensi Turbin 92 pada aliran desain Efisiensi Generator 95 Efisiensi Transformer 97 Kerugian lain 2

5.3 Simulasi Pemilihan Generator Sinkron PLTM Tukad Balian