Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Apa makna kata yang telah dibubuhi sufiks -sa dan -mi dalam
konteks kalimat bahasa Jepang? 3.
Apa persamaan sufiks -sa dan -mi dalam konteks kalimat Bahasa Jepang?
4. Apa perbedaan sufiks -sa dan -mi dalam konteks kalimat Bahasa
Jepang?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui tipikal adjektiva Bahasa Jepang apa saja yang bisa dibubuhi sufiks -sa dan -mi.
2. Mengetahui makna kata yang telah dibubuhi sufiks -sa dan -mi
dalam konteks kalimat bahasa Jepang. 3.
Mengetahui persamaan sufiks -sa dan -mi dalam konteks kalimat Bahasa Jepang.
4. Mengetahui perbedaan sufiks -sa dan -mi dalam konteks kalimat
Bahasa Jepang.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan bisa memberikan manfaat, baik untuk penulis sendiri maupun untuk mereka yang kelak membaca
penelitian ini, atau bagi para pembelajar maupun pengajar yang memiliki kebutuhan khusus terkait penelitian mengenai sufiks derivasional dalam
materi buku pelajaran. Berikut manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun praktis :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah khasanah dan referensi mengenai makna dan fungsi sufiks -sa dan -mi
yang terdapat dalam konteks kalimat yang diperoleh dari beberapa literatur bahasa Jepang.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Manfaat Praktis
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi baik untuk dosen, mahasiswa, maupun untuk penelitian berikutnya mengenai sufiks -sa
dan -mi dalam Bahasa Jepang.
E. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam pembahasan penelitian secara keseluruhan, penulis merencanakan struktur organisasi skripsi seperti berikut,
Bab I yang merupakan pendahuluan, penulis akan membahas latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan. Pada bab selanjutnya, yaitu bab II, penulis menguraikan teori morfologi secara umum, morfologi Bahasa Jepang, pengimbuhan dalam
Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang, serta pengertian sufiks dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa Jepang, serta menguraikan secara detail
penelitian-penelitian mengenai sufiks -sa dan -mi secara umum. Pada bab III, penulis membahas mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data. Sedangkan pada bab IV, penulis menguraikan hasil penelitian tentang sufiks -sa dan -mi dalam Bahasa Jepang, mengenai makna
sufiks -sa dan -mi jika ditambahkan ke dalam kata sifat, mengenai persamaan dan perbedaan fungsi dan makna sufiks -sa dan -mi, mengenai jenis kata sifat
yang bisa ditambahkan sufiks -sa dan -mi serta mengetahui fleksibilitas sufiks -sa dan -mi terkait kemampuan keduanya untuk saling menggantikan satu
sama lain ditinjau dari segi sintaksis dan menguraikan temuan serta pembahasan dari rumusan masalah yang dirumuskan oleh penulis. Pada bab
terakhir, yaitu bab V, penulis memberikan simpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
1 Metode Penelitian
Suatu penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan berbagai masalah. Sehingga dapat ditemukan jawaban dengan harapan bisa
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, motode yang digunakan dalam penelitian sangat berpengaruh pada tingkat
keberhasilan penelitian tersebut. Karena dengan menggunakan sebuah metode, penelitian yang dilakukan bisa lebih teratur, efektif dan efisien.
Metode, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Sutedi 2011, hlm. 53 mengemukakan bahwa dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus
ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Dan adapun fungsinya adalah untuk memperlancar pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien. Disisi
lain, pengertian penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum. Maka dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara kerja teratur dalam melakukan proses penelitian atau penyelidikan untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu.
Penelitian ini adalah sebuah analisis yang dilakukan terhadap beberapa literature mengenai sufiks -sa dan -mi yang digunakan dalam Bahasa
Jepang. Menjelaskan mengenai makna dari kata sifat yang telah ditambahkan sufiks -sa dan -mi, serta persamaan dan perbedaan dari kedua sufiks tersebut.
Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan dan
mengolah data yang bersifat deskriptif Poerwandari, 1998. Adapun menurut Moleong 2007, hlm. 6 menyatakan bahwa, penelitian kualitatif adalah
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dll. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
barbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik tersendiri, sejalan dengan
Moleong 2007, hlm. 9 yang mengemukakan bahwa penelitian kualitatif memiliki karakteristik yaitu melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan
dokumen. Dan penelitian kualitatif juga memiliki karakteristik deskriptif yang datanya berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Gay dalam Sevilla,Consuelo G, DKK 1993, hlm. 71
mendefinisikan bahwa metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab
pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian. Penelitian deskriptif menentukan dan melaporkan
keadaan sekarang. Sedangkan menurut Sutedi 2011:58, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan, menjabarkan suatu
fenomena yang terjadi saat ini dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara actual. Maka dapat disimpulkan bahwa sifat
penelitian deskriptif yaitu menjabarkan, memotret segala permasalahan yang dijadikan pusat perhatian si peneliti, kemudian dibeberkan apa adanya.
2 Pengumpulan Data
a. Sumber Data
Sutedi 2011, hlm. 179 menyatakan bahwa data penelitian dapat bersumber dari manusia atau bukan manusia. Data dalam penelitian dapat
diperoleh dari berbagai sumber yang disebut sumber data, dan dalam kajian linguistik sifatnya dapat bersifat lisan dan tertulis Nadar, 2009, hlm.
107. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa contoh kalimat yang diambil dari berbagai literature yang dianggap relevan.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam
kegiatan penelitian Sutedi, 2011, hlm. 155. Instrumen penelitian yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah format data. Sutedi
2011, hlm. 178 menyatakan bahwa format data merupakan salah satu instrumen dalam bentuk tabel yang terdiri dari lajur dan kolom.
Selain format data, Moelong 2007, hlm. 37 juga menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif “tape recorder”, catatan lapangan, dan peneliti
adalah instrumen itu sendiri. Alwasilah dalam Sutedi 2011:178 juga mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri
berperan sebagai instrument. Artinya, secara langsung peneliti bisa mengumpulkan data-data yang diperlukan baik dari penutur native secara
langsung maupun dari sumber data tertulis lainnya. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan peneliti sendiri sebagai instrumennya.
c. Teknik Pengumpulan Data
Dibutuhkan teknik yang tepat untuk mengumpulkan data-data relevan yang sesuai dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan sebelumnya.
Maka dari itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature atau studi kepustakaan, yaitu kegiatan
penelusuran dan penelaahan literature dengan mengumpulkan berbagai macam data yang berhubungan dengan tema penelitian ini yaitu analisis
sufiks -sa dan -mi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nazir 1988:111 yang mengemukakan bahwa, studi kepustakaan adalah teknik
pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku- buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian. Mengingat pentingnya prosedur
penelitian tesebut, maka akan diuraikan langkah-langkah yang akan dilaksanakan pada penelitian ini dimulai dari awal penelitian dilakukan
sampai dibuat kesimpulan akhir. Langkah-langkah tersebut antara lain: a.
Menentukan objek penelitian, dalam hal ini penulis memilih analisis pada akhiran -sa dan -mi yang ditambahkan pada kata sifat Bahasa Jepang.
b. Mengumpulkan teori-teori umum yang berkaitan dengan kajian
morfologi. c.
Mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan morfologi Bahasa Jepang.
d. Menggali, mengkaji, dan mendalami teori-teori mengenai akhiran
setsubiji -sa dan -mi dalam Bahasa Jepang. e.
Mengumpulkan data, dalam hal ini contoh kalimat-kalimat yang mengandung akhiran -sa dan -mi.
f. Menganalisis data, yaitu menganalisis kalimat-kalimat yang mengandung
akhiran -sa dan -mi yang telah dikumpulkan sebelumnya. g.
Menyimpulkan hasil penelitian.
4 Analisis Data
Tahap-tahap analisis data yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut: a.
Mengumpulkan Data Seperti yang telah dijabarkan dalam prosedur penelitian, pada
tahap ini data dikumpulkan dari berbagai literature yang relevan dengan tema penelitian, yaitu kalimat-kalimat yang mengandung akhiran -sa dan
-mi.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Mengklasifikasikan Data
Sebelum dianalisis, data yang sebelumnya telah dikumpulkan, diklasifikasikan ke dalam kelompok-kelompok akhiran -sa dan -mi.
c. Menganalisis Data
Data yang sudah diklasifikasikan kemudian dianalisis berdasarkan kajian morfologis.
d. Menyimpulkan Hasil Analisis Data
Menyimpulkan hasil analisis data berdasarkan kalimat-kalimat yang mengandung akhiran -sa dan -mi. Memaparkan makna-makna yang
dihasilkan dari penambahan kedua akhiran tersebut dan memaparkan perbedaan fungsi kedua akhiran tersebut.
Imas Siti Nurlaela, 2015 ANALISIS SUFIKS
–SA DAN –MI DALAM BAHASA JEPANG Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pencapaian yang telah dilakukan dalam penelitian ini adalah telah diketahuinya jenis-jenis kata sifat yang bisa ditambahkan sufiks -sa dan -mi, serta
berbagai makna yang terkandung dalam pembubuhan sufiks -sa dan -mi terhadap kata sifat Bahasa Jepang.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan seluruh proses dalam penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
1 Jumlah kata sifat yang bisa ditambahkan sufiks -sa lebih banyak
dibandingkan kata sifat yang bisa ditambahkan sufiks -mi. I-keiyoushi yang dapat ditambahkan sufiks -sa berjumlah 156 buah, dan yang tidak
dapat ditambahan sufiks -sa berjumlah 7 buah. Sedangkan na-keiyoushi yang dapat ditambahkan sufiks -sa berjumlah 41 buah, dan yang tidak
dapat ditambahkan sufiks -sa berjumlah 155 buah. 2
Sufiks -sa, selain dapat ditambahkan pada akar kata i-keiyoushi dan na- keiyoushi, juga dapat ditambahkan pada berbagai jenis kata sifat yang
mengandung berbagai nuansa. Jenis kata sifat tersebut adalah : a.
次元形容詞 jiken keiyoushi = kata sifat dimensi
b. 味覚-評価形容詞
mikaku – hyouka keiyoushi = kata sifat rasa dan
penilaian c.
関係形容詞 kankei keiyoushi = kata sifat hubungan
d. 情意形容詞
jyoui keiyoushi = kata sifat afektif e.
感覚形容詞 kankaku keiyoushi = kata sifat sensorik
Selain itu, sufiks -sa juga bisa ditambahkan pada jenis kata sifat berikut: a.
単純形容詞 tanjun keiyoushi = kata sifat sederhana
b. 反復形容詞
hanfuku keiyoushi = kata sifat pengulangan