Analisis Data METODE PENELITIAN

Neneng Nurhayati, 2014 Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Recorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52

H. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian untuk hipotesis mengenai “Peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan bermain recorder di TK Nurul Falah kelompok B” penulis menggunakan teknik deskriptif, komparatif, dan teknik analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu membandingkan nilai awal dengan siklus satu, membandingkan nilai siklus satu dengan nilai siklus dua. Dalam menganalisa data yang telah terkumpul digunakan perhitungan prosentase dengan rumus sebagai berikut: NP = R x 100 SM Keterangan : NP = Nilai persen yang dicaridiharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari test yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap Menurut Wahyudin 2005 bahwa, langkah-langkah pengolahan dan analisis data mempunyai persamaan persepsi dan sering digunakan untuk administrasi, yaitu: 1 Pentabulasian Data, 2 Penafsiran sementara, 3 Mencari prosentase, dan 4 Menafsirkan hasil pengolahan data. Menafsirkan hasil pengolahan data berdasarkan kriteria-kriteria sebagai berikut: Neneng Nurhayati, 2014 Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Recorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53 Tabel 3.8 Pengolahan Data Berdasarkan Frekuensi Frekuensi Interprestasi 100 Seluruhnya 80-99 Hampir besar 51-79 Sebagian besar 50 Setengahnya 31-49 Hampir setengahnya 1-30 Sebagian kecil Tidak seorangpun Analisis data penelitian ini dilakukan dengan melalui tiga tahap, yaitu pengolahan data, paparan data, dan penyimpulan data. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengelompokkan data menjadi dua kelompok, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif di analisis dengan cara memprosentase, kemudian hasil prosentase dinyatakan atau dipaparkan dalam kalimat kuantitatif. Data kualitatif dianalisis dengan cara membuat skor terhadap item-item yang perlu diberi skor. Kemudian memprosentase, hasil prosentase ditafsirkan dalam bentuk kalimat kuantitatif dan disimpulkan ke dalam bentuk kalimat deskriptif. Neneng Nurhayati, 2014 Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Recorder Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pengolahan data mengenai peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan bermain recorder berdampak positif terhadap anak kelompok B di TK Nurul Falah Jl. Gegerkalong Girang No. 92 Bandung. Yaitu pada aspek kegiatan memegang, meniup, dan memainkan recorder, maka dapat disimpulkan bahwa, kegiatan bermain recorder berpengaruh terhadap peningkatan motorik halus anak kelompok B di TK Nurul Falah. Hal ini didasarkan pada: 1. Kondisi kemampuan motorik halus anak di kelas B TK Nurul Falah sebelum diberi tindakan atau pra siklus menunjukkan bahwa, secara umum kemampuan anak pada kategori Baik B sebesar 1,76, kategori Cukup C sebesar 2,57, dan kategori Kurang K sebesar 5,66. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus anak belum banyak terstimulus. Pemilihan pembelajaran motorik halus di TK Nurul Falah seputar memegang, meniup, dan memegang. Penggunaan alat pembelajaran masih terbatas, sehingga kurang menstimulus kemampuan motorik halus anak. 2. Pelaksanaan kegiatan bermain recorder adalah sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, kegiatannya adalah dengan menggunakan recorder. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan dua siklus, indikator yang dipakai saat siklus I dan siklus II sama, yang membedakannya adalah tingkat kesulitan dalam kegiatan bermain recordernya. Proses pelaksanaan kegiatan bermain recorder dengan jari ternyata belum berkembang secara optimal. Anak aktif dan kreatif ketika bermain recorder bersama-sama. Keakraban antara anak semakin terjalin dan keterampilan bekerja sama semakin terlatih..

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Kegiatan Melipat Kertas Pada Anak Didik Kelompok B Semester Gasal Tk Pertiwi Kacangan Kecamatan Todanan Kabupat

0 3 16

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN JUMPUTAN Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Jumputan Pada Kelompok B TK Gerdu 01 Gerdu Karangpandan Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN JUMPUTAN Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Bermain Jumputan Pada Kelompok B TK Gerdu 01 Gerdu Karangpandan Karanganyar Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

1 2 12

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Pada Kelompok B Tk Dawungan I Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 16

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENJIPLAK.

0 4 41

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE BAHAN ALAM.

4 57 35

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN LEGO KONSTRUKTIF PADA ANAK Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Melalui Bermain Lego Konstruktif Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Planggu III Trucuk Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MERONCE PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN MASJID SYUHADA.

2 14 169

keterampilan motorik halus anak melalui

1 1 45

PENGARUH KEGIATAN KOLASE TERHADAP KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

1 3 6