commit to user 23
Ciri-ciri tersebut diatas digunakan untuk mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja.
E. Sampel Penelitian
Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah para pekerja yang bekerja di PT. X.
F. Desain Penelitian.
Gambar 2 : Desain penelitian Keterangan:
XI : Subyek yang mengalami gangguan kelelahan normal terpapar
bising di atas NAB. X2
: Subyek yang mengalami gangguan Kelelahan Sedang atau terganggu terpapar bising di atas NAB.
Subjek Purposive random
sampling
Terpapar bising melebihi NAB
Terpapar bising di bawah NAB
normal XI
normal X4
Chi square Populasi
Lelah sedang X2
Lelah berat X3
Lelah sedang X5
Lelah berat X6
commit to user 24
X3 : Subyek yang mengalami kelelehan Berat atau terganggu
terpapar bising di atas NAB. X4
: Subyek yang mengalami gangguan kelelahan normal terpapar bising di bawah NAB.
X5 : Subyek yang mengalami gangguan Kelelahan Sedang atau
terganggu terpapar bising di bawah NAB. X6
: Subyek yang mengalami kelelehan Berat atau terganggu terpapar bising di bawah NAB.
G. Identifikasi Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
perubahan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kebisingan.
2. Variabel Terikat Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kelelehan pada Pekerja.
3. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu yaitu variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengganggu dalam penelitian ini ada dua yaitu:
a. Variabel pengganggu terkendali : usia, masa kerja, jenis kelamin, status gizi.
b. Variabel pengganggu tidak terkendali: kebisingan, sosial ekonomi
commit to user 25
H. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 1 Kebisingan sebagai variable bebas, 2 Kelelahan sebagai variable terikat.
1. Kebisingan Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki yang bersifat
mengganggu pendengaran dan dapat menurunkan daya dengar seseorang yang terpapar.
a.
Alat ukur
: Sound Level Meter b.
Satuan : dBA desibel
c. Skala pengukuran : Nominal
Hasil pengukuran kebisingan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu tenaga kerja yang terpapar kebisingan melebihi NAB
dan tenaga kerja yang terpapar kebisingan kurang NAB. Menurut Kepmenaker No. Kep-51MEN1999 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika di tempat kerja, NAB kebisingan untuk waktu kerja selama 8 jamhari atau 40 jamminggu adalah 85 dB.
2. Kelelahan Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi
semuanya berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh Suma’mur P.K., 2009.
a.
Alat Ukur : Reaction timer Lakasidaya
b.
Satuan : Milli detik
c.
Skala Pengukuran
: Ordinal
commit to user 26
Hasil pengukura kelelahan di kelompokkan menjadi kelelahan normal, kelelahan sedang serta kelelahan berat.
I. Alat dan Bahan Penelitian
Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang
digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah : a. Sound level meter, yaitu alat untuk mengukur kebisingan.
Cara Pengukuran :
1 Pasang baterai pada tempatnya.
2 Tekan tombol power.
3 Cek garis tanda pada monitor untuk mengetahui baterai dalam keadaan baik atau tidak.
4 Kalibrasi alat dengan kalibrator, sehingga angka pada monitor sesuai dengan angka kalibrator.
5 Pilih selektor pada posisi: Fast
: untuk jenis kebisingan kontinyu Slow
: untuk kebisingan impulsifterputus-putus 6
Pilih selektor range intensitas kebisingan. 7
Tentukan lokasi pengukuran. 8 Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit
dengan kurang lebih 6 kali pembacaan. 9
Catat hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan.
commit to user 27
b. Lakasidaya, yaitu alat untuk mengukur kelelahan pada pekerja. Cara Pengukuran
: 1
Hubungkan alat dengan sumber tenaga listrik. 2
Hidupkan alat dengan menekan tombol onoff pada on hidup. 3
Reset angka penampilan sehingga menunjukkan angka “0,000” dengan menekan tombol “Nol”.
4 Pilih rangsang suara atau cahaya yang dikehendaki dengan
menekan tombol “suara atau cahaya”. 5
Subjek yang akan diperiksa diminta menekan tombol subjek mouse dan diminta secepatnya menekan tombol setelah melihat
dari sumber rangsang. 6
Untuk memberikan rangsang, pemeriksa menekan tombol pemeriksa.
7 Setelah diberi rangsang, subjek menekan tombol maka pada layar
kecil akan menunjukkan angka waktu reaksi dengan “satuan milli detik”.
8 Pemeriksaan diulangi sampai 20 data rangsang.
9 Data yang dianalisa adalah hasil 10 data pengukuran ke 6-15,
sedangkan 10 data lainnya diabaikan data 1-5 karena masa penyesuaian alat dan data 16-20 masa mulai kejenuhan
10 Catat keseluruhan hasil pada formulir. 11 Setelah selesai pemeriksaan matikan alat dengan menekan tombol
“onoff” pada off.
commit to user 28
12 Hasil pengukuran dianalisa dengan diambil nilai rata-ratanya dari sepuluh kali pengukuran di tengah atau lima kali pengukuran awal
dan akhir diabaikan. Data dibandingkan dengan standar pembandingkan pada Lakasidaya yaitu :
Tabel 2 Standar pembanding reaction timer Lakasidaya Kriteria
Nilai pengukuran
Normal Kelelahan ringan
Kelelahan sedang Kelelahan berat
Waktu reaksi 150,0 - 240,0 milli detik Waktu reaksi 240,0 - 410,0 milli detik
Waktu reaksi 410,0 - 580,0 milli detik Waktu reaksi 580,0 milli detik
Sumber : Pedoman praktikum semester IV
J. Cara Kerja Penelitian