Pembuatan kios informasi pelayanan pasien instalasi radioterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais berbasis Multimedia

(1)

i

Oleh :

TANTO SUBAGYO 203091002016

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH


(2)

ii Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

TANTO SUBAGYO 203091002016

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH


(3)

iii Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S. Kom) Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

TANTO SUBAGYO 203091002016

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 197105222006041002

Pembimbing I, Pembimbing II,

Yasni Djamain, M.Kom NIP.

M. Yusuf, S.Kom NIP. 197908182009101002


(4)

iv

Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia’’ yang ditulis oleh Tanto Subagyo, NIM 203091002016 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Menyetujui,

Mengetahui,

Penguji I, Penguji II,

Ria Hari Gusmita, M.Kom NIP. 198208172009122002

Pembimbing II,

Yasni Djamain, M.Kom NIP.

Pembimbing I,

Ketua

Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT NIP. 197105222006041002

Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001

M. Yusuf, S.Kom NIP. 197908182009101002

Qurrotul Aini, MT NIP. 197303252009012001


(5)

v

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAUPUN LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 15 Desember 2010

Tanto Subagyo


(6)

vi

Tanto Subagyo, Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Pasien Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia. (Di bawah bimbingan Yasni Djamain, M.Kom. dan M. Yusuf, S.Kom).

Kemajuan teknologi informasi saat ini telah mendukung segala kebutuhan dan permintaan akan informasi melalui penciptaan media penyajian informasi. Salah satu bentuknya adalah, kios informasi yang merupakan penggabungan antara komputer dan multimedia. Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian informasinya ditampilkan secara visual. Pelayanan masyarakat adalah bentuk kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan itu adalah melalui kios informasi. Multimedia adalah penggunaan perkembangan teknologi dengan mengkombinasikan teks, gambar dan suara. Salah satu bentuk pengembangan sistem adalah System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall. Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi untuk menyampaikan informasi secara elektronik dengan menggabungkan unsur multimedia agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik bagi pengunjung. Pada penulisan ini akan dibahas tentang pembuatan kios informasi dengan menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) dengan tahapan-tahapan seperti perencanaan, perancangan, konstruksi, dan pelaksanaan.. Hasil dari skripsi ini adalah berupa piranti lunak kios informasi yang memiliki durasi selama 40 menit, ukuran file sebesar 3.95 GB. Dapat diinstal pada sistem operasi XP dengan ukuran memori minimal sebesar 128 MB. Cara menjalankannya dengan klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi ini menerapkan sistem intranet dan memiliki basis data. Posisi kios informasi ditempatkan pada tiga lokasi di lantai dasar yang terkoneksi dengan satu komputer server. Aplikasi kios informasi ini berguna bagi pasien dan pengunjung Instalasi Radioterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Diharapkan pada masa mendatang aplikasi ini dapat melakukan cetak atas informasi yang ada.


(7)

vii

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, nikmat sehat jasmani dan rohani. Shalawat serta salam tak lupa penulis tujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir yang telah membimbing umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT. Penulis bersyukur karena dengan izin Allah SWT, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Pasien Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk mengambil gelar Strata 1 (S1) pada program studi Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak, antara lain :

1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, M.IT, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika dan Ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Teknik Informatika yang telah banyak membantu dan memberi pengarahan kepada penulis.


(8)

viii skripsi ini.

4. Bapak M. Yusuf, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing II (Kedua) yang telah memberikan bimbingan, waktu dan perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Teknik Informatika yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Teknik Informatika.

6. Seluruh staff Jurusan TI/SI dan staff Akademik FST yang telah membantu penulis dalam masa perkuliahan.

Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun.

Akhir kata penulis mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Jakarta, 15 Desember 2010


(9)

ix

Skripsi ini penulis persembahkan kepada beberapa pihak yang telah memberi dukungan baik berupa dukungan moril maupun materiil, di antaranya :

1. Keluarga besar Soenjoto Soemarno S.Sos dan Asni Dewita, A.md yaitu kedua orang tua, serta kakak (Kamellia S. S.Sos, Melissa S.IK, Livinia S.Sos, Tono S.Kom. Titania) dan adik (Nuraini S.Kom.) yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik moril maupun materiil bagi penulis dalam menjalani hidup ini.

2. Teman-teman dari Prodi Teknik Informatika angkatan 2003 (Ahmad Faqih (Thx materi & support nya), Muhammad Zaenal Muttaqin/Ozhet (Thx for everythings), Nyos, Fahli, Monot, Rahmat, Ahmad Syahrulloh, Suyanti, Mizan, Ardo, Bagus, Tompel, Ita, Qomar, Sultan, Adit, Taufik, Lebe, Ratna, Ucox, Achmad NS, Ahmad Zainul M, Asep Taufik M, Bodrex, Dodoy, Juhaeri, Upil, Lydia, Erik, Odang, Yuga, Teted, Hadi dan Camen & Konde) yang telah melewatkan waktu bersama selama masa kuliah.

3. Teman-teman Genk Suntul (Ubay, Beni, Makong, Buncit, Buyung, Kodir, Kirun) yang telah menghibur dengan lelucon-leluconnya serta ketawa-ketiwinya saat penyusunan skripsi ini.


(10)

x

keterpurukan yang aku alami hingga datang kembali semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Terima kasih banyak kepada Bapak Sahad, Ibu Marsati (Mimi), Mas Winarno, Kakak Dewi, Kakak Ipah, Ari, Wahyu, Fabian, Raihan, Anggi yang telah banyak menghibur di dalam kejenuhan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Temen-teman ASAF (Rahman, Rangga, Aris, Jerry, Rizky, Zaki, Andre, Bambang, Rizky Harma) yang telah banyak menghibur di dalam kejenuhan dalam penyelesaian skripsi ini

7. Teman-teman Tongkrongan (Jambul, Gepeng, Panjul, Ronald, Fadli, Jadur, Array, Mang Uu, Bengu, Econ, Ilman) yang telah membantu, telah memberikan banyak dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dan kepada Seluruh pihak dan teman-teman penulis yang lain yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah memberi dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Jakarta, 15 Desember 2010


(11)

1

1.1. Latar Belakang

Perkembangan informasi yang ada sampai saat ini semakin berkembang dengan cepat dan semua individu berharap penyampaian informasi dapat diterima dengan cepat dan dapat memberikan manfaat sesuai dengan kebutuhan informasi bagi setiap individu. Kemajuan teknologi informasi mendukung segala kebutuhan dan permintaan akan informasi bagi setiap individu melalui penciptaan media penyajian informasi, yang digunakan untuk menyampaikan informasi sesuai dengan yang diinginkan. Media penyajian informasi menurut peneliti merupakan salah satu fasilitas penting untuk ditempatkan di tempat umum, seperti di rumah sakit, universitas, hotel dan sebagainya. Salah satu bentuk media penyajian informasi yaitu kios informasi. Kios informasi adalah sebuah komputer terminal yang dirancang untuk berfungsi menyediakan berbagai informasi atau berbagai pelayanan yang ada dan biasanya berada di tempat umum.

Kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian informasinya ditampilkan secara multimedia, sehingga pengunjung dapat mengerti gambaran atas informasi yang diinginkan. Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter (2001) yang dikutip oleh M. Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar, bergerak (video


(12)

dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

Masuknya era globalisasi dan informasi membuat pelayanan rumah sakit di Indonesia semakin berkembang, seiring dengan peningkatan kualitas dan kapasitas pelayanan rumah sakit terhadap pasien. Salah satu penerapan teknologi informasi di Rumah Sakit adalah kios informasi. Dengan adanya kios informasi dapat memberikan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh informasi yang lebih jelas, karena penyajian informasinya ditampilkan secara multimedia, sehingga pasien dapat mengerti gambaran atas informasi yang diinginkan.

Berdasarkan pengamatan peneliti, Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah menyediakan beberapa media penyajian informasi seperti papan informasi dan petugas pelayanan yang siap membantu memberikan informasi bagi pasien. Namun menurut peneliti, media penyajian informasi tersebut masih memiliki kelemahan yaitu media papan informasi yang diberikan bersifat statis dan apabila di kemudian hari ada perubahan, maka papan informasi itu harus digantikan dengan yang baru dan ini tentunya akan memakan biaya.

Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan salah satu unit pelayanan terapi radiasi bagi pasien kanker. Pemilihan instalasi radioterapi didasari peneliti karena minimnya jumlah instalasi radioterapi di Indonesia, serta masih banyak pasien kanker yang belum mengetahui terapi yang harus dijalani, seperti bagaimana alur pengobatan, apa yang harus dilakukan saat pasien menjalani radiasi dan kapan saat tepat kembali konsultasi dengan dokter.


(13)

Peneliti tertarik mengangkat topik dengan judul PEMBUATAN KIOS INFORMASI PELAYANAN PASIEN INSTALASI RADIOTERAPI DI RUMAH SAKIT KANKER DHARMAIS BERBASIS MULTIMEDIA

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah ini yaitu, Bagaimana membuat kios informasi berbasis multimedia yang bernama Kios Informasi yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi pelayanan terhadap pasien Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Aplikasi kios informasi ini bernama Kios Informasi Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. Informasi yang ada bersifat statis

3. Menggunakan metode pengembangan RAD (Rapid Application Development) dan tidak dilakukan perbandingan metode ini dengan metode lainnya.

4. Menggunakan teknologi monitor layar sentuh. 5. Jumlah PC kios informasi berjumlah satu komputer.


(14)

1.4. Tujuan

Tujuan penulisan skripsi ini antara lain:

1. Menjadikan kios informasi sebagai suatu alternatif media penyedia informasi untuk mendapatkan informasi pelayanan pasien.

2. Memberikan informasi kepada pasien tentang jadwal praktek dokter pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Bagi peneliti

a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang ilmu multimedia dan hal lainnya yang berkaitan judul skripsi.

b. Dapat memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan kurikulum tingkat akhir Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais

a. Membantu para pasien dalam mencari suatu informasi yang dibutuhkan. b. Memudahkan pihak pengelola untuk menambah atau mengubah pelayanan

sesuai dengan kondisi yang ada. 3. Bagi Masyarakat Umum

Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang teknologi informasi yang bermanfaat bagi pasien pada umumnya dan civitas akademika kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya.


(15)

1.6. Metode Penelitian

1. Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book, dan website.

2. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan menggunakan empat tahap siklus pengembangan model Rapid Application Development (RAD) yang dibuat oleh James Martin melingkupi fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2006: 238) :

a) Fase Perencanaan Syarat-syarat

Yaitu menentukan tujuan dan syarat-syarat informasi. b) Fase Perancangan

Yaitu perancangan proses-proses yang akan terjadi dalam sistem dan perancangan antarmuka.

c) Fase Konstruksi

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d) Fase Pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap sistem dan pengenalan terhadap sistem.


(16)

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dijelaskan teori-teori yang diperlukan dalam penulisan judul skripsi ini yang meliputi: Rekayasa piranti lunak, multimedia, kios informasi, interaksi manusia komputer, sekilas tentang RAD (Rapid Application Development), kuesioner, wawancara dan observasi.

Bab III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi uraian lebih rinci tentang metode penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

Bab IV PEMBUATAN KIOS INFORMASI

Dalam bab ini membahas pembuatan aplikasi kios informasi menggunakan metode RAD (Rapid Application Development).

Bab V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan untuk pengembangan lebih lanjut.


(17)

7

2.1. Kios Informasi

Media penyampaian informasi secara elektronik kepada masyarakat saat ini semakin beragam, antara lain: Melalui WAP, Internet, Banner, kios informasi, TV Plasma dan iklan komersil di Televisi. Kios informasi dapat menjembatani antara petugas dengan masyarakat atau pengunjung dalam menyampaikan informasi pelayanan yang disediakan, yang biasanya ditempatkan di tempat-tempat tertentu yang strategis, seperti di mal atau pada saat pameran.

2.1.1. Pengertian Kios Informasi

Kemajuan teknologi akhir-akhir ini memungkinkan terjadinya integrasi antara media video, audio, teks, gambar dalam sebuah mesin (PC) yang dapat memberikan layanan informasi secara umum bagi masyarakat luas.

Pengertian kios informasi menurut Steinmetz (1995) adalah suatu sistem pelayanan umum dengan menggunakan informasi digital. Pengertian lain dari kios informasi adalah sebuah komputer terminal yang dirancang untuk berfungsi menyediakan berbagai informasi atau berbagai pelayanan yang ada, dan biasanya berada ditempat umum seperti gedung pemerintah, universitas, hotel, dan sebagainya (http://www.touchscreens.com/products-kiosk.html). Kios informasi dikendalikan oleh sebuah komputer yang mengijinkan pemakai secara interaktif mengontrol informasi atau layanan yang ingin diperoleh, antara lain: Katalog


(18)

elektronik, terminal akses internet dan panduan pariwisata yang mudah dilihat oleh pengunjung. Pengertian informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti (McLeod Jr., 1993).

2.1.2. Manfaat Kios Informasi

Manfaat dari kios informasi menurut Steinmetz dan Nahrsted (1995) adalah: 1. Dari sisi konsumen:

Menarik minat konsumen dengan informasi 2. Dari sisi perusahaan:

a. Menambah efektivitas dalam perubahan informasi. b. Membantu pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

2.1.3. Komponen Kios Informasi

Pada kios informasi berbasis multimedia komponen yang dibutuhkan antara lain: Layar monitor (touchscreen), processor, alat input (keyboard, mouse, dan sebagainya), alat output seperti speaker, dan media penyimpanan. Selain itu dapat ditambahkan juga alat lainnya seperti kamera video, microphone, dan sebagainya agar lebih terlihat menarik. Untuk kios informasi yang lebih maju dapat ditambahkan dengan menggunakan koneksi jaringan berkecepatan tinggi, keyboard, printer, dan kamera dengan alat spesifik dengan tujuan dari kios tersebut (Steinmetz dan Nahrsted, 1995).


(19)

2.2. Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer memiliki aturan mengenai perancangan sebuah user interface yang ramah dalam Eight Golden Rules of User Interface, yang akan penulis terapkan dalam pengembangan kios informasi berbasis multmedia ini. Pengertian interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia (Schneiderman, 1998).

Terdapat delapan aturan (Eight Golden Rules of User Interface) untuk melakukan perancangan yang baik menurut Schneiderman (1998: 74) yaitu:

1. Berusaha untuk selalu konsisten

Penggunaan warna, bentuk tombol, jenis huruf harus tetap sama diseluruh program.

2. Memungkinkan pemakai untuk menggunakan shortcut.

Program menyediakan tombol shortcut yang berfungsi untuk ke bagian lain secara langsung dan tidak perlu melalui bagian–bagian yang biasa dilewati. 3. Memberikan tanggapan yang informatif.

Program yang baik sebaiknya memberikan umpan balik yang informatif, sehingga tidak menyulitkan pemakai.

4. Merancang yang memberikan penutupuan.

Program sebaiknya memberikan suatu dialog pada akhir proses, sehingga pemakai tahu kapan awal dan akhir dari suatu aksi.


(20)

Sistem harus dapat memberikan solusi yang termudah untuk mengatasi permasalahan yang ada.

6. Mengijinkan pemakai untuk membatalkan aksi

Kesalahan sistem yang terjadi dapat dikembalikan pada aksi sebelum kesalahan terjadi.

7. Mendukung pengendalian internal

Memberikan kesan bahwa pengguna mempunyai kuasa penuh atas sistem tersebut dan mengharapkan sistem memberikan tanggapan aksi yang dilakukannya.

8. Mengurangi penggunaan ingatan.

Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengingat, tampilan pada suatu sistem sebaiknya mudah untuk diingat dan sederhana.

2.3. Multimedia

Sistem multimedia dimulai pada akhir tahun 1980-an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh Apple di tahun 1987. Sejak permulaan tersebut, hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak beralih ke multimedia. Saat ini multimedia telah mengubah dunia, dengan memudahkan cara perusahaan untuk melakukan penerbitan elektronik, iklan dan proses belajar-mengajar (Suyanto, 2003: 29).


(21)

2.3.1. Pengertian Multimedia

Pengertian dari multimedia menurut Hofstetter (2001) yang dikutip oleh M. Suyanto (2003: 21) adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

2.3.2. Objek Multimedia

Menurut M. Suyanto (2003: 255) terdapat enam jenis objek multimedia, antara lain: Teks, grafis, bunyi, video, animasi dan software. Berikut adalah penjelasan dari objek–objek tersebut:

1. Teks

Teks merupakan bentuk multimedia yang mudah dikendalikan dan disimpan yang dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan dalam bahasa yang dapat di mengerti oleh manusia.

2. Grafis

Grafis merupakan gambaran dari suatu objek. Grafis seringkali muncul sebagai latar belakang dari teks untuk menghadirkan kerangka yang mempermanis teks. Jenis-jenis grafis antara lain:


(22)

a. Gambar Bitmap

Merupakan sekumpulan informasi yang tersimpan dalam serangkaian titik–titik piksel yang memenuhi suatu bidang pada suatu resolusi dilayar komputer.

b. Vektor

Merupakan grafis yang tersimpan sebagai serangkaian instruksi yang digunakan untuk membuat suatu gambar yang dinamakan algoritma yang menentukan: Kurva, garis, dan berbagai bangun dengan gambar.

3. Bunyi

Bunyi atau suara merupakan salah satu dari objek multimedia yang dapat mewakili berbagai bahasa dan arti. Misalnya, efek suara latar belakang pada film yang dapat mendukung suasana dari cerita pada film itu yang dapat mempengaruhi perasaan manusia yang mendengarnya. Terdapat empat jenis objek bunyi yaitu: Waveform audio, MIDI, CD- Audio, dan MP3.

4. Video

Video merupakan sumberdaya yang kaya dan dapat menghidupi bagi aplikasi multimedia. Jenis video dalam aplikasi multimedia, yaitu: Live video feeds, videotape, video disc, dan digital video. Jenis format video antara lain: AVI, MOV, MPEG, DAT, dan SWF.

5. Animasi

Animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan grafis atau gambar bergerak yang menggunakan sekumpulan gambar yang berbeda pada tiap frame suatu film. Ada sembilan jenis animasi yaitu: Animasi sel, animasi


(23)

frame, animasi sprite, animasi lintasan, animasi spline, animasi vektor, animasi karakter, animasi computational, dan morphing.

6. Software

Merupakan piranti lunak multimedia yang dapat menciptakan link ke berbagai dokumen dan data.

2.3.3. Media Penyimpanan Multimedia

Media penyimpanan multimedia menurut M. Suyanto (2003: 78) antara lain: 1. Hard Disk Drive

Merupakan media penyimpanan berupa piringan-piringan yang dapat merekam data bagian atas dan bawah, mirip dengan piringan hitam suara, tetapi berbeda cara merekam datanya. Keuntungannya adalah pengambilan data secara langsung.

2. SDRAM

Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan data dan perangkat lunak. Media ini memungkinkan operasi baca dan tulis dilakukan, bersifat sementara bila listrik dimatikan.

3. Videotape

Merupakan media penyimpanan multimedia yang terdiri dari berbagai macam format, baik dalam format analog maupun digital. Dalam format analog antara lain dalam VHS, S-VHS ataupun format Betacam. Format digital berupa Mini DV, DVC-Pro, DVCAM, HDCAM, Hi8 dan DVHAS. Kelebihan media


(24)

penyimpanan ini banyak digunakan untuk perekaman video melalui kamera dan handycam.

4. Universal Serial Bus Flash Disk (USB)

Merupakan media penyimpanan serial bus yang memiliki kelebihan dapat dibawa kemana saja, kapasitas bervariasi antara 128 MB sampai 4 GB dan relatif murah harganya (http://www.usbyte.com/common /usb_interface.html). 5. CD-ROM

Merupakan media penyimpanan yang dapat menyimpan data hingga 650 MB setara dengan 477 buah disket. Kelebihan dari media ini adalah kapasitas penyimpanan data yang lebih banyak.

6. Digital Versatile Disk (DVD)

Merupakan media penyimpanan serupa dengan CD-ROM, tetapi dengan kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dari CD-ROM. DVD memiliki kelebihan yaitu, kapasitas penyimpanan sampai 4.7 GigaByte.

2.3.4. Penggunaan Multimedia

Pada berbagai bidang multimedia banyak diterapkan perkembangan teknologi seperti bidang bisnis, hiburan, dan pendidikan.

Penerapan multimedia antara lain: 1. Kios informasi

Penerapan multimedia pada kios informasi berfungsi untuk menyampaikan informasi secara elektronik dengan menggabungkan unsur video, suara, dan animasi dengan tujuan agar penyampaian informasi menjadi lebih menarik


(25)

bagi pengunjung, yang biasanya ditempatkan pada saat pameran dan di mal tertentu.

2. CD interaktif profil perusahaan

Merupakan informasi profil perusahaan dalam bentuk CD yang interaktif ataupun demo produk dari perusahaan dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer.

3. CD perangkat ajar berbasis multimedia

Merupakan perangkat ajar dalam bentuk CD yang menjadi keuntungan dalam bidang pendidikan. Dengan adanya perangkat ajar berbasis multimedia ini maka presentasi pelajaran yang berbasis teks semata menjadi lebih hidup dengan adanya penambahan fitur animasi dan musik latar belakang. Diharapkan pelajaran melalui perangkat ajar multimedia ini yang lebih interaktif dapat lebih efektif seperti: Menambah ingatan lebih cepat, mengurangi biaya dan waktu.

4. Permainan

Permainan pada saat ini yang menerapkan multimedia, khususnya berbasis tiga dimensi menjadikan permainan menjadi lebih hidup dan nyata dan membuat pemain yang memainkannya mengikuti alur cerita dan mengikuti setiap tingkatan permainan dengan baik.

5. Situs web

Penerapan multimedia pada situs web menjadikan situs web menjadi lebih kaya dengan penambahan musik latar belakang, animasi dan video, daripada situs web yang hanya memliki teks semata. Kelebihan penerapan multimedia


(26)

pada situs web ini, pengunjung akan lebih tertarik untuk melihat isi dari situs web multimedia ini.

6. Aplikasi presentasi multimedia

Presentasi pada kasus penjualan dan promosi produk atau jasa suatu perusahaan akan jadi lebih menarik bila ditambahkan dengan komponen-komponen multimedia, seperti transisi efek halaman. Sehingga, akan lebih membuat para tamu atau pengunjung untuk membeli suatu produk perusahaan.

2.4. Rekayasa Piranti Lunak

Saat ini rekayasa piranti lunak telah berkembang dengan cepat seiring dengan komunitas pengembang piranti lunak yang ada, secara berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat piranti lunak tersebut bergerak lebih cepat, mudah dan murah untuk dibangun dengan perawatan program komputer.

2.4.1. Pengertian Piranti Lunak

Pengertian piranti lunak menurut Roger S. Pressman (2001:6) yaitu instruksi-instruksi atau program komputer yang pada saat dijalankan memberikan fungsi dan daya guna yang diinginkan.


(27)

2.4.2. Ciri-ciri Piranti Lunak

Ciri – ciri dari piranti lunak menurut Roger S. Pressman (2001: 6-8) antara lain:

1. Piranti lunak dikembangkan

Piranti lunak outputnya berbeda dengan piranti keras. Piranti lunak tidak dibuat seperti piranti keras. Pada piranti keras, dalam tahap pembuatannya dapat terjadi masalah, misalnya dalam hal kualitas yang tidak akan ditemui pada piranti lunak. Karena pada piranti lunak, ditekankan pada biaya rekayasanya. Sehingga, pada proyek piranti lunak tidak dapat dikendalikan seperti pada pembuatan piranti keras.

2. Piranti lunak tidak rusak

Piranti keras dapat rusak yang disebabkan oleh berbagai macam faktor eksternal yang dialaminya. Sedangkan piranti lunak tidak mengalami kerusakan tetapi kondisinya hanya menjadi tidak bagus.

3. Walaupun dunia industri berkembang ke arah perakitan, tetapi piranti lunak masih berfungsi untuk custom built.

2.4.3. Pengertian Rekayasa Piranti Lunak

Pengertian rekayasa piranti lunak adalah pembentukan dan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa dengan tujuan untuk memperoleh piranti lunak ekonomis yang dapat diandalkan dan berjalan secara efisien pada suatu mesin atau komputer yang dikemukakan oleh Fritz Bauer (Pressman, 2001: 20).


(28)

2.5. Rapid Application Development (RAD)

Menurut Kendal & Kendal (2003 : 237), RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak.

Menurut Roger, S.Pressman (2003 : 42), RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapat dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari).

2.5.1. Alasan Menggunakan RAD

Dari lima macam model-model perangkat lunak yang dikemukakan oleh Roger S. Pressman, penulis memilih model RAD sebagai metode pengembangan sistem dengan alasan-alasan sebagai berikut :

1. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama. Hal ini sesuai dengan tujuan dari model RAD yang dikemukakan oleh Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall yaitu RAD digunakan untuk mempersingkat waktu antara perancangan dan penerapan sistem informasi (Kendall dan Kendall, 2006 : 237).


(29)

2. Dengan menggunakan metode RAD akan dicapai suatu sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek jika kebutuhan dapat dipahami dengan baik (Roger S. Pressman, 2002 : 42).

3. Salah satu fase dalam model sekuensial adalah fase pemeliharaan (Roger S. Pressman, 2002 : 38). Aplikasi yang akan dibuat ini tidak memerlukan fase pemeliharaan dalam implementasinya di lapangan.

4. Pelanggan sangat berperan penting dalam pengembangan perangkat lunak dalam model prototipe (Asep Herman Suyanto, 2005). Aplikasi ini hanya sedikit mengikut sertakan user hanya pada akhir proses dalam implementasi untuk masukkan atau tanggapan sebagai bahan evaluasi bagi penulis dan rekan-rekan yang berkeinginan untuk mengembangkan aplikasi sejenis dengan ini.

2.5.2 Fase-fase RAD

Dalam gambar dibawah ini diberikan konseptualisasi fase asli RAD James Martin.

1. Pada fase pertama Martin dibahas perencanaan syarat-syarat. Disini, pengguna tingkat tinggi memutuskan fungsi apa yang harus difiturkan oleh aplikasi tersebut. 2. Pada fase kedua, disebut fase desain pengguna, Martin menandai pengguna diminta membahas aspek-aspek desain non-teknis dari sistem, dengan bimbingan penganalisis. Workshop Desain RAD memadukan fase pengguna dan fase konstruksi, karena tingginya sifat interaktif dan visual dari desain serta memperbaiki proses yang terjadi dalam hal yang bersifat interaktif dan partisipatif tersebut.


(30)

3. Pada fase konstruksi, dilakukan banyak kegiatan yang berbeda. Setiap desain yang diciptakan dalam fase sebelumnya selanjutnya ditingkatkan dengan menggunakan perangkat-perangkat RAD, begitu fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut ditunjukkan kepada pengguna untuk mendapatkan interaksi, komentar dan revisi. Dengan perangkat-perangkat RAD, penganalisis mampu melanjutkan perubahan dalam desain aplikasi.

4. Sedangkan pada fase keempat dan terakhir, fase pelaksanaan, aplikasi yang baru dikembangkan menggantikan aplikasi lama. Sembari dijalankan secara paralel dengan aplikasi lama, aplikasi baru diujicoba, pengguna dilatih dan prosedur-prosedur organisasional diubah sebelum pelaksanaan terjadi. (Kendall & Kendall, 2006:239).

Gambar 2.11 Fase-fase RAD James Martin (Sumber: Kendall & Kendall, 2006:238)

2.5.3 Kelebihan RAD

Kelebihan menggunakan metode RAD antara lain menurut situs Roger s. Pressman.inc :

(http://csweb.cs.bgsu.edu) :

1. Siklus dan fase pengembangan sistem yang cepat.

2. Lebih cepat terlihat aplikasinya, dikarenakan ada proses prototyping, dalam hal ini perancangan Grhapic User Interface (GUI).


(31)

3. Fleksibilitas lebih tingi karena pengembang dapat mendisain ulang jika ada perubahan karena bersifat life cycles.

4. Mengurangi biaya dan waktu pengembangan.

2.5.4 Kekurangan RAD

Kekurangan menggunakan metode RAD antara lain (Kendall & Kendall 2006:241):

a) Penganalisis selalu terburu-buru.

b) Detail dan dokumentasi yang kurang, menyebabkan programer yang tidak biasa menggunakan model ini akan kesulitan menyelesaikan pekerjaannya.

c) Pemrogram dan penganalisa ditunut untuk menguasai kemampuan-kemampuan baru sementara pada saat yang bersamaan mereka harus mengembangkan sistem.

2.6. Alat Perancangan

Alat perancangan menurut Yourdon (1989: 259) merupakan penggambaran suatu benda atau seseorang pada waktu, bentuk keberadaan tertentu, ataupun kondisi tertentu, seperti state transition diagram yang menggambarkan suatu benda menunggu kondisi Misalnya, Menunggu pengisian kata kunci (password) dan menunggu instruksi berikutnya.

Menurut Yourdon (1989: 259-265), State transition diagram (STD) merupakan modelling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari sistem. Pada awalnya hanya digunakan untuk menggambarkan suatu


(32)

sistem yang memiliki sifat real-time seperti: Control process, telephone switching system, high speed data acquisition, dan military command and control system. Pengertian lain dari state transition diagram adalah model keadaan dari sebuah objek dan kejadian-kejadian yang menyebabkan objek tersebut berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain (Hoffer, 1996: 462). Terdapat dua macam kerja sistem ini, yaitu:

1. Passive

Sistem ini melakukan kontrol atas lingkungan, tetapi bersifat memberikan reaksi atau menerima data saja. Contoh, sistem yang menerima data melalui sinyal yang dikirimkan oleh satelit.

2. Active

Sistem melakukan kontrol atas lingkungan secara aktif, dapat menerima data dan merespon atas lingkungan sesuai dengan program yang ditentukan. Contoh, sistem komputer peluru kendali.

Beberapa simbol yang digunakan untuk membuat State Transition Diagram (STD) yaitu:

1. State, disimbolkan dengan segi empat

2. Transition state disimbolkan dengan panah berarah.

3. State adalah kumpulan keadaan atau atribut yang mencirikan seseorang atau benda pada waktu dan kondisi tertentu. Contoh, menunggu pemakai mengisi password.


(33)

4. Condition adalah suatu event pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh sistem. Contoh, sinyal interrupt atau data yang menyebabkan perubahan terhadap state dari state menunggu X ke state menunggu Y.

5. Action adalah yang dilakukan sistem bila terjadi perubahan state atau reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran.

6. Display pada layar menghasilkan output. Berikut gambar dari kondisi dan aksi:

Gambar 2.2. Kondisi dan aksi (Sumber: Edward Yourdon. “Modern Structure Analysis”. New Jersey, 1989. Hal. 265)

2.7. Flowchart

Flowchart menurut Jogiyanto (2005: 796) merupakan bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Flowchart digambar dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:

1. Flowchart sistem terdiri dari: a. Simbol dokumen

Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer.


(34)

b. Simbol kegiatan manual

Menunjukan pekerjaan manual. c. Simbol proses

Menunjukan kegiatan proses dari operasi program komputer.

d. Simbol operasi luar

Menunjukan operasi yang dilakukan di luar proses operasi komputer.

e. Simbol hard disk

Menunjukan input atau output menggunakan hard disk.

f. Simbol keyboard

Menunjukan input yang menggunakan on-line keyboard.

g. Simbol display

Menunjukan output yang ditampilkan di monitor.

2. Flowchart program terdiri dari: a. Simbol input atau output

Simbol input atau output untuk mewakili data input atau output.


(35)

b. Simbol proses

Simbol proses untuk mewakili suatu proses.

c. Simbol garis alir

Simbol untuk menunjukan arus dari proses.

d. Simbol keputusan

Simbol yang digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi didalam program. e. Simbol titik terminal

Simbol yang digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

2.8. Pelayanan Masyarakat

Pengertian pelayanan masyarakat menurut Ratminto dan Atik S.W. (2006: 18) adalah, segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.9. Observasi

Pengertian observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan (Jogiyanto, 2005).


(36)

2.10.Wawancara

Pengertian wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya-jawab terhadap responden agar mendapat informasi yang dibutuhkan oleh penelitian (Nasution, 2006).

2.11.Kuesioner

Pengertian kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang sekaligus akan mencatat jawaban dari responden yang pengisian jawaban atas pertanyaan sepenuhnya diserahkan kepada responden (Nasution, 2006: 102).


(37)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam pengembangan kios informasi ini, peneliti menggunakan metode RAD (Rapid Application Development). Ada beberapa metode yang dilakukan di antaranya :

3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka menyusun skripsi ini, diperlukan data-data informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian pembahasan. Oleh karena itu sebelum menyusun skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi atau bahan materi yang diperlukan. Adapun metode pengumpulan data-data dan informasi yang diperlukan adalah metode studi pustaka, yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku referensi, e-book dan website.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem yang peneliti lakukan menggunakan empat tahap siklus pengembangan model Rapid Application Development (RAD), yaitu fase perencanaan syarat dan tujuan informasi, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Model RAD peneliti gunakan karena melihat dari aplikasi yang dikembangkan oleh peneliti, merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak


(38)

28

membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan aplikasi yang akan dibuat.

Model pengembangan RAD yang dibuat oleh James Martin melingkupi fase-fase sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2006: 238) :

Gambar 3.1 Fase-Fase RAD James Martin (Sumber: Kendall & Kendall, 2006: 238)

Adapun penjelasan dari fase-fase pengembangan aplikasi ini sesuai dengan gambar 3.1 di atas adalah sebagai berikut :

1. Fase Menentukan Tujuan dan Syarat-Syarat Informasi

Pada tahap ini dilakukan Studi Feasibilitas, Kelengkapan Data yang Digunakan dan terakhir Kelengkapan Software dan Hardware yang Digunakan.

2. Fase Perancangan

Pada tahap ini dilakukan beberapa tahapan antara lain :

a) Perancangan proses-proses dan yang akan terjadi didalam sistem akan direpresentasikan dengan State Transition Diagram (STD).


(39)

29 b) Pembuatan Flowchart Diagram

Agar lebih memudahkan dalam pembuatan program, maka peneliti membuat diagram Flowchart yang akan menggambarkan alur program secara umum

3. Fase Konstruksi

Pada tahapan ini dilakukan tahap pengembangan aplikasi yang telah dirancang sebelumnya menggunakan Autoplay 8.0 untuk membuat dan menjalankan program dalam PC (Personal Computer).

4. Fase Pelaksanaan

Pada fase ini dilakukan beberapa tahapan, antara lain : a) Spesifikasi PC (Personal Computer) yang digunakan

Menjelaskan spesifikasi minimal yang harus dimiliki oleh PC (Personal Computer) yang akan menerapkan aplikasi ini.

b) Pengujian Aplikasi

Menjelaskan proses pengujian aplikasi yang bertujuan untuk melihat jalannya aplikasi. Pada tahap pengujian aplikasi ini dilakukan dengan dua tahap pengujian, yaitu :

1) Pengujian dengan cara kios, yaitu dengan melakukan pengujian langsung pada PC (Personal Computer) guna mendapatkan validitas aplikasi ini.

2) Respon oleh user (pengguna) tentang aplikasi, berupa angket yang berisi pertanyaan yang meminta tanggapan user setelah menggunakan aplikasi ini yang diberikan


(40)

30

kepada 30 (tiga puluh) user yang diambil dari lingkungan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan tingkat validitas apabila digunakan langsung oleh pengguna. Angket berupa pertanyaan yang berhubungan dengan aplikasi. Form dan hasil angket dapat dilihat secara lengkap pada lampiran.

c) Analisis hasil pengujian

Analisis hasil pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi y a n g d i b a n g u n dapat berjalan dengan baik pada P C (P e r s o n a l C o m p u t e r) yang memenuhi kriteria spesifikasi minimum perangkat lunak serta memenuhi syarat-syarat pembuatan kios informasi pelayanan instalasi radioterapi di rumah sakit kanker dharmais berbasis multimedia. Pada tahap analisis hasil pengujian aplikasi ini, merupakan hasil dari tahap pengujian aplikasi, yang juga dilakukan dengan dua tahap yaitu :

1) Analisis hasil pengujian dengan cara kios, yaitu menganalisa hasil pengujian yang telah didapatkan, melalui pengujian langsung terhadap PC (Personal Computer). 2) Analisis hasil respon user berupa angket yang diberikan

kepada pengguna yang menghasilkan penilaian terhadap aplikasi yang dibangun dengan nilai persentase tingkat kepuasan terhadap aplikasi.


(41)

31

3.3 Siklus Penerapan RAD untuk Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais Berbasis Multimedia.

Pada Gambar 3.2 diberikan siklus RAD yang diimplementasikan untuk mengembangkan sebuah perangkat lunak kios informasi pelayanan instalasi radioterapi di Rumah Sakit Kanker Dharmais.

Gambar 3.2 Siklus RAD untuk Pembuatan Kios Informasi Pelayanan Instalasi Radioterapi Di Rumah Sakit Kanker Dharmais

Berbasis Multimedia.

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 1.1 Analisis Tujuan Informasi

1.2 Analisis Syarat-syarat Informasi 1.2.1 Studi kelayakan

1.2.2 Kelengkapan data yang digunakan 1.2.3 Kelengkapan software yang digunakan 1.2.4 Kelengkapan hardware yang digunakan

2.Fase Perancangan

2.1 State Transition Diagram

2.2 Flowchart Diagram

3. Fase Konstruksi 3.1 melakukan tahap pembuatan video

terhadap hasil rancangan yang sudah didefinisikan sebelumnya. 4. Fase Pelaksanaan

4.1 Spesifikasi PC (Personal Computer) yang digunakan

4.2 Pengujian Aplikasi 4.2.1 Pengujian kios

4.2.2 Respon oleh User Tentang Aplikasi 4.3 Analisis Hasil Pengujian

4.3.1 Analisis Hasil Pengujian kios 4.3.2 Analisis Hasil Respon oleh User


(42)

32

4.1. Profil Rumah Sakit Kanker Dharmais

Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah rumah sakit khusus penyakit kanker yang memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat. Selain itu Rumah Sakit Kanker Dharmais juga berfungsi sebagai lahan pendidikan dan penelitian untuk peningkatan mutu pelayanan penyakit kanker.

4.1.1. Sejarah Rumah Sakit Kanker Dharmais

Pembangunan Rumah Sakit Kanker Dharmais dimulai pada tahun 1991 hingga tahun 1993 oleh Yayasan Dharmais di atas tanah milik pemerintah di jalan Let.Jend. S. Parman Kav. 84-86 Slipi Jakarta Barat seluas 38.920m2 dan diresmikan pada tanggal 30 Oktober 1993.

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no. 72/Menkes/SK/I/1993 tanggal 25 Januari 1993 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Kanker Dharmais ditetapkan bahwa Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah rumah sakit milik pemerintah yang pengelolaannya diserahkan kepada Yayasan Dharmais dan diselenggarakan oleh Dewan Penyantun serta pelaksanaan sehari-harinya dilaksanakan oleh Badan Pelakasana Harian Dewan Penyantun Rumah sakit Kanker Dharmais.

Sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia diatas ditetapkan pula bahwa Rumah Sakit Kanker Dharmais merupakan Pusat Kanker


(43)

Nasional serta merupakan Pusat Rujukan Tertinggi Jaringan Pelayanan Kanker di Indonesia.

Sejalan dengan perkembangan pemerintahan di Indonesia pada tahun 1998 Yayasan Dharmais menyerahkan kembali pengelolaan Rumah Sakit Kanker Dharmais sepenuhnya kepada pemerintah melalui Departemen Kesehatan RI.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 128 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 Rumah Sakit Kanker Dharmais resmi beroperasi sebagai rumah sakit Perjan per tanggal 1 Januari 2002 kemudian pada tahun 2005 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 23 tahun 2005 RS. Kanker Dharmais beralih status menjadi BLU (Badan Layanan Umum) dengan tugas pokok dan fungsi memberikan pelayanan pendidikan dan penelitian kesehatan di bidang kanker serta merupakan rumah sakit rujukan tertinggi di bidang pelayanan kanker di Indonesia.

4.1.2. Profil Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais merupakan salah satu unit pelayanan terapi radiasi bagi pasien kanker yang berada di bawah Direktur Medik dan Keperawatan.

Instalasi Radioterapi dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi yang membawahi 4 koordinator yaitu Koordinator Fisika Medik dan Teknisi, Koordinator Radiografer, Koordinator Keperawatan serta Koordinator Umum dan Keuangan dengan jumlah seluruh karyawan 37 orang.


(44)

Tabel 4.

Data Ketenagaan Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais sampai dengan tahun 2007

No

Keterangan Jumlah

1. 5 Dokter Konsultan Onkologi Radiasi orang

2. Fisika 2 Medik orang

3. Radiografer 11 Radioterapi orang

4. Perawat 7 orang

5. Teknisi 3 orang

6. Administrasi 3 orang

7. Pramuhusada 4 orang

8. Lain-lain 3 orang

Jumlah

37 orang

Sumber : Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais tahun 2007

Gambar 4.1.

Struktur Organisasi Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais

Koordinator Umum & Keuangan Koordinator

Keperawatan Koordinator

Radiografer Koordinator

Fisika Medis & Teknisi

Kepala Instalasi

Wakil Kepala Instalasi KSMF

Onkologi Radiasi


(45)

4.1.3. Kegiatan Pelayanan Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Dalam melakukan pelayanan radiasi kepada pasien kanker, Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais mempunyai beberapa jenis pelayanan, yaitu : 1. Radiasi Eksterna, terdiri dari Radiasi Intra Operatif (IORT) dan Kombinasi

Hipertermia.

2. Brakhiterapi, yaitu pelayanan Implantasi, Intra Kavitas untuk kanker lidah, nasopharing, payudara, leher rahim dan vagina.

3. Radiasi Interna, dengan pemberian pengobatan radiasi dengan me-minumkan zat radioaktif (Iodium 131 dan Samarium 153) atau dengan jalan disuntikkan kepada pasien kemudian pasioen dimasukkan ke dalam ruang isolasi yang di bernama ruang isolasi radioaktif (RIRA).

4. Simulator, yaitu pembuatan gambar daerah penyinaran di tubuh pasien sebelum dilakukan penyinaran

5. Treatment Planning System (TPS), yaitu pemantapan sistem perencanaan radiasi dengan menggunakan sistem komputer.

6. Mould room, untuk pembuatan alat bantu pasien sebelum radiasi seperti pembuatan masker, individual blok, body contour dan bolus.


(46)

4.1.4. Sarana dan Fasilitas Instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais

Sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh Instalasi Radioterapi RS. Kanker Dharmais adalah

1. Radiasi Eksterna – Teleterapi, menggunakan dua pesawat megavoltage Linear Accelerator (LINAC) dengan kekuatan 6 MV dan 10 MV dan satu buah pesawat Orthovoltage yang dinamakan stabilipan.

2. Radiasi Brakhiterapi, disebut juga dengan after loading technique menggunakan peawat micro selctron dan Iridium 192 (Ir 192)

3. Pesawat Hipetermi BSD – 500 4. Peralatan Penunjang, antara lain :

a. Pesawat simulator

b. CT Planning untuk perencanaan radiasi

c. Treatment Planning System (TPS) Helax 3D untuk radiasi eksterna dan Plato 2500 untuk brakhiterapi.

d. Ruang mould, untuk pembuatan masker, bolus, contour, individual blok. e. Fisika radiasi, terdiri dari Water Phantom Wellhofer, Dosemeter Farmer,

Human Phantom Aldersen dan Ruang Isotop.

5. Radiasi Interna, memerlukan perawatan di Ruang Isolasi Radioakif (RIRA) yang terdiri dari 4 kamar. Sumber zat radioaktif yang sering digunakan adalah Iodium 131 dan Samarium 153.


(47)

4.2. Pembuatan Kios Informasi

Metode yang peneliti gunakan untuk melakukan pengembangan aplikasi kios informasi adalah System Development Life Cycle (SDLC) model waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2001: 28-30). Berikut adalah pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan untuk pengembangan aplikasi kios informasi ini.

4.2.1. Pembahasan System Requirement Analysis

Pada tahap ini, peneliti akan melakukan beberapa hal yang diperlukan seperti: kelayakan, alokasi waktu dan cakupan.

1. Kelayakan

Yaitu, membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat dengan mencari tahu masalah-masalah dengan melakukan kuesioner, observasi, identifikasi masalah, usulan pemecahan masalah dan perkiraan biaya.

Berikut adalah kegiatan yang dilakukan: a. Kuesioner

Untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan bagaimana tanggapannya atas pengembangan kios informasi nanti, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 responden. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.

Untuk melihat kecenderungan data pada nilai tertentu, peneliti menggunakan ukuran pemusatan modus yaitu, nilai yang paling sering muncul dari serangkaian data. Dalam mengolah data, peneliti menggunakan software SPSS


(48)

(Statistical Product and Service Solutions) versi 15. Berikut adalah hasil kuesioner yang telah dilakukan.

Gambar tabel dan grafik pie chart hasil kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 2. 1). Hasil kuesioner pertanyaan pertama

Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan pasien.

2). Hasil kuesioner pertanyaan kedua

Responden mayoritas belum mengetahui apa saja pelayanan pasient yang tersedia di isntalasai radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

3). Hasil kuesioner pertanyaan ketiga

Responden pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi mengenai jadwal praktek dokter yang ada.

4). Hasil kuesioner pertanyaan keempat

Responden menginginkan kelengkapan informasi pelayanan pasien. 5). Hasil kuesioner pertanyaan kelima

Responden tertarik dengan adanya informasi pelayanan dalam bentuk media kios informasi.

b. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti menggunakan pengamatan secara langsung, berlokasi di ruang instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais dan membutuhkan waktu selama dua bulan. Sasaran observasi adalah pesien instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.


(49)

Petugas pelayanan pasien memberi informasi apa saja mengenai pelayanan pasien yang datang. Menurut pengamatan peneliti, banyak pengunjung yang belum mengetahui apa saja pelayanan pasien yang ada yang tersedia. Berdasarkan pengamatan peneliti, bahwa lokasi papan informasi pelayanan ini sudah cukup baik.

c. Identifikasi masalah

Petugas pelayanan pasien atas informasi yang ada akan lebih baik lagi bila ada media informasi lainnya, seperti aplikasi kios informasi.

d. Usulan pemecahan masalah

Berikut adalah usulan pemecahan masalah yang dibutuhkan yaitu: aplikasi kios informasi yang peneliti kembangkan berisi mengenai: profile Rumah Sakit Kanker Dharmais, informasi mengenai radioterapi, pelayanan yang ada, tindakan yang harus dilakukan dan jadwal praktek dokter..

1). Kelebihan yang dimiliki aplikasi kios informasi yang baru antara lain: Memiliki tampilan yang berbeda dalam menyajikan informasi pelayanan yang ada pada instalasi Radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmias dan informasi mengenai jadwal praktek dokter.

2). Berdasarkan observasi yang dilakukan, maka perlu adanya informasi jadwal praktek dokter dan media penyajian informasi seperti kios informasi pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

e. Perkiraan biaya


(50)

2. Alokasi waktu

Alokasi waktu pengembangan kios informasi ini dapat dilihat pada bagian Lampiran 3.

4.2.2. Pembahasan Design

Tahap berikutnya adalah melakukan perancangan sisem pada aplikasi kios informasi berbasis multimedia ini. Prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu: Perancangan struktur menu, perancangan layar, State Transition Diagram (STD), pembahasan flowchart dan perancangan basis data.

1. Perancangan Struktur Menu

Struktur menu yang peneliti gambarkan merupakan struktur atas keseluruhan menu pada aplikasi kios informasi.

G

a

mbar 4.2

.

S

truk


(51)

Penjelasan pada gambar struktur menu utama merupakan keseluruhan aplikasi kios informasi yang dirancang.

Pada menu awal, menggambarkan informasi pembukan instalasi radoterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais. Pada menu radioterapi menggambarkan informasi mengenai definisi tentang radioterapi dan alur pengobatan. Pada menu radiasi pada kanker menggambarkan informasi mengenai jenis – jenis radiasi pada kanker, seperti; brakhiterapi, radiasi eksterna, radiasi interna. Pada menu apa yang harus dilakukan, menggambarkan informasi mengenai tindakan-tindakan yang diambil seperti; kuratif definitif, kuratif ajuvan, dan paliatif. Pada menu jadwal dokter menggambarkan jadwal dokter pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. Perancangan Layar

Perancangan layar ini bertujuan untuk memberikan rancangan layar-layar menu pada aplikasi kios informasi.

a. Perancangan Layar Awal


(52)

Pada gambar layar menu awal, menggambarkan rancangan layar awal. Layar ini berisi video pembuka dan keterangan yang terdapat didalamnya. Rancangan layar awal ini merupakan layar pertama yang ditampilkan pada aplikasi kios informasi ini. Layar ini menyediakan tombol untuk bernavigasi ke layar menu pilihan berikutnya.

b. Perancangan Layar Radioterapi

Gambar 4.4. Layar Menu Radioterapi

Pada gambar layar menu radioterapi, menggambarkan rancangan menu definisi dan alur pengobatan radioterapi.


(53)

c. Perancangan Layar Radiasi Pada Kanker

Gambar 4.5. Layar Radiasi Pada Kanker

Pada gambar layar menu radiasi pada kanker menggambarkan informasi brakhiterapi, radiasi eksterna, dan radiasi interna.

d. Perancangan Layar Apa Yang Harus Dilakukan

Gambar 4.6. Layar Apa Yang Harus Dilakukan

Pada gambar layar apa yang harus dilakukan, menggambarkan rancangan layar yang berisi tindakan seperti; kuratif definitif, kuratif ajuvan, dan paliatif.


(54)

e. Perancangan Layar Jadwal Dokter

Gambar 4.7. Layar Jadwal Dokter

Pada gambar layar menu jadwal dokter, menggambarkan rancangan layar mengenai jadwal dokter pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais. 3. Pembahasan State Transition Diagram

Pada bagian ini peneliti akan menggambarkan bagaimana menu tersebut berubah dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Perancangan State Transition

Diagram (STD) digunakan untuk menggambarkan segala kemungkinan yang

terjadi dari satu state ke state yang lain, agar memperoleh proses yang lebih rinci dari suatu sistem dan mudah di baca.

a. State Transition Diagram Menu Awal

State Transition Diagram Menu Hme


(55)

b. State Transition Diagram Menu Radioterapi

c. State Transition Diagram Menu Radiasi Pada Kanker

a. State Transition Diagram menu Informasi Pelayanan

Gambar 4.9. STD Radioterapi


(56)

d. State Transition Diagram Menu Apa Yang Harus Dilakukan

e. State Transition Diagram Menu Jadwal dokter

Gambar 4.12. STD Jadwal dokter


(57)

4. Pembahasan Flowchart

Untuk memberikan gambaran alir atau flowchart dari satu tampilan ke tampilan lainnya pada aplikasi kios informasi ini, maka digunakan flowchart. Berikut adalah gambar flowchart aplikasi kios informasi.


(58)

4.2.3. Pembahasan Code Generation

Pada tahap ini peneliti melakukan pengkodean dengan menggunakan pengembang piranti lunak Indigorose AutoPlay Media Studio 7.0. sebagai program utama. Program ini mempunyai kelebihan untuk membuat aplikasi yang kreatif seperti: presentasi interaktif, aplikasi pelatihan, dan lainnya yang memudahkan pemakai awam untuk mengembangkannya, karena sudah menyertakan sintaks-sintaks kode yang berguna untuk mengembangkan suatu aplikasi.

Gambar 4.14. Pengkodean di AutoPlay Media Studio 7

Untuk tampilan grafis, peneliti menggunakan Adobe Photoshop CS 2 dan Macromedia Flash 8 untuk pengolah animasi. Sedangkan untuk program pengolah video, peneliti menggunakan Sony Vegas 9. Untuk visualisasi rancang bangun kios menggunakan Autodesk 3Ds Max 9.

Untuk tampilan web, peneliti mengguankan program Macromedia Dreamweaver 8 dalam format HTML.


(59)

4.2.4. Pembahasan Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap program oleh peneliti. Tahap ini dilakukan pengujian internal pada suatu piranti lunak yang menggambarkan bahwa semua statement sudah dilakukan pengujian. Disamping itu, pengujian pada fungsi eksternal juga perlu dilakukan, yaitu untuk menemukan kesalahan serta memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan piranti lunak.

Pada tahap pengujian internal yaitu melakukan pengujian atas suatu bagian program untuk mengetahui apakah dapat berfungsi dengan baik ketika menampilkan data. Hasil yang didapat pada pengujian ini berhasil.

Gambar 4.15. Pengujian Internal

Pengujian eksternal digunakan untuk memastikan output yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan pada tahap perancangan piranti lunak.


(60)

Gambar 4.16. Pengujian Eksternal

4.2.5. Pembahasan Support

Tahap akhir ini dalam siklus SDLC pada model waterfall ini adalah support atau maintenance. Tahap ini dilakukan kegiatan instalasi aplikasi. Peningkatan sistem diperlukan, bila dikemudian hari untuk lebih meningkatkan kualitas aplikasi kios informasi.

4.3 Implementasi

Aplikasi kios informasi ini sudah ditempatkan di lantai dasar pada ruang instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais dan dijalankan setiap hari kerja.

Kios informasi yang di bahas pada penelitian skripsi ini dapat digunakan oleh karyawan instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais maupun oleh pasien umum yang ingin mengetahui tentang pelayanan instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.


(61)

Implementasi rancangan monitor untuk kios informasi ini dapat dilihat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 4.17. Implementasi kios informasi

4.3.1. Prosedur Menjalankan Aplikasi

Aplikasi kios informasi ini didistibusikan melalui media penyimpanan DVD-ROM. Agar dapat menggunakan aplikasi kios informasi tersebut, pengguna harus melakukan proses sebagai berikut:

1. Masukan DVD aplikasi ke dalam DVD-ROM pengguna 2. Pindahkan folder CD Root ke “C:\”.


(62)

4.3.2. Kebutuhan Sistem

Spesifikasi piranti keras untuk mendukung aplikasi kios informasi diperlukan, agar dapat berjalan dengan baik. Berikut adalah spesifikasi piranti keras minimal yang dibutuhkan:

a. Piranti Keras:

1). Computer Processor Unit minimal 1 GHz.

2). Memory 256 MB.

3). Kartu grafis dengan kapasitas memory 128 MB 4). Hard Disk Drive 40 GB, ruang kosong minimal 5 GB 5). Monitor dengan lapisan layar sentuh.

6). Speaker

b. Piranti Lunak:

1). Sistem operasi Microsoft Windows XP 2). Adobe Flash Player minimal versi 8


(63)

4.3.3. Tampilan Layar Aplikasi

Pada sub bab ini akan ditampilkan tampilan layar aplikasi kios informasi yang telah dibuat.

1. Layar Awal

Gambar 4.18. Tampilan Layar Home

Pada layar awal ini merupakan tampilan utama yang menampilkan profile mengenai Rumah Sakit Kanker Dharmais dan ucapan selamat datang, di sertai dengan menu-menu pilhan bagi pengguna aplikasi kios informasi.


(64)

2. Layar Radioterapi

Gambar 4.19. Tampilan Layar Radioterapi

3. Layar Radiasi Pada Kanker


(65)

4. Layar Apa Yang Harus Dilakukan

Gambar 4.21. Tampilan Layar Apa Yang Harus Dilakukan

5. Layar Jadwal Dokter


(66)

56

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan implementasi kios informasi ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil yang didapatkan dari penelitian skripsi ini adalah terciptanya piranti lunak kios informasi yang memiliki menu pelayanan dan informasi mengenai instalasi radioterapi pada Rumah Sakit Kanker Dharmais.

2. Hadirnya kios informasi ini diharapkan menarik minat orang untuk mencoba menggunakan media tersebut.

3. Membuat pemakai menjadi terbantu dalam memahami isi informasi pada unit pelayanan dan informasi jadwal praktek dokter.

5.2. Saran

Saran yang peneliti berikan untuk meningkatkan kios informasi ini adalah: 1. Pada masa mendatang, diharapkan kios informasi dapat melakukan browsing

internet, sehingga pemakai (pengunjung gedung) dapat melakukan hal yang diperlukan, misalnya memeriksa surat elektronik (email). Tentunya, aplikasi kios informasi tersebut juga harus diterapkan kebijakan situs-situs mana saja yang boleh di kunjungi oleh pemakai.

2. Diharapkan pada masa mendatang, aplikasi kios informasi ini dapat melakukan pencetakan atas informasi pelayanan masyarakat yang tersedia.


(67)

Hal ini, dimaksudkan agar pemakai tidak harus berdiri terlalu lama membaca informasi pelayanan tentang instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais.


(68)

58

Deitel, H.M. & Deitel, P.J. (2001). C How To Program, Third Edition. Prentice-Hall

Hoffer, Jeffrey A., George, J.F., Valacich, J.S. 1996. Modern System Analysis and Design. The Benjamin / Cummings Publishing Company Inc. Menlo Park. xi+782 hal.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. xv+887 hal.

McLeod Jr., Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia) Edisi Ketujuh. Prentice Hall Inc. Texas. xxi+342 hal.

Nasution, M.E. & Usman, H. 2006. Proses Penelitian Kuantitatif. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. vi+164 hal.

Pressman, R.S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Fifth Edition. McGraw Hill Companies, Inc. United States. xxviii+860 hal.

Rachdian, A. & Sikumbang, A. 2006. Mastering CMS dengan Mambo/Joomla. Elex Media Komputindo. Jakarta. xiii+266 hal.

Ratminto & Winarsih, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta.xxi+399 hal.

Schneiderman, Ben. 1998. Designing The User Interface: Strategies For Human- Computer Interaction, 3rd Ed. Addison Wesley Longman Pub. xx+639 hal.

Simarmata, J. & Paryudi, I. 2006. Basis Data. Penerbit Andi. Yogyakarta. xi+184 hal.

Steinmetz, R. & Nahrstedt, K. 1995. Multimedia: Computing Communications and Applications. Prentice Hall. New Jersey. xvii+880 hal.


(69)

Suyanto, M. 2003. Multimedia: Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi. Yogyakarta. xv+401 hal.

Syafriszal, M. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Penerbit Andi. Yogyakarta. xii+271 hal.

Yourdon, Edward. 1989. Modern Structure Analysis. Prentice Hall Inc. New Jersey. x+671 hal.

Administrator. 2007. Information Kiosk Systems. http://www.touchscreens.com/ products-kiosk.html. 12 Juni 2007, pk. 21:18 WIB.

Administrator. 2007. Universal Serial Bus. http://www.usbyte.com/common/ usb_interface.html. 18 Nopember 2007, pk. 13:10 WIB

Administrator. 2007. Kiosk Pricing. http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk/technology/ kiosk pricing.htm. 19 Maret 2008, pk. 11:07 WIB

Mahargasarie, S. Malela. 2007. Info Grafis. http://blog.tempointeraktif.com/?cat= 23.htm. 11 Desember 2007, pk. 13:21 WIB.

Susilawati.2007. Perkantoran. http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/ tekperkantoran-blog. 8 Agustus 2007, pk. 19:30 WIB.


(70)

60 KUESIONER PENGEMBANGAN KIOS INFORMASI

Mohon diberi tanda silang (X) di salah satu jawaban yang paling tepat

1. Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan pasien pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais? a. Ya b. Tidak

3. Informasi apa saja yang anda butuhkan dari instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais? a. Informasi jadwal praktek dokter b. Layanan yang dihadirkan

c. Informasi denah lokasi

4. Apa yang harus dikembangkan untuk peningkatan kualitas kios informasi nanti? a. Tambahkan video/foto acara kegiatan instalasi radioterapi

b. Lengkapi informasi pelayanan pasien c. Animasi yang baik

5. Apakah anda tertarik untuk menggunakan media kios informasi tersebut bila disediakan oleh pihak instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?

a. Iya b. Tidak .


(71)

61

Pertanyaan pertama

Pertanyaan kedua

No. Keterangan Jumlah Persentase

Apakah anda mengetahui apa saja fasilitas pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais? 2. a. Ya b. Tidak 10 20 33.3% 66.7 % .

No. Keterangan Jumlah Persentase

Apakah anda pernah mengalami kesulitan dalam mencari informasi pelayanan pasien pada instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais? 1. a. Ya b. Tidak 20 10 66.7 % 33.3 %


(72)

62

No. Keterangan Jumlah Persentase

Informasi apa saja yang anda butuhkan dari instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?

3.

a. Informasi jadwal praktek dokter b. Layanan yang dihadirkan c. Informasi denah lokasi

24 5 1 80.0 % 16.7 % 3.3 % Pertanyaan keempat

No. Keterangan Jumlah Persentase

Apa yang harus dikembankan untuk pengingkatan kualitas kios informasi nanti?

4.

a. Tambahkan video/foto kegiatan instalasi radioterapi

b. Lengkapi informasi pelayanan pasien c. Animasi yang baik

1 27 2 3.3 % 90.0 % 6.7 %


(73)

63

Pertanyaan kelima

No. Keterangan Jumlah Persentase

Apakah anda tertarik untuk menggunakan media kios informasi tersebut bila disediakan oleh pihak instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?

5.

a. Iya b. Tidak

4 26

13.3 % 26.7 %


(74)

64 November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Pengembangan

Aplikasi

dengan SDLC 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

System Requirement Analysis

3

3

3

3 3 3 3 3 3 3

Design

3 3

Code Generation

3

3

3 3

Testing

3 3 3 3 3 3 3


(75)

65 Lampiran 4: Instalasi Aplikasi

Sebelum Instalasi:

1. Pastikan drive yang dituju cukup memiliki ruang kosong. Bila kurang cukup, anda sebaiknya memindahkan beberapa program untuk memperluas ruang kosong di drive anda.

2. Aplikasi ini tidak berjalan dengan baik pada komputer yang tidak mengaktifkan virtual memory. Bila di non-aktifkan, mohon untuk mengaktifkannya kembali di jendela ControlPanel-Systems.

3. Aplikasi kios informasi ini menggunakan media penyimpanan CD sebanyak satu keping. 4. Aplikasi ini memiliki durasi keseluruhan selama 30 menit.

Instalasi:

1. Proses instalasi aplikasi ini merupakan tidak memerlukan menu interaksi dengan pengguna aplikasi.

2. Kopi folder CD Root ke dalam direktori hardisk tujuan anda. Misalnya D:\, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.

3. Lakukan instalasi aplikasi Adobe Flash Player 9, bila komputer anda belum memiliki minimal Adobe Flash Player 8. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 detik.


(76)

66 Mega Codec 3.62. Codec merupakan kependekan dari ’compressor-decompressor’, yaitu suatu bagian dari piranti lunak pada Audio Player dan Video Player yang dapat melakukan dekoding dan enkoding beberapa format file audio dan video. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 detik.

5. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi siap digunakan.

Setelah Instalasi:

Sangat dianjurkan untuk menempatkan shortcut file autorun.exe di desktop komputer anda, untuk memudahkan menuju ke aplikasi kios sinformasi ini. Cara untuk melakukannya, pilih file autorun.exe, klik kanan, pilih ’desktop (create shortcut)’.

Kebutuhan Minimum Piranti Keras:

1. Minimal Processor dengan kecepatan 1Ghz.

2. Sistem operasi Microsoft Win98 / ME/ Windows XP/ 2000

3. Minimal modul memory 128Mb RAM, baik jenis PC-133 sampai DDR-II

4. Minimal Kartu grafis dengan memori sebesar 128 MB atau lebih, baik jenis PCI-Express maupun jenis AGP 5. Adobe Flash Player versi 8


(77)

67 7. DVD atau CD-ROM

Pelepasan Instalasi:


(78)

68 Sumber: http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk%20technology/kiosk%20pricing.htm

Jenis Perangkat Mata

Uang Nominal Keterangan

Penggunaan piranti lunak:

1. Indigorose AutoPlay Media Studio 7.0 USD 395

2. Macromedia Dreamweaver 8 USD 299

3. Macromedia Flash 8 USD 699

4. Adobe Photoshop CS2 USD 649

5. Sony Vegas 9 USD 75

6. Autodesk 3ds Max 9 USD 340

7. Adobe Flash Player 9 - - Freeware, melalui http://www.adobe.com

Monitor prolink pro 177 n Rp. 1.355.340


(1)

Pertanyaan kelima

No. Keterangan Jumlah Persentase

Apakah anda tertarik untuk menggunakan media kios informasi tersebut bila disediakan oleh pihak instalasi radioterapi Rumah Sakit Kanker Dharmais?

5.

a. Iya b. Tidak

4 26

13.3 % 26.7 %


(2)

Lampiran 3: Alokasi Waktu

November 2009 Desember 2009 Januari 2010 Februari 2010 Maret 2010 April 2010

Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Pengembangan

Aplikasi

dengan SDLC 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

System Requirement Analysis

3

3

3

3 3 3 3 3 3 3

Design

3 3

Code Generation

3

3

3 3

Testing

3 3 3 3 3 3 3


(3)

Lampiran 4: Instalasi Aplikasi Sebelum Instalasi:

1. Pastikan drive yang dituju cukup memiliki ruang kosong. Bila kurang cukup, anda sebaiknya memindahkan beberapa program untuk memperluas ruang kosong di drive anda.

2. Aplikasi ini tidak berjalan dengan baik pada komputer yang tidak mengaktifkan virtual memory. Bila di non-aktifkan, mohon untuk mengaktifkannya kembali di jendela ControlPanel-Systems.

3. Aplikasi kios informasi ini menggunakan media penyimpanan CD sebanyak satu keping. 4. Aplikasi ini memiliki durasi keseluruhan selama 30 menit.

Instalasi:

1. Proses instalasi aplikasi ini merupakan tidak memerlukan menu interaksi dengan pengguna aplikasi.

2. Kopi folder CD Root ke dalam direktori hardisk tujuan anda. Misalnya D:\, waktu yang dibutuhkan sekitar 8 menit.


(4)

4. Tutup semua aplikasi multimedia (media player, video editor, browser dan lainnya). Lakukan instalasi aplikasi codec K-Lite Mega Codec 3.62. Codec merupakan kependekan dari ’compressor-decompressor’, yaitu suatu bagian dari piranti lunak pada Audio Player dan Video Player yang dapat melakukan dekoding dan enkoding beberapa format file audio dan video. Waktu yang dibutuhkan sekitar 20 detik.

5. Buka folder CD Root, klik dua kali file autorun.exe. Aplikasi siap digunakan.

Setelah Instalasi:

Sangat dianjurkan untuk menempatkan shortcut file autorun.exe di desktop komputer anda, untuk memudahkan menuju ke aplikasi kios sinformasi ini. Cara untuk melakukannya, pilih file autorun.exe, klik kanan, pilih ’desktop (create shortcut)’.

Kebutuhan Minimum Piranti Keras:

1. Minimal Processor dengan kecepatan 1Ghz.

2. Sistem operasi Microsoft Win98 / ME/ Windows XP/ 2000

3. Minimal modul memory 128Mb RAM, baik jenis PC-133 sampai DDR-II

4. Minimal Kartu grafis dengan memori sebesar 128 MB atau lebih, baik jenis PCI-Express maupun jenis AGP 5. Adobe Flash Player versi 8


(5)

6. Ruang kosong hard disk 3.95 Gb (terinstal) 7. DVD atau CD-ROM

Pelepasan Instalasi:


(6)

Lampiran 5: Perkiraan Biaya

Sumber: http://www.icetech.ie/kiosk/kiosk%20technology/kiosk%20pricing.htm

Jenis Perangkat Mata

Uang Nominal Keterangan

Penggunaan piranti lunak:

1. Indigorose AutoPlay Media Studio 7.0 USD 395

2. Macromedia Dreamweaver 8 USD 299

3. Macromedia Flash 8 USD 699

4. Adobe Photoshop CS2 USD 649

5. Sony Vegas 9 USD 75

6. Autodesk 3ds Max 9 USD 340

7. Adobe Flash Player 9 - - Freeware, melalui http://www.adobe.com

Monitor prolink pro 177 n Rp. 1.355.340