40
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du O
3
: Skala sikap untuk tanggapan siswa Pada penelitian ini, diberikan pre-test sebelum pembelajaran pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Setelah itu, pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving dan pada kelas kontrol
diterapkan model pembelajaran konvensional. Setelah model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving selesai diterapkan pada kelas eksperimen dan model
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, siswa diberikan post-test.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti Sugiyono, 2008. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Kampar di Kabupaten Kampar Provinsi Riau semester genap tahun ajaran 20142015.
Teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penelitian adalah
“randomized sampling class”. Teknik random dilakukan dengan cara pengundian. Pengundian sampel dilakukan pada semua kelas, karena
setiap kelas memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel sehingga diperoleh satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas
kontrol Ruseffendi, 1998.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman terhadap beberapa variabel yang digunakan, berikut ini akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut.
a. Model Pembelajaran Fisika Berorientasi Problem Solving
Model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving dimaksudkan sebagai pola atau desain konsep, langkah-langkah, dan lingkungan
pembelajaran yang disusun dengan serangkaian strategi pengajaran yang dipilih dan ditetapkan dalam pembelajaran untuk menciptakan proses
belajar mengajar agar siswa dengan mudah memperoleh konsep dan hubungan antar konsep melalui proses problem solving untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang berupa hasil belajar ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah. Model pembelajaran Fisika berorientasi
41
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du problem solving
dalam penelitian ini memiliki tujuh langkah pembelajaran yaitu: 1 Mengidentifikasi masalah; 2 Mendefenisikan masalah; 3
Mengumpulkan, menyusun, dan mengevaluasi informasi mengenai masalah; 4 Membuat atau memilih strategi untuk menyelesaikan
masalah; 5 Mengalokasikan sumber-sumber untuk menyelesaikan masalah; 6 Memonitor proses penyelesaian masalah; dan 7
Mengevaluasi hasil akhir Crebert, G., et al., 2011. Tanggapan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Fisika berorientasi problem
solving dalam pembelajaran konsep suhu dan kalor di indikasikan oleh
hasil penyebaran skala sikap pada siswa setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving
pada materi suhu dan kalor dengan skala likert empat skala yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS.
Keterlaksanaan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving dilihat dari hasil observasi yang
dilakukan oleh observer melalui lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
b. Model Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah model pembelajaran yang biasa digunakan di sekolah tempat penelitian, yang
biasanya didominasi oleh metode ceramah dan tanya jawab dimana guru cenderung lebih aktif sebagai sumber informasi bagi siswa dan siswa
cenderung pasif dalam menerima pelajaran. Guru lebih banyak berperan dalam hal menerangkan materi pelajaran, memberi contoh penyelesaian
soal, serta menjawab semua permasalahan yang diajukan siswa.
c. Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif merupakan kegiatan mental dari tahap dasar ke tahap yang lebih tinggi yang disebabkan kemampuan seseorang dalam
berpikir Anderson Krathwohl, 2010. Hasil belajar kognitif siswa dalam penelitian ini hanya ditinjau empat ranah kognitif yaitu C
1
, C
2
,C
3
,dan C
4
karena disesuaikan dengan SK dan KD serta disesuaikan dengan
42
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du model pembelajaran yang digunakan. Dalam penelitian ini hasil belajar
ranah kognitif siswa diukur sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan tes hasil belajar kognitif berupa tes tertulis berbentuk
pilihan ganda yang mencakup indikator-indikator hasil belajar ranah kognitif. Data hasil belajar ranah kognitif didapat dari instrumen berupa
soal pilihan ganda. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif yang dimaksud adalah peningkatan skor test setelah dilakukan treatment. Peningkatan
hasil belajar ranah kognitif suhu dan kalor dihitung dengan membandingkan nilai rata-rata skor gain yang dinormalisasi g hasil
belajar ranah kognitif antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.
d. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa menggunakan pengetahuan-pengetahuan untuk
memecahkan berbagai masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik yang terkait gejala alam maupun pada peralatan atau
karya teknologi. Kemampuan pemecahan masalah yang diukur dalam penelitian ini menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah
yang terdapat dalam Depdiknas, 2006 yaitu mendeskripsikan masalah; memecahkan masalah berdasarkan data dan masalah; meberi alasan
strategi yang digunakan; dan memberi alasan solusi. Kemampuan pemecahan masalah diukur dengan menggunakan tes dalam bentuk uraian
menggunakan rubrik penilain. Soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada sub pokok bahasan pengaruh
kalor terhadap suatu zat dan perpindahan kalor. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah suhu dan kalor dihitung dengan membandingkan nilai
rata-rata skor gain yang dinormalisasi g kemampuan pemecahan masalah antara kelas ekperimen dan kelas kontrol.
43
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: a.
Melakukan Studi pendahuluan berupa wawancara kepada guru, studi literatur terhadap jurnal, buku, dan laporan penelitian mengenai model
pembelajaran Fisika yang berorientasi problem solving, menganalisis kurikulum Fisika SMAMA 2006, dan materi pelajaran Fisika kelas X
SMAMA. b.
Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, Rencana Pembelajaran RP, Skenario Pembelajaran SP, dan Lembar Kerja Siswa
LKS. c.
Membuat instrumen penelitian yang meliputi tes hasil belajar ranah kognitif, tes kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi, dan skala
sikap. d.
Meminta pertimbangan dosen ahli terhadap instrumen yang dibuat kemudian melakukan revisi berdasarkan saran dosen ahli.
e. Melakukan uji coba dan analisis instrumen penelitian untuk mengukur
reliabilitas butir-butir soal yang akan digunakan pada tes awal pre-test dan tes akhir post-test.
f. Merevisimemperbaiki instrument yang sudah divalidasi dan di uji coba.
g. Menentukan populasi dan sampel penelitian.
h. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah tahap dimana proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi:
a. Memberikan pre-test untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif dan
kemampuan pemecahan masalah awal pada kedua kelompok sampel tentang materi suhu dan kalor.
44
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du b.
Melakukan proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. c.
Melakukan observasi keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran Fisika berorientasi problem solving.
d. Memberikan post-test untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif dan
kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelompok sampel tentang materi suhu dan kalor setelah mendapatkan perlakuan.
e. Menyebarkan angket tanggapan siswa terhadap penerapan model
pembelajaran Fisika problem solving.
3. Tahap Analisis Data
Pelaksanaan tahapan analisis data meliputi: a.
Pengolahan data hasil penelitian berupa data hasil belajar ranah kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa, baik sebelum perlakuan
maupun sesudah diberikan perlakuan. b.
Menganalisis dan membahas temuan yang diperoleh sebelum penelitian. c.
Menarik kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian yang diajukan. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan ditunjukkan alur penelitian
pada Gambar 3.2.
45
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du Validasi, Judgement,
Uji Coba, Revisi
Skala Sikap
Penyusunan Instrumen 1. Tes Hasil Belajar Ranah
Kognitif 2. Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah 3. Skala Sikap
4. Lembar Observasi
Identifikasi Masalah
Studi Literatur dan Penyusunan Proposal
Penyusunan Perangkat Pembelajaran untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol
Model Pembelajaran konvensional
diterapkan pada kelas kontrol
Analisis Data
Tes Akhir Post-test
Model Pembelajaran Fisika Berorientasi
Problem Solving diterapkan pada kelas
eksperimen Tes Awal
Pre-test
Observasi
Kesimpulan Studi Pendahuluan
46
Khairiati Rawzis, 2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR RANAH KOGNITIF DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.e
du
Gambar 3.2 . Alur Penelitian
E. Instrumen Penelitian