normal tidak berdistribusi normal dan sampel yang digunakan adalah sampel kecil, yaitu sebanyak 25 orang. Untuk mengetahui perubahan psychological well
being sebelum pretest dan sesudah posttest mengikuti program maka digunakan uji Mann WhitneyWilcoxon sebagai uji t berpasangan pada sebaran
data yang tidak normal. Uji Mann WhitneyWilcoxon merupakan uji non- parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang
berasal dari populasi yang sama. Uji Mann WhitneyWilcoxon biasanya digunakan dalam berbagai bidang, terutama lebih dalam bidang Psikologi, yang digunakan
untuk membandingkan sikap dan perilaku. 2
Analisis data kualitatif
Ada tiga model yang menjadi dasar analisis data kualitatif, salah satunya yaitu Model Miles dan Huberman. Analisis data dilakukan dengan mendasarkan
diri pada penelitian lapangan. Teknik analisis data menurut model ini adalah sebagai berikut:
a Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi atau catatan lapangan serta dokumentasi yang menggambarkan kegiatan pada program pesantren
Pesantren Masa Keemasan. b
Reduksi Data
Reduksi data dilakukan jika ada data-data yang terkumpul tidak memberikan manfaat atau pegaruh yang signifikan terhadap penelitian.
c Display Data
Setelah data terkumpul dan direduksi untuk mendapatkan data yang diinginkan, maka data akan disajikan untuk diperlihatkan dengan memaknai data
tersebut. d
PenarikanVerifikasi Kesimpulan Kesimpulan berisi tentang pemaknaan data-data yang telah dikumpulkan.
Peneliti akan menghubungan data-data yang diperoleh dari lapangan dengan teori yang sudah disesuaikan dengan penelitian.
3.9 Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan
masalah penelitian, 2 Mengkaji teori dan temuan penelitian sebelumnya, 3
Merumuskan hipotesa, 4 Mengidentifikasi variabel penelitian, 5 Menyusun definisi operasional variabel penelitian
6 Menetapkan desain penelitian, 7 Menetapkan dan menyusun instrumen pengukur variabel, 8 Mengumpulkan data, 9 Menganalisa data, 10 Menulis
laporan penelitian Sandjaja, Heriyanto, 2006: 43. Namun, secara umum pelaksanaan penelitian dapat disimpulkan dalam
empat tahap, yaitu 1 tahap sebelum ke lapangan, 2 tahap pekerjaan lapangan, 3 tahap analisis data, 4 tahap penulisan laporan Moleong, 1991. Dalam
penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1
Tahap sebelum ke lapangan, meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat penelitian, mencakup
observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian.
Kegiatan Waktu
Penentuan fokus dalam fenomena, mengumpulkan teori
Februari-April 2013
Observasi awal di lapangan Mei-Juli 2013
2 Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang
berkaitan dengan kegiatan program pesantren PMK. Data tersebut diperoleh dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian menyebarkan
kuisioner berupa alat ukur PWB kepada lansia sebelum dan setelah program. Kemudian melakukan wawancara kepada beberapa orang subjek
untuk mengetahui persepsi mereka mengenai perubahan PWB yang mereka alami.
Kegiatan Waktu
Mengadakan pretes Agustus 2013
Mengadakan postes
dan Oktober 2013
wawancara
3 Tahap analisis data, meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui
observasi, dokumentasi, dan wawancara yang mendalam dengan peserta yang mengikuti program pesantren tersebut serta melakukan analisis data
pretes dan postes yang kemudian dilihat perubahannya.
Kegiatan Waktu
Penyekoran data pretes September 2013
Penyekoran data postes Oktober 2013
Analisis perubahan pada pretes dan postes
Oktober 2013
4 Tahap penulisan laporan, meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari
semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi penelitian dengan dosen pembimbing
untuk mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan penelitian ini.
Dian Lidriani, 2014 Perubahan Psychological Well Being Pada Lansia Yang Mengikuti Program “Pesantren Masa
Keemasan” Di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dari penelitian ini, dapat menjawab pertayaan penelitian yang diajukan sebagai berikut:
1. Kondisi psychological well being PWB pada lansia yang mengikuti program
PMK memiliki nilai PWB dalam kategori sedang, baik sebelum dan setelah program berlangsung. Namun, beberapa lansia mengalami peningkatan PWB yang didukung oleh
peningkatan nilai pada dimensi-dimensi PWB setelah mengikuti program PMK. Kondisi PWB lansia sebelum mengikuti program PMK dapat dilihat dari hasil pretes yang
dilakukan sebelum program dimulai, menunjukkan bahwa 3 orang memiliki nilai PWB dalam kategori rendah, 19 orang memiliki nilai PWB dalam kategori sedang, dan 3 orang
memiliki nilai PWB dalam kategori tinggi. Sedangkan kondisi PWB lansia setelah mengikuti program dapat dilihat dari hasil postes yang dilakukan setelah program
berakhir, menunjukkan bahwa lansia yang memiliki nilai PWB dalam kategori rendah adalah 1 orang yang sebelumnya 3 orang, lansia yang memiliki nilai PWB dalam kategori
sedang adalah 20 orang yang sebelumnya 19 orang, dan lansia yang memiliki nilai PWB dalam kategori tinggi adalah 4 orang yang sebelumnya hanya 3 orang. Berdasarkan hasil
dari nilai pretes dan postes PWB lansia, dapat disimpulkan bahwa nilai PWB lansia mengalami perubahan dan sebagian mengalami peningkatan setelah mengikuti program
PMK. Dimensi yang memiliki nilai yang paling tinggi adalah personal growth, kemudian
disusul oleh dimensi self acceptance, kemudian dimensi positive relations with others, berikutnya adalaha dimensi environmental mastery, kemudian disusul oleh dimensi
purpose in life, dan dimensi yang memiliki nilai paling rendah adalah autonomy. 2.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan nilai psychological well being PWB pada lansia sebelum dan setelah mengikuti
program Pesantren Masa Keemasan PMK. Perubahan ini didapatkan dari perhitungan
menggunakan rumus
uji Wilcoxon.
Nilai hitung