Pers semata-mata menjadi alat pemerintah
Pers semata-mata menjadi alat pemerintah Jepang dan bersifat pro Jepang.
Jepang dan bersifat pro Jepang.
Pers banyak mengalami penderitaan dan Pers banyak mengalami penderitaan dan
pengekangan kebebasan yang lebih daripada pengekangan kebebasan yang lebih daripada
jaman Belanda. jaman Belanda.
Namun, ada beberapa keuntungan bagi insan Namun, ada beberapa keuntungan bagi insan
pers Indonesia yang bekerja pada penerbitan pers Indonesia yang bekerja pada penerbitan
Jepang : Jepang :
1. 1.
Pengalaman yang diperoleh para Pengalaman yang diperoleh para
karyawan bertambah. karyawan bertambah.
2. 2.
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penggunaan Bahasa Indonesia dalam
pemberitaan makin sering dan luas. pemberitaan makin sering dan luas.
3. 3.
Adanya pengajaran untuk rakyat agar Adanya pengajaran untuk rakyat agar
berpikir kritis terhadap berita yang berpikir kritis terhadap berita yang
disajikan oleh sumber-sumber resmi disajikan oleh sumber-sumber resmi
Jepang. Jepang.
PERS DI MASA PENJAJAHAN JEPANG
Periode revolusi fisik terjadi antara tahun
Periode revolusi fisik terjadi antara tahun 1945 sampai 1949.
1945 sampai 1949.
Saat itu, pers terbagi menjadi dua golongan:
Saat itu, pers terbagi menjadi dua golongan: a.
a. Pers yang diterbitkan dan diusahakan
Pers yang diterbitkan dan diusahakan Sekutu dan Belanda yang dinamakan Pers
Sekutu dan Belanda yang dinamakan Pers Nica
Nica Belanda
Belanda .
. b.
b. Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh
Pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh orang Indonesia yang disebut Pers
orang Indonesia yang disebut Pers Republik.
Republik.
Sesuai dengan fungsi, naluri dan tradisinya,
Sesuai dengan fungsi, naluri dan tradisinya, pers harus menjadi penjaga kepentingan
pers harus menjadi penjaga kepentingan publik
publik public watch dog
public watch dog .
.
Untuk menangani masalah-masalah pers, Untuk menangani masalah-masalah pers,
pemerintah membentuk Dewan Pers pada pemerintah membentuk Dewan Pers pada
tanggal 17 Maret 1950 tanggal 17 Maret 1950
, yang , yang
terdiri dari terdiri dari
orang-orang persuratkabaran, cendikiawan, orang-orang persuratkabaran, cendikiawan,
dan pejabat-pejabat dan pejabat-pejabat
p p
emerintah emerintah
. .
Akibat kekuasaan pemerintah yang tidak
Akibat kekuasaan pemerintah yang tidak terlawan,
terlawan, saat itu
saat itu organisasi-organisasi pers
organisasi-organisasi pers tidak berkutik.
tidak berkutik.
PERS DI MASA REVOLUSI PERS DI MASA REVOLUSI
FISIK FISIK
Di era
demokrasi liberal,
landasan Di
era demokrasi
liberal, landasan
kemerdekaan pers adalah Konstitusi RIS kemerdekaan pers adalah Konstitusi RIS
1949 dan UUD Sementara 1950. 1949 dan UUD Sementara 1950.
Pers
pada waktu
itu, lebih
banyak Pers
pada waktu
itu, lebih
banyak diperlakukan
diperlakukan negatif
negatif . Sela
. Sela ma periode tahun
ma periode tahun 1952-1959,
terjadi tindakan
anti pers
1952-1959, terjadi
tindakan anti
pers sebanyak 374 kali, dan yang terbanyak
sebanyak 374 kali, dan yang terbanyak selama tahun 1957, yaitu mencapai angka
selama tahun 1957, yaitu mencapai angka 125 kali.
125 kali.
Awal pembatasan terhadap kebebasan pers Awal pembatasan terhadap kebebasan pers
adalah efek samping dari keluhan para adalah efek samping dari keluhan para
wartawan thd pers Belanda dan Cina. wartawan thd pers Belanda dan Cina.
Pemerintah
Pemerintah selalu
selalu mencari cara
mencari cara untuk
untuk membatasi penerbitan, karena negara tidak
membatasi penerbitan, karena negara tidak akan
membiarkan ideologi
“asing” akan
membiarkan ideologi
“asing” merongrong Undang-
merongrong Undang- U
U ndang Dasar.
ndang Dasar.
Pada
akhirnya pemerintah
melakukan Pada
akhirnya pemerintah
melakukan pembredelan
pers, dengan
tindakan- pembredelan
pers, dengan
tindakan- tindakannya yang tidak terbatas pada pers
tindakannya yang tidak terbatas pada pers asing saja.
asing saja.
PERS DI ERA DEMOKRASI LIBERAL PERS DI ERA DEMOKRASI LIBERAL
1949-1959 1949-1959
Pers Terpimpin, merupakan pers yang lebih banyak menjadi alat penguasa daripada alat
penyambung lidah rakyat.
Tahun 1960,
penguasa perang
mulai mengenakan
sanksi-sanksi perizinan
terhadap pers dan tindakan tekanan terhadap pers terus berlangsung.
Memasuki tahun 1964, kondisi kebebasan pers
semakin memburuk,
saat itu
Kementerian Penerangan
dan badan-
badannya mengontrol semua kegiatan pers.
Tindakan-tindakan penekanan
terhadap kebebasan pers merosot, ketika ketegangan
dalam
pemerintahan menurun.
Para wartawan
diwajibkan untuk
berjanji mendukung politik pemerintah.
PERS DI ZAMAN ORDE LAMA ATAU PERS TERPIMPIN 1956-1966
Di awal pemerintahan Orde Baru, lahirlah istilah
Di awal pemerintahan Orde Baru, lahirlah istilah Pers Pancasila.
Pers Pancasila.
Masa “bulan madu” antara pers dan pemerintah Masa “bulan madu” antara pers dan pemerintah
, ,
dipermanis dengan keluarnya UU Nomor 11 Tahun dipermanis dengan keluarnya UU Nomor 11 Tahun
1966 1966
tentang tentang
Pokok Pokok
-pokok -pokok
Pers, yang Pers, yang
men men
jamin jamin
tidak ada sensor dan pembredelan tidak ada sensor dan pembredelan
. .
Sejak
terjadinya “Peristiwa
Malari” 1974,
Sejak terjadinya
“Peristiwa Malari”
1974, kebebasan pers mengalami
kebebasan pers mengalami set-back
set-back yang
yang berakibat beberapa surat kabar dilarang terbit
berakibat beberapa surat kabar dilarang terbit .
.
Penguasa lebih menggiatkan larangan-larangan Penguasa lebih menggiatkan larangan-larangan
melalui telepon supaya pers tidak menyiarkan melalui telepon supaya pers tidak menyiarkan
suatu berita
suatu berita
. .
Demikian juga
pengawasan Demikian
juga pengawasan
terhadap kegiatan pers dan wartawan diperketat terhadap kegiatan pers dan wartawan diperketat
, ,
terutama terutama
menjelang Sidang MPR-1978. menjelang Sidang MPR-1978.
Pada saat itu
Pada saat itu ,
, pers jarang malah tidak pernah
pers jarang malah tidak pernah melakukan kontrol sosial secara krisis, tegas dan
melakukan kontrol sosial secara krisis, tegas dan berani.
berani.
Rezim Orde Baru melihat pers tidak lebih dari Rezim Orde Baru melihat pers tidak lebih dari
sekedar institusi politik yang harus diatur dan sekedar institusi politik yang harus diatur dan
dikontrol seperti halnya dengan organisasi massa dikontrol seperti halnya dengan organisasi massa
dan Partai Politik. dan Partai Politik.
PERS DI ERA DEMOKRASI PANCASILA DAN ORDE BARU
Pemerintahan pada masa reformasi sangat Pemerintahan pada masa reformasi sangat
mempermudah izin penerbitan pers. Akibatnya, mempermudah izin penerbitan pers. Akibatnya,
pada awal reformasi banyak sekali penerbitan pada awal reformasi banyak sekali penerbitan
pers atau koran-koran, majalah atau tabloid baru pers atau koran-koran, majalah atau tabloid baru
bermunculan. bermunculan.
Kalangan pers mulai bernafas lega ketika
Kalangan pers mulai bernafas lega ketika pemerintah mengeluarkan U
pemerintah mengeluarkan U U
U No
No .
. 39
39 1999
1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU No
tentang Hak Asasi Manusia dan UU No .
. 40
40 1999
1999 tentang Pers.
tentang Pers.
Di dalam U
Di dalam U U
U Pers, dengan tegas menjamin
Pers, dengan tegas menjamin adanya kemerdekaan pers
adanya kemerdekaan pers sebagai hak asasi
sebagai hak asasi manusia
manusia , tidak
, tidak lagi
lagi di kenakan penyensoran,
di kenakan penyensoran, pembredelan dan pelarangan penyiaran
pembredelan dan pelarangan penyiaran .
.
Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan
di depan hukum, wartawan mempunyai hak di depan hukum, wartawan mempunyai hak
tolak. tolak.
Pers nasional melaksanakan peran penting
Pers nasional melaksanakan peran penting dalam mengawal demokrasi, supremasi hukum,
dalam mengawal demokrasi, supremasi hukum, keadilan dan kebenaran.
keadilan dan kebenaran.
KEBEBASAN PERS DI ERA REFORMASI
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,
majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian majalah, internet, buletin dan sebagainya, kemudian
lakukan hal-hal berikut : lakukan hal-hal berikut :
1. 1.
Rumuskan kembali pemahaman anda tentang Rumuskan kembali pemahaman anda tentang
perkembangan kehidupan pers di Indonesia semenjak perkembangan kehidupan pers di Indonesia semenjak
pra kemerdekaan hingga sekarang ini pra kemerdekaan hingga sekarang ini
2. 2.
Berikan penjelasan bagaimana peranan pers Berikan penjelasan bagaimana peranan pers
Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Indonesia pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang Jepang
3. 3.
Berikan penjelasan kembali tentang peranan pers di Berikan penjelasan kembali tentang peranan pers di
masa revolusi yang dikatakan sebagai “penjaga masa revolusi yang dikatakan sebagai “penjaga
kepentingan publik” kepentingan publik”
4. 4.
Berikan sekurang-kurangnya 2 dua indikator yang Berikan sekurang-kurangnya 2 dua indikator yang
mendasar antara peranan pers pada masa orde lama mendasar antara peranan pers pada masa orde lama
dan orde baru dan orde baru
5. 5.
Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah
perubahan pers di Indonesia paska rezim orde baru perubahan pers di Indonesia paska rezim orde baru
atau era reformasi dewasa atau era reformasi dewasa
Waktu: Waktu:
4 x 45 Menit 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Standar Kompetensi :
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Mengevaluasi Peranan Pers Dalam
Masyarakat Demokrasi Masyarakat Demokrasi
Kompetensi Dasar: Kompetensi Dasar:
3.2. Menganalisis Pers Yang Bebas Dan 3.2. Menganalisis Pers Yang Bebas Dan
Bertanggung Jawab Sesuai Kode Etik Bertanggung Jawab Sesuai Kode Etik
Jurnalistik Dalam Masyarakat Demokrasi Di Jurnalistik Dalam Masyarakat Demokrasi Di
Indonesia. Indonesia.
3.3. Mengevaluasi Kebebasan Pers Dan 3.3. Mengevaluasi Kebebasan Pers Dan
Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media
Massa Dalam Masyarakat Demokrasi Di Massa Dalam Masyarakat Demokrasi Di
Indonesia. Indonesia.
Indikator Indikator
Hasil Yang Diharapkan: Hasil Yang Diharapkan:
Menguraikan Tentang Landasan Hukum Pers
Menguraikan Tentang Landasan Hukum Pers Indonesia Dan Norma-norma Pers Nasional.
Indonesia Dan Norma-norma Pers Nasional.
Menjelaskan Tentang Orgnisasi Pers
Menjelaskan Tentang Orgnisasi Pers Indonesia
Indonesia
Mendeskripsikan Kode Etik Jurnalistik Dan Mendeskripsikan Kode Etik Jurnalistik Dan
Tanggung Jawab Profesi Kewartawanan. Tanggung Jawab Profesi Kewartawanan.
Mendeskripsikan Tentang Kebebasan Pers
Mendeskripsikan Tentang Kebebasan Pers Indonesia
Indonesia
Menganalisis Dampak Penyalahgunaan
Menganalisis Dampak Penyalahgunaan Kebebasan Media Massa Dalam Masyarakat
Kebebasan Media Massa Dalam Masyarakat Demokrasi Indonesia.
Demokrasi Indonesia.
a.Landasan Hukum Pers Indonesia
2.Pers Yang Bebas dan Bertanggung Jawab Sesuai Kode Etik Jurnalistik Dalam
Masyarakat Demokratis Di Indonesia
Pasal 28 UUD 1945
“Pasal 28 F UUD 1945
“Tap MPR No. XVIIMPR1998 tentang Hak
Asasi Manusia
Undang-Undang No. 39 Tahun 2000
tentang Hak Asasi Manusia Pasal 14 Ayat 1 dan 2
Undang-undang No. 40 Tahun 1999 dalam Pasal 2 dan Pasal 4 ayat 1 tentang pers
b. b.
NORMA-NORMA PERS NASIONAL NORMA-NORMA PERS NASIONAL
Pers Nasional, menganut Norma-norma:
Pers Nasional, menganut Norma-norma: a.
a. Keserasian sosiologis yang berpedoman
Keserasian sosiologis yang berpedoman pada Pancasila,
pada Pancasila, b.
b. Pola pikir dan kerja berdasarkan nilai-nilai
Pola pikir dan kerja berdasarkan nilai-nilai gotong-royong.
gotong-royong.
Lingkup hubungannya pers :
Lingkup hubungannya pers : a.
a. Hubungan antara pers dan pemerintah
Hubungan antara pers dan pemerintah b.
b. Hubungan antara pers dan masyarakat cq.
Hubungan antara pers dan masyarakat cq. golongan-golongan dalam masyarakat.
golongan-golongan dalam masyarakat.
Hubungan antara pers dan pemerintah
Hubungan antara pers dan pemerintah terjalin dalam bentuk yang dijiwai oleh
terjalin dalam bentuk yang dijiwai oleh semangat persekawanan
semangat persekawanan partnership
partnership dalam
dalam mengusahakan terwujudnya masyarakat
mengusahakan terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
Pancasila.
Anggota Dewan Pers terdiri dari: Anggota Dewan Pers terdiri dari:
1. 1.
Wartawan yang dipilih oleh organisasi Wartawan yang dipilih oleh organisasi
wartawan; wartawan;
2. 2.
Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh Pimpinan perusahaan pers yang dipilih oleh
organisasi perusahaan pers; organisasi perusahaan pers;
3. 3.
Tokoh masyarakat, ahli bidang pers atau Tokoh masyarakat, ahli bidang pers atau
komunikasi dan bidang lainnya yang dipilih komunikasi dan bidang lainnya yang dipilih
oleh organisasi perusahaan pers; oleh organisasi perusahaan pers;
4. 4.
Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh
anggota; anggota;
5. 5.
Keanggotaan Dewan Pers sebagaimana Keanggotaan Dewan Pers sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat 3 pasal 15 yang dimaksud dalam ayat 3 pasal 15
ditetapkan dengan keputusan presiden; ditetapkan dengan keputusan presiden;
6. 6.
Keanggotaan Dewan Pers berlaku untuk Keanggotaan Dewan Pers berlaku untuk
masa tiga tahun dan sesudah itu hanya masa tiga tahun dan sesudah itu hanya
dapat dipilih kembali untuk satu periode dapat dipilih kembali untuk satu periode
berikutnya. berikutnya.
c. c.
ORGANISASI PERS ORGANISASI PERS
Dalam komponen sistem pers nasional, Dalam komponen sistem pers nasional,
terdapat Dewan Pers. terdapat Dewan Pers.