28
bereksperimen dengan ide, memikirkan apa yang dapat dibuat dengan barang barang yang ada, mengembangkan wawasan, dan merefleksikan perasaan
kepada orang lain. Remaja pada fase ini mulai bereksperimen, ikut serta dalam perilaku beresiko, dan mulai mengembangkan pekerjaan diluar rumah.
Usaha remaja fase pertengahan untuk tidak bergantung, menguji batas kemampuan, dan keperluan otonomi mencapai maksimal mengakibatkan
berbagai permasalahan dengan orang tua, guru, maupun figur yang lain. Fase remaja siswa dianggap sudah bisa untuk memberikan pendapat dan
persepsinya mengenai kinerja guru, oleh karena itu peneliti ingin menggunakan sample untuk mengetahui adakah hubungan antara persepsi
siswa tentang kinerja guru dengan nilai mata pelajaran teknik pengelasan dasar siswa kelas X MPA dan X MPB di SMK Muhammadiyah 1 Salam.
6. Nilai Mata Pelajaran
Nilai mata pelajaran merupakan hasil belajar siswa atau prestasi siswa. Sudjana 2005: 22 mendefinisikan bahwa nilai mata pelajaran sebagi hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Secara umum hasil belajar adalah sesuatu
yang telah dicapai oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan faktor yang sangat penting dan sering
dijadikan pokok pembicaraan atau permasalahan antar pendidik, karena prestasi belajar merupakan cerminan kemampuan siswa dalam menguasai
29
materi suatu pelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari seberapa besar nilai yang diperoleh saat mengerjakan hasil ujian, serta penguasaan konsep
yang tentunya juga penting. Kegiatan belajar yang terjadi pada diri peserta didik dapat diamati dari
perbedaan tingkah laku sebelum dan setelah kegiatan belajar mengajar, di dalam proses terdapat seperangkat faktor yang mempengaruhi proses dan
hasil belajar pada intinya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Menurut Slameto 2003: 54, faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar:
a. Faktor intern, meliputi:
1 Faktor jasmaniah, diantaranya: a Faktor kesehatan
Kesehatan peserta didik berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Proses belajar akan terganggu jika kesehatannya
terganggu, sebab ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, dan mengantuk.
b Cacat tubuh Peserta didik yang cacat tubuhnya seperti buta, tuli, patah kaki, patah
tangan, lumpuh dan lain-lain akan menggangu proses belajarnya.