3. Kebebasan Pers dan Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media
Massa Dalam Masyarakat Demokratis di Indonesia
a. Kebebasan Pers Indonesia
Landasan hukum kebebasan pers Indonesia : 1. Undang-undang No. 9 Tahun 1998 tentang
Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
2. Undang-undang No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
3. Undang-undang No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Adalah kebebasan mengemukakan
Adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik secara tulisan maupun lisan,
pendapat, baik secara tulisan maupun lisan, melalui media pers, seperti harian, majalah,
melalui media pers, seperti harian, majalah, dan buletin.
dan buletin.
Pers dituntut tanggung jawabnya untuk Pers dituntut tanggung jawabnya untuk
menegakkan keadilan, ketertiban dan menegakkan keadilan, ketertiban dan
keamanan dalam masyarakat. keamanan dalam masyarakat.
Kebebasan harus disertai tanggung jawab,
Kebebasan harus disertai tanggung jawab, sebab kekuasaan mudah sekali
sebab kekuasaan mudah sekali disalahgunakan dan dibuat semena-mena.
disalahgunakan dan dibuat semena-mena.
Pers harus mempertimbangkan apakah
Pers harus mempertimbangkan apakah berita yang disebarkan dapat
berita yang disebarkan dapat menguntungkan masyarakat luas atau
menguntungkan masyarakat luas atau sebaliknya.
sebaliknya.
PEMAHAMAN TENTANG PEMAHAMAN TENTANG
KEBEBASAN PERS KEBEBASAN PERS
Hal terpenting yang harus diperhatikan: Hal terpenting yang harus diperhatikan:
1. 1.
Interaksi harus dikembangkan sekreatif Interaksi harus dikembangkan sekreatif
mungkin. mungkin.
2. 2.
Negara Indonesia, berpaham Negara Indonesia, berpaham
pada pada
keseluruhan dan keseimbangan keseluruhan dan keseimbangan
, baik , baik
antara individu dan masyarakat antara individu dan masyarakat
3. 3.
Harus dikembangkan hubungan Harus dikembangkan hubungan
fungsional. fungsional.
4. 4.
Adanya pendekatan kultural terhadap Adanya pendekatan kultural terhadap
segala persoalan, sebagai identitas segala persoalan, sebagai identitas
Indonesia. Indonesia.
5. 5.
Pengembangan kultur politik yang Pengembangan kultur politik yang
memungkinkan ber-fungsinya sistem memungkinkan ber-fungsinya sistem
kontrol sosial dan kritik secara efektif dan kontrol sosial dan kritik secara efektif dan
terbuka. terbuka.
6. 6.
Pembangunan masyarakat bisa Pembangunan masyarakat bisa
berlangsung dalam pola evolusi, berlangsung dalam pola evolusi,
reformasi dan revolusi. reformasi dan revolusi.
PERS, MASYARAKAT DAN PEMERINTAH
7. 7.
Pembangunan seluruh bidang kehidupan Pembangunan seluruh bidang kehidupan
masyarakat yang pelaksanaannya bertahap masyarakat yang pelaksanaannya bertahap
dan selektif. dan selektif.
8. 8.
Adanya kekurangan merupakan gejala Adanya kekurangan merupakan gejala
umum yang harus kita terima bersama. umum yang harus kita terima bersama.
9. 9.
Mrp hubungan kekerabatan dan fungsional Mrp hubungan kekerabatan dan fungsional
yang terus menerus dikembangkan dalam yang terus menerus dikembangkan dalam
mekanisme dialog. mekanisme dialog.
10. 10.
Adanya otonomi masing-masing lembaga Adanya otonomi masing-masing lembaga
sesuai asas Demokrasi Pancasila. sesuai asas Demokrasi Pancasila.
11. 11.
Pers “lahir” di tengah-tengah masyarakat, Pers “lahir” di tengah-tengah masyarakat,
sehingga pers dan masyarakat tidak dapat sehingga pers dan masyarakat tidak dapat
dipisahkan. dipisahkan.
12. 12.
Menurut Wilbur Schramm, pers adalah Menurut Wilbur Schramm, pers adalah
“ “
Watcher, forum and teacher Watcher, forum and teacher
” pengamat, ” pengamat,
forum dan guru. forum dan guru.