HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU
BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI
BERPRESTASI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 6
SURAKARTA
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Kepada
Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Sains Psikologi

Oleh:
SUGIYARTO
NIM: S. 300 080 026

PROGRAM MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

i


ii

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG GURU BK DAN CARA GURU
MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS X
DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA
Oleh:
Sugiyarto , Yadi Purwanto2
Mahasiswa UMS Surakarta1, Staff Pengajar UMS Surakarta2
1

Abstract
Sugiyarto. S.300 080 026. Relations Student Perceptions Of Counseling and
Guidance Teachers Teaching Teachers Ways With Student Achievement Motivation
Class X in SMK Negeri 6 Surakarta. Thesis. Science Management Psychology.
Graduate School. Muhammadiyah University of Surakarta. 2012.
The purpose of this study were (1) To assess the relationship of teacher
perceptions of student guidance and counseling with a class X student achievement
motivation in SMK Negeri 6 Surakarta. (2) To examine the relationship the way
teachers teach a class X student achievement motivation in SMK Negeri 6 Surakarta.
(3) To assess the relationship of teacher perceptions of student guidance and

counseling and the way teachers teach to the class X student achievement motivation
in SMK Negeri 6 Surakarta.
This type of study is a quantitative study. This study took place in SMK Negeri
6 Surakarta. The population in this study were all students at the Vocational School
class X 6 Surakarta, amounting to 724 students. The samples used are as many as
203 students. Techniques of data analysis using multiple linear regression analysis.
The results of this study were (1) There is a positive and significant role of
student perceptions of teacher guidance and counseling in the way teachers teach to
the class X student achievement motivation in SMK Negeri 6 Surakarta. (2) There is
a positive and significant role of teachers 'perceptions of students to guidance
counseling to students' achievement motivation, class X in SMK Negeri 6 Surakarta.
(2) There is a significant and positive role between the way teachers teach to the
motivation of the class X student achievement in SMK Negeri 6 Surakarta
Keywords: perceptions of teacher-student counseling, the way teachers teach,
students' achievement motivation
Pendahuluan
Indikasi tinggi rendahnya motivasi berprestasi siswa SMK Negeri 6 Surakarta
dapat dilihat dari perilaku siswa seperti harapan untuk sukses, bekerja keras,
kekuatiran akan gagal, dan keinginan untuk memperoleh nilai yang tinggi. Dari hasil
pengamatan di lapangan memberi gambaran bahwa peserta didik masih ada yang

memiliki kebiasaan acuh dalam mengumpulkan tugas. Masih ada siswa yang

terlambat masuk kelas, masih ada siswa yang terkadang terlambat mengumpulkan
tugas. Hal ini menggambarkan bahwa masih ada siswa yang memiliki motivasi
rendah, dan jika hal ini dibiarkan terus tentunya dapat berdampak buruk pada prestasi
belajar mereka. Namun di sisi lain tak jarang pula siswa yang menunjukkan motivasi
tinggi yang ditunjukkan dengan perilaku yang rajin belajar untuk memperoleh nilai
yang tinggi dan selalu datang tepat waktu.
Begitu pentingnya peran motivasi untuk berprestasi, sehingga diharapkan
setiap siswa memiliki motivasi berprestasi yang muncul dan timbul karena
kesadaran, ataupun pengaruh lingkungan yang dapat mempengaruhi keinginan untuk
meraih keberhasilan. Lingkungan tersebut bisa dibentuk oleh guru bimbingan
konseling maupun guru mata pelajaran pada proses pembelajaran, maupun di luar
proses pembelajaran.
Dalam perspektif pendidikan nasional, Bimbingan dan Konseling merupakan
bagian yang tidak bisa dilepaskan dari sistem pendidikan di sekolah, yang bertujuan
untuk membantu para siswa agar dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan
memperoleh kemandirian. Bimbingan Konseling merupakan suatu badan yang
memberikan bimbingan kepada siswa agar mencapai prestasi yang terbaik. Selain itu
bimbingan konseling juga digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh

para siswa, baik itu secara pribadi maupun secara umum, untuk itu peran bimbingan
konseling sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan motivasi siswa untuk lebih
berprestasi (Sudrajat, 2008).
Layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu semua siswa
agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan
memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa
agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan
layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar: (1) memiliki
kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk
mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi
penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi
kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka
2

mencapai tujuan hidupnya. Dengan demikian dengan adanya bimbingan dan
konseling siswa dapat mengatasi permasalahan belajarnya, sehingga diharapkan
setiap siswa memiliki motivasi untuk belajar. Namun tidak semua memiliki persepsi
positif terhadap Guru bimbingan konseling (Sukmadinata. 2007).
Selain bimbingan dan konseling, cara guru dalam melaksanakan pembelajaran,

merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan pembelajaran. Cara guru
dalam proses pembelajaran, akan mendorong keinginan siswa dalam belajar.
Sedangkan mengajar merupakan tugas utama seorang guru yang wajib berdampak
positif untuk dirinya dan siswa, baik guru berperan sebagai fasilitator, pembimbing
maupun sebagai pencipta lingkungan belajar. Proses pembelajaran itu merupakan
proses interaksi akademis antara guru dan siswa ditempat, pada waktu dengan isi
yang diatur sedemikian rupa oleh sekolah dengan aspek-aspek pokok yang terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Kelancaran proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah banyak ditentukan oleh cara guru dalam melaksanakan tugas
mengajar.
Berdasarkan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa cara guru SMK
Negeri

6

Surakarta,

telah

menggunakan


berbagai

metode

pembelajaran,

memanfaatkan media pembelajaran dan menggunakan berbagai bahan ajar.
Penggunaan berbagai metode, media, dan bahan ajar tersebut merupakan upaya guru
untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih baik. Namun tidak
semua siswa semua cara yang digunakan guru dalam mengajar disukai oleh siswa.
Walaupun guru BK telah menunjukkan peran yang baik, dan guru telah
menunjukkan cara mengajar dengan berbagai variasi gaya mengajr, media, dan
bahan ajar, namun pada kenyataannya motivasi berprestasi

siswa masih belum

merata, artinya dalam pelaksanaan pembelajaran baik teori maupun praktik, masih
terlihat prilaku siswa yang datang terlambat, mengantuk, lesu, kurang konsentrasi,
dan kurang serius dalam mengikuti pembelajaran, juga masih ditemui beberapa siswa

yang tidak mempersiapkan bahan pelajaran atau modul, tidak mengerjakan tugas
yang diberikan guru.

3

Berdasarkan permasalahan di atas, dalam peneleitian ini akan dikaji pengaruh
persepsi siswa tentang bimbingan konseling dan kinerja guru dalam mengajar
terhadap motivasi prestasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta.
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, dalam
penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah terdapat
hubungan persepsi siswa tentang bimbingan Guru bimbingan dan konseling dengan
motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta? (2) Apakah terdapat
hubungan cara guru mengajar dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK
Negeri 6 Surakarta? (3) Apakah terdapat hubungan persepsi siswa tentang bimbingan
Guru konseling dan cara guru mengajar dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta?
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa
tentang bimbingan guru bimbingan dan konseling dengan motivasi berprestasi siswa
kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (2) Untuk mengkaji hubungan cara guru
mengajar dengan motivasi berprestasi siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta. (3)

Untuk mengkaji hubungan persepsi siswa tentang bimbingan guru bimbingan dan
konseling dan cara guru mengajar terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X di
SMK Negeri 6 Surakarta.
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: manfaat praktis dan
manfaat teoritis. Manfaat praktis nantinya dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan kepala sekolah dalam upaya meningkatkan motivasi berprestasi siswa
melalui layanan bimbingan konseling dan peningkatan cara guru dalam mengajar.
Manfaat teoritis nantinya dapat digunakan sebagai tambahan literatur pada program
pascasarjana Universitas Muhammadiyah khususnya program Magister Sains
Psikologi.

Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa SMK Negeri 6 Surakarta yang berjumlah 724 siswa,
dikarenakan besarnya populasi, maka dalam penelitian ini ditentukan sub populasi
4

yaitu siswa kelas X di SMK Negeri 6 Surakarta yang terdiri dari 6 kelas dengan
jumlah siswa sebanyak 203 siswa teknik pengambilan sampel dengan teknik

pusposive sampling (Arikunto, 2006). Berdasarkan tabel Krejcie terlihat apabila
jumlah populasi 203 maka sampelnya 127. Dalam hal ini dengan populasi 203 orang
untuk taraf kesalahan 5% jumlah sampel adalah 127 siswa SMK Negeri 6 Surakarta.
Teknik sampling yang digunakan adalah sampel random atau sampel acak,
karena di dalam pengambilan sampelnya peneliti mencampur subjek-subjek di dalam
populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto, 2006). Dengan demikian,
peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh
kesempatan menjadi anggota sampel.
Metode dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner baik variabel persepsi siswa tentang guru BK, cara guru mengajar dan
motivasi berprestasi siswa. Penilaian jawaban yang tersedia pada tiap-tiap item
terdiri dari lima pilihan jawaban dan subjek hanya jawaban yang telah disediakan
dengan cara memberi tanda silang sesuai dengan keadaan subjek dan setiap jawaban
mengandung butir favourable dan unfavourable. Syarat pemberian nilai alternatif
jawaban tersebut adalah “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Netral” (N), “Tidak
Setuju” (TS), “Sangat Tidak Setuju” (STS).
Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30
siswa, dimana siswa tersebut tidak termasuk dalam sampel penelitian. Untuk
mengukur validitas dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing-masing skor
indikator dengan total skor konstruk, pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

SPSS (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan oneshot atau
pengukuran sekali saja, disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Croanbach
Alpha > 0,60 (Ghozali, 2005).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji prasyarat dan uji
hipotesis. Uji prasyarat meliputi: uji normalitas dan uji linearitas. Uji Normalitas data
dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari suatu populasi yang normal

5

(Ghozali, 2005). Asumsi tersebut diuji dengan menggunakan uji Kolmogorof
Smirnov dengan menggunakan komputer program SPSS 12 for Windows.
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat berbentuk linear atau tidak. Jika nilai F hasil perhitungan
lebih dari nilai F

tabel

dengan taraf signifikan 5% maka pengaruh variabel persepsi


siswa terhadap bimbingan guru bimbingan konseling dan cara guru mengajar
terhadap motivasi berprestasi berbentuk linear.
Teknik analisis data digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian dalam
rangka untuk membuktikan hipotesis, untuk menganalisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan (Priyatno, 2008).

Hasil Penelitian
Subjek pada tryout skala ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 6 Surakarta
yang ditentukan secara acak. Dari 30 skala yang dibagikan kepada subjek, semuanya
terkumpul kembali dan memenuhi syarat untuk diskor dan dianalisis. Data inilah
yang dipergunakan untuk menghitung validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas (lampiran uji validitas dan reliabilitas)
dapat diketahui bahwa Item yang tidak valid adalah nomor 6, 13, dan 26 pada skala
Persepsi siswa terhadap bimbingan guru bimbingan konseling, pertanyaan nomor 12
pada skala Cara guru mengajar, dan pertanyaan nomor 3, 12, 13, 19, dan 25 pada
skala motivasi berprestasi. Item pertanyaan yang memiliki koefisien korelasi di atas
rule of tumb, berarti valid, dan dapat digunakan untuk mengambil data penelitian,
sedangkan item pertanyaan yang memiliki pertanyaan di bawah rule of tumb, berarti
tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk mengambil data penelitian. Dari hasil uji
reliabilitas diperoleh nilai alpha untuk skala persepsi siswa terhadap bimbingan guru
bimbingan konseling, cara guru mengajar, dan motivasi berprestasi siswa dinyatakan
reliabel atau handal dan layak digunakan dalam penelitian selanjutnya.
6

Hasil pengujian prasyarat yang meliputi: uji normalitas dan uji linearitas. Hasil
uji normalitas menunjukkan bahwa data yang diperoleh untuk setiap variabel adalah
variabel persepsi siswa terhadap bimbingan guru bimbingan konseling memperoleh
nilai K-S-Z = 0,857 dengan signifikan sebesar 0,455 sehingga dapat disimpulkan
bahwa p>0,05 (0,455 > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data
memiliki distribusi normal. Variabel cara guru mengajar memperoleh nilai K-S-Z =
1,320 dengan signifikan sebesar 0,061 sehingga dapat disimpulkan bahwa p>0,05
(0,061 > 0,05). Variabel Motivasi berprestasi siswa memperoleh nilai K-S-Z = 1,350
dengan signifikan sebesar 0,052 sehingga dapat disimpulkan bahwa p>0,05 (0,052 >
0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data memiliki distribusi normal.
Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa: hasil uji linearitas antara persepsi
siswa terhadap bimbingan guru bimbingan konseling dan motivasi berprestasi siswa
diperoleh nilai F = 81,615, p = 0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa
persepsi siswa terhadap bimbingan guru bimbingan konseling dan motivasi
berprestasi siswa memiliki korelasi yang searah (linear). Hasil uji linearitas antara
cara guru mengajar dan motivasi berprestasi siswa diperoleh nilai F = 59,538, p =
0,000 (p< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa cara guru mengajar dan motivasi
berprestasi siswa memiliki korelasi yang searah (linear).
Hasil analisis regresi linear berganda dalam persamaan regresi adalah Y =
23,788 + 0,416 X1 + 0,389 X2. Hasil uji t variabel persepsi siswa terhadap bimbingan
guru bimbingan konseling, menunjukkan bahwa nilai t hitung adalah 6,475; p =
0,000 (p

Dokumen yang terkait

Bagaimana Persepsi Siswa Tentang Kemampuan Mengajar Guru Pendidikan Agama Islam di SDN Rambutan 03 Pagi Jakarta

1 5 90

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 14

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 7

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG CARA GURU MENGAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Cara Guru Mengajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X Di SMA Batik 1 Surakarta.

0 1 19

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, CARA GURU MENGAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN Hubungan Motivasi Berprestasi, Cara Guru Mengajar, dan Dukungan Keluarga Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa SMP.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Motivasi Berprestasi, Cara Guru Mengajar, dan Dukungan Keluarga Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa SMP.

0 0 9

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BIMBINGAN GURU BK DAN CARA GURU MENGAJAR DENGAN MOTIVASI Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

0 0 20

PENDAHULUAN Hubungan Persepsi Siswa Tentang Bimbingan Guru BK Dan Cara Guru Mengajar Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Kelas X Di Smk Negeri 6 Surakarta.

0 1 8

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

0 21 51

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 118