Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit Studi Kasus : Pada Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais

PELAYANAN PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT
STUDI KASUS: PADA PERPUSTAKAAN RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS

Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

oleh
Amirah Rasyidah
NIM: 1111025100019

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H / 2015 M

ABSTRAK

Amirah Rasyidah (NIM: 1111025100019). Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit:
Studi Kasus pada Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Di bawah bimbingan
Pungki Purnomo, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui proses layanan, serta solusi dalam
menghadapi kendala yang mempengaruhi layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggambarkan bahwa untuk proses
masing-masing layanan berbeda dan diberikan kepada siapa saja pemustaka yang
berkunjung, layanan yang disediakan adalah layanan sirkulasi, layanan ruang baca,
layanan internet, dan layanan penitipan barang/locker. Layanan sirkulasi diberikan
hanya untuk anggota Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais yaitu para
karyawan dan mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.
Layanan ruang baca diberikan kepada pemustaka yang berkunjung apalagi kepada
pemustaka yang hanya ingin memanfaatkannya ditempat. Layanan internet dan
layanan penitipan barang/locker bisa dimanfaatkan oleh pemustaka yang berkunjung.
Namun masing-masing layanan tersebut memiliki kendala masing-masing
diantaranya kurang update-nya koleksi, sarana mesin fotocopy, dana, dan kerjasama
dengan pihak lain. Kendala ini imerupakan imbas dari kebijakan direktur yang belum
memberikan kewenangan kepada pihak perpustakaan. Untuk mengatasi kendala
tersebut, pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais melakukan komunikasi

kepada rekan yang memiliki koleksi tersebut, dan mencoba untuk memberikan jurnal
yang ada di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kata Kunci: pelayanan, perpustakaan khusus, perpustakaan rumah sakit

i

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin Puji dan syukur penulis ucapkan hanya
kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kelancaran
dalam penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para pengikutnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi bantuan baik moril maupun materil, serta mengarahkan dan
membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penyusunan
skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah tulus

meluangkan

waktunya

untuk

membantu

penulis.

Maka

penulis

ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bpk. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bpk. Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014-2015.
3. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus
sebagai dosen pembimbing penulis yang membantu, mengarahkan, dan
menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

iii

4. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mencurahkan
ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.
6. Pihak Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais yang banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini, memberikan
masukan saat melakukan penelitian, dan telah bersedia memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Kedua Orang tua Ayahanda Drs. H. Tadjudin Muslim dan Ibunda Hj.
Hidayati Hasanuddin Ali. Terimakasih telah mendidik, membimbing,

memberikan bantuan moril, dan materil serta limpahan kasih sayang
kepada penulis, serta kakak-kakak penulis tersayang Hazrina, S.Sos,
Nurul Mizani, S.Pd, dan Aribah Rafidah.
8. M. Yukha Mulyawan yang telah meluangkan waktu dan memberikan
semangat serta membantu dalam hal apapun kepada penulis.
9. Sahabat-sahabat penulis, Puji Rizki N, Feby Asri J, Shahnez Kharisma R,
Annis Fitriana, Faradhilla Nur Saraswati, Priandari Kusandrina, Ade
Amelia,

Ummi

Nuqoyatunnisa,

Anisya

Marliyani

Y,

Widhia


Oktaferiyanti, Hanif Ibrahim, M. Fahmi Rizal yang selalu mendukung dan
memberikan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi
ini.

iv

10. Teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011,
khususnya kelas IPI A 2011 yang sama-sama berjuang untuk
menyelesaikan skripisinya.
11. Adik-adik kelas Anten Eka G, Rury Agnesia, Dyah Ayu N, dan Uluhiyah
Mahmudah yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Terimakasih kepada teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kapten
2014 Nidya, Lailatifa, Priandari, Nofia, Pratiwi, Hegia, Yukha, Bamas,
Derry, Deden, Pandu, Ryan, Dimas, Teguh, Arli, dan Arif yang samasama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.
13. Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan
tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih atas
segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa
yang sudah diberikan kepada penulis. Amin.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan
semuanya dengan rahmat dan ridho-Nya. Serta semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat mengenai Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit. Selamat
Membaca.
Ciputat, 27 November 2015

Amirah Rasyidah

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK

i

KATA PENGANTAR

ii


DAFTAR ISI

v

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................6
D. Definisi Istilah .........................................................................................7
E. Sistematika Penulisan ..............................................................................8
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. . Perpustakaan Khusus ...............................................................................10

1. Definisi Perpustakaan Khusus ............................................................10
2. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ...........................................12
3. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus ............................................................13
4. Koleksi Perpustakaan Khusus ............................................................14
B. Layanan Perpustakaan Khusus ................................................................15
1. Pengertian Layanan Perpustakaan Khusus .......................................15
2. Macam-macam Layanan Perpustakaan ............................................18
3. Macam-macam Layanan Perpustakaan Khusus ...............................22
4. Sistem Layanan Perpustakaan Khusus .............................................24
5. Layanan Perpustakaan yang Baik ....................................................27
C. Perpustakaan Rumah Sakit ......................................................................28
1. Definisi Perpustakaan Rumah Sakit ...................................................28
2. Ciri-ciri Perpustakaan Rumah Sakit ...................................................29

vi

3. Standar Perpustakaan Rumah Sakit ....................................................30
4. Standar Pelayanan Rumah Sakit .........................................................32
D. Penelitian Terdahulu ...............................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ..............................................................42
1. Jenis Penelitian ...................................................................................42
2. Pendekatan Penelitian .........................................................................42
B. Sumber Data ............................................................................................43
1. Data Primer .........................................................................................43
2. Data Sekunder ....................................................................................43
C. Informan ..................................................................................................43
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................45
1. Observasi ............................................................................................45
2. Wawancara .........................................................................................45
3. Dokumentasi .......................................................................................45
E. Teknik Analisis Data ...............................................................................46
1. Reduksi Data ......................................................................................46
2. Penyajian Data ....................................................................................46
3. Penarikan Kesimpulan ........................................................................47
F. Jadwal Penelitian .....................................................................................47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian ............................................................................48
1. Sejarah Berdirinya Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....48
2. Visi dan Misi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .............52

3. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
...........................................................................................................54
4. Koleksi Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ......................54
5. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
...........................................................................................................55
6. Fasilitas Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....................57

vii

7. Keanggotaan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..............58
8. Layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....................59
9. Waktu Layanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .........60
B. Hasil Penelitian .......................................................................................61
1. Proses Layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....62
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Mempengaruhi Layanan di
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..................................72
C. Pembahasan .............................................................................................78
1. Proses Layanan di Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais .....79
2. Solusi dalam Mengatasi Kendala yang Mempengaruhi Layanan di
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais ..................................86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................88
B. Saran ........................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................93
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

viii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Jadwal Penelitian
2. Tabel 2 Sumber Daya Manusia Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais
3. Tabel 3 Fasilitas Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
4. Tabel 4 Waktu Pelayanan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker
Dharmais

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Transkip Wawancara
2. Surat Permohonan Dosen Pembimbing
3. Surat Tugas Menjadi Pembimbing
4. Surat Izin Penelitian
5. Laporan kegiatan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
6. Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi merupakan bagian esensial bagi perkembangan pribadi
dari pada individu suatu masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini telah
memberikan banyak peluang sekaligus tantangan bagi kita semua terutama
dalam

memperoleh,

menyimpan,

dan

mengorganisir

serta

menyebarluaskan informasi yang hadir dalam berbagai bentuk format baik
media cetak maupun elektronik dengan jumlah yang sangat banyak dan
tersebar dimana-mana. Pada era informasi ini orang yang mengetahui
bagaimana memperoleh dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan
akan menjadi orang yang sukses dalam kehidupannnya.

1

Kegiatan manusia membutuhkan informasi yang tepat agar arah
kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan
sesuai dengan kebutuhannya. Untuk itu, mereka memerlukan suatu tempat
dimana tempat tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam
sumber informasi seperti : koleksi buku, terbitan lainnya atau tempat
dimana mereka bisa mendapatkan atau mencari informasi yang
dibutuhkan. Tempat tersebut yaitu perpustakaan, dimana tempat tersebut
selain digunakan untuk mencari informasi yang dibutuhkan, juga
merupakan tempat untuk mengumpulkan semua informasi yang ada.
1

Ida Farida et all, information Literacy Skills: Dasar Pembelajaran Seumur Hidup,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), hal. 1

2

Sehingga pemustaka yang membutuhkan suatu informasi dapat langsung
mencarinya ke perpustakaan, karena informasi yang disajikan di
perpustakaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya
perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan pemustaka.
Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak
diminta. Dalam hal ini dilakukan bila perpustkaan menganggap bahwa
informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pemustaka.

2

Pengelolaan perpustakaan yang dilakukan dengan baik dapat
memudahkan pemakai dalam menemukan informasi yang dibutuhkan
secara akurat, relevan, dan tepat waktu. Karena bahan-bahan yang ada di
perpustakaan itu sebenarnya adalah hasil himpunan ilmu pengetahuan
yang diperoleh umat manusia dari masa ke masa.
Perpustakaan dan pustakawan sebagai penyedia dan pengelola jasa
informasi dan ilmu pengetahuan harus dapat memberikan informasi yang
berguna pada pemustaka. Paa kondisi ini perpustakaan dituntut untuk lebih
berkualitas dalam memberikan pelayanan dan penyediaan sumber
informasi kepada pemustaka. Secara umum layanan yang baik ditandai
dengan tersedianya sarana dan prasarana yang cukup, serta sesuai dengan
kebutuhan seluruh pengguna perpustakaan. Sebagai lembaga layanan,
perpustakaan harus memberikan layanan yang terbaik dan berkualitas bagi
pemustaka perpustakaan.
Informasi

perpustakaan

tersebut

tentunya

sudah

diseleksi,

dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga semua
2

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991), hal. 6

3

informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji serta
dianalisis dan dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan
pengaturan yang sedemikian rupa akan memudahkan pemakainya, baik
dalam mengakses maupun menggunakannya. Perpustakaan yang baik
adalah yang dapat menyediakan dan memenuhi permintaan informasi
secara cepat dan tepat.

3

Ada beberapa jenis perpustakaan yang ada di Indonesia, salah
satunya adalah perpustakaan khusus. Tugas dan fungsinya dikaitkan
dengan tugas-tugas instansi/lembaga tersebut. Maka perpustakaan harus
dapat melakukan tugasnya untuk menyediakan informasi secara terencana,
terstruktur, terorganisasi dan terarah agar informasi yang disediakan dan
dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu tugasnya perpustakaan khusus
adalah menyediakan koleksi untuk para ahli dan pengguna yang tergabung
pada lembaga tersebut, dan memberikan keterangan dengan cepat dan
tepat kepada pengguna perpustakaan.
Perpustakaan

khusus

memiliki

peran

sebagai

penunjang

penyelesaian program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya
diperuntukkan

bagi

para

pegawai

lembaga

tersebut.

Selanjutnya

perpustakaan khusus memiliki beberapa ciri utama yaitu salah satunya
layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan diberikan untuk lebih
mengarahkan bidang minat dari pengguna perpustakaan, dalam hal ini
perpustakaan khusus menyediakan suatu layanan khusus, dimana
diorentasikan kepada pemustaka dibandingkan dengan jenis perpustakaan

3

Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta :
Panta Rei, 2005), hal. 135

4

lainnya. Sebab layanan perpustakaan khusus ditujukan membantu tugas
badan induk tempat perpustakaan bernaung di dalamnya.

4

Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah melaksanakan
kegiatan pelayanan pemakai yang berupa layanan bahan pustaka dan
menyebarluaskan informasi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut.
Layanan pemakai merupakan media penting bagi para pengelola
perpustakaan untuk memberikan kemudahan kepada pemakai dalam
memperoleh informasi yang mereka inginkan dan butuhkan. Pelayanan
pemakai memiliki konsep bahwa dengan mengerti dan memenuhi
kebutuhan pemakai maka perpustakaan dapat meningkatkan kualitasnya
layanannya, meningkatkan permintaan layanan dan membangun reputasi
yang pada akhirnya akan membantu membangun kelanggengan pemakai
dan merupakan sumbangan besar bagi penyelenggaraan berbagai program
perpustakaan.
Layanan pemakai seharusnya memberi jangkauan yang cukup luas
dan mencakup segala sesuatu yang terjadi di dalam dan sekitar
perpustakaan mulai dari cara pustakawan menyambut pemakai yang
datang ke perpustakaan, sampai suasana dan tata ruang bagian depan
pelayanan perpustakaan, sampai cara pustakawan menangani permintaan
dan kebutuhan informasi dan keluhan atas pelayanan yang kurang baik.
Layanan pemakai berarti pustakawan menaruh perhatian terhadap
keputusan dan keinginan pemakai, dan pemakai berhak dihormati oleh
pustakawan.

4

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : Gramedia, 1991), hal. 50

5

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, merupakan
perpustakaan khusus yang mempunyai tugas pokok dalam memberikan
layanan informasi kepada pemakainya. Jika layanan kepada pemakai
memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang
diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan
5

belum mampu memiliki kinerja tersebut baik. Sejauh ini, berdasarkan
hasil observasi yang penulis sempat lakukan, bahwa di Perpustakaan
Rumah Sakit Kanker Dharmais memiliki 2 pustakawan dan koleksi yang
terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi pelayanan yang diberikan untuk
pemustaka.
Mengingat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian skripsi pada Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais
Jakarta dengan mengambil judul: “ Pelayanan Per pustakaan Rumah
Sakit: Studi Kasus Rumah Sakit K anker Dhar mais” .

B. Pembatasan dan Per umusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus pada masalah, maka pembahasan
penelitian ini dibatasi pada layanan pemakai di Perpustakaan Rumah
5

Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta :
Panta Rei, 2005), hal. 112

6

Sakit Kanker Dharmais dan pengaruh kendala terhadap layanan di
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.
2. Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dikemukan
perumusan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana proses layanan pemakai di Perpustakaan Rumah Sakit
Kanker Dharmais?
b. Bagaimana solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi
layanan pemakai Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Agar sasaran dalam penelitian ini jelas dan sesuai dengan permaslahan
di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
a. Mengetahui proses layanan pemakai di Perpustakaan Rumah Sakit
Kanker Dharmais.
b. Mengetahui solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi
layanan pemakai Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Memberikan gambaran tentang pelayanan Perpustakaan Rumah
Sakit Kanker Dharmais.

7

b. Sebagai

masukan

bagi

pihak-pihak

yang

berwenang

di

Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais dalam memberikan
pelayanan informasi yang optimal untuk meningkatkan layanan
kepada pemustaka agar merasa puas dalam mencari dan memenuhi
informasi yang dibutuhkan.
c. Untuk memperluas dan memperdalam wawasan yang berkaitan
dengan Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais.

D. Definisi Istilah
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada disebuah
instansi pemerintah, asosiasi, ataupun perorangan yang koleksi fisik
informasi, pengetahuan atau opini yang terbatas pada satu subjek atau
sekelompok subjek yang berkaitan dan memberikan jasa pada sekelompok
pemakai.
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama dan
tolak ukur pada sebuah perpustakaan, karena baik buruknya suatu
perpustakaan dilihat dari layanan yang ada di perpustakaan. Dan pada
dasarnya layanan perpustakaan sama yaitu memberikan bantuan kepada
pemustaka untuk memperoleh koleksi yang dibutuhkan.
Perpustakaan Rumah Sakit adalah perpustakaan yang ada di rumah
sakit yang koleksinya dapat digunakan untuk staf medis serta para dokter
dan perawat untuk pasien.

E. Sistematika Penulisan

8

Dalam menyusun skripsi ini, penulis membagi ke dalam 5 (lima)
bab. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut
Bab I

Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan
sistematika penulisan.

Bab II

Tinjauan Liter atur
Bab ini penulis akan membahas mengenai kerangka teoritis
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu
pengertian

perpustakaan

khusus,

tujuan

dan

fungsi

perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, koleksi
perpustakaan khusus, pengertian layanan perpustakaan
khusus, macam-macam layanan perpustakaan, macammacam layanan perpustakaan khusus, sistem layanan
perpustakaan khusus, pengertian perpustakaan rumah sakit,
ciri-ciri perpustakaan rumah sakit, standar perpustakaan
rumah sakit, dan penelitian terdahulu.

Bab III

Metode Penelitian
Bab ini penulis akan membahas tentang metode penelitian
yang digunakan mulai dari jenis dan pendekatan penelitian,
sumber data, pemilihan informan, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

9

Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan,
yang berisi tentang penjelasan profil objek penelitian,
diantaranya: sejarah berdirinya Perpustakaan Rumah Sakit
Kanker Dharmais, visi dan misi, sumber daya manusia,
koleksi, fasilitas, keanggotaan, layanan, dan jam layanan.
Dan hasil penelitian serta pembahasan yang berisi
pelayanan perpustakaan Rumah Sakit : Studi Kasus
Perpustakaan Rumah Sakit Kanker Dharmais, pelayanan
Perpustakaan Rumah Sakit ditinjau dari proses pelayanan,
dan solusi dalam mengatasi kendala yang mempengaruhi
layanan pada Perpustakaan Rumah Sakit.
Bab V

Penutup
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan
dari keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang
berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.

BAB II
TINJ AUAN LITERATUR

A. Per pustakaan Khusus
1. Definisi Per pustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada suatu
instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan
penanggung jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani

10

lembaga dan mereka yang bekerja pada instansi yang
bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada pengelolaan,
6
koleksi dan pemakai yang cukup terbatas.
Dalam buku Standar Perpustakaan Khusus adalah salah satu jenis
perpustakaan yang dibentuk oleh lembaga (pemerintah/swasta)
atau perusahaan atau asosiasi yang menangani atau mempunyai
misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
bahan pustaka/informasi di lingkungannya dalam rangka
mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga maupun
7
kemampuan sumber daya manusia.
Lembaga yang dimaksud dapat berupa lembaga industri, lembaga
perkantoran,

atau

lembaga

pemerintah

lainnya.

Tujuan

penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi
hanya ditujukan kepada para karyawan lembaga yang bersangkutan.
Dari mulai kegiatan pengolahan, pelayanan, dan referensi.
Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan,
karena adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta.
Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan yang berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan
8
instansi induknya.
Pengetahuan yang berkaitan artinya perpustakaan khusus hanya
menyediakan koleksi yang berhubungan dengan letak perpustakaan
tersebut berada. Misalnya perpustakaan Kementerian Pertanian, hanya
menyediakan koleksi yang berhubungan dengan pertanian dari mulai
bercocok tanam, sayuran, buah-buahan.

6

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : Samitra
Media Utama, 2004), hal. 30-31
7
Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.2. diakses melalui
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved
=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttac
hment%255CStandar%255CStandar%2520Perpustakaan%2520Khusus%2520%2520.pdf&ei=Apl
AVdK3L8GwuASVroAQ&usg=AFQjCNFXBtEPMGqlQwtrpTLyxlbYMCX1Iw&bvm=bv.91665
533,d.c2E. Pada tanggal 27 April 2015
8
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hal. 39

11

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang dibentuk oleh suatu
badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka dan sistem
pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi
induknya, serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja
9
sama dengan perpustakaan lain melalui jaringan informasi.
Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar
informasi di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan
memiliki fungsi penting bagi para peenggunanya untuk mendapatkan
informasi yang relevan sesuai dengan instansi atau organisasi yang
bersangkutan.
Perpustakaan khusus memiliki karakter yang berbeda dari perpustakaan
lainnya, diantaranya adalah koleksi dan layanan. Koleksi perpustakaan
khusus lebih difokuskan pada koleksi mutakhir di dalam subyek yang
menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan
badan induknya, dan mengkhususkan dalam mengumpulkan dan
menyebarkan literatur sekelompok bidang ilmu pengetahuan saja.
Layanan

yang

diberikan

oleh

perpustakaan

khusus

berbeda

dibandingkan dengan perpustakaan lainnya. Layanan yang diberikan
oleh perpustakaan khusus tidak boleh menyimpang dari tujuan lembaga
induknya atau kebijakan pada perpustakaan tersebut.
Dengan kata lain perpustakaan khusus adalah sebuah perpustakaan yang
berada dibawah koordinasi atau pembinaan suatu instansi, lembaga
pemerintah, semi pemerintah atau swasta, lembaga pendidikan dan
lembaga keagamaan. Dan harus benar-benar melaksanakan fungsinya
tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan atau organisasi
9

Saefudin dan Setiawan, Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Observasi
Terhadap Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat, Jurnal Perpustakaan Pertanian, Vol.
16, No. 2 (Juli 2007): hal. 58.

12

dengan fungsi perpustakaan. Sebuah perpustakaan biasanya tidak
berdiri sendiri tapi menginduk kepada lembaga tertentu.
2. Tujuan dan Fungsi Per pustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh
instansi baik pemerintah maupun swasta yang dibentuk dalam
rangkaian sistem manajemen khusus, yang bertujuan membantu tugas
badan induknya. Tujuan perpustakaan khusus sebagai berikut:

10

a. Menunjang program lembaga induk
b. Menunjang penelitian lembaga induk
c. Menggalakkan minat baca di lingkungan unit kerja lembaga
induk
d. Memenuhi kebutuhan pemustaka di lingkungan perpustakaan.
Dari tujuan diatas tersebut perpustakaan harus proaktif dalam
memberikan segala informasi yang terkait dengan bidang lembaga
induk, serta memanfaatkan segala fasilitas untuk kelancaran pelayanan.
Fungsi perpustakaan khusus adalah menyediakan dan mendukung
kelancaran pelaksanaan kegiatan organisasi yang menaungi
perpustakaan tersebut. Selanjutnya keberadaan dan berjalan atau
tidaknya sebuah perpustakaan khusus tersebut juga tergantung
11
kepada lembaga yang bersangkutan.
Artinya fungsi perpustakaan khusus ini lebih ditekankan pada fungsi
informatif dan penelitian yang hanya menyediakan sarana literatur yang
menunjang program kegiatan lembaga induknya.
3. Cir i-cir i Per pustakaan Khusus

10

Sri Sumekar [et.al.], Standar Perpustakaan Nasional, diakses melalui
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment\Standar\SNP-BID-PUPK.pdf, pada
tangga l 6 April 2015.
11
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003),
hal. 39

13

Ciri utama perpustakaan khusus adalah sebagai berikut:

12

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa displin
ilmu saja. Misalnya, perpustakaan yang membatasi pada satu
subjek (contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan
pertanian) maupun berorientasi ke misi (misalnya
pengangkutan).
b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota
yang ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan
badan induk tempat perpustakaan tersebut.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian
kepustakaan untuk anggota. Dalam melakukan penelitian untuk
anggota, sering dipersoalkan seberapa jauh pustakawan harus
melakukan penelitian. Ada yang berpendapat pustakawan
hanya melakukan penelusuran literatur, ada pula yang
berpendapat pustakawan terbatas pada pemberian petunjuk
umum mengenai penggunaan sarana bibliografi, artinya sarana
grafis maupun elektronik untuk menelusur permintaan anggota
perpustakaan.
d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit),
melainkan pada majalah, pamphlet, paten, laporan penelitian,
abstrak, dan indeks karena jenis-jenis tersebut umumnya berisi
informasi lebih mutakhir dibandingkan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota
perorangan. Oleh karena itu, perpustakaan khusus menyediakan
jasa yang sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan
jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan, misalnya
pemencaran informasi terpilih, pengiriman fotokopi artikel
sesuai dengan minat pemakai.
berdasarkan ciri-ciri tersebut diatas maka yang termasuk dalam
kelompok perpustakaan khusus antara lain: 13
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Perpustakaan departemen dan non departemen.
Perpustakaan bank.
Perpustakaan surat kabar dan majalah.
Perpustakaan industri dan badan komersial.
Perpustakaan lembaga penelitian dan lembaga ilmiah.
Perpustakaan perusahaan.

12
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1991), hal. 49
13
Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 1999), hal. 1.4

14

Dengan ciri tersebut maka, tugas perpustakaan khusus menjadi lebih
berat, karena selain melayani segala kebutuhan badan induknya
disamping itu juga harus melayani pemakai luar.
4. Koleksi Per pustakaan Khusus
Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang
pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.
Koleksi perpustakaan dikumpulkan dan diproses berdasarkan aturan
tertentu untuk disajikan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi
pengguna, mencakup koleksi umum, koleksi refrensi, dan koleksi inti.
Koleksi umum adalah koleksi perpustakaan yang diperuntukkan
bagi pemakai perpustakaan tidak terbatas hanya pada kalangan
sendiri, tetapi juga dapat digunakan oleh pemakai dari
lembaga/organisasi/perorangan yang bergerak dalam bidang yang
sama. Koleksi umum meliputi monograf, majalah, dan jurnal yang
dilayankan dalam bentuk akses terbuka. Koleksi referensi adalah
koleksi perpustakaan yang mencakup ensiklopedia, kamus, literatur
kelabu (tesis, disertasi, laporan hasil penelitian, statistik) yang
dengan berbagai pertimbangan dalam hal kelangkaan dan cakupan
yang sangat spesifik dilayankan dalam bentuk akses tertutup.
Koleksi inti adalah koleksi utama perpustakaan yang digunakan
14
untuk mendukung misi organisasi/instansi induk perpustakaan.
Ketiga koleksi tersebut sangat penting dalam sebuah perpustakaan, hal ini
mengingat tujuan perpustakaan khusus yang membantu lembaga induknya
dalam segala kegiatan dan memenuhi semua kebutuhan pemustaka di
lembaga tersebut dalam menunjang tugasnya. Layanan perpustakaan akan
semakin bermutu jika tingkat keterpakaian koleksi dan kepuasan pemakai
semakin meningkat.
14

Soekarman K [et.al], Standar Perpustakaan Khusus (Jakarta : Proyek Pembinaan dan
Pengembangan Perpustakaan Nasional RI, 2002), h.2, diakses melalui
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved
=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.pnri.go.id%2FiFileDownload.aspx%3FID%3DAttac
hment%255CStandar%255CStandar%2520Perpustakaan%2520Khusus%2520%2520.pdf&ei=Apl
AVdK3L8GwuASVroAQ&usg=AFQjCNFXBtEPMGqlQwtrpTLyxlbYMCX1Iw&bvm=bv.91665
533,d.c2E. Pada tanggal 27 April 2015

15

B. Layanan Per pustakaan Khusus
1. Penger tian Layanan Per pustakaan Khusus
Menurut kamus besar bahasa indonesia, “ layanan adalah melayani,
service, atau jasa” .

15

Layanan perpustakaan adalah untuk melayani

kebutuhan pemustaka perpustakaan dalam setiap kegiatan, tanpa
memandang batasan jenis kelamin, ras agama, dan sebagainya.
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap
perpustakaan. Citra kualitas pelayanan perpustakaan yang baik
bukanlah berdasarkan sudut pandang dari pihak perpustakaan,
melainkan berdasarkan sudut pandang pemustaka.16
Ada beberapa hal tentang layanan perpustakaan, yaitu: 17
a. Layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi
pada kepentingan pemustaka.
b. Setiap perpustakaan menerapkan tata cara layanan perpustakaan
berdasarkan standar nasional perpustakaan.
c. Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
d. Layanan perpustakaan sebagaimana dimakud pada ayat pertama
dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan pemustaka.
e. Layanan perpustakaan diselenggarakan sesuai dengan standar
nasional perpustakaan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada
pemustaka.
f. Layanan perpustakaan terpadu diwujudkan melalui kerja sama
antar perpustakaan.
g. Layanan perpustakaan secara terpadu dilaksanakan melalui jejaring
telematika.
Perpustakaan khusus memberikan layanan kepada pemustaka di
lingkungannya dan secara terbatas memberikan layanan kepada
15

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hal. 646
16
Himayah, Layanan dan Pelayanan Perpustakaan: Menjawab Tantangan Era Teknologi
Informasi, Jurnal Khizanah Al-Hikmah, Vol. 1, No. 1 (Juni 2013): hal. 2
17
Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pasal 14

16

pemustaka di luar lingkungannya.
perpustakaan khusus

18

Oleh karena itu, layanan pada

harus dapat memberikan nilai lebih kepada

pemustaka dari dalam lembaga induknya, dan tetap menyediakan
layanan yang berorientasi dan memudahkan kebutuhan informasi
pemustaka dari luar lembaga induknya.

Menurut David Tyckoson yang dikutip dari Dian, perpustakaan khusus
melayani pengguna dari sebuah instansi tertentu, badan pemerintah,
atau suatu organisasi. Agar efektif, perpustakaan harus memenuhi dan
melayani

kebutuhan

informasi

pemustaka.

Pustakawan

harus

mengetahui kebutuhan dari pemustaka dan mencermikan kebutuhankebutuhan tersebut dalam bentuk koleksi perpustakaan. para
pustakawan

bertanggung

jawab

dalam

membantu

menemukan informasi apa yang mereka butuhkan.

pengguna

19

Tidak ada perpustakaan jika tidak ada layanan, karena itu perpustakaan
sebenarnya identik dengan pelayanan. Jika ditinjau dari sifatnya
sebagai usaha layanan maka pelayanan perpustakaan mempunyai
karakteristik yang terdiri dari: 20
a. Intangibility, yakni suatu pelayanan yang bersifat tidak berwujud.
Suatu pelayanan yang tidak dapat dilihat maupun dirasakan sebelum
pelayanan itu dinikmati. Pemustaka dapat melihat kualitas
pelayanan baik dengan melihat situasi fisiknya. Oleh karena itu,
18

Undang-Undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007 pasal 26

Dian Afriyanti, “ Efektivitas Layanan Jasa Penelusuran Informasi Elektronik Menurut
Pemustaka di Perpustakaan PDII-LIPI,” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif
19

Hidayatullah Jakarta, 2014), hal. 22.
20
Lasa HS, Kamus Kepustakawanan Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher,
2009), hal. 232-233

17

perpustakaan perlu ditata rapi, baik tentang rak buku, meja baca,
tempat duduk, dan lainnya.
b. Inseparability, yakni suatu pelayanan yang biasanya diproduksi dan
dikonsumsi pada waktu yang sama, untuk itu perlu adanya interaksi
antara pustakawan dan pemustaka dalam menciptakan pelayanan
yang berkualitas, misalnya dengan adanya pendidikan pemakai,
pelayanan yang ramah sopan dan lainnya.
c. Variability, yakni kualitas pelayanan yang diberikan oleh seseorang
berbeda dengan diberikan orang lain. Hal ini sangat tergantung pada
sikap dan perilaku petugas perpustakaan.
d. Perishability, yakni suatu pelayanan yang tidak dapat disimpan
untuk dipergunakan apabila diperlukan. Memang suatu ketika akan
terjadi situasi yang sangat menyibukkan misalnya pustakawan
banyak kesibukan dan pemakai yang datang jumlahnya banyak,
maka untuk mengatasinya perlu adanya fasilitas maupun dorongan
yang memungkinkan pemakai mampu melayani diri sendiri
misalnya dengan menyediakan komputer, dan lain-lain.
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam bukunya Delivering

Service Quality yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir mengatakan
bahwa Kualitas pelayanan adalah perbandingan antara pelayanan yang
diharapkan konsumen dengan pelayanan yang diterimanya.21 Dengan
kata lain, apabila pelayanan yang diterima sesuai dengan yang
diharapkan oleh pengguna perpustakaan maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan, dan sebaliknya pelayanan yang
diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan
dipersepsikan buruk.
Sebuah layanan merupakan salah satu barometer keberhasilan
penyelenggaraan

perpustakaan.

Perpustakaan

harus

berusaha

memberikan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan pemustaka.
Layanan yang baik adalah yang dapat memberikan rasa senang dan
puas kepada pemustaka.
Zurni Zahara Samosir, “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa
Menggunakan Perpustakaan USU ” , Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1
21

(Juni 2005), hal. 28

18

2. Macam – macam Layanan Per pustakaan
Perpustakaan sebagai pemberi jasa informasi dapat memberikan
layanan kepada pemustaka antara lain:

22

a. Layanan locker
Adalah penyediaan fasilitas untuk menitipkan tas atau
batang-barang yang tidak boleh dibawa masuk ke
perpustakaan.
b. Layanan sirkulasi
Adalah layanan kepada pemustaka yang berkaitan dengan
peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi.
c. Layanan referensi
Adalah suatu kegiatan layanan yang berupa pemberian
bantuan kepada pemustaka perpustakaan agar dapat
menemukan informasi yang dibutuhkan.
d. Layanan penelusuran informasi
Adalah suatu kegiatan layanan untuk mencari kembali
dokumen/informasi yang pernah ditulis atau diterbitkan
mengenai suatu objek terbaru.
e. Layanan informasi koleksi terbaru

22

93.

F. Rahayuningsih, Pengelolaan perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), hal. 87-

19

Adalah suatu bentuk jasa kesiagaan informasi terbaru
diupayakan untuk disampaikan sesegera mungkin kepada
pemustaka

perpustakaan,

sehingga

mengetahui

perkembangan keadaan koleksi/informasi terbaru.

f. Layanan koleksi
Adalah suatu kegiatan untuk melayankan berbagai jenis
koleksi yang dimiliki perpustakaan.
g. Layanan ruang baca
Adalah penyediaan fasilitas untuk membaca/belajar di
ruang-ruang perpustakaan. fasilitas yang disediakan adalah
berbagai

jenis

koleksi

perpustakaan,

meja,

kursi,

penerangan, ruang diskusi, komputer penelusuran, hotspot,

AC, dan toilet.
h. Layanan fotocopy
Adalah penyediaan fasilitas penggandaan informasi tertulis
dan tercetak untuk keperluan studi dan penelitian.
i. Layanan workstation dan multimedia
Adalah

penyediaan

fasilitas

komputer

yang

dapat

digunakan untuk pengetikan, penelitian, maupun internet.
Dapat juga dalam ruang layanan workstation ini disediakan
peralatan multimedia untuk mengakses koleksi digital.

20

j. Layanan lain-lain
Layanan ini diantaranya termasuk pengawasan keluar
masuknya koleksi, artinya setiap koleksi dari ruang
perpustakaan menjadi tanggung jawab bagian layanan.
Petugas di bagian ini harus bersikap tegas dengan tetap
ramah kepada pemustaka. Kemudian penataan koleksi
layanan ini biasa disebut dengan pergerakan (shelving)
menurut tata susunan tertentu. Kegiatan ini dapat
dikerjakan oleh sekelompok orang yang bukan petugas
tetap layanan, misalnya merekrut pemustaka perpustakaan
sebagai petugas paro waktu. Ada dua sistem dalam tata
susunan koleksi, yaitu sistem penempatan tetap yang
maksudnya tidak berubah dan biasanya dapat didasarkan
pada tanggal penerimaan atau fisik dengan diberi nomor
urut, subjek yang sama letaknya bisa terpisah karena
penempatannya didasarkan pada tanggal penerimaan atau
fisik.

Sedangkan

sistem

penempatan

relatif

yaitu

penempatan koleksinya didasarkan pada nomor kelas sesuai
subjek, dan subjek yang sama letaknya mengumpul jadi
satu, letaknya pun dapat berubah-ubah sesuai pertambahan
koleksi. Selanjutnya layanan informasi perpustakaan,
layanan

ini

proses

penyampaian

informasi

kepada

pemustaka, biasanya sarana yang digunakan dalam layanan
ini adalah brosur, poster, pembatas buku, buku dan majalah
terbitan khusus perpustakaan, dan papan perpustakaan.

21

Layanan pendidikan pemustaka ini juga termasuk kedalam
layanan lain-lain, layanan ini diberikan dirancang untuk
mendidik pemustaka agar mengetahui sumber informasi
perpustakaan, mendidik dalam memanfaatkan sumbersumber secara tepat, dan mendidik untuk menjadi
pemustaka yang tertib dan bertanggung jawab. Terakhir
yaitu layanan sosialisasi peraturan, peraturan yang telah
dibuat oleh perpustakaan sebaiknya diperkenalkan atau
disosialisasikan kepada pemustaka, sosialisasi ini biasanya
dilakukan oleh humas perpustakaan atau bagian layanan.

3. Macam – macam Layanan Per pustakaan Khusus
23

Layanan yang diberikan perpustakaan khusus meliputi:
a. Layanan ruang baca

adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa
tempat

untuk

melakukan

kegiatan

membaca

di

perpustakaan. Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi
pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk
dibawa

pulang,

akan

tetapi

mereka

cukup

memanfaatkannya di perpustakaan.
b. Layanan sirkulasi
23

Standar Nasional Indonesia, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, (2009), h. 9
diakses melalui :
http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CPedoman%5Cstandar%20nasional
%20indonesia%20bidang%20kepustakaan%20dan%20kepustakawanan.pdf. Pada tanggal 25 mei
2015

22

adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan
dalam pemesanan, peminjaman, dan pengembalian bahan
pustaka beserta penyelesaian administrasinya. Layanan ini
bertujuan memberikan keleluasaan kepada pengguna dalam
memanfaatkan

bahan

pustaka

yang

tersedia

di

perpustakaan.
c. Layanan kesiagaan informasi
Layanan ini adalah layanan perpustakaan kepada pengguna
mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan. Ini
adalah suatu cara yang baik untuk tetap berhubungan
dengan pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini merupakan
pemberitahuan bahwa sudah ada bahan atau koleksi baru
yang perlu dibaca di perpustakaan.

24

d. Layanan referensi
Layanan referensi diberikan untuk membantu pemustaka
atau masyarakat yang ingin menemukan informasi secara
cepat dan tepat dari koleksi yang ada di perpustakaan.
Kegiatan dilakukan dengan cara menjawab langsung
pertanyaan pemustaka atau dari masyarakat dengan
menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia.
e. Layanan penelusuran literatur
layanan penelusuran literatur adalah pencarian kembali
bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar
24

Karmidi Martoatmodjo, Pelayanan Bahan Pustaka (Jakarta : Universitas Terbuka,
1999), hal. 141.

23

perpustakaan dengan cara menggunakan alat akses kartu
katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah
abstrak atau pangkalan data (terpasang/online dan CDROM). Untuk melaksanakan layanan ini, perpustakaan
perlu memiliki tenaga yang menguasai bidang tertentu serta
koleksi sumber-sumber akses informasi selengkap dan
setepat mungkin.25
f. Layanan Bimbingan Pengguna
Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan
petunjuk kepada pengguna agar mampu memanfaatkan
kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan
efisien.
4. Sistem Layanan Per pustakaan Khusus
Sistem layanan yang dipakai perpustakaan pada umumnya yaitu sistem
terbuka (Open Access) dan sistem tertutup (Close Access).
a. (Open Access) Sistem terbuka. Perpustakaan memberikan
kebebasan kepada pemustaka perpustakaan untuk memasuki
ruangan koleksi dan memilih sendiri koleksi dari rak sesuai
kebutuhan dan selera pemustaka perpustakaan. Petugas hanya
mengawasi dari kejauhan dan mencatat peminjaman dan
pengembalian koleksi.
1) Kelebihan

25

Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), hal. 41.

24

a) Petugas layanan bisa relatif sedikit, karena pemakai
mencari sendiri, petugas tidak perlu mengambilkan.
Menghemat tenaga, karena pemustaka bisa langsung
mengambil koleksi sendiri di rak.
b) Pemakai bebas memilih buku. Memberikan kepuasan
kepada pemustaka karena bisa memilih koleksi yang
sesuai dengan kebutuhannya.
c) Jika susunan koleksi teratur dapat dengan cepat
menemukan karena mengambil sendiri secara langsung.
Memungkinkan memilih judul lain yang sesuai, apabila
tidak menemukan koleksi yang dicari.
d) Tidak perlu menunggu diambilkan oleh petugas.
Mengurangi kemungkinan terjadinya salah paham
antara pemustaka dan petugas.
2) Kelemahan
a) Susunan koleksi menjadi tidak teratur. Memerlukan
tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan
koleksi yang salah letak.
b) Kemungkinan buku hilang lebih banyak..
c) Pengawasan sedikit lebih sulit karena orang keluar
masuk relatif banyak.
d) Suasana tenang agak terganggu, karena banyak
pengunjung.26

26

Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam ... , h. 115

25

b. (Close Access) Sistem tertutup. Artinya pemustaka tidak
diperbolehkan memasuki dan mengambil sendiri koleksi yang
diinginkannya di rak. Pemustaka dapat memilih koleksi yang
diinginkannya melalui katalog yang disediakan, kemudian
petugas yang akan mengambil dan mengembalikan koleksi
tersebut.
1) Kelebihan
a) Susunan koleksi tetap teratur, karena hanya petugas
yang mengambil dan mengembalikan informasi yang
sudah dipergunakan.
b) Tingkat keamanan koleksi lebih baik, karena orang lain
tak boleh masuk ke tempat penyimpanan.
c) Pengawasan lebih ringan.
d) Suasana lebih tenang, bersih, dan kondusif.
2) Kelemahan
a) Diperlukan petugas yang relatif banyak.
b) Penggunaan koleksi relatif terbatas, sebab pengunjung
hanya memiliki yang ia ketahui, tak ada alternatif
pilihan.
c) Waktu penelusuran agak lama, pengunjung harus sabar
menunggu.
d) Jika salah menempatkan kembali, sulit ditemukan lagi,
maka biasanya dianggap telah hilang.

27

Sutarno NS, Tanggung Jawab Dalam ... , h. 115

27

26

5. Layanan Per pustakaan Yang Baik
Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang koleksinya relevan
dengan kebutuhan pemustaka yang dilayaninya. Sama dengan
pendapat oleh Calvert yang dikutip oleh Zurni Zahara Samosir
menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan yang utama adalah koleksi
yang baik, dalam arti subjek yang relevan dan sesuai dengan
kurikulum yang dijalankan, pengelolaannya tertata dengan baik
sehingga temu kembali mudah dilakukan.

28

Untuk mendapatkan

kualitas pelayanan perpustakaan, maka perlu adanya sikap dan
pandangan yang baik terhadap layanan, seperti:

29

a. Memuaskan pengguna, pemustaka akan merasa puas setelah
meninggalkan meja pelayanan.
b. Pustakawan diharapkan menemukan cara pemecahan masalah yang
dihadapi pemustaka, misalnya apabila pemustaka tidak dapat
menemukan buku atau referensi yang dicari, dan lain-lain.
c. Pemustaka hendaknya mematuhi saran yang diberikan oleh
pustakawan.
d. Ramah, pemustaka akan merasa senang apabila pustakawan
bersikap ramah, sopan, dan penuh kemitraan. Staff perpustakaan
dalam memberikan layanan bahasanya, manis tutur kata dan
sikapnya juga menyenangkan hal ini sesuai dengan pernyataan

Zurni Zahara Samosir, “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa
Menggunakan Perpustakaan USU ” , Pustaha: Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, Vol. 1
28

(Juni 2005), hal. 33
29
Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia ... , hal. 233

27

berikut “ Pembawaan staff perpustakaan yang ramah dan sopan
akan snagat berpengaruh terhadap kepuasan pemakai ”
e. Cepat,

yaitu

perpustakaan

dalam

30

memberikan

pelayanan

hendaknya dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, pada
umumnya pemustaka tidak ingin terlalu lama dalam mendapatkan
pelayanan.
f. Suatu masalah tersendiri apabila pemustaka tidak memahami
informasi yang mereka terima.

C. Per pustakaan Rumah Sakit
1. Definisi Per pustakaan Rumah Sakit
Perpustakaan rumah sakit adalah perpustakaan yang ada di sebuah
rumah sakit atau pusat medis, yang menyediakan info