Stres Kerja TINJAUAN PUSTAKA
hambatan, dan keinginan, dan hasil yang diperoleh sangatlah penting tetapi tidak dapat dipastikan.
Sementara definisi stres yang dikemukakan oleh Keith Davis dalam Badeni, 2013: 62 Stress is a condition of strain on ones’s emotions, thought
processes, and physical condition. When it is excessive, it can threaten one stability to cope with the environment.
Stres adalah kondisi ketegangan emosi pada diri seseorang yang berproses baik pada pikiranmental maupun phisik,
apabila ini terjadi secara berlebihan maka akan mengancam kemampuannya dalam menghadapi lingkungannya. Sedangkan definisi stres menurut
Ivancevich, Konopaske dan Matteson, 2007: 295 stres merupakan suatu respon adaptif, dimoderasi oleh perbedaan individu, yang merupakan
konsekuensi dari setiap tindakan, situasi atau peristiwa dan yang menempatkan tuntutan khusus terhadap seseorang.
Dari definisi stres di atas, pengertian stres kerja menurut Rivai, 2005: 516 adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya
ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang memengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang pegawai. Senada dengan Rivai, stres kerja
menurut Soewondo, 2003: 19 ialah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang berinteraksi dengan pekerja sehingga
mengganggu kondisi fisiologis dan perilaku. Stres kerja sendiri dapat muncul apabila terdapat suatu kesenjangan antara kemampuan seorang individu dari
tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya, serta kesenjangan antara kebutuhan individu dengan pemenuhan dari lingkungan itu sendiri.
a. Sumber-sumber Potensial Stres Kerja Stressor Karyawan
Sumber potensial stres, atau sering disebut juga dengan stressor menurut Badeni, 2013: 64 adalah situasi atau kejadian yang dapat
menimbulkan stres. Stressor yang dikemukakan oleh Harianja dalam Badeni, 2013: 64 dapat bersumber dari dalam lingkungan pekerjaan itu
sendiri dan luar lingkungan pekerjaan. Stressor dari dalam lingkungan
pekerjaan dapat berupa beban kerja, konflik peran, wewenang yang tidak seimbang, ketidakjelasan tugas, lingkungan kerja yang buruk, atasan yang
tidak menyenangkan, serta rekan kerja yang tidak menyenangkan. Sedangkan stressor yang berasal dari luar lingkungan pekerjaan, misalnya
seperti kematian suami atau istri, perceraian, dan kenakalan anak-anak. b.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Stres Setiap orang ketika mengalami suatu kondisi yang kurang nyaman
atau stres akan memiliki cara-cara tersendiri untuk menghadapi stres yang dialami, maka tingkat stres yang dialami oleh seseorang dapat berbeda-
beda. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi perbedaan tingkat stres antara satu orang dengan seseorang lainnya.
Faktor-faktor tersebut menurut Badeni, 2013: 66-69 adalah sebagai berikut:
1 Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka untuk
memberi makna terhadap lingkungannya. Maka, individu yang memersepsikan kesan indera atas lingkungannya secara positif akan
cenderung kurang stres dibandingkan dengan mereka yang memersepsikan secara negatif terhadap lingkungannya.
2 Pengalaman menghadapi peristiwa yang menyebabkan stres
Pengalaman dalam menghadapi sebuah peristiwa akan membuat seseorang memahami apa yang akan dilakukan ketika menghadapi
situasi yang penuh dengan tekanan yang dapat menyebabkan stres kepada seseorang.
3 Kemampuan memprediksi peristiwa penyebab stres
Apabila seseorang mampu memprediksi peristiwa apa yang akan menjadi penyebab stres, maka ia dapat mempersiapkan diri untuk
menghadapinya, sehingga akan dapat mengurangi tingkat stres.
4 Jenis kepribadian belief in locus of control-internal or external
Seseorang yang memiliki kepribadian internal locus of control ketika menghadapi situasi yang penuh stres, cenderung memiliki tingkat stres
yang lebih rendah bila dibandingkan dengan kepribadian seseorang yang external locus of control. Hal ini didasarkan pada pemikiran
bahwa mereka dengan tempat pengendalian diri dari dalam dapat mengendalikan situasi, sedangkan mereka dengan tempat
pengendalian diri dari luar yakin bahwa mereka tidak dapat mengendalikan situasi.
5 Dukungan sosial
Dukungan sosial baik dari kolegial atau atasan maupun dari keluarga akan dapat mengurangi tingkat stres, karena seseorang yang memiliki
dukungan sosial dalam bekerja akan cenderung merasa nyaman dalam bekerja.
6 Permusuhan
Seseorang yang mudah mengalami kemarahan dan permusuhan yang tinggi akan cenderung mudah terkena stres, karena sifat-sifat seperti
ini terdorong oleh perasaan curiga dan tidak mempercayai orang lain.