Dominasi adalah tingginya populasi satu spesies dibandingkan dengan spesies lainnya yang terdapat dalam suatu areal. Dari empat spesies penggerek batang padi
yang ditemukan di Kabupaten Tabanan, S. incertulas merupakan spesies dominan di masing-masing ketinggian dengan urutan berikutnya adalah S. inferens, C.
suppressalis, dan C. polychrysus Gambar 1. Pada ketinggian 500 mdpl didominasi oleh S. incertulas sangat tinggi sedangkan pada ketinggian 500 mdpl menurun oleh
kehadiran, C. suppressalis, dan C. polychrysus. Hal ini diduga berhubungan dengan pola pergiliran tanaman yang umum diterapkan petani di lokasi pengamatan, yaitu
padi-padi-padi. Pola pergiliran tanaman padi-padi-padi sangat mendukung perkembangan hama penggerek batang padi di lapangan. Menurut Hendarsih dan
Usyati 2009 di daerah tropis, penanaman padi secara terus-menerus sepanjang tahun menyebabkan S. incertulas akan terus berkembang.
Gambar 1. Indeks dominasi penggerek batang padi di Kabupaten Tabanan
3.2 Struktur Populasi Penggerek Batang Padi di Kabupaten Tabanan
Hasil pengamatan menunjukan bahwa struktur populasi penggerek batang padi di Kabupaten Tabanan mengalami fluktuasi selama pengamatan berlangsung.
Struktur populasi penggerek batang padi terdiri dari telur, larva, pupa dan imago. Imago S. incertulas lebih menyukai tanaman muda untuk meletakkan telur, sehingga
jumlah kelompok telur tertinggi ditemukan pada umur padi 2 MST 34 kelompok telur Gambar 2, selanjutnya mengalami penurunan mulai umur padi 3 MST, waktu
stadium telur berkisar antara 5-9 hari Pathak dan Khan, 1994, sehingga pada umur tanaman 3 MST terjadi kenaikan jumlah populasi larva sampai umur tanaman 4 MST
ditemukan jumlah larva tertinggi 26 ekor. Populasi larva mengalami penurunan sampai umur padi 6 MST 15 ekor, penurunan populasi larva, karena larva dari
penggerek batang padi sudah mencapai stadium pupa, dengan ditemukannya pupa pada umur padi 4 MST, 5 MST dan 6 MST, perkembangan fase pupa terjadi selama
9-12 hari, pupa sudah menjadi imago Pathak dan Khan, 1994, dalam jangka waktu 2-5 hari imago penggerek batang padi meletakkan telurnya dan menjadi larva
menjelang minggu kelima, keenam dan ketujuh setelah tanam, sehingga pada umur padi 7 MST jumlah larva kembali mengalami kenaikan 23 ekor dan mengalami
penurunan sampai umur padi 11 MST.
0,00 0,10
0,20 0,30
0,40 0,50
250 0-250 250 250-500
500 500-750
Inde ks
D o
m ina
si
Ketinggian mdpl
S. incertulas S. inferens
C. suppressalis C. polychrysus
http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT 208
Gambar 2. Struktur Populasi Penggerek Batang Padi Kuning S. incertulas
Jumlah populasi telur menjadi yang terbanyak diantara semua fase, hal ini disebabkan karena fase reproduksi imago yang mampu bertelur sampai 600 butir per
betina Pathak dan khan, 1994, selain itu faktor iklim yang menyebabkan mortalitas larva tinggi seperti suhu udara yang cukup tinggi, curah hujan yang tinggi, dan
kelembaban udara yang rendah. Pathak dan Khan 1994 menyatakan bahwa biasanya 75 telur yang menetas menjadi larva hanya 10 saja yang berhasil
mencapai dewasa karena faktor iklim
.
Gambar 3. Struktur Populasi Penggerek Batang Padi Merah Jambu S. inferens
Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan juga larva S. inferens. Larva S. inferens ditemukan pada umur padi 3 MST sampai 11 MST Gambar 3, jumlah
tertinggi ditemukan pada umur padi 4 MST dan 7 MST 35 ekor, pada umur padi 8 MST dan 9 MST juga ditemukan imago S. inferens 1 ekor. Pada umur padi 2 MST
tidak ditemukan keberadaan S. inferens baik kelompok telur, larva, pupa dan imago S. inferens. Hal ini disebabkan karena kemungkinan pada pengamatan pertama
terdapat kelompok telur yang keberadaannya di luar dari petak pengamatan, sehingga pada pengamatan selanjutnya kelompok telur sudah menetes menjadi larva dan
menuju pangkal batang tanaman padi pada petak pengamatan, selain itu pada umur padi 2 MST didominasi oleh kelompok telur S. incertulas pada petak pengamatan.
10 20
30 40
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
J um
la h
P o
pul a
si
Ek o
r
Umur Tanaman MST
Telur Larva
Pupa Imago
10 20
30 40
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
J um
la h
P o
pul a
si
Ek o
r
Umur Tanaman MST
Telur Larva
Pupa Imago
209 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAT
3.3 Hubungan Kelimpahan Populasi dengan Persentase Serangan Penggerek Batang Padi