NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

(1)

Ari Ika Wati

i

ABSTRAK

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

NOVEL

PADANG BULAN

KARYA ANDREA HIRATA DAN

KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh

Ari Ika Wati

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah nilai-nilai

pendidikan karakter yang terkandung dalam novel

Padang Bulan

karya Andrea

Hirata dan kelayakan novel tersebut sebagai bahan ajar sastra Indonesia di

Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel

Padang Bulan

karya

Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai sebagai bahan ajar sastra Indonesia di

Sekolah Menengah Atas.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel

Padang Bulan

karya Andrea

Hirata. Novel tersebut diterbitkan pada bulan Maret 2011, cetakan pertama yang

terdiri atas 41 bab dengan jumlah halaman 310, dan diterbitkan oleh penerbit

Bentang.


(2)

Ari Ika Wati

ii

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata

mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai pendidikan karakter yang

ditemukan dalam novel

Padang Bulan

di antaranya yaitu religius, jujur, toleransi,

kerja keras, percaya diri, kreatif, mandiri, tanggung jawab, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat, gemar membaca, dan peduli sosial. Nilai

pendidikan karakter yang paling banyak ditemukan adalah tentang karakter kerja

keras, bersahabat, dan menghargai prestasi sedangkan nilai pendidikan karakter

yang paling sedikit ditemukan adalah karakter jujur dan cinta tanah air. Dilihat

dari kriteria pemilihan bahan ajar sastra yaitu, penggunaan bahasa, psikologis

siswa, dan latar belakang budaya, novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata layak

untuk dijadikan bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas.


(3)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN

KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh

Ari Ika Wati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(4)

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA DAN

KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

(Skripsi)

Oleh

ARI IKA WATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012


(5)

MOTO

“Kaum muslimin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik

akhlaknya di antara mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan

orang yang paling dekat duduknya denganku pada hari kiamat

adalah orang yang paling baik akhlaknya

di antara kalian.” (HR. Bukhari)


(6)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah dan penuh rasa syukur atas segala rahmat yang

diberikan Allah SWT, kupersembahkan karya ini kepada

1.

kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan kasih sayangnya dalam

mengasuh, membesarkan, mendidik, dan berdoa demi keberhasilanku;

2.

adikku tersayang, Ani Kurniasih yang selalu memberikanku semangat untuk

terus belajar dan berkarya;


(7)

viii

SANWACANA

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan judul

Nilai-nilai Pendidikan Karakter Novel

Padang Bulan

Karya Andrea Hirata dan

Kelayakannya sebagai Bahan Ajar Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas

(SMA)

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

1.

Dr. Edi Suyanto, M.Pd., sebagai pembimbing I yang telah banyak

memberikan pengarahan dan saran-saran dalam penulisan skripsi ini hingga

selesai dengan penuh kesabaran.

2.

Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., sebagai pembimbing II sekaligus Ketua

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah banyak

memberikan pengarahan dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

3.

Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku penguji utama yang telah memberi

banyak masukan dan saran yang berguna bagi penulis demi kesempurnaan

dalam penulisan skripsi ini dengan penuh ketelitian.


(8)

ix

5.

Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

6.

Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung, beserta

stafnya.

7.

Bapak dan ibu dosen FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8.

Guru-guru SD, SMP, SMA yang telah tulus ikhlas memberikan berbagai ilmu

pengetahuan serta nasihat-nasihat yang sangat berguna bagi penulis.

9.

Bapak dan ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dalam

bentuk moral maupun materi dan untaian doa yang tiada terputus untuk

keberhasilan penulis.

10.

Adikku, Ani Kurniasih, untuk semua doa, motivasi, dan keceriaannya selama

ini.

11.

Teman-temanku di Asrama Andika: Tuti, Eka, Isti, Rani, Mbak Isti, Mbak Za,

Misri, Icha, Tri, Sekar, Amel, Lia, Santi, Pipit, Erni, dan Ayu terima kasih atas

segala kebersamaan dan kekeluargaanya selama ini.

12.

Sahabatku Nurhasanah, S.Pd. dan Enik Trisnawati, S.Pd. serta teman-teman

seperjuanganku di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

angkatan 2008 atas kebersamaan dan dukungannya selama kita bersama.

13.

Kakak tingkat angkatan 2005 sampai 2007 dan adik tingkat angkatan 2009

sampai 2011, terima kasih atas bantuannya selama ini.

14.

Semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi

ini tanpa terkecuali yang tidak dapat ditulis satu per satu.


(9)

x

Semoga ketulusan dan kebaikan bapak, ibu, serta rekan-rekan mendapat pahala

dari Allah Yang Maha Esa. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk

kemajuan pendidikan, khususnya pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Bandarlampung, Oktober 2012

Ari Ika Wati

0813041017


(10)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medianya. Sastra dilihat sebagai

suatu karya yang menyampaikan suatu jenis pengetahuan yang tidak bisa disampaikan dengan

cara yang lain, yakni suatu cara yang memberikan kenikmatan yang unik dan pengetahuan yang

memperkaya wawasan pembacanya (Daiches dalam Budianta, 2006: 7). Sebuah cerita fiksi

selain bersifat menghibur juga memiliki maksud tertentu sesuai dengan tujuan dari pengarang,

misalnya, untuk menyampaikan sebuah pesan atau pengetahuan tertentu. Pesan yang terkandung

di dalam sebuah cerita fiksi tanpa disadari dapat mempengaruhi pemikiran seseorang tentang

kehidupan, mempengaruhi penilaian seseorang terhadap sesuatu, dan bahkan bisa menjadikan

tokoh-tokoh tertentu dalam sebuah cerita sebagai contoh dalam kehidupannya.

Seorang pemikir Romawi, Horace, mengemukakan istilah dulce et utile yang artinya, sastra

mempunyai fungsi ganda, yakni menghibur dan sekaligus bermanfaat bagi pembacanya. Sastra

menghibur dengan cara menyajikan keindahan, memberikan makna terhadap kehidupan

(kematian, kesengsaraan, maupun kegembiraan) atau memberikan pelepasan ke dunia imajinasi.

Bagi banyak orang, misalnya, karya sastra menjadi sarana untuk menyampaikan pesan tentang

kebenaran, tentang apa yang baik dan buruk. Ada pesan yang sangat jelas disampaikan, ada pula

yang bersifat tersirat secara halus.

Karya sastra dapat dipakai untuk menggambarkan apa yang ditangkap sang pengarang tentang

kehidupan di sekitarnya. Hal tersebut disebabkan karena sastra tidak terlahir dari kekosongan


(11)

budaya. Sastra terlahir dengan menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut kemudian

mengemukakannya berdasarkan pengalaman dan pengamatannya yang dilakukan secara selektif

dan dibentuk sesuai dengan tujuannya, sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan

terhadap pengalaman kehidupan manusia. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa sastra dapat

membuat anggota masyarakat menyadari berbagai masalah penting yang terjadi di masyarakat,

misalnya, masalah pendidikan, moralitas, politik, sosial, dan budaya.

Dewasa ini, persoalan moralitas dan pendidikan sedang menjadi sorotan tajam masyarakat yang

tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak, wawancara, dan dialog. Salah satu contoh

persoalan penyelewengan moralitas pelajar Indonesia yang marak terjadi dan seolah menjadi

budaya turun temurun yaitu masalah tawuran. Kasus tawuran antar pelajar yang melibatkan dua

kubu sekolah menengah atas di Jakarta dan menewaskan dua orang siswa seperti yang terlansir

dalam surat kabar Kompas edisi 1 Oktober 2012 menjadi beban tersendiri bagi sekolah dan

pendidikan khususnya dalam meningkatkan kesadaran moral.Persoalan yang muncul di

masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa,

kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya

merupakan permasalahan karakter bangsa yang perlu dibenahi. Berbagai alternatif penyelesaian

diajukan, seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan

hukum yang lebih kuat. Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak

mengurangi masalah budaya dan karakter bangsa adalah pendidikan.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk menguraikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam

novel karena pendidikan karakter saat ini adalah hal yang sangat penting bagi terciptanya


(12)

kesadaran moral yang tinggi dan pembenahan budaya dan karakter positif bangsa yang semakin

lama semakin rapuh. Novel yang memaparkan masalah kehidupan manusia dengan salah satu

tujuan arifnya, yaitu untuk memanusiakan manusia diharapkan dapat menjadi salah satu media

yang dapat menjadi renungan pembaca atas persoalan yang ada dan menjadi sarana penanaman

pendidikan karakter bangsa secara tidak langsung.

Penulis memilih novel sebagai objek penelitian karena novel merupakan jenis sastra fiksi yang

menarik dengan sifat menghibur dan imajinatif, membuat pembaca seolah-olah menjadi bagian

dalam cerita sehingga pesan yang terkandung di dalam novel dapat tersampaikan tanpa pembaca

merasa digurui oleh penulis. Selain itu, novel dapat dijadikan salah satu media atau bahan ajar

yang tepat dalam mentransfer sejumlah nilai-nilai kepada siswa. Hal tersebut berkaitan pula

dengan pembelajaran sastra Indonesia di sekolah khususnya dalam kegiatan mengapresiasi

novel.

Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsik maupun unsur

ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri

sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara

tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur intrinsik

meliputi, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, bahasa atau gaya bahasa

dan lain-lain. Unsur ekstrinsik juga terdiri atas sejumlah unsur, antara lain keadaan subjektivitas

individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya itu

akan mempengaruhi karya yang ditulisnya (Nurgiyantoro, 2010: 23-24).Unsur-unsur tersebut

sengaja dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan

peristiwa-peristiwa di dalamnya sehingga nampak seperti sungguh ada dan terjadi. Melalui


(13)

unsur-unsur tersebut, pembaca seolah-olah ikut terjun menjadi bagian dalam perjalanan cerita

sehingga pembaca secara tidak langsung dapat belajar, merasakan, dan menghayati

macam-macam permasalahan kehidupan yang secara sengaja ditawarkan pengarang.

Kajian yang penulis lakukan ini berkaitan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

mata pelajaran bahasa Indonesia untuk SMA. Pada silabus Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) SMA, penulis menemukan kompetensi mengenai pembelajaran sastra,

khususnya novel dengan Standar Kompetensi memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia/novel terjemahan dan Kompetensi Da-sar menganalisis unsur-unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan pada kelas XI semester 1 (Depdiknas, 2004: 19).

Agar pembelajaran sastra dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional dan dapat

menyokong pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah, maka guru pun hendaknya

dapat selektif dalam memilih bahan ajar bagi anak didiknya. Bahan ajar merupakan salah satu

perangkat pembelajaran yang sangat penting dalam memacu pembentukan prestasi siswa.

Mengingat pentingnya bahan ajar sebagai media internalisasi nilai-nilai pendidikan, maka sudah

seharusnya bahan ajar dikemas dengan berbasis pendidikan karakter. Di tengah kebangkrutan

moral bangsa, maraknya tindak kekerasan dan asusila, pendidikan karakter yang bersumber dari

nilai luhur karakter dasar manusia, moral, dan agama menjadi relevan untuk diterapkan.

Bahan ajar yang meliputi teks sastra atau nonsastra senantiasa menjadi sumber bacaan siswa

pada saat pembelajaran. Teks menjadi sarana interaksi antara siswa dengan nilai-nilai

pendidikan. Teks merupakan sarana atau media efektif dalam mentransfer nilai-nilai pendidikan.

Oleh karena itu, penyusunan atau pemilihan teks (wacana) memerlukan pemikiran komprehensif

agar menjelma menjadi sumber pengembangan kepribadian siswa. Salah satu aspek yang


(14)

menjadi pertimbangan penyusunan atau pemilihan teks/wacana adalah yang mengandung

nilai-nilai pendidikan karakter.

Salah satu pengarang Indonesia yang novelnya mendapat sambutan baik dari pembaca karena

karya-karyanya yang syarat dengan nilai-nilai pendidikan dan makna kehidupan ialah Andrea

Hirata. Hal tersebut terbukti dengan karya-karyanya yang selalu best seller dan mendapat

penghargaan dari sejumlah nominasi. Dalam penelitian ini, penulis memilih salah satu novel

karyanya yang berjudul Padang Bulan. Penulis memilih novel Padang Bulan sebagai subjek

penelitian karena novel tersebut berkisah tentang perjuangan dan kegigihan dua tokoh utama,

yaitu Enong dan Ikal dalam menjalani kehidupannya. Cerita di dalam novel tersebut sangatlah

inspiratif, meninggalkan kesan yang unik, dan memberikan contoh perjuangan dalam menjalani

kehidupan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis nilai-nilai pendidikan

karakter yang terdapat dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya

sebagai bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Padang

Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di Sekolah Menengah

Atas?

1.3 Tujuan Penelitian


(15)

1. Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam

novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.

2. Menentukan layak atau tidaknya novel Padang Bulan karya Andrea Hirata

dijadikan sebagai bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas (SMA).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat secara teoretis dan praktis.

1.4.1

Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memperdalam materi mengenai

nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memberikan informasi kepada

pembaca baik itu mahasiswa, guru, siswa, maupun masyarakat pada umumnya tentang nilai-nilai

pendidikan karakter yang terdapat dalam novel Padang Bulankarya Andrea Hirata dan membantu

guru bahasa Indonesia di SMA dalam memilih alternatif bahan pengajaran.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.

Nilai-nilai pendidikan karakter novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.

2.

Kelayakan novel Padang Bulan karya Andrea Hirata sebagai bahan ajar sastra di Sekolah

Menengah Atas (SMA).


(16)

(17)

III. METODE PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian. Desain yang digunakan di dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Desain

deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat dan suatu fenomena tertentu. Dalam penelitian ini,

desain deskriptif digunakan untuk menguraikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung

dalam novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata.

Rumusan Masalah

Bagaimanakah nilai-nilai

pendidikan karakter yang

terkandung dalam novel

Padang Bulan

karya Andrea

Hirata dan kelayakannya

sebagai bahan ajar sastra di

SMA?

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan nilai-nilai

pendidikan karakter yang

terkandung dalam novel

Padang Bulan

karya Andrea

Hirata dan menentukan

kelayakannya sebagai bahan

ajar sastra di SMA.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Teknik Pengumpulan Data

1. Membaca dan mempelajari novel secara cermat dan keseluruhan.

2. Menandai kata-kata kunci atau gagasan yan berkenaan dengan nilai-

nilai pendidikan karakter.


(18)

3.2

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata. Novel

tersebut diterbitkan pada bulan Maret 2011, cetakan pertama yang terdiri atas 41 bab dengan

jumlah halaman 310, dan diterbitkan oleh penerbit Bentang. Data dalam penelitian ini adalah

hasil dari proses membaca novel yang berjudul

Padang Bulan

karya Andrea Hirata. Data

tersebut berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau ungkapan yang mengandung nilai-nilai

pendidikan karakter.

3.3

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut.

Hasil

Deskripsi nilai-nilaipendidikan karakter dalam

novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata dan

kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.


(19)

1.

Membaca dan mempelajari novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata secara cermat dan

keseluruhan.

2.

Menandai kata-kata kunci dan gagasan yang berkenaan dengan nilai-nilai pendidikan

karakter dengan memberi tanda berupa garis bawah atau tanda kurung kurawal.

3.

Melakukan

coding

atau membubuhkan kode-kode tertentu pada naskah sesuai dengan

nilai-nilai pendidikan karakter yang dicari. Misalnya, R untuk nilai-nilai religius, J untuk nilai-nilai

kejujuran, T untuk nilai toleransi, dan sebagainya.

4.

Memindahkan hasil

coding

ke dalam sebuah tabelsehingga tersusun rapi

.

5.

Menganalisis data yang ada di dalam tabel dan memberikan deskripsi berupa kalimat atau

paragraf berdasarkan data-data yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

6.

Menyimpulkan hasil penelitian tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang

terkandung dalam novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata.

7.

Menentukan layak atau tidaknya novel

Padang Bulan

karya Andrea Hirata sebagai alternatif

bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas.


(20)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap novel Padang Bulankarya Andrea Hirata yang telah diuraikan

pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan karakter yang paling dominan di dalam

novel Padang Bulan karya Andrea Hirata adalah karakter kerja keras, bersahabat, dan

menghargai prestasi. Hal tersebut karena novel Padang Bulan banyak bercerita mengenai

perjuangan dan kegigihan dua tokoh utamanya yaitu Enong dan Ikal. Tema utama yang diusung

dalam novel tersebut adalah perjuangan Enong dan Ikal dalam menyelesaikan masalah-masalah

yang ada sehingga karakter yang menonjol adalah karakter kerja keras, menghargai prestasi, dan

bersahabat. Karakter yang paling sedikit dimunculkan dalam novel yaitu karakter jujur dan cinta

tanah air. Hal tersebut karena cerita pada novel lebih menekankan pada karakter kerja keras yang

dibangun melalui tokoh Enong dan Ikal sehingga karakter jujur dan cinta tanah air hanya sedikit

ditampilkan. Selain itu, novel Padang Bulan karya Andrea Hirata layak dijadikan sebagai

alternatif bahan ajar sastra di SMA karena sesuai dengan tiga kriteria pemilihan bahan ajar sastra

yaitu, aspek bahasa, psikologis, dan latar belakang budaya siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian terdahulu, dapat

penulis sarankan bahwa Novel Padang Bulan merupakan salah satu novel yang mengandung


(21)

nilai pendidikan karakter. Namun, di sisi lain, di dalam novel tersebut terdapat nilai-nilai

karakter yang juga penting untuk dikembangkan dalam diri peserta didik yang masih sedikit

dimunculkan dalam novel, seperti karakter jujur dan cinta tanah air. Padahal dua karakter

tersebut merupakan karakter yang penting untuk dikembangkan pada diri seseorang. Oleh karena

itu, perlu adanya upaya-upaya untuk memunculkan lebih banyak tentang karakter-karakteryang

perlu dikembangkan tersebut di dalam novel.


(1)

(2)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan di dalam penelitian ini adalah desain deskriptif. Desain deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat dan suatu fenomena tertentu. Dalam penelitian ini, desain deskriptif digunakan untuk menguraikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.

Rumusan Masalah Bagaimanakah nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA?

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan menentukan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Teknik Pengumpulan Data

1. Membaca dan mempelajari novel secara cermat dan keseluruhan. 2. Menandai kata-kata kunci atau gagasan yan berkenaan dengan nilai- nilai pendidikan karakter.


(3)

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Padang Bulan karya Andrea Hirata. Novel tersebut diterbitkan pada bulan Maret 2011, cetakan pertama yang terdiri atas 41 bab dengan jumlah halaman 310, dan diterbitkan oleh penerbit Bentang. Data dalam penelitian ini adalah hasil dari proses membaca novel yang berjudul Padang Bulan karya Andrea Hirata. Data tersebut berupa kata-kata, kalimat-kalimat atau ungkapan yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Teknik pengumpulan dan analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut. Hasil

Deskripsi nilai-nilaipendidikan karakter dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.


(4)

1. Membaca dan mempelajari novel Padang Bulan karya Andrea Hirata secara cermat dan keseluruhan.

2. Menandai kata-kata kunci dan gagasan yang berkenaan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dengan memberi tanda berupa garis bawah atau tanda kurung kurawal.

3. Melakukan coding atau membubuhkan kode-kode tertentu pada naskah sesuai dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang dicari. Misalnya, R untuk nilai-nilai religius, J untuk nilai-nilai

kejujuran, T untuk nilai toleransi, dan sebagainya.

4. Memindahkan hasil coding ke dalam sebuah tabelsehingga tersusun rapi.

5. Menganalisis data yang ada di dalam tabel dan memberikan deskripsi berupa kalimat atau paragraf berdasarkan data-data yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter.

6. Menyimpulkan hasil penelitian tentang nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata.

7. Menentukan layak atau tidaknya novel Padang Bulan karya Andrea Hirata sebagai alternatif bahan ajar sastra di Sekolah Menengah Atas.


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap novel Padang Bulankarya Andrea Hirata yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan karakter yang paling dominan di dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata adalah karakter kerja keras, bersahabat, dan

menghargai prestasi. Hal tersebut karena novel Padang Bulan banyak bercerita mengenai perjuangan dan kegigihan dua tokoh utamanya yaitu Enong dan Ikal. Tema utama yang diusung dalam novel tersebut adalah perjuangan Enong dan Ikal dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada sehingga karakter yang menonjol adalah karakter kerja keras, menghargai prestasi, dan bersahabat. Karakter yang paling sedikit dimunculkan dalam novel yaitu karakter jujur dan cinta tanah air. Hal tersebut karena cerita pada novel lebih menekankan pada karakter kerja keras yang dibangun melalui tokoh Enong dan Ikal sehingga karakter jujur dan cinta tanah air hanya sedikit ditampilkan. Selain itu, novel Padang Bulan karya Andrea Hirata layak dijadikan sebagai

alternatif bahan ajar sastra di SMA karena sesuai dengan tiga kriteria pemilihan bahan ajar sastra yaitu, aspek bahasa, psikologis, dan latar belakang budaya siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disajikan pada bagian terdahulu, dapat penulis sarankan bahwa Novel Padang Bulan merupakan salah satu novel yang mengandung


(6)

nilai pendidikan karakter. Namun, di sisi lain, di dalam novel tersebut terdapat nilai-nilai karakter yang juga penting untuk dikembangkan dalam diri peserta didik yang masih sedikit dimunculkan dalam novel, seperti karakter jujur dan cinta tanah air. Padahal dua karakter

tersebut merupakan karakter yang penting untuk dikembangkan pada diri seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya upaya-upaya untuk memunculkan lebih banyak tentang karakter-karakteryang perlu dikembangkan tersebut di dalam novel.