Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Landasan Teori

5. 30112015 Booking.com 4.562.055 456.206 6. 30112015 Easy Merlin Int. Limited 34.318.500 3.431.850 TOTAL 85.788.090 8.578.809 Berdasarkan Latar Belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu rumusan masalah dari laporan ini ialah “Bagaimana Tata Cara Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan atas Pajak Pertambahan Nilai Atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Pabean Pada PT. X Tahun 2015? ”

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil tujuan penelitian Untuk Mengetahui Tata Cara Penyetoran Dan Pelaporan atas Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Pabean Pada PT. X Tahun 2015.

1.3 Kegunaan Penelitian

1. Segi Teoritis Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengembangan wawasan mengenai Tata Cara Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan atas Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Pabean. 2. Segi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang dimana bisa digunakan oleh wajib pajak agar memperhatikan Tata Cara Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan atas Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Pabean yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk lebih jelas dan terarahnya penyusunan penulisan ini, maka disajikan pokok pembahasan yang dibagi menjadi lima bab yang masing-masing mengandung pembahasan dengan rincian sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang masalah pokok permasalahan, tujuan, dan kegunaan penelitian serta sistematika Penelitian.

Bab II Kajian Pustaka

Dalam Bab ini disajikan mengenai pengertian menurut para ahli tentang pengertian Pajak, Tarif Pajak dan Seputaran tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak Dari Luar Pabean.

Bab III Sistematika Penulisan

Menguraikan Tentang Lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variable, definisi operasional variable, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian

Merupakan deskripsi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan serta pembahasan hasil penelitian tersebut.

Bab V Simpulan dan Saran

Merupakan bab penutup yaitu menyimpulkan mengenai bab-bab yang telah diuraikan sebelumnya dengan disertai saran-saran yang diperlukan. BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang tanpa adanya kotraprestasi atau imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara untuk kemamkmuran rakyat. Definisi atau pengertian pajak menurut Soemitro Mardiasmo, 2012:7 “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dipaksakan dengan tidak adanya kontraprestasi tidak mendapat jasa timbal balik secara langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum Negara ”. Menurut Waluyo 2011;2 “Pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayar menurut peraturan-peraturan, dengan tidak medapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas yang menyelenggaraan pemerintahan”. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 pada Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa “Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang- Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakn untuk keperluan Negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat”. Dari beberapa definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pajak memiliki unsur: a Iuran dari rakyat kepada Negara dalam bentuk uang bukan barang b Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang atau memiliki kekuatan Undang- Undang dan aturan pelaksanaannya. c Tanpa adanya jasa timbal balik atau kontraprestasi secara langsung. d Pajak digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran- pengeluaran yang nantinya bermanfaat bagi masyarakat luas.

2.1.2 Fungsi Pajak

Menurut Mardiasmo 2011:1 ada dua fungsi pajak, yaitu : 1 Fungsi Anggaran Budgetair Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran Negara itu sendiri. Yaitu pajak dimanfaatkan sebagai instrument pengumpulan dana guna membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Ditunjukan dengan masuknya pajak ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. 2 Fungsi Mengatur Regulerend Pajak sebagai alat untuk mengatur tau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan social. Yaitu pajak dimanfaatkan sebagai instrument pengatur melalui kebijakan-kebijakan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, conrohnya untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan stabilisasi ekonomi.

2.1.3 Tarif Pajak

Terdapat 4 empat macam tarif pajak yang berlaku di Indonesia yaitu : a Tarif SebandingProporsional yaitu tarif pajak yang presentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai b Tarif TetapRegresif yaitu tarif pajak akan selalu tetap sesuai peraturan yang telah ditetapkan c Tarif Progresif yaitu tarif pajak akan semakin naik sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak. Contoh Pajak Pengahsilan d Tarif Degresif yaitu kenaikan persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat. Tarif Pajak yang berlaku untuk Pajak Penghasilan di Indonesia adalah tarif progressif sebagaimana diatur dalam Pasal 17 Undang-undang Pajak Penghasilan. Sedangkan untuk Pajak Pertambahan Nilai berlaku tarif pajak proporsional yaitu 10.

2.1.4 Pengelompokan Pajak

1 Menurut golongannya: a Pajak Langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan. b Pajak Tidak Langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai. 2 Menurut sifatnya: a Pajak Subyektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak Penghasilan. b Pajak Obyektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah. 3 Menurut lembaga pemungutnya: a Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunann dan Bea Materai. b Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah DaeraH dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas: 1 Pajak Provinsi: Pajak Kendaraan Bermotor dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. 2 Pajak KabupatenKota: Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan.

2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak

Menurut Waluto 2010;17 system pemungutan pajak dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Official Assessment System Sistem ini merupakan system pemungutan Pajak yang memberikan wewenang kepada Pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak. Ciri-ciri Official Assessment System adalah sebagai berikut: a Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus. b Utang Pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus. c Wajib Pajak bersifat Pasif. 2. Self assessment System Sistem ini merupakan pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungan, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang. 3. Withholding System Sistem ini merupakan system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

2.2 Tinjauan Umum Pajak Pertambahan Nilai