Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

383 3 3 3 berpikir kritis siswa pada materi redoks. Postest dilaksanakan pada tanggal 8 April 2010 selama 45 menit. d. Pengisian Angket Penyebaran angket bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap implementasi model pembelajaran PLGI yang terapkan. Pengisian angket dilaksanakan diluar jam pelajaran yaitu pada tanggal 10 April 2010 e. Pelaksanaan wawancara dengan siswa dan guru Wawancara dilakukan dengan 6 orang siswa yaitu 2 orang dari kategori tinggi, 2 orang dari kelompok sedang dan 2 orang dari kelompok rendah. Wawancara dilaksanakan setelah pengisian angket. 3. Tahap Penarikan Kesimpulan Tahap ini, adalah tahap pengolahan data dan dianalisis data, yang meliputi a. Mengolah data hasil penelitian secara statistik

b. Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan

E. Instrumen Penelitian

Arikunto 2005 menyatakan bahwa instrumen penelitian merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian atau pekerjaan agar lebih mudah dan mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah dianalisis dan diolah. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi : tes tertulis, LKS, lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara. 393 3 3 3 1. Tes Tertulis Tes tertulis dipakai sebagai alat ukur, dapat memberikan umpan balik yang diperlukan dalam program perbaikan remedial serta dalam peningkatan kualitas proses belajar mengajar, maka tentunya tes harus memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran. Selain itu, tes pun harus mampu mengukur tingkat pengetahuan intelegensi, mengukur keterampilan berpikir kritis siswa serta kemampuan atau bakat lainnya yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang digunakan terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda yang disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang ingin dicapai. Perangkat tes dapat dilihat pada lampiran A. 2. LKS Lembar kerja siswa disusun untuk dijadikan panduan selama melaksanakan pembelajaran yang dilakukan melalui praktikum dan diskusi kelompok agar siswa dapat menemukan sendiri konsep-konsep pada materi redoks. LKS memuat lembar pengajuan masalah, lembar hipotesis, lembar pertanyaan untuk merumuskan penjelasan, dan lembar kesimpulan. LKS 1 dengan konsep perkembang reaksi redoks dengan sub konsep a reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, b reaksi oksidasi reduksi berdasarkan pelepasan dan penerimaan elektron, dan c reaksi oksidasi reduksi berdasarkan perubahan biloks. Selanjutnya, LKS 2 dengan konsep a pengertian biloks, b aturan biloks, c oksidator dan reduktor, dan d reaksi autoredoks. 403 3 3 3 3. Lembar Observasi Menurut Margono, observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi terhadap kegiatan siswa selama proses pembelajaran untuk melihat aktivitas siswa dalam melakukan praktikum serta keterlaksanaan pembelajaran PLGI pada materi redoks Observasi yang digunakan merupakan observasi langsung. Alat observasi yang digunakan berupa check list yaitu suatu daftar yang berisi faktor-faktor yang akan diteliti. Observasi ini bertujuan untuk membuat catatan observasi menjadi lebih sistematis. 4. Angket Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal lain Arikunto, 2005. Angket yang digunakan merupakan angket skala likert yang terdiri dari satu daftar pertanyaan yang terdiri atas tingkatan-tingkatan. Angket dalam penelitian ini dirancang untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap implementasi pembelajaran, materi pelajaran kimia, dan menia pembelajaran yang digunakan. Sebelum penyusunan butir-butir angket, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang ditunjukkan dalam tabel berikut : 413 3 3 3 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket No Pertanyaan 1 Sikap siswa terhadap pembelajaran kimia 2 Sikap siswa terhadap bahan ajar 3 Sikap siswa terhadap implementasi pembelajaran PLGI 4 Sikap siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan 5. Pedoman Wawancara Menurut Hamalik 2000, pada dasarnya wawancara merupakan kuosioner yang disajikan secara verbal. Wawancara merupakan alat yang efektif untuk mengetahui objektivitas suatu data. Wawancara terhadap siswa bertujuan untuk memperoleh informasi yang tepat dan mendalam terhadap tanggapan-tanggapan mengenai implementasi pembelajaran PLGI, kesulitan-kesulitan yang dihadapai selama pembelajaran, minat dan motivasi siswa terhadap pembelajaran kimia, materi pembelajaran hingga media pembelajaran yang digunakan. Sementara, wawancara terhadap guru dilakukan untuk mengetahui tanggapan guru mengenai sikap siswa terhadap materi kimia dan pembelajaran PLGI yang diterapkan pada materi redoks Pedoman wawancara disusun berupa pertanyaan yang diajukan terhadap guru dan siswa agar pelaksanaan wawancara lebih terfokus dan terarah pada informasi yang ingin diketahui. Sebelum penyusunan butir pertanyaan wawancara, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi wawancara. Adapun kisi-kisi wawancara yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut : 423 3 3 3 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Wawancara Siswa No Pertanyaan N0 1 Respon siswa terhadap pembelajaran kimia 1,7,8 2 Kesulitan siswa dalam memahami konsep 2 3 Keterlibatkan siswa dalam proses pembelajaran PLGI 3,4,5,6,9 4 Motivasi belajar siswa 10 Berikut adalah kisi-kisi wawancara terhadap guru, dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini. Tabel 3.6 Kisi-Kisi Wawancara Guru No Pertanyaan 1 Tanggapan guru mengenai sikap siswa terhadap pelajaran kimia 2 Tanggapan guru terhadap model pembelajaran PLGI

F. Uji Coba Instrumen penelitian

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI DINAMIKA.

0 4 36

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

13 25 41

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY.

91 271 32

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ALKANA.

0 0 31

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ALKANA.

0 1 36

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL SISWA SMA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

0 1 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER LED GUIDED INQUIRY (PLGI) TERHADAP LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI PMIA SMAN 3 BANJARMASIN

0 1 13

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MENGGUNAKAN MODEL GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA

0 2 16

Kata kunci : Guided inquiry, metode pembelajaran, berpikir kritis. PENDAHULUAN - PENGAPLIKASIAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SD - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 9