f. Memotivasi untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT Berdasarkan hasil interview dengan guru aqidah akhlak, beliau
menyatakan dalam upayanya melakukan pembinaan akhlak kepada peserta didik di MTs GUPPI Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
dengan cara memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu beribadah kepada Allah SWT. Pemberian motivasi ini dilakukan agar peserta
didik terbangun suatu kebiasaan positif dalam kehidupannya untuk selalu melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
2. Keadaan akhlak peserta didik
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, diperoleh data tentang keadaan akhlak peserta didik di MTs GUPPI Natar Kecamatan Natar
Kabupaten Lampung Selatan, sebagai berikut: Tabel 7
Data Pelanggaran Akhlak Tercela Peserta Didik MTs Guppi Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan tahun 2016
No Keadaan Akhlak
Tercela Pelanggaran
Sebelum Penelitian
Pelanggaran Setelah
Penelitian Jumlah Peserta Didik
Kelas VIII
1 Riya
7 4
105 2
Mengadu Domba 9
6 3
DengkiIri 13
9 4
Kikir 5
4 5
Dendam 8
4 6
Khianat 5
3 7
Takabur 8
4
Jumlah 55
34 105
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 105 peserta didik kelas VIII,
terdapat 55 kasus pelanggaran akhlak tercela yang dilakukan oleh peserta didik
kelas VIII di MTs GUPPI Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Pelanggaran-pelanggaran yang sering dilakukan oleh peserta didik kelas VIII
adalah riya sebanyak 7 pelanggar, mengadu domba sebanyak 9 pelanggar, dengki atau iri sebanyak 13 pelanggar, kikir sebanyak 5 pelanggar, dendam
sebanyak 8 pelanggar, khianat sebanyak 5 pelanggar, dan takabur sebanyak 8 pelanggar.
Keadaan seperti itu bila dibiarkan saja tanpa ada bimbingan dan pengarahan dari guru aqidah akhlak, maka akan menjadikan sifat akhlak tercela
itu akan terbawa hingga mereka dewasa kelak. Oleh karena itu, guru aqidah akhlak sebagai guru yang mengajarkan tentang akhlak harus berupaya sekuat
mungkin untuk dapat merubah sifat peserta didik tersebut yang mengarah kepada akhlak yang tercela kearah akhlak yang terpuji.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa guru aqidah akhlak telah melakukan berbagai macam upaya untuk membina akhlak peserta
didik di MTs GUPPI Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan agar akhlak peserta didik mempunyai akhlak yang terpuji.
Setelah upaya yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak sepenuhnya dilakukan, maka yang diharapkan adalah perubahan sikap peserta didik yang
mempunyai akhlak yang tercela menjadi akhlak yang mulia. Berdasarkan hasil observasi diketahui pula bahwa, setelah dilakukannya
pembinaan akhlak dari guru aqidah akhlak kepada peserta didik di MTs GUPPI Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan terdapat beberapa
perubahan dari beberapa peserta didik yang melakukan perbuatan akhlak yang tercela menjadi akhlak yang terpuji.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sekian banyak peserta didik yang melanggar sebelum dilakukannya pembinaan, terdapat perubahan
yang menunjukkan bahwa upaya pembinaan akhlak oleh guru aqidah akhlak membuahkan hasil. Dari 55 pelanggaran yang dilakukan, berkurang menjadi 34
pelanggaran yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh guru aqidah akhlak dalam membina akhlak peserta didik tidak sia-sia. Dan
diharapkan guru aqidah akhlak terus konsisten terhadap pembinaan akhlak peserta didik sehingga nantinya akan menjadikan peserta didik mempunyai
akhlak yang terpuji.
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISI DATA
A. Upaya Guru Aqidah Akhlak dalam Membina Akhlak Peserta Didik di MTs
GUPPI Natar Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Berdasarkan hasil observasi dan interview, diperoleh keterangan bahwa upaya guru aqidah akhlak dalam membina akhlak peserta didik di MTs GUPPI Natar
Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan adalah:
1. Menanamkan nilai-nilai agama
Berdasarkan hasil interview dengan guru Aqidah Akhlak, beliau menyatakan bahwa dalam pembinaan akhlak di MTs GUPPI Natar Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai agama Islam kepada peserta didik pada saat proses belajar mengajar sesuai
dengan materi pelajaran yang disampaikan. Dalam proses pembelajaran, pendidik harus memiliki totalitas dalam
menjalankan tugasnya sebab yang memegang kendali dalam menghasilkan output yang handal adalah guru. Melalui perannya sebagai demonstrator, pengelola
kelas, mediator, fasilitator, pengajar dan evaluator, selain itu guru yang juga disebut sebagai ustadz, muallim, murabbiy, mudarris dan muaddih, maka guru
hendak senantiasamenguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik.
Dengan demikian guru akan mudah menyajikan berbagai teori yang berkaitan dengan shalat dan mampu menginternalisasi nilai-nilai ajaran Islam