Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia Sekolah Dasar di Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata Bintaro, Tangerang Selatan

Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia Sekolah Dasar
di Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata Bintaro,
Tangerang Selatan

Grace Mutiara Lauren

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

ABSTRAK
GRACE MUTIARA LAUREN. Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia
Sekolah Dasar di Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata
Bintaro, Tangerang Selatan. Dibimbing oleh DEWI REZALINI ANWAR.
Taman lingkungan adalah sebuah taman di kawasan perumahan yang digunakan
dan dimiliki oleh masyarakat setempat. Taman lingkungan merupakan sebuah
ruang terbuka dengan fungsi baik sosial dan estetika sebagai media untuk kegiatan
rekreatif atau kegiatan lainnya di kawasan perumahan (UU No 5 Tahun 2008).
Dilihat dari kondisi ruang terbuka yang terus berkurang menyebabkan anak-anak
lebih menyukai bermain komputer dan menonton TV sehingga anak-anak

cenderung lebih pasif dan individual. Oleh karena itu, dibutuhkan desain taman
lingkungan untuk anak usia sekolah untuk menciptakan ruang bermain yang
rekreatif dan edukatif bagi anak-anak. Desain adalah mencari bentuk-bentuk yang
memenuhi program. Ini berkaitan dengan solusi tertentu, sementara program ini
berkaitan dengan karakteristik umum dan hasil yang diinginkan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial dengan wawancara dan
penyebaran kuisioner awal pada 30 responden untuk membentuk 3 alternatif
desain. Ketiga alternatif desain ini dinilai dan dipilih oleh 10 responden untuk
menghasilkan desain final. Desain final merupakan kombinasi dari ketiga
alternatif desain yang dapat memenuhi fungsi sosial dan edukatif bagi pengguna
taman lingkungan. Desain final ini akan dijelaskan dalam gambar denah lanskap,
denah penanaman lanskap, gambar detil berupa gambar potongan keseluruhan
tapak, gambar detil hardscape dan softscape, serta gambar perspektif.
Kata kunci: anak usia sekolah, desain lanskap, dan taman lingkungan.
ABSTRACT
Neighborhood park is a park in the residential area that is used and owned by the
local community. Neighborhood park is an open space with both social and
aesthetic functions as a medium for recreational activities or other activities in
the area of housing (Act No. 5 of 2008). Viewed from the condition of open space
an ever reduced made children to prefer playing computer and watching TV so

they looks more passive and individual. Therefore, we need a neighborhood park
design for school age children to create a space for playing. Design is the search
for forms that satisfy a program. It deals with particular solutions, while the
program is concerned with general characteristics and desired outcomes. The
method used in this research is a social approach to interviews and distribution of
questionnaires beginning at 30 respondents to form three design alternatives. The
three design alternatives is assessed and selected by 10 correspondents to
produce the final design. Final design is a combination of all three design
alternatives that can meet the social and educational functions for the user
neighborhood parks. Final design will be explained in the site plan, planting
drawings, detail section drawings of site, hardscape and softscape detail
drawings, and perspective drawings.
Keywords: landscape design, neighborhood park, and school age children

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Desain Taman Lingkungan
untuk Anak Usia Sekolah Dasar di Cluster Callysta, Perumahan Taman Permata
Bintaro, Tangerang Selatan adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Desember 2012

Grace Mutiara Lauren
A 44080060

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB.
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia Sekolah Dasar

di Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata Bintaro,
Tangerang Selatan

Grace Mutiara Lauren

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada
Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012

LEMBAR PENGESAHAN

Judul

Nama


: Desain Taman Lingkungan untuk Anak Usia Sekolah Dasar di
Cluster Callysta Permata, Perumahan Taman Permata Bintaro,
Tangerang Selatan
: Grace Mutiara Lauren

NRP

: A 44080060

Departemen : Arsitektur Lanskap

Disetujui,
Dosen Pembimbing

Dewi Rezalini Anwar, SP, M.A.Des
NIP. 19800318 200812 2 001

Diketahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap


Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA
NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal Lulus :

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus atas segala karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Desain Taman Lingkungan untuk Anak
Usia Sekolah Dasar di Cluster Callysta, Perumahan Taman Permata Bintaro,
Tangerang Selatan. Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat lulus dari
Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. kedua orang tua, Bpk. Kisman dan Ibu Yanti Chandra, serta kedua adik,
Cassandra Mutiara Cen dan Agneslystia Mutiara Cen atas segala dukungan
baik moril maupun materiil dan pengertiannya selama penulis dalam masa
studi,
2. Ibu Dewi Rezalini Anwar, SP, M.A.Des sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing, memberikan arahan, saran, dan kritik; serta yang
telah berbagi ilmu dalam desain,

3. Ibu Dr. Ir. Afra DN Makalew, MS selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan arahan dan masukan selama masa studi penulis,
4. Ibu Fitiryah Nurul H Utami, ST, MT sebagai dosen pembahas pada kolokium
dan seminar, serta sebagai dosen penguji bersama ibu Dr. Ir. Indung Siti
Fatimah, Msi.
5. keluarga besar Cen (Sandy, Wilson, Kevin, Ci Lisia, Ci Vina, Khuku Ciang
Moy, Khuku Siat Moy, Suksuk Atat, dll), tante Okta dan tante Ririn yang juga
turut menyemangati dan mendoakan penulis dalam penyelesaian tugas akhir,
6. rekan-rekan Mahasiswa Arsitektur Lanskap 45 yang telah memberikan
semangat, sahabat untuk berbagi kegalauan, teman untuk saling mendukung
dan mengingatkan dalam proses penyusunan skripsi,
7. Jihan sebagai rekan selama bimbingan skripsi,
8. Septyan Susetyo Aribowo yang telah membantu penulis dalam pengukuran
tapak; Widyastuti Utami dan Rida Agniya yang memberikan masukan selama
proses pengerjaan grafis; Amelia Utami dan Nimas Gania sebagai “geng”
anak-anak yang telah berbagi informasi mengenai taman untuk anak-anak;

serta Oryza Nikita, Dian Permatasari, Cherish Nurul Ainy, Nefalianti
Destriana,
9. keluarga besar Arsitektur Lanskap, seluruh dosen dan juga staf Arsitektur

Lanskap, kakak kelas ARL 43, 44 yang telah bersedia untuk berbagi ilmu, dan
juga adik kelas ARL 46, 47, 48 yang telah mendoakan dan memberikan
semangat,
10. seluruh staff Departemen Arsitektur Lanskap (Mas Rahmat, Bu Yeni, Mba
Sobariah, Mas Adi),
11. teman-teman kostan Family House, khususnya Stella Allineshia, F Irena
Napitupulu, Primita Ananda, Ristania, Tania Juanita, Erni Steffi, Anna, Indah,
Intan, Resti, dan Risa yang juga telah mendoakan dan memberikan semangat,
12. teman SMP (Livong) dan SMA (kelas X-6, XI, XII IPA 2, Indra Ramdhani,
dan Andri “Jawa”) yang juga telah memberikan doa, semangat, “hiburan” dan
dukungannya dalam proses pengerjaan sampai skripsi selesai.
13. warga Cluster Callysta, Taman Permata, Bintaro, khususnya Bapak dan Ibu
RW 20.
Terimakasih atas doa dan dukungannya selama skripsi ini bisa selesai
pada waktunya. Terimakasih juga pada pihak-pihak lain yang terkait, yang telah
memberikan dukungannya, sehingga penelitian dapat diselesaikan.

Penyusun

RIWAYAT HIDUP


Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 12 Agustus 1990 dari bapak
Kisman dan ibu Yanti Chandra. Penulis merupakan anak pertama dari tiga
bersaudara.
Penulis lulus dari Sekolah Dasar (SD) Swasta Eka Wijaya, CibinongBogor pada tahun 2002. Pendidikan dilanjutkan di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Swasta Eka Wijaya, Cibinong-Bogor dan lulus pada tahun 2005. Penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Bogor dan
lulus pada tahun 2008. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
USMI/PMDK sebagai mahasiswa Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Selama menjadi mahasiswa, penulis melaksanakan kegiatan Magang
Profesi Arsitektur Lanskap di Dinas Pertamanan Kota Bogor pada bulan Februari
2011. Penulis juga aktif di Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap
(HIMASKAP) pada tahun 2009-2010 sebagai pengurus pada divisi Informasi
(INFOS) dan pada tahun 2010-2011 sebagai pengurus pada divisi FunRaising
(FR). Disamping itu, penulis juga menjadi asisten mahasiswa pada mata kuliah
Desain Lanskap pada tahun ajaran 2011/2012 dan Dasar-dasar Arsitektur Lanskap
pada tahun ajaran 2012/2013. Penulis sempat mengikuti beberapa sayembara di
bidang Arsitektur Lanskap dan mengikuti seminar, pelatihan, atau diskusi
mengenai Arsitektur Lanskap.


DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................ii
ABSTRAK ...............................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................v
KATA PENGANTAR .............................................................................................vi
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan ..................................................................................................2
1.3 Manfaat ................................................................................................2
1.4 Kerangka Pikir .....................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Desain ...................................................................................................4
2.2 Taman ...................................................................................................5
2.3 Taman Lingkungan ...............................................................................6
2.4 Taman Bermain (Children Playground) ................................................6
2.5 Anak Usia Sekolah ................................................................................8
2.6 Perumahan .............................................................................................9
2.7 Cluster ....................................................................................................10

III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi .................................................................................11
3.2 Tahapan Penelitian ................................................................................12
3.3 Proses Mendesain ..................................................................................14
3.4 Batasan Studi ........................................................................................16
3.5 Alat dan Bahan ......................................................................................16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Tapak .......................................................................................17
4.1.1 Aspek Fisik
4.1.1.1 Lokasi dan Batas Tapak .................................................17

4.1.1.2 Topografi dan Tanah ......................................................19
4.1.1.3 Aksesibilitas dan Sirkulasi .............................................20
4.1.1.4 Drainase ..........................................................................22
4.1.1.5 Iklim ...............................................................................23
4.1.1.6 Fasilitas dan Utilitas .......................................................23
4.1.1.7 Visual ..............................................................................25
4.1.1.8 Vegetasi dan Satwa ........................................................25
4.1.2 Aspek Sosial ...............................................................................26
4.2 Analisis dan Sintesis .............................................................................29
4.2.1 Aspek Fisik dan Biofisik
4.2.1.1 Lokasi dan Batas Tapak .................................................30
4.2.1.2 Topografi dan Tanah ......................................................30
4.2.1.3 Aksesibilitas dan Sirkulasi .............................................30
4.2.1.4 Drainase ..........................................................................32
4.2.1.5 Iklim ...............................................................................32
4.2.1.6 Fasilitas dan Utilitas .......................................................32
4.2.1.7 Visual ..............................................................................34
4.2.1.8 Vegetasi dan Satwa ........................................................36
4.2.2 Aspek Sosial ...............................................................................38
4.3 Konsep
4.3.1 Konsep Dasar ..............................................................................38
4.3.2 Konsep Desain ............................................................................39
4.3.3 Konsep Pengembangan ...............................................................40
4.3.3.1 Konsep Sirkulasi .............................................................40
4.2.3.2 Konsep Elemen ...............................................................40
4.3.3.2.1 Elemen Lunak (Vegetasi) ................................42
4.3.3.2.2 Elemen Keras ...................................................42
4.3.3.3 Konsep Ruang dan Fasilitas ...........................................42

4.3.3.4 Konsep Permainan Anak ................................................46
4.3.3.5 Konsep Edukasi ..............................................................48
4.3.4 Block Plan ...................................................................................48
4.4 Desain ...................................................................................................50
4.4.1 Alternatif Desain 1 ......................................................................50
4.4.2 Alternatif Desain 2 ......................................................................51
4.4.3 Alternatif Desain 3 ......................................................................53
4.4.4 Desain Final ................................................................................53
4.5 Denah Penanaman dan Detil Penanaman .............................................59
4.6 Detil .......................................................................................................62
4.6.1 Potongan dan Potongan Tampak Keseluruhan Tapak .................62
4.6.2 Paving dan Jalur Rekleksiologi ...................................................62
4.6.3 Bangku Taman ............................................................................66
4.6.4 Papan Nama Tanaman ................................................................66
4.6.5 Pot Tanaman ...............................................................................66
4.6.6 Lampu Taman .............................................................................70
4.6.7 Permainan Anak (set) ..................................................................70
4.6.8 Ayunan ........................................................................................70
4.7 Perspektif ..............................................................................................75
4.8 Program .................................................................................................75
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................77
5.2 Saran .....................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................79
LAMPIRAN .............................................................................................................82
1. Kuisioner Penelitian ..............................................................................83
2. Panduan Wawancara .............................................................................85

DAFTAR GAMBAR
No

Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................................3
2. Peta Lokasi Penelitian ........................................................................................11
3. Proses Mendesain Model Simonds yang telah dimodifikasi .............................14
4. Bagian Proses Desain .........................................................................................16
5. Peta Batas Perumahan Taman Permata ..............................................................17
6. Peta Inventarisasi ...............................................................................................18
7. Peta Batas Taman Lingkungan ..........................................................................19
8. Ketinggian Tapak Eksisting ...............................................................................20
9. Peta Aksesibilitas ...............................................................................................20
10. Sirkulasi Eksisting...............................................................................................21
11. Drainase dan Nug ...............................................................................................22
12. Fasilitas Taman ..................................................................................................23
13. Peta Inventaris Fasilitas Taman .........................................................................24
14. Pemandangan dari luar dan dalam Taman Lingkungan .....................................25
15. Vegetasi .............................................................................................................26
16. Peta Inventaris Vegetasi .....................................................................................27
17. Aktivitas Pengguna Taman Lingkungan ............................................................29
18. Peta Analisis Sirkulasi .......................................................................................31
19. Peta Analisis Iklim .............................................................................................33
20. Peta Analisis Visual ...........................................................................................35
21. Peta Analisis Vegetasi ........................................................................................37
22. Konsep Desain ...................................................................................................39
23. Konsep Sirkulasi ................................................................................................41
24. Konsep Elemen ..................................................................................................43
25. Konsep Ruang ....................................................................................................44
26. Aktivitas di Taman (Image Reference) ..............................................................45
27. Fasilitas (Image Reference) .................................................................................46
28. Permainan Anak (Image Reference) ..................................................................47
29. Pertumbuhan Anak (Tinggi Badan) ...................................................................47
30. Block Plan .........................................................................................................49

31. Alternatif Desain Lanskap 1 ..............................................................................52
32. Alternatif Desain Lanskap 2 ..............................................................................54
33. Alternatif Desain Lanskap 3 ..............................................................................55
34. Elemen yang disukai oleh koresponden pada Alternatif Desain 1 .....................56
35. Elemen yang disukai oleh koresponden pada Alternatif Desain 2 .....................57
36. Elemen yang disukai oleh koresponden pada Alternatif Desain 3 .....................58
37. Denah Lanskap Desain Final .............................................................................60
38. Denah Penanaman ..............................................................................................61
39. Detil Penanaman ................................................................................................63
40. Potongan Tampak ..............................................................................................64
41. Potongan .............................................................................................................65
42. Detil Paving dan Refleksiologi ..........................................................................67
43. Detil Bangku Taman ..........................................................................................68
44. Detil Papan Nama Tanaman ..............................................................................69
45. Detil Pot Tanaman .............................................................................................71
46. Detil Lampu .......................................................................................................72
47. Detil Pondasi Permainan Anak (set) ..................................................................73
48. Detil Ayunan ......................................................................................................74
49. Perspektif Keseluruhan .......................................................................................76

DAFTAR TABEL
No

Halaman

1. Bentuk dan Kriteria Taman DKI Jakarta (Waryono, 2008) ...............................5
2. Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................................12
3. Jenis, Sumber dan Kegunaan Data .....................................................................13
4. Data Iklim Bulanan Tahun 2011, Stasiun Klimatologi Pondok Betung,
Ciledug, Tangerang ............................................................................................23
5. Ruang, Aktivitas, dan Fasilitas ..........................................................................45
6. Vegetasi Alternatif Desain 1 ..............................................................................50
7. Vegetasi Alternatif Desain 2 ..............................................................................51
8. Vegetasi Alternatif Desain 3 ..............................................................................53
9. Vegetasi Desain Final ........................................................................................59
10. Jumlah Vegetasi yang digunakan ......................................................................59

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia membutuhkan tempat untuk berteduh serta melindungi dirinya
dari perubahan cuaca. Tempat berteduh yang dimaksud adalah bangunan rumah
atau struktur lainnya yang digunakan oleh manusia, disebut juga tempat tinggal.
Dalam konteks tertentu, tempat tinggal memiliki arti yang sama dengan rumah,
kediaman, akomodasi, perumahan, dan lain sebagainya (Anonim, 2012). Kawasan
tempat tinggal yang baik didukung oleh kualitas lingkungan yang baik

di

sekitarnya. Kualitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan adanya Ruang Terbuka
Hijau (RTH) yang memadai di kawasan tempat tinggal.
Salah satu RTH yang ada pada lingkungan perumahan/tempat tinggal
adalah taman lingkungan. Taman lingkungan memberikan ruang untuk kegiatan
yang bersifat rekreatif, baik aktif maupun pasif, dan juga sebagai ruang sosial bagi
masyarakat di lingkungan tempat tinggal tersebut. Taman lingkungan juga
memungkinkan masyarakat sekitarnya untuk berinteraksi dengan lingkungannya,
baik bersifat alami maupun buatan. Pada dasarnya, manusia memiliki kebutuhan
dasar untuk penyegaran diri melalui interaksinya dengan keindahan alam dan
lingkungannya (Maslow 1943 dalam Huitt 2004).
Selain itu, taman lingkungan juga sering dimanfaatkan sebagai area
bermain anak-anak dengan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Selain aktivitas
bermain yang rekreatif, aspek edukatif pun perlu dikembangkan dalam
menciptakan taman lingkungan untuk anak-anak. Anak-anak merupakan pribadi
yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal dari
lingkungan (Hastuti, 2012). Menurut Hastuti (2012), anak yang berada di Sekolah
Dasar (SD) adalah anak yang berada pada rentangan usia perkembangan anak
yang sangat penting bagi kehidupannya, karena masih dapat menerima berbagai
hal yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, usia sekolah dasar merupakan sasaran
yang sesuai untuk penelitian ini.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan kondisi yang ada saat ini,
sebagian besar anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan lebih banyak
menghabiskan waktunya dengan kegiatan pasif dan cenderung individual, seperti

2

menonton TV, bermain game di komputer, dan sebagainya. Kecenderungan anakanak yang lebih suka bermain di dalam rumah, dapat mengurangi fungsi dari
RTH/taman di kawasan perumahan, khususnya perkotaan.
Taman lingkungan yang berada di cluster Callysta sudah digunakan
dengan baik oleh warga yang mayoritas adalah keluarga yang mempunyai anak
pada usia sekolah dasar. Mayoritas pengguna taman ini adalah anak-anak, baik
warga cluster maupun dari luar cluster, yang berkunjung ke taman pada sore hari
saat hari kerja (Senin-Jumat) dan hari libur (Sabtu dan Minggu). Untuk
mengurangi kecenderungan yang terjadi pada anak-anak saat ini, maka diperlukan
suatu studi untuk mendesain taman lingkungan bagi anak usia sekolah sebagai
bentuk pemanfaatan RTH di kawasan perumahan. Taman ini diharapkan dapat
menjadi sarana bermain sekaligus dapat meningkatkan kepedulian dan kesadaran
lingkungan pengguna, khususnya bagi anak-anak. Oleh karena itu, taman
lingkungan pada cluster ini sesuai untuk lokasi penelitian.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. mengidentifikasi dan menganalisis karakter pengguna taman lingkungan
untuk mengetahui kebutuhan dan harapan pengguna khususnya bagi anakanak,
2. menyusun konsep desain taman lingkungan yang berwawasan lingkungan
bagi anak-anak,
3. mendesain taman lingkungan yang mampu meningkatkan kesadaran
lingkungan bagi penggunanya, khususnya anak-anak.

1.3 Manfaat
Manfaat dari perancangan taman lingkungan adalah:
1. acuan, masukan/rekomendasi, dan bahan pertimbangan bagi perencana,
perancang, dan pengelola perumahan (stakeholder) serta pemerintah dalam
menata taman lingkungan yang fungsional dan estetik,

3

2. pembelajaran bagi mahasiswa dalam perancangan taman lingkungan, yang
fungsional dan estetik serta sesuai dengan aktivitas dan harapan pengguna
khususnya bagi anak-anak,
3. karya baru dalam Arsitektur Lanskap dalam mendesain taman lingkungan
dengan melibatkan warga sebagai pengguna untuk menciptakan taman
yang fungsional dan estetik.

1.4 Kerangka Pikir
Sebuah taman lingkungan dibentuk oleh aspek fisik dan bio-fisik serta
aspek sosial. Kedua aspek ini akan diidentifikasi dan dianalisis, baik secara
deskriptif maupun spasial. Hasil dari analisis ini adalah sintesis dan konsep, yang
akan dikembangkan dalam perancangan taman lingkungan di kawasan perumahan
(Gambar 1).
Peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di cluster Callysta
Taman lingkungan

Aspek Fisik dan Biofisik

Aspek Sosial

(lokasi&batas tapak, visual,
sirkulasi&aksesibilitas, iklim, topografi,
fasilitas, vegetasi dan satwa)

(pengguna [orang tua dan anak-anak],
kebutuhan pengguna, aktivitas, waktu
aktivitas)

Analisis dan Sintesis
Konsep
Desain taman lingkungan untuk anak usia sekolah dasar di cluster Callysta
Denah lanskap, gambar detail, perspektif, program
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Desain
Desain adalah suatu proses kreatif yang merespon suatu kondisi dengan
berkonsenterasi pada ide, arti, dan nilai-nilai. Desain lanskap adalah pembentukan
suatu bentang alam yang dapat dikenang, berarti, bernilai dan berkelanjutan.
Desain lanskap dapat dilihat sebagai suatu solusi inovatif dari masalah suatu
lingkungan akibat pengaruh ekologi, teknologi, dan budaya. Desain lanskap yang
baik adalah suatu desain yang dapat mengintegrasikan antara pengaruh ekologi
dan manusia yang terus berubah (Fireza, 2008).
Menurut Both (1990), proses desain memiliki manfaat seperti:
1. memberikan logika, mengorganisasi bagan kerja untuk menciptakan solusi
desain,
2. menolong untuk memastikan bahwa muncul solusi untuk masalah desain
(tapak, kebutuhan klien, budget, dan lain-lain)
3. pertolongan bagi klien dalam menemukan penggunaan terbaik untuk tapak
dengan cara mempelajari solusi-solusi alternatif, dan
4. menjadi dasar untuk menjelaskan dan mempertahankn solusi desain bagi
klien.
Menurut Kevin Lynch dan Gary Hack dalam Swaffield (2002), desain
adalah proses membayangkan dan mencari kemungkinan, yang berasal dari
pengalaman. Desain adalah mencari bentuk yang memenuhi program, yang
berhubungan dengan solusi yang berkaitan dengan karakteristik umum dan hasil
yang diinginkan. Desain lanskap berhubungan dengan tiga elemen yaitu:
1. pola aktivitas, yang digambarkan dari diagram aktivitas, yang mengatur
perilaku, karakter pengguna, hubungan ruang dan aktivitas, dan kepadatan
pengguna,
2. pola

sirkulasi,

merupakan

penataan

jalur

untuk

pergerakan

yang

menghubungkan setiap ruang,
3. pola yang menghubungkan ruang, memberikan pengalaman pada apa yang
dilihat, didengar, dan dirasakan.

5

2.2 Taman
Taman merupakan salah satu bentuk pemanfaatan lahan RTH yang
berupa ruang terbuka bagi manusia untuk melakukan berbagai aktifitas, yang
memiliki fungsi sosial dan estetik (Eriawan, 2003 dalam Pratiwi, 2011). Setiap
bentuk RTH memiliki kriteria tersendiri untuk mencapai target pemenuhan RTH
suatu wilayah. Terdapat 5 kriteia RTH berdasarkan status kepemilikan, sasaran,
peranan fungsi, jenis yang dikembangkan, dan intentitas pengelolaan yang
ditunjukan pada Tabel 1 (Waryono (2008), dalam Pratiwi, 2011).
Tabel 1. Bentuk dan kriteria RTH taman di DKI Jakarta (Waryono, 2008)
No Kriteria

Bentuk RTH : Taman

1

Sasaran

Kawasan strategis
keindahan lingkungan

2

Peran dan fungsi

Estetika, rekreasi, peredam polusi

3

Vegetasi

Tanaman hias, rerumputan

4

Intensitas pengelolaan

Tinggi

5

Status kepemilikan

Umum dan perorangan

sebagai

penunjang

Taman merupakan suatu ruang publik, yang dapat dijadikan sebagai
salah satu area aktivitas anak-anak, yaitu tempat bermain (playground)
(Darmawan, 2007). Menurut Hidayat (2009) dalam Pratiwi (2011), pemanfaatan
lingkungan lokal merupakan pendekatan sosialisasi anak didik terhadap obyek dan
persoalan di lingkungannya, sehingga dapat menyatu dengan lingkungan dan
ekosistemnya. Hasil dari sosialisasi pemanfaatan lingkungan lokal ini adalah
anak-anak yang beriman dan bertakwa pada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, dan mandiri. Pemanfaatan taman yang baik adalah taman yang
memperhatikan lahan yang didesain memiliki aspek legal, memilih tanaman yang
cocok, desain taman harus disertai daya dukung, mudah perawatannya, dan
elemen taman tidak harus mahal.
Taman terdiri dari dua elemen utama yaitu elemen lunak (softscape) dan
elemen keras (hardscape) (WS Don, 2003). Elemen lunak (softscape) adalah
elemen atau material hortikultura yang membuat suasana sebuah taman menjadi
hidup, terdiri dari vegetasi, satwa, air, angin, dan lain sebagainya. Elemen keras
(hardscape) seperti bangunan taman. Komposisi warna dan bentuk, serta

6

keharmonisan elemen taman akan membentuk sebuah taman yang nyaman dan
indah.

2.3 Taman Lingkungan
Berdasarkan UU No. 5 tahun 2008 tentang “Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan”, taman lingkungan
adalah lahan terbuka yang berfungsi sosial dan estetik sebagai sarana kegiatan
rekreatif atau kegaitan lain pada tingkat lingkungan.
Menurut Carr (1942) dalam Dimastanto (2008), taman lingkungan adalah
ruang terbuka yang dibangun dan dikembangkan di lingkungan perumahan atau
pemukiman, yang diperuntukan bagi masyarakat umum dan diatur sebagai area
ruang terbuka kota atau sebagai bagian dari pembangunan oleh swasta, misalnya
taman bermain, fasilitas olahraga, dan lainnya. Penyediaan taman lingkungan
adalah untuk kebutuhan rekreasi terbatas yang diperuntukkan bagi kebutuhan
masyarakat kota, taman lingkungan diperuntukkan

bagi interaksi masyarakat

setempat (Bappeda Provinsi Jawa Barat, 2007). Oleh karena itu, taman lingkungan
umumnya memiliki lokasi yang berada pada pusat lingkungan perumahan serta
mudah diakses.

2.4 Taman Bermain (Children Playground)
Taman bermain anak (children playground) adalah tempat yang
dirancang bagi anak-anak untuk melakukan aktivitas bermain dengan bebas untuk
memperoleh keriangan, kesenangan, dan kegembiraan serta sebagai sarana
mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, fisik, serta kemampuan emosinya.
Taman bermain di ruang publik merupakan taman bermain yang dikelola oleh
pemerintah, swasta, komunitas masyarakat, serta sekolah yang dapat diakses oleh
siapa saja dari berbagai latar belakang dan kemampuan. Taman bermain tidak
harus dikembangkan dengan semua jenis permainan, tetapi disesuaikan dengan
kondisi setempat dan tingkatan permainan yang diinginkan dengan selalu
mengacu pada keselamatan penggunanya (Baskara, 2011).

7

Menurut Baskara (2011) mendesain ruang rekreasional harus sesuai
dengan kebutuhan, sasaran pengguna dan jenis permainan yang ingin ditampilkan.
Berdasarkan kebiasaan, terdapat beberapa jenis permainan

yang dapat

diakomodasi di dalam taman bermain:
a. Permainan fisik, menuntut pemain untuk selalu aktif bergerak seperti
melompat, berlari, bersepeda, merangkak, merayap, memanjat, atau
meluncur. Permainan dinamis ini dapat melatih aktivitas motorik sehingga
anak dapat berkembang dengan baik.
b. Permainan kreatif, dalam permainan ini dibutuhkan imajinasi dan khayalan.
Material yang dapat dibentuk atau ditransformasikan seperti pasir, air, gravel,
atau lempung digunakan dalam tipe permainan ini. Sulit bagi anak-anak untuk
tetap mempertahankan bentuk ketika bermain dengan material diatas
sehingga merangsang anak untuk berimajinasi dan akhirnya melatih anak
untuk terus kreatif.
c. Permainan sosial, permainan yang menitikberatkan pada sosial dan hubungan
antar pemain, seperti kejar-kejaran, bersembunyi, dan permainan tim dengan
aturan dimana imajinasi merupakan alat utama yang digunakan dalam seluruh
aktivitas. Dengan permainan dasar yang dibutuhkan untuk mendorong
imajinasi, hal ini lebih efektif untuk memberikan elemen yang abstrak,
sugesti dimana anak-anak akan mampu beradaptasi dengan teman sebayanya
melalui cara mereka sendiri.
d. Permainan indra, semua indra digunakan dalam semua aktivitas manusia,
anak-anak merupakan pioner sesungguhnya dalam bereksperimen, sehingga
permainan yang melibatkan pengalaman indra yang selalu dibutuhkan dan
diaplikasikan dalam taman bermain. Elemen yang didesain untuk
menstimulasi indra peraba, pendengaran, penglihatan, dan penciuman, akan
memperkaya pengalaman rekreasi anak-anak.
e. Permainan dalam ketenangan, penyediaan kemungkinan untuk beristirahat
dan berpikir dalam taman bermain merupakan kegiatan yang sama-sama
penting seperti stimulasi aktivitas fisik. Suasana tenang dan damai membuat
anak-anak dapat berkonsenterasi dengan aktivitasnya, bebas dari gangguan

8

luar. Pada area ini juga didesain kotak pasir, meja dan kursi, serta area yang
cukup terlindungi dari sengatan matahari.

2.5 Anak Usia Sekolah Dasar
Anak usia sekolah dimulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau
TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah
Pertama), dan SMA (Sekolah Menegah Atas). PAUD adalah jenjang pendidikan
sebelum jenjang pendidikan dasar, untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut, umumnya berusia 0-6 tahun. Sedangkan, TK adalah
pendidikan formal yang tujuannya sama dengan PAUD. Masa belajar anak di TK
tergantung pada tingkat kecerdasan yang dinilai dari rapor per semester selama 2
tahun. Umur rata-rata minimal untuk masuk TK sekitar 4-5 tahun dan umur ratarata untuk lulus TK sekitar 6-7 tahun, yang kemudian dapat melanjutkan ke
jenjang pendidikan SD (Wikipedia Indonesia, 2012).
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas, 2012) menyebutkan
bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,
yaitu SD (atau sederajat) selama 6 tahun dan SMP (atau sederajat) selama 3 tahun.
Pelajar SD umumnya berusia 7-12 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Pelajar SMP umumnya berusia 13-15 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9.
Selanjutnya adalah SMA yang merupakan lanjutan dari jenjang pendidikan dasar,
yang umumnya berusia 16-18 tahun.
Dalam bukunya, Hastuti (2012) membagi masa anak-anak dalam tiga
masa, yaitu:
a. Masa anak-anak permulaan (usia 1-6). Anak pada usia ini dipenuhi
dengan keinginan dan selalu bertanya “mengapa” dan “untuk apa”. Anak
juga akan sangat suka meniru, serta ingin menghabiskan waktunya dalam
permainan yang aktif. Anak-anak ini sangat mudah percaya kepada apa
yang dikatakan orangtua dan teman-teman dekatnya.
b. Masa anak-anak pertengahan (usia 7-9). Pada usia ini, anak memiliki
kecenderungan beraktifitas yang terkendali dan termotivasi karena

9

sebuah tujuan. Anak-anak di usia ini tetap ingin tahu dan mempunyai
banyak pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur dan memiliki alasan
yang logis.
c. Masa anak-anak terakhir pada usia 6-7 tahun sampai 12-13 tahun.
Periode ini dimulai setelah anak melewati masa degil, dimana proses
sosialisasi telah berlangsung secara efektif dan telah siap untuk masuk
sekolah. Masa anak-anak akhir ini adalah tahap terpenting bagi anakanak untuk mengembangkan aspek-aspek yang ada pada dirinya, seperti
aspek afektif, kognitif, psikomotorik, maupun aspek yang menyongsong
masa remaja. Masa anak ini diharapkan untuk memperoleh pengetahuan
dasar yang dipandang sangat penting bagi persiapan dan penyesuaian diri
terhadap kehidupan masa dewasa. Dengan mempelajari keterampilan
tertentu, seperti keterampilan sosial.

2.6 Perumahan
Rumah tidak sekedar benda mati, melainkan proses yang dinamis yang
terus berkembang sesuai dengan siklus kehidupan manusia, pertumbuhan keluarga
dan peningkatan sosial-ekonomi. Kebanyakan rumah penduduk Indonesia tidak
hanya berfungsi tunggal sebagai tempat tinggal, tetapi juga berfungsi ganda
sebagai wahana menambah penghasilan. Terdapat kaitan yang erat antara rumah
dan perumahan dengan segala sumber kehidupan manusia. Saat ini, perumahan
merupakan

kebutuhan

sosial

yang

dapat

berfungsi

sebagai

instrumen

pembangunan yang aktif. Perumahan sebaiknya mengacu pada proses yang
menerus, bukan produk yang “mati.” Dalam kehidupan sehari-hari, perumahan
selalu tumbuh sebagai proses organis, bagaikan jasad hidup (Budihardjo 2006).
Sedangkan, berdasarkan UU RI Nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Pemukiman, dijelaskan bahwa perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana lignkungan.
Eckbo (1964) menerangkan bahwa lingkungan pemukiman/perumahan
adalah suatu area yang didalamnya terdapat susunan ketetanggaan atau kumpulan
tempat tinggal dan sarana perkantoran, niaga, pendidikan, budaya, kesehatan, dan

10

fasilitas administrasi penting lainnya di sekitar area tersebut. Kehadiran fasilitas
penunjang yang terkumpul dan tersusun rapi di suatu kelompok hunian (cluster),
adanya hubungan antar rumah melalui jalur yang dapat ditempuh dengan berjalan
kaki, taman yang tersebar secara radial ataupun paralel, dan akses ke luar
lingkungan yang mudah dapat menciptakan hubungan ketetanggan yang ideal
dalam lingkungan pemukiman/perumahan.

2.7 Cluster
Menurut Simonds (1978) perencanaan perumahan dengan konsep cluster
saat ini sedang berkembang. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan untuk
meningkatkan ruang terbuka dan ruang publik pada sebuah kawasan, dengan
merencanakan sebuah kawasan tempat tinggal dengan sistem pengelompokan.
Simonds (1978) juga mengatakan bahwa inovasi yang menjanjikan dalam
perencanaan lahan adalah dengan sistem cluster atau mengelompokkan tempat
tinggal dan bangunan lainnya dalam suatu lingkungan yang padat. Pada
perencanaan dengan sistem cluster pada bangunan komersial sangat penting
untuk menyediakan ruang pendukung tambahan agar dapat membatasi
pembangunan lahan serta dapat menghemat dan menciptakan ruang yang
nyaman.

11

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi
Kegiatan penelitian ini berlokasi di Cluster Callysta Permata,
Perumahan Taman Permata, Bintaro, Tangerang Selatan. Perumahan Taman
Permata memiliki 4 cluster, yaitu Callysta, Adora, Oriana, dan Vania. Lokasi
penelitian terletak di Kota Tangerang Selatan, pada titik koordinat 106’38” –
106’47’ BT dan 06’13’30’ – 06’22’30 LS (Portal Resmi Pemerintah Kota
Tangerang Selatan, 2012), dan Cluster Callysta terletak pada titik koordinat -6°
17' 25.93", +106° 41' 59.45" (Google Maps).

Sumber : Penelusuran Google Map

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

12

Penelitian dilakukan selama tiga bulan mulai dari bulan Juni sampai
dengan Agustus 2012 untuk mengumpulkan data, dan selama empat bulan untuk
pengolahan data mulai bulan Agustus sampai dengan November 2012.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
Waktu Pelaksanaan
N
Kegiatan
o
Jan Feb-Mei Juni Juli Ags Sept
Persiapan
1 Proposal
2 Kolokium
3 Perijinan
Pekerjaan Lapang
4 Inventaris
Pekerjaan Studio/Pengolahan Data
5

Analisis&
Sintesis

6
7

Konsep
Desain

Okt Nov

Des

Pekerjaan Akhir
8

Penyusunan
Laporan

9

Seminar

10 Sidang

3.2 Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan sosial dengan melakukan
wawancara langsung terhadap pengelola dan terhadap warga cluster Callysta,
serta penyebaran kuisioner pada pengguna (data sosial). Tahapan penelitian ini
meliputi:
1. Persiapan, yang meliputi penyusunan proposal, kolokium, dan perijinan ke
lokasi penelitian.
2. Pekerjaan lapang, yang meliputi pengumpulan data (inventaris) fisik, biofisik,
dan sosial.
3. Pekerjaan studio/pengolahan data, yang meliputi analisis dan sintesis, konsep,
dan desain.
4. Pekerjaan akhir, yang meliputi penyusunan laporan tertulis, seminar, dan
sidang/ujian.

13

Tabel 3. Jenis, Sumber, dan Kegunaan Data
Jenis/Aspek data

1.

Ruang

lokasi


luas tapak

Unit data

Kategori
Cara
data
pengambilan
Fisik – Biofisik

Sumber data

-

Primer

Survei lapang

Pengelola
pemukiman

m2

Primer

Survei lapang

Pengelola
pemukiman

Primer dan
sekunder

Survei lapang

Data Pemda
Tangerang
Selatan

Sekunder

-

BMKG

2.

Topografi

-

3.


Iklim
Suhu

0



Curah hujan

mm/tahun

Sekunder

-

BMKG



km/jam

Sekunder

-

BMKG

4.

Kecepatan
angin
Jenis Tanah

-

Sekunder

-

Puslitan

5.

Vegetasi

-

Primer

Survei lapang

-

6.

Satwa

-

Primer

Survei lapang

-

7.

Aksesibilitas

-

Primer

Survei lapang

-

8.

Sirkulasi

-

Primer

Survei lapang

-

9.

Utilitas

-

Primer

Survei lapang

-

10. Fasilitas

-

Primer

1.

Pengguna

Jumlah,
profil
pengguna

Primer

2.

Keinginan/
kebutuhan
pengguna

-

3.

Aktivitas

4.

Waktu aktivitas

C

Survei lapang
Sosial
Wawancara
pengelola dan
pengguna

-

Primer

Wawancara,
kuisioner

-

-

Primer

Survei lapang&
wawancara

-

Jam

Primer

Survei lapang&
wawancara

-

-

Kegunaan data

Mengetahui
kondisi umum
lokasi
Mendesain
taman
lingkungan
Analisis
drainase,
struktur dan
fasilitas
Menentukan
kenyamanan
Menentukan
penempatan
drainase

Pengembangan
struktur dan
menentukan
kemampuan
tumbuh
tanaman
Menentukan
iklim mikro
Menghadirkan
habitat satwa
Menentukan
desain sirkulasi
Menentukan
penempatan
fasilitas dan
utilitas
Menentukan
penempatan dan
desain fasilitas

Mengetahui
daya dukung
Mengakomodasi
keinginan&kebu
-tuhan
pengguna
Mendesain
ruang,
fasilitas&utilitas
Mendesain
fasilitas-utilitas
Mengetahui
kebutuhan
ruang bagi user
Mengetahui
kebutuhan
ruang bagi user

14

3.3 Proses Mendesain
Dalam penelitian ini, proses mendesain yang digunakan adalah model
Simonds yang telah dimodofikasi (Gambar 3), dengan menggunakan tiga
alternatif desain. Sebagian proses mendesain akan dilakukan pada tahap
persiapan sampai menghasilkan sintesis (block plan).
30
kuisioner

Inventarisasi

Anallisis

Kondisi fisik,
biofisik,
sosial

Potensi dan
Kendala

Sintesis

Alternatif
terhadap
permasalahan

Konsep

Alokasi ruang
dan aktivitas

Desain

3 Alternatif
Desain

10 responden

Desain Final

Peta Dasar

Peta Tematik
Peta Komposit

Block Plan

Konsep Dasar
Konsep
Pengembangan
Konsep Desain

Site Plan
Gambar
Detil

Gambar 3. Proses Mendesain Model Simonds yang telah dimodifikasi

a. Inventaris, merupakan proses awal dalam mendesain yang meliputi
pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang
didapatkan langsung saat di lapangan seperti data fisik (batas tapak dan luas
tapak) dan data sosial, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari studi literatur atau data yang tidak dimungkinkan didapatkan sendiri pada
saat dilapangan, seperti data iklim, topografi, dan utilitas. Untuk data ruang,
vegetasi, satwa, fasilitas, sirkulasi, aksesibilitas merupakan jenis data primer
sekunder, yang dapat diamati langsung di lapang dan kemudian disesuaikan
dengan data sekunder yang ada. Pada proses ini juga akan disebarkan 30
kuisioner kepada warga cluster, baik orang tua maupun anak-anak. Tujuan
dari kuisioner ini adalah untuk mengetahui harapan, keinginan, dan

15

pengetahuan pengguna taman, dalam hal ini warga cluster yang kemudian
menjadi dasar pembentukan alternatif desain yang ada.
b. Analisis dilakukan untuk mengetahui potensi, kendala, keinginan/kebutuhan
pengguna, dan/atau kemungkinan solusi pada tapak. Proses ini akan
menghasilkan peta tematik dan peta komposit dari analisis data primer dan
sekunder.
c. Sintesis, merupakan hasil yang diperoleh dari analisis spasial deskriptif, yang
akan dikembangkan untuk desain/perancangan, yang merupakan alternatif
terbaik dari pemecahan masalah yang akan dikembangkan menjadi konsep.
Hasil dari proses sintesis adalah block plan yang merupakan penyusunan
kebutuhan ruang, sehingga akan diketahui jenis ruang yang akan diperlukan
untuk menyusun diagram ruang beserta keterkaitan ruang.
d. Konsep merupakan hasil dari analisis dan sintesis yang dikembangkan
menjadi konsep dasar, konsep desain dan konsep pengembangan. Konsep
dasar dibuat berdasarkan fungsi utama tapak yang akan dikembangkan
menjadi konsep ruang, konsep vegetasi, konsep sirkulasi, dan lain sebagainya.
Konsep desain akan menjadi dasar/atau acuan dalam mendesain yang
kemudian akan menjadi identitas atau ciri dari tapak tersebut.
e. Desain/perancangan merupakan pembuatan site plan dan gambar detail dari
rencana blok (block plan) dan konsep pada elemen yang akan dihadirkan,
dengan memperhatikan prinsip desain, seperti :


tema, gambaran karakter tertentu yang diwujudkan dalam tapak dengan
karakter tertentu



gradasi, pengulangan material, bentuk, tekstur, dan elemen desain lainnya



kontras, hal yang menarik perhatian



keseimbangan, seimbang dari porsi bentuk maupun porsi pada elemen
desain.

Pada tahap ini, akan dihasilkan tiga alternatif desain dari penyebaran kuisioner
pertama. Alternatif desain ini dibedakan dari pola, jenis vegetasi yang
digunakan, dan fasilitas yang tersedia pada taman. Ketiga alternatif desain ini
akan dinilai dan dipilih oleh 10 warga cluster untuk menghasilkan sebuah

16

desain final. Desain final ini merupakan perpaduan dari elemen-elemen yang
disukai oleh warga.
30
Kuisioner

Desain

Alternatif 1
Alternatif 2

10 Responden

Alternatif 3

Desain
Final
Site Plan

Gambar 4. Bagian Proses Desain

3.4 Batasan Studi
Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa denah lanskap (site plan),
gambar detail softscape dan hardscape, gambar perspektif, gambar potongan,
gambar potongan tampak, dan denah penanaman (planting plan), serta program
mengenai lingkungan.

3.5 Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan dalam kegiatan lapang pada penelitian ini adalah
alat survei seperti kamera, alat tulis, dan lain sebagainya. Untuk kegiatan studio
diperlukan alat berupa PC/Laptop dengan software AutoCAD 2007, Sketchup,
Photoshop CS, Microsoft Office Word. Sedangkan bahan yang diperlukan adalah
peta dasar sebagai acuan, daftar pertanyaan untuk wawancara dan kuisioner.

17

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Tapak
Kondisi tapak terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek fisik-biofisik dan
aspek sosial-ekonomi. Aspek fisik-biofisik meliputi lokasi dan batas tapak, visual,
aksesibilitas dan sirkulasi, iklim, topografi, fasilitas, serta vegetasi dan satwa.
Aspek sosial meliputi data pengguna (tahun pertama cluster mulai dihuni, jumlah
KK/RT/RW, rasio umur, pendidikan, suku, dan perekonomian), kebutuhan
pengguna, aktivitas, dan waktu aktivitas penggunaan tapak. Peta i