suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
c. Pengukuran pengetahuan
Menurut Notoatmojo 2003 pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin
diukur dari subyek penelitian atau responden.
2. Antibiotik
a. Definisi antibiotik
Antibiotik ialah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain. Obat yang
digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi mungkin.Artinya, obat tersebut haruslah
bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk inangnya Setiabudy, et al, 2009.
b. Aktivitas dan spektrum antibiotik
Berdasarkan sifat toksisitas selektif, ada antimikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakteriostatik, dan
ada yang bersifat membunuh mikroba, dikenal sebagai aktivitas bakterisid. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat pertumbuhan mikroba atau
membunuhnya, masing-masing dikenal sebagai kadar hambat minimal KHM dan kadar bunuh minimal KBM. Antimikroba tertentu aktivitasnya dapat
meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid bila kadar antimikrobanya ditingkatkan melebihi KHM Setiabudy et al, 2009.
Selain dari sifat aktivitasnya, antibiotik dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu antibiotik narrow spectrum, seperti isoniazid karena hanya aktif terhadap
mikrobakteri, kedua extended spectrum, misalnya ampisilin karena bertindak terhadap bakteri gram positif dan beberapa bakteri gram negatif dan yang ketiga
broad spectrum, seperti tetrasiklin dan kloramfenikol mempengaruhi berbagai spesies mikroba. Di samping itu, antibiotik broad spectrum cenderung
menimbulkan superinfeksi oleh kuman seperti Clostridium difficile Harvey, 2012.
c. Efek samping antibiotik
Efek samping merupakan suatu dampak yang tidak diinginkan dan berbahaya yang disebabkan oleh suatu pengobatan Syamsudin, 2011. Golongan
penisilin umumnya mempunyai efek samping hipersensitasi, gangguan lambung mual, diare, muntah dan pada dosis tinggi dapat terjadi nefrotoksis dan
neurotoksis. Golongan Sefalosporin hampir sama dengan penisilin tapi lebih ringan, seperti gangguan pada lambung Tjay dan Rahardja, 2007.
Golongan aminoglikosida yang digunakan secara parenteral dapat mengakibatkan kerusakan pada pendengaran, keseimbangan ototoksis karena
kerusakan saraf pada otak, dan juga dapat merusak ginjal nefotoksis. Untuk penggunaan oral dapat menyebabkan muntah, nausea, diare. Golongan tetrasiklin
pada pemakaian oral dapat menyebabkan gangguan lambung, selain itu dapat menimbulkan gangguan struktur kristal gigi, kulit peka terhadap cahaya
fotosensitasi Tjay dan Rahardja, 2007. Golongan makrolida mempunyai efek samping gangguan lambung ataupun
usus, gangguan fungsi hati. Kloramfenikol merupakan golongan yang mempunyai efek samping gangguan lambung dan usus, neuropati optis dan perifer, radang
lidah dan mukosa mulut, dan anemia Tjay dan Rahardja, 2007.
d. Interaksi obat antibiotik