commit to user 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi semakin besar pula upaya untuk peningkatan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja
yang membidangi berbagai aspek dalam bidang pekerjaanya. Dengan pertambahan tersebut, maka semakin beragam pula permasalahan dalam
bidang industri, termasuk masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan atau kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun
sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta
terhadap penyakit umum Suma’mur P.K, 2009. Kesehatan kerja dapat tercapai secara optimal jika tiga komponen kerja
berupa kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja, serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja Suma’mur
P.K., 2009. Dalam penerapanya ilmu kesehatan kerja tidak hanya bertujuan mewujudkan kesehatan manusia baik fisik mental dan sosial tetapi juga
melakukan upaya preventif dan kuratif terhadap faktor lain yang dapat
1
commit to user 2
mempengaruhi tercapainya kondisi sehat yaitu berasal dari pekerjaan atau lingkungan kerja.
Kondisi tempat kerja yang tidak memenuhi syarat misalnya terdapat faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu kondisi yang dirasa tidak nyaman
dalam melakukan aktivitas kerja. Dalam suatu lingkungan kerja terdapat bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu
sehingga dapat menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan manusia inilah yang disebut bising Dwi P. Sasongko, dkk., 2000 . Bising
yang melebihi ambang batas merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Kebisingan selain dapat menimbulkan ketulian dimana dalam kondisi tersebut seseorang mempunyai keadaan yang menyebabkan suatu kondisi
terganggunya komunikasi. Kondisi tersebut tidak hanya berakibat terhadap proses pendengaran, kebisingan juga dipengaruhi faktor lain yang
menyertainya. Kelelahan merupakan suatu kondisi dimana berkurangnya suatu kapasitas kerja serta kondisi ketahanan tubuh. Salah satu faktor penyebab
kelelahan adalah suatu kondisi bising pada suatu aktivitas. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi padi
varietas Pepe, Memberamo, IR 64, dan Ciherang. Yang berada di Jl. Raya
Solo-Sragen Karangmalang, Masaran, Sragen, Jawa Tengah.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, kebisingan di dalam ruangan pembenihan padi 91,5 dB selama 8 jamhari, sedangkan besarnya kebisingan
di luar ruangan 72,9 dB. Terdapat karyawan yang mempunyai keluhan badan
commit to user 3
merasa lelah, tidak dapat berkonsentrasi, cenderung untuk lupa, tidak tekun dalam pekerjaannya, kekakuan di bahu, merasa nyeri di punggung semuanya
itu termasuk gejala kelelahan. dan dari hasil tersebut dilakukan pengukuran awal dengan menggunakan reaction timer terhadap 10 orang karyawan dan
hasilnya menunjukkan terdapat karyawan yang mengalami kelelahan. Hasil pengukuran kebisingan ditempat tenaga kerja bekerja dengan
menggunakan alat Sound Level Meter, jika dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: Kep-
51MEN1999, untuk lama kerja tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, maka kebisingan tersebut melebihi Nilai Ambang Batas NAB.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan tersebut ditemukan kebisingan diatas NAB yang mengganggu tenaga kerja dalam bekerja dan tenaga kerja
mengeluhkan kelelahan setelah bekerja. Sehingga penulis berinisiatif mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Kebisingan terhadap
Kelelahan pada Pekerja PT. X , Masaran, Sragen, Jawa Tengah. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengadakan penelitian
mengenai pengaruh kebisingan terhadap kelelahan pada pekerja.
B. Perumusan Masalah