Segmentasi Program Siaran Radio

15 j. Gaya siaran air personality, merupakan ciri khas seorang penyiar dalam membawakan sebuah program siaran. Tujuannya agar mudah diingat dan mudah diterima oleh para pendengarnya. Gaya siaran meliputi pembawaan sikap atau sifat seorang penyiar dalam bersiaran, yaitu ceria, dewasa, remaja, dan sebagainya. k. Format O’clock atau rundown program, merupakan pengalokasian waktu agar lebih teratur sebelum seorang penyiaran bersiaran. Adanya rundown program siaran sangat penting dimiliki seorang penyiar, tujuannya agar informasi yang suguhkan bisa tersampaikan sesuai isi konten atau konsep acara.

2.2.2 Segmentasi Program Siaran Radio

Keberhasilan media penyiaran sangat ditentukan oleh kemampuan pengelolaannya dalam memahami audiennya. Dalam hal ini, audien dipahami dengan menggunakan pendekatan ilmu pemasaran, karena audien adalah konsumen yang memiliki kebutuhan terhadap program produk. Mengetahui secara persis apa kebutuhan audien merupakan hal penting, tidak sekedar menghadirkan acara dengan materi atau kemasan baru tetapi isinya tetap yang lama. a. Segmentasi Demografi Segmentasi audien berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi yang didasarkan peta kependudukan, misalnya usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan, agama, suku dan sebagainya. Untuk mengantisipasi perubahan audiens menyangkut bagaimana media penyiaran menilai potensi audiens yang tersedia dalam area geografi yang dapat dijangkau. Perlu menyesuaikan kondisi demografi sasaran pendengarnya, tujuannya agar program 16 siaran yang dibuat bisa disuguhkan sesuai target. Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahan audien menyangkut bagaimana media penyiaran menilai potensi audien yang tersedia dalam area geografi yang dapat dijangkau. b. Segmentasi Audiens Media penyiaran harus menentukan segmentasi audien yang akan ditujunya, dalam proses pemasaran. Segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targetting dan positioning. Khalayak audien umum memiliki sifat yang heterogen, maka akan sulit bagi media penyiaran untuk melayani semuanya. Oleh karena itu, harus dipilih segmen- segmen audien tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pengelola program penyiaran harus memilih satu atau beberapa segmen audien saja yang memiliki karakter atau respon yang sama dari seluruh penduduk setiap daerah di Indoensia. Dengan memahami siapa audiennya, maka praktisi penyiaran dapat menentukan bagaimana cara menjangkaunya, program apa yang dibutuhkan, dan bagaimana mempertahankan audien dari program pesaing. Pengelola program penyiaran harus memahami kebutuhan audien dalam upaya untuk dapat mendesain program yang dapat memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. c. Pengertian Anak-anak Ilmu jiwa kuno menganggap anak sebagai seorang dewasa dalam bentuk kecil mini. Anak itu, dianggap tidak ada bedanya dengan orang dewasa, yang status kedudukannya masih belum dewasa. Maka bentuk mini tersebut, masih harus tumbuh dan bertambah besar, agar bisa serupa betul dengan bentuk manusia dewasa. 17 Anak-anak jelas kedudukannya, yaitu belum dapat hidup sendiri, belum matang dari segala segi, tubuh masih kecil, organ-organ belum dapat berfungsi secara sempurna, kecerdasan, emosi dan hubungan sosial belum selesai pertumbuhannya. Hidupnya dinilai masih bergantung pada orang dewasa. Anak-anak juga belum dapat diberi tanggung jawab atas segala hal. d. Anak-anak Usia 6-12 Tahun Masa Kanak-Kanak lanjut usia 6-12 tahun adalah periode ketika anak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya dan orang orang lainnya. Periode ini adalah saat emas dan sangat penting dalam mendorong pembentukan harga diri yang tinggi pada anak dan harga diri tinggi, yang terbentuk di periode ini akan menjadi modal anak untuk memasuki masa remaja dan tumbuh menjadi remaja yang lebih percaya diri. Usia 6 hingga 12 tahun juga sering disebut usia sekolah, artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak-anak usia ini. Bukan hanya itu saja, dalam usia 6 hingga 12 tahun menjadi titik pusat perkembangan fisik, kogninisi dan psikososial. Antara usia 6 sampai 12 tahun, yaitu pada tahapan operasianal konkret. Maksdunya, anak-anak menguasai berbagai konsep konservasi untuk melakukan manipulasi logis lainya. Misalnya, mereka dapat menyusun benda berdasarkan dimensi, seperti tinggi dan berat. Mereka juga dapat membentuk penyajian mental mengenai serangkain tindakan.

2.3 Program Siaran Anak-anak