Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dengan 30.000 spesies tumbuhan yang 1000 diantaranya dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat Depkes RI, 2005. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan dalam tumbuhan obat kulit buah manggis Garcinia mangostana L. Kulit buah manggis dimanfaatkan sebagai peluruh haid, obat sariawan, penurun panas, pengelat adstringen dan obat disentri Heyne,1987. Masyarakat memilih cara yang mudah dan praktis dalam penggunaannya yaitu dengan cara penyeduhan simplisia. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam kulit buah manggis antara lain flavonoid epikatekin, antosianin serta senyawa turunan xanton, diantaranya yaitu α-mangostin, -mangostin, -mangostin, mangostanol dan gartanin Suksamrarn et al., 2003. Weecharangsan 2005 melaporkan bahwa secara in vitro ekstrak etanol 50 dari kulit buah manggis dengan metode maserasi selama 7 hari memiliki aktivitas antioksidan dengan IC 50 30,76 ±1,66 µgml, ekstrak air kulit buah manggis dengan pemanasan pada suhu 70 o C selama 4 jam sebesar 34,98 ± 2,24 µgml. Senyawa α-mangostin yang merupakan senyawa terbesar di dalam kulit buah manggis menunjukkan potensi sitotoksik pada sel kanker payudara BC-1 dan kanker epidermis pada mulut masing-masing dengan IC 50 sebesar 0,92 µgml dan 2,08 µgml Suksamrarn et al., 2006, selain itu α-mangostin juga 1 memiliki aktifitas anti TBC dengan MIC Minimum Inhibition Concentration 6,25 µgml Suksamrarn et al., 2003. Senyawa α-mangostin mempunyai subtitusi 2 isopren, 3 hidroksi dan 1 metoksi pada cincin aromatik trisiklik. Cincin aromatik ini memungkinkan adanya ikatan rangkap tak jenuh yang terkonjugasi atau sering disebut gugus kromofor sehingga dapat dianalisis dengan detektor UV. Metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis α-mangostin antara lain Spektrofotometri UV-Vis, KLT Kromatografi Lapis Tipis-Densitometri Pothitirat dan Gritsanapan, 2008 dan KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Walker, 2007. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar α-mangostin yang tersari dalam seduhan simplisia kulit buah manggis Garcinia mangostana L yang dikeringkan dengan menggunakan metode KCKT.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

PENETAPAN KADAR α-MANGOSTIN PADA INFUSA KERING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.).

0 2 15

PENETAPAN KADAR SENYAWA α-MANGOSTIN PADA SEDIAAN DECOCTA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.).

0 2 14