BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember-Februari 2009.
2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
B. Alat dan Bahan
1. Alat Alat yang digunakan antara lain: ayakan, sekop, timbangan,
termometer, plastik polipropilen, potongan pralon, karet, baskom, ember, drum steam, kumbung jamur.
2. Bahan Bahan yang digunakan antara lain: blotong kering, bibit jamur
tiram putih, serbuk kayu, bekatul, kapur dan air.
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Media tanam yang
digunakan pada masing-masing plastik polipropilen adalah serbuk kayu 0,56 kg, bekatul 0,056 kg, kapur 0,022 kg dan air 0,3 L. Jumlah
keseluruhan dalam satu plastik polipropilen adalah 1 kg. 2. Tahap Pelaksanaan
a Pembuatan Media Tanam 1 Serbuk kayu kering diayak agar terpisah dari potongan-potongan
kayu dan ditimbang sebanyak 0,56 kg. 2 Mencampur serbuk kayu 0,56 kg dengan bekatul 0,056 kg, kapur
CaCO
2
0,022 kg dan air 0,3 L sampai campuran merata. 3 Membagi media tanam menjadi 5 bak.
4 Memberi perlakuan pada bak B
1,
B
2,
B
3
dan B
4
yaitu dengan menambahkan blotong kering
5 Menambahkan blotong kering sesuai dengan perlakuan yaitu: B
: Media tanam 1 kg tanpa blotong kering kontrol B
1
: Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,01 kg
B2 : Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,02 kg
B
3
: Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,03 kg
B
4
: Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong ke ring 0,04 kg
6 Media tanam yang telah tercampur dikomposkan dengan cara menimbun dan menutup campuran media tanam dengan plastik
selama 2-3 hari.
7 Setelah dikomposkan, media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik polipropilen. Selanjutnya ujung plastik dipasang cincin
pralon dan menutup lubang cincin dengan menggunakan kapas. b Sterilisasi
Media tanam disterilkan dengan uap air panas pada suhu 80- 90
o
C selama 6-8 jam dengan tujuan menginaktifkan mikroorganisme yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi
dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang sangat sederhana, yaitu drum minyak yang pada bagian bawahnya dipasang saringan
untuk memisahkan antara bagian air dan media tanam. c Pendinginan
Sebelum diinokulasikan dengan bibit jamur, bag log didinginkan terlebih dahulu selama 12 jam sampai suhunya mencapai
35-40°C. d Teknik Penanaman Bibit atau Inokulasi
Teknik penanaman bibit atau inokulasi merupakan suatu kegiatan penanaman bibt jamur ke dalam media tanam yang sudah
disiapkan. Inokulasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1 Taburan yaitu dengan menaburkan bibit jamur ke dalam media
tanam secara langsung. 2 Tusukan yaitu dilakukan dengan menusukkan batang penusuk
dengan diameter 2-3 cm ke dalam media sampai kira-kira ¾ tinggi media tanam.
Media yang telah berisi bibit jamur selanjutnya ditutup menggunakan kapas atau koran. Penutupan media bertujuan untuk
menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan miselium jamur, karena miselium jamur tumbuh dengan baik pada kondisi tidak terlalu
banyak oksigen. e Inkubasi
Inkubasi atau proses menumbuhkan miselum jamur dilakukan dengan cara menyimpan bag log di ruang inkubasi bersuhu 22
o
C– 28
o
C. Suhu ini harus terus dikontrol karena pertumbuhkan miselum akan terhambat jika berada di bawah atau diatas kisaran angka
tersebut. f
Seleksi Sebelum bag log dimasukkan ke dalam kumbung, dilakukan
seleksi agar tingkat pertumbuhan jamur di dalam kumbung optimal. g Memasukkan Bag Log ke Dalam Kumbung
Bag log yang sudah diseleksi dimasukkan ke dalam kumbung yang telah disiapkan. Bag log tersebut ditata rebah di atas rak dengan
posisi satu baris tutupnya menghadap ke jalan dan baris berikutnya tutup menghadap ke sebaliknya.
h Penyayatan Bungkus Bag Log Untuk tempat keluar masuknya jamur yang telah tumbuh perlu
dibuatkan lubang pada bungkus bag log. Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk melubangi bungkus bag log yaitu membuat sayatan
berbentuk huruf L di bagian lengkung yang membentuk sudut siku- siku terbuka ke arah ujung bag log atau membuat sayatan berbentuk
persegi ukuran 1x1 cm di tempat yang sama. i
Pemanenan Jamur tiram dipanen saat pertumbuhan tubuh buah telah
maksimal. Pemanenan dilakukan secara manual menggunakan tangan atau pisau tajam. Jamur yang dipanen harus dipotong beserta akarnya
karena akar yang tertinggal dalam media akan membusuk.
D. Rancangan Penelitian