PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

(1)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan IPA

Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan

Oleh:

MAEFA EKA HARYANI NIM 1007089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEKOLAH PASCASARJANA


(2)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA

MATERI HIDROKARBON

Oleh

Maefa Eka Haryani

S.Pd FKIP Universitas Sriwijaya Indralaya, 2008

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Maefa Eka Haryani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2004

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON

Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,

Dr. F. M. Titin Supriyanti, M.Si NIP. 195810141986012001

Pembimbing II,

Dr. Ratnaningsih Eko Sardjono, M.Si NIP. 196904191992032002


(4)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ketua Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Pasca Sarjana UPI

Prof. Dr. Hj. Anna Permanasari, M.Si NIP. 195807121983032002


(5)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN………. .. iii

PERNYATAAN... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... ……… viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR………..……… xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. identifikasi dan Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Tesis ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Model Siklus Belajar ... 8

B. Keterampilan Berpikir Kritis ... 14

C. Penguasaan Konsep ... 17

D. Tinjauan Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 19

E. Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E... 29

F. Penelitian yang Relevan ... 34

G. Kerangka Berpikir ... 35

H. Hipotesis ... 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional ... 39

B. Metode Penelitian ... 40

C. Subjek Penelitian ... 41

D. Prosedur Penelitian ... 41

E. instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Teknik Analisis Data ... 46


(6)

ix

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB IV. HASIL PENELITIAN, TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Keterlaksanaan Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E pada Materi

Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 55

B. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa yang Dikembangkan dalam Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 66

1. Memfokuskan Pertanyaan ... 75

2. Bertanya dan Menjawab Pertanyaan ... 76

3. Mendefiniskan dan Menentukan Hasil Definisi ... 77

4. Mempertimbangkan Kesesuaian Sumber ... 78

5. Membuat dan Menentukan Hasil Pertimbangan ... 78

6. Mengobservasi dan Mempertimbangkan Laporan Observasi .... 79

7. Menentukan Tindakan ... 80

C. Penguasaan Konsep Siswa Setalah Pembelajaran Hidrokarbon dan Minyak Bumi Bermodel Siklus Belajar 7E ... 81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94


(7)

x

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Ranah Kognitif ... 18

Tabel 2.2 Senyawa-senyawa Alkana beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya... 20

Tabel 2.3. senyawa-senyawa Alkena beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 22

Tabel.2.4. Senyawa-senyawa Alkuna beserta Titik Didih dan Titik Lelehnya ... 23

Tabel 2.5 Senyawa organik dengan jumlah atom karbon sama ... 30

Tabel 2.6 Dua campuran hasil pengolahan minyak bumi... 32

Tabel 3.1. Desain Penelitian Konterbalans ... 40

Tabel 3.2. Tes Keterampilan Berpikir Kritis Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 45

Tabel 3.3. Tes Penguasaan Konsep Materi Hidrokarbon dan Minyak Bumi ... 45

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal ... 47

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas... 48

Tabel 3.6. Kategori Daya Pembeda ... 48

Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran ... 49

Tabel 3.8. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep ... 49

Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis .. 50

Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi... 52

Tabel 3.11. Tafsiran Persentase Lembar Observasi... 54

Tabel 3.12. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 54

Tabel 4.1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi... 56

Tabel 4.2. Hasil Lembar Observasi Siswa ... 59

Tabel 4.3. Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Topik 1 dan Topik 2 ... 67

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Kritis ... 69

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Kritis antara Kelas A dan Kelas B ... 71

Tabel 4.6. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Kelas A dan Kelas B ... 74

Tabel 4.7. Hasil Tes Penguasaan Konsep Siswa pada Top ik 1 dan Topik 2 ... 82

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Penguasaan Konsep ... 84

Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Penguasaan Konsep antara Kelas A dan Kelas B ... 85


(8)

xi

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.10. Hasil Uji Signifikansi pada Indikator Penguasaan Konsep Kelas A

dan B ... 88

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Model Siklus Belajar 5E... 10

Gambar 2.2. Perubahan Siklus Belajar dari 5E ke 7E... 11

Gambar 2.3. Langkah- langkah Siklus Belajar 7E ... 12

Gambar 2.4. Menara Destilasi ... 27

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir ... 37

Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 43

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain keteranpilan berpikir berpikir Kritis pada siklus 1 dan 2 ... 68

Gambar 4.2. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas A... 71

Gambar 4.3. Grafik Peningkatan setiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis pada Kelas B ... 72

Gambar 4.4. Grafik Perbandingan Skor Pretes, postes dan N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada siklus 1 dan siklus 2 ... 83

Gambar 4.6. Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi Siswa untuk Kelas A... 86

Gambar 4.8. Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep Hidrokarbon dan Minyak Bumi siswa untuk Kelas B ... 87


(9)

xii

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas eksperimen. ... 98

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) kelas kontrol. ... 134

3. Lembar kegiatan siswa (LKS) kelas eksperimen... 153

4. Kisi-kisi, soal penguasaan konsep ... 191

5. Kisi-kisi soal keterampilan berpikir kritis ... 210

6. Soal pretes1, pretes 2, postes 1, postes 2 ... 239

7. Lembar observasi. ... 256

8. Hasil uji coba tes... 258

9. Data hasil Pretes, postes dan N-Gain penguasaaan konsep siswa pada kelas control ... 268

10. Data N-Gain tiap indicator penguasaan konsep siswa kelas control dan eksperimen ... 308

11. Data hasil pretes, postes dan N-Gain keterampilan berpikir kritis pada kelas control dan eksperimen ... 311

12. Data N-Gain tiap indicator keterampilan berpikir kritis kelas control dan kelas eksperimen... 334

13. Hasil uji normalisasi dan homogenitas keterampilan berpikir kritis ... 340

14. Hasil uji normalisasi dan homogenitas penguasaan konsep siswa... 342

15. Hasil uji signifikansi keterampilan berpikir kritis ... 344

16. Hasil uji signifikansi penguasaan konsep siswa... 345

17. Hasil penilaian observasi kegiatan siswa perkelompok tiap pertemuan... 346


(10)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin pesat. Pemerintah berusaha untuk mengembangkan dunia pendidikan dengan berbagai usaha. Usaha-usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki kualitas pembelajaran. Proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan tiga ranah dalam pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

Berkaitan dengan tiga ranah tersebut, dalam kegiatan pembelajaran di kelas hendaknya guru berperan sebagai fasilitator dan motivator melalui mengoptimalkan belajar siswa, agar siswa termotivasi dalam minatnya, dan meningkatkan keterampilan siswa. Hal tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar seluas-luasnya. Namun pada kenyataannya pembelajaran di SMA siswa masih kurang terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

Kimia perlu diajarkan dengan tujuan membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Tujuan mata pelajaran kimia dicapai oleh peserta didik melalui berbagai pendekatan, antara lain pendekatan induktif dalam bentuk proses inkuiri ilmiah pada tataran inkuiri terbuka. Proses inkuiri ilmiah bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran kimia menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan berpikir dan sikap ilmiah.


(11)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada masa sekarang ini, proses pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), relevan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, dalam proses pembelajaran lebih menekankan agar siswa sendiri yang membangun pengetahuannya, sedangkan guru harus merancang kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan peran aktif siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang mengajak siswa berperan secara langsung dalam pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model siklus belajar 7E.

Siklus belajar (learning cycle) merupakan model pembelajaran sains yang berbasis inkuiri dan berpusat pada siswa (student centered). Siklus belajar merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Siklus pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application) (Karplus dan Their dalam Yilmaz et al, 2011).

Model siklus belajar terdiri dari beberapa tahapan dalam proses pembelajaran. Tahap-tahap dalam model siklus belajar ini terus berkembang dimulai dari siklus 3E, 4E, 5E sampai 7E. Hal ini disebabkan oleh perkembangan penelitian untuk menyempurnakan proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam menciptakan pembelajaran yang efektif (Eisenkraft dalam Huang et al, 2008). Model siklus belajar 7E dikembangkan dari 5 tahapan menjadi 7 tahapan. Tahapan-tahapan tersebut adalah Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engange (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain


(12)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend (memperluas).

Penelitian Lindgren & Bleicer (2005) menyatakan bahwa penerapan model siklus belajar lebih berhasil dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa, siswa memiliki kinerja yang tinggi dan siswa lebih tertarik dengan sains. Selain itu sikap siswa terhadap sains lebih positif dibandingkan dengan pengajaran tradisional. Menurut Sornsakda (2009), model siklus belajar 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dan keterampilan sains. Siswa dapat menggunakan keterampilan berpikir pada tiap tahapan siklus secara terus menerus selama siklus terjadi.

Salah satu materi kimia dalam KTSP pada kelas X semester genap adalah hidrokarbon dan minyak bumi. Pada pokok bahasan hidrokarbon, siswa dituntut untuk dapat menggolongkan hidrokarbon berdasarkan kejenuhannya, menguasai dan memahami struktur senyawa hidrokarbon agar dapat menentukan tata nama senyawa alkana, alkena, alkuna serta dapat menjelaskan hubungannya dengan sifat senyawa hidrokarbon. Selain itu, siswa juga dituntut untuk dapat menjelaskan tentang keisomeran pada hidrokarbon. Jika siswa tidak menguasai hal tersebut maka akan mengalami kesulitan dalam memahami materi hidrokarbon. Pada pokok bahasan minyak bumi, siswa diharapkan dapat menguasai dan memahami proses terbentuknya minyak bumi, penyulingan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi, dan dampak pembakaran minyak bumi. Hidrokarbon dan minyak bumi merupakan materi yang memerlukan kecakapan, keterampilan, pengetahuan konsep yang tinggi serta kemampuan berpikir yang kritis dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan materi tersebut, sehingga guru dituntut untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Berdasarkan hasil survei di salah-satu SMA Negeri di Subang, diketahui bahwa siswa di SMA tersebut kurang tertarik dengan pelajaran kimia. Salah satu


(13)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktor yang menyebabkannya adalah penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik. Pada materi hapalan guru cenderung menggunakan metode ceramah yang membuat siswa merasa bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran konvensional guru cenderung lebih aktif sebagai sumber informasi dan siswa cenderung pasif menerima pelajaran. Selain faktor penggunaan model pembelajaran yang kurang menarik, sarana dan prasarana di sekolah tersebut juga masih kurang dimanfaatkan secara baik. Kurangnya pemanfaatan laboratorium dan alat-alat peraga yang dapat menunjang pembelajaran membuat siswa kurang memahami konsep yang ingin disampaikan pada proses pembelajaran.

Berdasarkan wawancara dengan guru-guru kimia, materi hidrokarbon dianggap kurang menarik. Materi hidrokarbon seringkali dianggap materi yang bersifat hapalan. Oleh karena itu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru tanpa memberikan respon yang baik terhadap materi. Ketika memasuki konsep senyawa karbon lainnya siswa akan kembali mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam situasi yang berbeda, baik untuk mengerjakan soal-soal maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut diungkapkan oleh guru-guru kimia yang merasa kurang dapat maksimal dalam menyampaikan materi yang abstrak. Pada materi hidrokarbon ini kelas masih terasa pasif. Pembelajaran masih satu arah, guru sebagai pusat pembelajaran. Selama ini model pembelajaran yang digunakan oleh guru dirasa kurang tepat untuk mengajarkan materi hidrokarbon. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa yang masih rendah. Oleh karena itu, guru harus mencari model yang dianggap cocok untuk membuat siswa lebih mudah memahami materi hidrokarbon. Model siklus belajar merupakan salah–satu pembelajaran yang tepat untuk menanggulangi


(14)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

permasalahan ini, karena tahapan-tahapan pembelajarannya selain dapat meningkatkan penguasaan konsep dan melatih keterampilan berpikir kritis juga dapat melatih siswa untuk lebih aktif mengikuti pembelajaran. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru (teacher centered), tetapi dapat berpusat pada siswa (student centered).

Beberapa penelitian model siklus belajar 7E yang telah dilakukan, diantaranya oleh Rookhaced et al (2010) yang melaporkan bahwa penerapan model siklus belajar dengan menggunakan 7 tahapan berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis dan prestasi belajar, tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap pada lingkungan. Selain itu Sornsakda, et al (2009) melaporkan bahwa model siklus belajar 7E berbasis metakognisi dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Selanjutnya Setyorini (2012) melaporkan bahwa dengan menggunakan model siklus belajar 5E dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul ”Pembelajaran Bermodel Siklus Belajar 7E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Hidrokarbon”

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, relevan dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung.


(15)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep sangat penting dikembangkan dengan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, serta dievaluasi keberhasilannya.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “bagaimana pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa?”

Rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah keterlaksanaan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon?

2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi hidrokarbon? 3. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran bermodel siklus belajar 7E terhadap

peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa dengan menerapkan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dan minyak bumi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan mempunyai nilai guna sebagai berikut :

1. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai pembelajaran bermodel siklus belajar 7E yang dapat digunakan


(16)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pembelajaran alternatif untuk mengajar di kelas, terutamauntuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaaan konsep.

2. Bagi sekolah, sebagai masukan dalammeningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah yang lebih mengarah pada kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

3. Bagi pihak lain yang penelitiannya beririsan, hasil-hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan atau pembanding.

E. Struktur Organisasi Tesis

Secara garis besar, tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab dengan beberapa sub bab. Bab I berisi uraian tentang latar belakang masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang diharapkan, dan struktur organisasi tesis.

Bab berisi kajian pustaka yang mendeskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip dasar, model pembelajaran siklus belajar, kemampuan berpikir kritis, dan penguasaan konsep, materi hidrokarbon dan minyak bumi, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Pada bab III berisi uraian tentang definisi operasional, metode dan desain penelitian, subyek penelitian, lokasi penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

Bab IV berisi uraian tentang hasil penelitian yang meliputi keterlaksanaan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa pada materi hidrokarbon dan minyak bumi. Sedangkan bab V berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran terkait dengan penelitian yang dilakukan yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian


(17)

39

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pembelajaran bermodel siklus belajar, keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Dari ketiga variable tersebutyang menjadi variable bebas adalah pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, sedangkan yang menjadi variable terikatnya adalah keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu dijelaskan mengenai definisi dan variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Definisi operasioanal variabel yang dimaksud adalaha:

1. Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E

Pembelajaran bermodel Siklus belajar 7E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Siklus belajar terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application) (Karplus dan Their dalam Renner et al, 1988). Tahapan - tahapan dalam siklus belajar 7E adalah Elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), Engage (memberi ide), Explore (menyelidiki), Explain (menjelaskan), Elaborate (mengelaborasi), Evaluate (menilai), dan Extend (memperluas) (Einskraft; 2003). Semua tahapan dalam siklus belajar 7E dilaksanakan pada siklus pertama. Kekurangan pada siklus pertama diperbaiki pada siklus selanjutnya dengan tahapan yang sama.

2. Keterampilan berpikir kritis

Keterampilan berpikir kritis adalah proses intelektual yang dengan aktif dan terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan


(18)

40

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven dan Paul, 1992)

3. Penguasaan konsep

Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa memahami suatu permasalahan baik konsep sacara teori maupun penerapannya dalam kehidapan sehari-hari (Dahar, 2010). Indikator penguasaan konsep pada penelitian ini diukur pada domain pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), dan analisis (C4).

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pembelajaran siklus belajar 7E terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain konterbalans (counterbalanced design). Desain ini dapat juga disebut desain rotasi, crossover, atau switchover. Desain ini digunakan untuk bisa membuktikan bahwa pengaruh peningkatan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa berasal dari model siklus belajar 7E, karena dalam penelitian sosial terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, apakah peningkatan keterampilan berpikir kritis yang terjadi diakibatkan karena proses pembelajaran atau karena faktor lain, seperti subjek penelitian atau kualitas pengelolaan kelas. Desain konterbalans ini mengacu pada pendapat Ali (2011) dengan tambahan pretes sehingga desain penelitian ini dapat digambarkan seperti pada Tabel 3.1.


(19)

41

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok Pretes Topik

1

Postes 1

Pretes Topik 2

Postes 2

Kelas A T XE T T XC T

Kelas B T XC T T XE T

Keterangan :

T = Tes berupa, pretes, postes 1 dan postes 2

XE = Pembelajaran eksperimen berupa model siklus belajar untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

XC = Pembelajaran kontrol berupa pembelajaran konvensional

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X pada salah satu SMA Negeri di Subang sebanyak dua kelas yang memiliki kemampuan yang setara dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alasan pemilihan subjek karena belum pernah melakukan pembelajaran pada submateri pokok yang diteliti, yaitu hidrokarbon dan minyak bumi.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

1. Tahap Persiapan a. Pendahuluan

1) Melakukan studi lapangan dan menggunakan berbagai sumber di lapangan untuk mengidentifikasi masalah

2) Menentukan masalah dan tujuan penelitian

3) Menganalisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi berdasarkan standar isi KTSP SMA

4) Menganalisis indikator kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran bermodel siklus belajar 7E.


(20)

42

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

1) Penyusunan perangkat pembelajaran yaitu RPP dan LKS. LKS dan RPP dapat dilihat pada lampiran halaman 97.

2) Penyusunan instrumen lembar observasi siswa, pedoman wawancara, tes kemampuan berpikir kritis dan tes penguasaan konsep.

3) Melakukan validasi instrumen 4) Revisi instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan penerapan siklus belajar 7E dalam pembelajaran materi hidrokarbon. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain :

a. Pemberian pretes untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum pembelajaran berlangsung.

b. Penerapan siklus belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di kelas B.

c. melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar berlangsung.

d. Pemberian postes 1 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa

e. Pemberian pretes kedua untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis awal siswa.

f. Penerapan pembelajaran konvensional di kelas A dan siklus belajar 7E dikelas B.

g. Melakukan observasi pada kelas A dan kelas B selama proses belajar berlangsung.

h. Pemberian postes 2 di kelas A dan B untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa


(21)

43

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Melakukan wawancara untuk mengetahui tanggapan dari guru dan siswa tentang model siklus belajar 7E.

3. Tahap Analisis

Menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kritis untuk masing-masing kelas, melakukan uji normalisasi rata-rata gain yang dinormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data observasi dan wawancara.


(22)

44

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengembangan Kegiatan Pembelajaran

Penyusunan Perangkat Pembelajaran Penyusunan instrumen

Validasi, uji coba, revisi

Penentuan kelas A dan B

revisi Analisis rumusan masalah dan tujuan penelitian : analisis konsep hidrokarbon dan minyak bumi, analisis keterampilan berpikir kritis

Observasi

Pengisian angket

wawancara

Kelas A Kelas

Postes 1 Postes 1

Pretes Pretes

Postes 2 Postes 2

Pembelajaran model siklus Pembelajaran

Konvensional

Pembelajaran Konvensional Pembelajaran

model siklus

Pengolahan data

Analisis dan pembahasan

kesimpulan

Kelas A Kelas B

Pembelajaran model siklus belajar 7E (Topik

Pembelajaran Konvensional (Topik

Pembelajaran Konvensional (Topik

Pembelajaran model siklus belajar 7E Pembelajaran model siklus

belajar 7E (Topik 1)

Pembelajaran Konvensional (Topik 1)

Pembelajaran Konvensional (Topik 2)

Pembelajaran model siklus belajar 7E (Topik 2)


(23)

45

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Bagan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada tahap pelaksanaan penelitian adalah counterbalanced design. Pretes diberikan pada saat sebelum pembelajaran siklus di kedua kelas, sedangkan postes dilakukan setelah pembelajaran siklus belajar 7E di kelas A dan pembelajaran konvensional di kelas B, postes kedua dilakukan setelah pembelajaran konvensional di kelas A dan pembelajaran siklus belajar 7E di kelas B.

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari : 1. Lembar observasi

Lembar observasi untuk mengetahui kinerja siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh gambaran langsung selama implementasi di kelas dan keterlaksanaan pembelajaran atau kesesuaian pembelajaran dengan RPP. Lembar observasi disusun berdasarkan skala likert yang dikategorikan dalam skala 1-5. Penilaian sangat baik diberi skor 5; penilaian baik diberi skor 4; penilaian sedang diberi skor 3; penilaian buruk diberi skor 2 dan penilaian buruk sekali diberi skor 1. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh tiga orang observer. Lembar observasi dapat dilihat pada lampiran halaman 256.

2. Tes keterampilan berpikir kritis

Tes keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa terhadap konsep hidrokarbon dan minyak bumi. Item soal dikembangkan berbentuk esay. Keterampilan berpikir kritis yang ditanyakan dibatasi pada indikator memfokuskan pertanyaan; bertanya dan menjawab pertanyaan; mendefinisikan dan menentukan hasil definisi; mempertimbangkan kesesuaian sumber; membuat dan menentukan hasil


(24)

46

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian; mengobservasi dan mempertimbangkan laporan observasi; menentukan tindakan. Alasan pembatasan itu karena karakteristik dari materi hidrokarbon dan minyak bumi dan serangkaian pembelajaran siklus belajar 7E yang meliputi beberapa tahapan dan aspek keterampilan berpikir kritis yang dikembangkan dalam pembelajaran, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa seperti disebutkan di atas. Tes keterampilan berpikir kritis dapat dilihat pada lampiran halaman 210.

Tabel 3.2. Tes keterampilan berpikir kritis materi hidrokarbon dan minyak bumi

No

Indikator keterampilan berpikir kritis Jumlah

Soal Nomor Soal

1 Memfokuskan pertanyaan 1 7

2 Bertanya dan menjawab pertanyaan 1 1

3 Mendefinisikan dan menentukan hasil definisi

1 2

4 Mempertimbangkan kesesuaian sumber 1 3 5 Membuat dan menentukan hasil penelitian 1 4 6 Mengobservasi dan mempertimbangkan

laporan observasi

1 5

7 Menentukan tindakan 1 6

3. Tes penguasaan konsep

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa terhadap konsep yang diajarkan. Pemberian pretes digunakan untuk melihat kemampuan siswa sebelum mereka mendapat perlakukan kegiatan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E, sedangkan postes untuk melihat hasil yang dicapai siswa setelah mendapat perlakuan. Tes penguasaan konsep berbentuk pilihan ganda sebanyak 21 butir soal dengan lima pilihan (A, B, C, D dan E) dapat ditunjukan pada tabel 3.2, sedangkan instrument penguasaan konsep pada lampiran halaman 190.


(25)

47

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No

Indikator Penguasaan Konsep Jumlah Soal

Nomor Soal 1 Membedakan hidrokarbon berdasarkan

kejenuhan ikatan 2 1, 2

2 Mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana,

alkena dan alkuna 2 4, 5

3 Menggunakan tatanama IUPAC untuk

menentukan nama senyawa hidrokarbon 2 6, 7 4 Menggambarkan isomer posisi pada senyawa

hidrokarbon 1 8

5 Menggambarkan isomer kerangka pada

senyawa hidrokarbon 1 9

6 Menggambarkan isomer geometri pada

senyawa hidrokarbon 1 3

7 Menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi

minyak bumi 1 10

8 Menyebutkan komponen utama penyusun

miyak bumi 2 11, 12

9 Menafsirkan fraksi-fraksi minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak

bumi 2 13, 14

10 Menjelaskan dasar dan teknik pemisahan

fraksi-fraksi minyak bumi 2 15, 16

11 Menjelaskan kualitas bensin berdasarkan

bilangan oktan 1 17

12 Menganalisis dampak negatif hasil reaksi

penggunaan bahan bakar 1 18, 19

13 Memberikan solusi dari dampak negatif

penggunaan bahan bakar 1 20

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini meliputi tiga tahapan, yaitu: 1. Uji Instrumen


(26)

48

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang akan digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi dan uji coba. Adapun uji validasi instrumen yang dilakukan adalah:

a) Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran kesahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang harus dan akan diukur (Arikunto, 2009). Uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas isi (content validity) dan uji validitas kriteria (criteria related validity). Uji validitas isi menggunakan judgement dengan pertimbangan ahli dengan tujuan untuk melihat kesesuian standar isi yang ada dalam instrumen sedangkan uji validitas kriteria dihitung dengan menggunakan bantuan program analisis butir soal ANATES V4.

Menurut Arikunto (2009), untuk menganalisis butir soal digunakan rumus

Product Moment dengan angka kasar sebagai berikut:

Keterangan:

: Koefisien korelasi antara variabel x dan y x : Skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y : Skor total yang diperoleh siswa

Menurut Arikunto (2009) interpretasi besarnya koefisien korelasi dapat dilihat pada Tabel 3.4

Tabel 3.4. Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien Kriteria 0,80 - 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,80 Tinggi 0,40 - 0,60 Cukup 0,20 - 0,40 Rendah 0,00 - 0,20 Sangat rendah


(27)

49

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011). Uji reliabilitas instrumen ini dihitung dengan menggunakan bantuan program ANATES V4.

Menurut Arikunto (2010), untuk menguji reliabilitas instrumen dapat menggunakan rumus Kuder Richardson atau K-R 20 sebagai berikut:

rii = 

  

 

2

St piqi 1

1 K

K

Keterangan:

rii : Koefisien reliabilitas tes k : Jumlah soal

St2 : Variasi skor total

pi : Proporsi jawaban benar untuk butir nomor i qi : Proporsi jawaban salah untuk butir nomor i piqi: Varians skor butir

Adapun kriteria reliabilitas suatu tes menurut Arikunto ditunjukan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Nilai Kriteria 0,80 - 1,00 Sangat tinggi 0,60 - 0,80 Tinggi 0,40 - 0,60 Cukup 0,20 - 0,40 Rendah 0,00 - 0,20 Sangat rendah

c) Uji Daya Pembeda

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang mampu (rendah prestasinya) (Arikunto, 2008). Uji daya pembeda dihitung dengan menggunakan bantuan program ANATES V4.


(28)

50

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6. Kategori Daya Pembeda

Batasan Kategori

0,00<DP≤0,20 Jelek (poor)

0,20<DP≤0,40 Cukup (satisfactory)

0,40<DP≤0,70 Baik (good)

0,70<DP≤1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2008) d) Uji Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran dari setiap item soal dihitung dengan menggunakan rumus berikut (Arikunto, 2008) sebagai berikut:

P =

Js B

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah peserta tes

Untuk tes penguasaan konsep dengan tingkat kesukaran yang diperoleh berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program ANATES. Kategori tingkat kesukaran (Arikunto, 2008) dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7. Kategori Tingkat Kesukaran Batasan Kategori

0,00<TK≤0,30 Sukar

0,30<TK≤0,70 Sedang

0,70<TK≤1,00 Mudah

Secara keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitasnya untuk tes penguasaan konsep (pilihan ganda) dapat dirangkum dalam tabel 3.8


(29)

51

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No Pokok Uji Daya Pembeda (%) Tingkat Kesukaran (%)

Validitas Tindak Lanjut Skor Kesimpulan

1 66,67 45,83 0,502 Valid Digunakan

2 50,00 33,33 0,627 Valid Digunakan

3 50,00 33,33 0,550 Valid Digunakan

4 33,33 58,33 0,356 Tidak valid Tidak

digunakan

5 33,33 41,67 0,322 Tidak valid Tidak

digunakan

6 83,33 33,33 0,519 Valid Digunakan

7 50,00 54,17 0,417 Valid Digunakan

8 33,33 25,00 0,428 Valid Digunakan

9 83,33 41,67 0,572 Valid Digunakan

10 83,33 37,50 0,664 Valid Digunakan

11 33,33 54,17 0,431 Valid Digunakan

12 50,00 33,33 0,442 Valid Digunakan

13 66,67 37,50 0,484 Valid Digunakan

14 66,67 37,50 0,589 Valid Digunakan

15 33,33 45,83 0,356 Tidak valid Tidak

digunakan

16 66,67 50,00 0,573 Valid Digunakan

17 66,67 37,50 0,544 Valid Digunakan

18 83,33 37,50 0,634 Valid Digunakan

19 16,67 12,50 0,302 Tidak valid Tidak

digunakan

20 50,00 37,50 0,499 Valid Digunakan

21 83,33 45,83 0,575 Valid Digunakan

22 83,33 25,00 0,746 Valid Digunakan

23 50,00 45,83 0,429 Valid Digunakan

24 50,00 37,50 0,,484 Valid Digunakan

Sedangkan untuk soal keterampilan berpikir kritis (tes esai), secara keseluruhan hasil analisis uji coba soal skala terbatas berdasarkan daya pembeda, tingkat kesukaran, dan validitasnya dapat dirangkum dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Keterampilan Berpikir Kritis No Pokok Daya Pembeda Tingkat Kesukaran

Validitas Tindak Lanjut Skor Kesimpulan


(30)

52

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji (%) (%)

1 50,00 41,67 0,630 Valid Digunakan

2 58,33 37,50 0,729 Valid Digunakan

3 66,67 50,00 0,579 Valid Tidak digunakan

4 50,00 58,33 0,609 Valid Digunakan

5 55,56 44,44 0,719 Valid Digunakan

6 41,67 54,17 0,546 Valid Tidak digunakan

7 8,33 45,83 0,308 Tidak valid Tidak digunakan

8 58,33 45,83 0,599 Valid Digunakan

9 50,00 33,33 0,652 Valid Digunakan

10 58,33 29,17 0,609 Valid Digunakan

11 55,56 38,89 0,594 Valid Tidak digunakan

12 25,00 54,17 0,255 Tidak valid Tidak digunakan 13 25,00 54,17 0,188 Tidak valid Tidak digunakan

2. Teknik Analisis Data

a. Analisis data tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data mentah yang belum memiliki makna. Berikut adalah langkah-langkah analisis data untuk tes keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep :

1. Menskor tiap lembar jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban 2. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pretes dan postes soal

untuk keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep 3. Mengubah nilai dalam bentuk persentase dengan cara:


(31)

53

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Menghitung N-gain (%) antara skor pretes dan postes.

Untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan keterampilan berpikir kritis siswa dilakukan dengan cara menghitung N-gain. N-gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes. Gain skor ternormalisasi menunjukkan tingkat efektivitas perlakuan daripada perolehan skor (Hake, 1999). Rumus gain menurut David E. Meltzer adalah:

N-Gain KBKr topik 1 =

(pretest) awal skor tes -9 (pretest) awal skor tes -(postest) akhir Skor tes x 100%

N-Gain KBKr topik 2 =

(pretest) awal skor tes -6 (pretest) awal skor tes -(postest) akhir Skor tes x 100%

N-Gain Konsep topik 1 =

(pretest) awal skor tes -9 (pretest) awal skor tes -(postest) akhir Skor tes x 100%

N-Gain Konsep topik 2 =

(pretest) awal skor tes -11 (pretest) awal skor tes -(postest) akhir Skor tes x 100% Terdapat tiga kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi. Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10. Kategori Gain Ternormalisasi Gain ternormalisasi (G) Kriteri Peningkatan

G<0,30 Rendah

0,30≤G≤0,70 Sedang

G>0,70 Tinggi


(32)

54

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji ini digunakan untuk mengetahui normal tidaknya dara yang akan dianalisis. Uji statistik yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini menggunakan kecocokan kumulatif sampel X dengan distribusi probabilitas normal. Distribusi probabilitas pada veriabel tertentu diakumulasikan dan dibandingkan dengan akumulasi sampel, sedangkan rumusan hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : distribusi probabilitas X adalah distribusi probabilitas normal H1 : distribusi probabilitas X bukan distribusi normal

Perbandingan kumulasi tampak pada harga mutlak dari a1 atau a2 yang terbesar dengan tabel Kolmogorov-Smirnov. Harga a1 dan a2 adalah harga mutlak. Untuk menentukan H0 diterima dan ditolak berdasarkan perbandingan tabel kritis khusus untuk menguji hipotesis Kolmogorov-Smirnov (Susetyo, 2010).

6. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai tingkat varians yang sama atau tidak, sehingga dapat digunakan untuk menentukan uji hipotesis yang digunakan.

Dengan kriteria jika harga Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tingkat homogenitas sama.

7. Uji Signifikansi

Uji signifikansi yang dilakukan adalah uji anova dua arah apabila data terdistribusi normal. Apabila data tidak terdistribusi secara normal maka menggunakan uji Friedman. Uji signifikansi ini berhubungan dengan skor postes bartujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari model siklus


(33)

55

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa. Hipotesis yang diajukan adalah :

a. Ho, µ1 = µ2 ; tidak ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa.

b. H1, µ1 ≠ u2 ; ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap

keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa. Uji yang digunakan dalam uji Friedman adalah uji F dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.

Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. Ho diterima jika Fhitung < Ftabel. Hal ini berarti tidak ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa

b. Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti ada pengaruh model siklus belajar 7E terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dan penguasaan konsep siswa

b. Analisis observasi dan data wawancara

Data observasi siswa dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Lembar observasi siswa diskor kemudian data diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.11 Tafsiran Persentase Lembar Observasi Persentase


(34)

56

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Persentase

(%) Kategori

80-100 Baik sekali

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

0-39 Kurang sekali Arikunto (2008)

Hasil pengolahan lembar observasi siswa kemudian dianalisis. Lembar observasi siswa ini didapatkan selama proses pembelajaran, data ini digunakan untuk mengetahui sejauh proses pembelajaran dapat berlangsung.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 3.11. Tabel 3.11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal Kegiatan

1 20 Mei 2013 Permohonan izin kepada pihak sekolah

2 27 Mei 2013 Pretes kelas A, pembagian kelompok

3 27 Mei 2013 Pretes kelas B, pembagian kelompok

4 28 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 1 (siklus belajar 7E)

5 28 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 1 (metode konvensional)

6 29 Mei 2013 Kelas A, pembelajaran 2 (siklus belajar 7E)

7 29 Mei 2013 Kelas B, pembelajaran 2 (metode konvensional)

8 29 Mei 2013 Postes 1 kelas A

9 29 Mei 2013 Postes 1 kelas B

10 3 juni 2013 Pretes 2 kelas A

11 3 juni 2013 Pretes 2 kelas B

12 4 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 3 (metode konvensional)

13 4 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 3 (siklus belajar 7E)

14 5 juni 2013 Kelas A, pembelajaran 4 (metode konvensional)

15 5 juni 2013 Kelas B, pembelajaran 4 (siklus belajar 7E)

16 7 juni 2013 Postes 2 kelas A

17 7 juni 2013 Postes 2 kelas B


(35)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan pembelajaran siklus belajar 7E pada materi hidrokarbon dan minyak bumi berjalan sesuai dengan rencana pelaksa naan pembelajaran. Keterlaksaan pembelajaran pada topik pertama sebesar 74,11 dengan kategori baik. Sedangkan pada topik kedua keterlaksanaan pembelajaran sebesar 74,89 dengan kategori baik. Tidak semua tahapan dalam siklus belajar 7E dapat dilaksanakan pada tiap pertemuan. Tahapann yang paling baik keterlaksanaannya adalah tahap explore. Tahapan evaluate hanya dilaksanakan pada siklus kedua pada tiap topik.

2. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis tertinggi pada kelas A adalah keterampilan mendefinisikan dan menentukan hasil definisi sebesar 91,89% sedangkan yang terendah adalah keterampilan menentukan tindakan sebesar 47,30%. Sedangkan pada kelas B keterampilan berpikir kritis yang tertinggi adalah keterampilan mendefiniskan dan menentukan hasil definisi sebesar 90,28% sedangkan yang terendah adalah keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan sebesar 43,06%. 3. Pembelajaran dengan menggunakan model siklus belajar 7E dapat

meningkatkan penguasaan konsep hidrokarbon dan minyak bumi siswa. Peningkatan penguasaan konsep tertinggi pada kelas A adalah indikator mengelompokan hidrokarbon ke dalam alkana, alkena dan alkuna sebesar 94,59% sedangkan yang terendah indikator menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi sebesar 32,43%. Sedangkan pada kelas B penguasaan konsep yang tertinggi adalah indikator menafsirkan fraksi- fraksi


(36)

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak bumi sebesar 94,44% sedangkan yang terendah adalah indikator menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi sebesar 8,33%.

B. Saran

Saran yang diberikan terkait penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Agar indicator keterampilan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab

pertanyaan, menggunakan model pembelajaran yang lebih sesuai. Karena indicator bertanya dan menjawab pertanyaan kurangg dapat dikembangkan dengan menggunakan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E.

2. Agar indicator penguasaan konsep yang dikembangkan pada tahapan engage, yaitu teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi dan proses pembentukan minyak bumi, akan lebih baik dikembangkan dalam tahapan explore.

3. Dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan materi kimia yang ekplorasi seperti larutan penyangga.


(37)

92

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, M.R.. Renner J.W. (1986). “The Sequence of Learning Cycle Activity in High School Chemistry”. Journal of Research in Science Teaching. Vol 23 (2). 121-143

Adnyana, G.P. (2011). Model siklus Belajar (Learning Cycle).

http://putradnyanagede.blogspot.com/2011/06/. [27 Agustus 2013].

Agustinus, S. (2007). Berpikir Kritis.

http://agustinussetiono.wordpress.com/berpikir-kritis [27 agustus 2013] Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri

Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis PPS UPI: Tidak

Diterbitkan

Ali, M. (2011). Memahami Riset dan Perilaku Sosial. Bandung: CV Pustaka Cendekia Utama

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing. New York: Longman.

Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

___________(2008). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Baharudin. (1982). Peranan Kemampuan Dasar Intelektual Sikap dan

Pemahaman dalam Fisika terhadap Kemampuan Fisika di Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan


(38)

93

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dasna, I.Wayan. (2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning

Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

Depdiknas. (2003). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Driver, R. (1988). “Changing Conceptions. Tijdachrift voor Didactiek der β -wetenschappen 6 (3). 161-198.

Ennis, R. H. (1985). “Goals for a Critical Thinking Curriculum”. Costa, A. L. (ed). 1988. Developing Minds: A Resource Book For Teaching Thinking. Virginia: ASCD

Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Models”. The Science Teacher.

Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson

Blvd., Arlington, VA 22201-3000.

Fikriyati, A. (2012). Pembelajaran Koloid Berbasis Learning Cycle 7E dengan

Metode Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis Jurusan Pendidikan IPA

Konsentrasi Kimia SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis sebuah Pengantar. (Penerjemah Benyamin Hadinata). Jakarta: Erlangga.

Hake, R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A six-thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses”. Journal American Association of Physics Teacher.

66 (1), 64-74.

Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi

dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Developing Creative & Critical Thinking Skills: A Handbook for Students. 2002. Bandung:


(39)

94

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huang, Kuan-Jhen et al. (2008). “Embedding Mobile technology to outdoor natural science learning Based on the 7E Learning Cycle. The national

Science council of the republic china, Taiwan, for financially supporting this research under contract to NSC. 097-2811-S-008-001.

Nur, M., dan Wikandari, P., Retno. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. UNESA, PSMS.

Liliasari (2001).”Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru pada Era Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juli 2001.

Lindgren, J. Bleicher, R.E. (2005). “Learning The Learning Cycle : The Differential Effect on Elementary Pre-service Teachers”. Journal Science and mathematics. 105, (2), 61-72.

Priyadi.(2005). Berpikir Kritis. Htpp://priyadi.net/archives/berpikir-kritis [27 agustus 2013]

Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning

Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional

MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

Renner, J.W., Abraham M.R.,Birnie, H.H. (1988). ”The Necessity of Each Phase of The Learning Cycle ini Teaching High School Physics”. J. of

Research in Science Teaching. Vol 25 (1), pp 39-58.

Rookhached, C., et al. (2010). “The Comparison of science Education Record in Life and Environment Subject Using the 7 Steps Learning Cycle Using Multiple Intelligences and Metacognitive Techniques with a Teacher Handbook Learning That Affecting to Learning Achievement, Critical Thinking and Environmental Preservation


(40)

95

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Behavior of Secondary School Students, Year 2 Who Have a Different Learning Results”. Pakistan Journal of Social Sciences 7 (4): 287-291.

Setyorini, Inma Yunita. 2012. Keefektifan Penerapan Model Learning Cycle 5-E

pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA

Universitas Negeri Malang.

Siregar, E., et al. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soebagio dkk. 2000. Penggunaan Siklus belajar dan Peta Konsep untuk

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Konsep Larutan Asam-Basa.

PPGSM.

Sornsakda, S., et al. (2009). “Effects of Learning Environmental Education Using the 7E-Learning Cycle with Metacognitive Techniques and the Teacher's Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with Different Learning Achievement”. Pakistan Journal Social Science, 6 (5):297-303

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susetyo, B. (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.

Tuna, A., Kacar, A. (2013). “The effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry on Students’ Academic Achievement and The Permanence of Their Knowledge”. International Journal on New Trends in Education

and Their Implications. Vol 4. Hal 73-87.

Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning

Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Penelitian Kuasi

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)


(41)

96

Maefa Eka Haryani, 2014

PEMBELAJARAN BERMOD EL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS D AN PENGUASAAN KONSEP SISWA PAD A MATERI HID ROKARBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yilmaz, G.K., et al. (2011). “The effect of the material based on the 7E model on

the fourth grade students’ comprehension skill about fraction

concepts”. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 1405–1409 Zulfiani. (2003). Model Pembelajaran Teknologi DNA untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis PPS UPI Bandung.


(1)

minyak bumi pada bagan penyulingan bertingkat fraksi minyak bumi sebesar 94,44% sedangkan yang terendah adalah indikator menjelaskan proses pembentukan fraksi-fraksi minyak bumi sebesar 8,33%.

B. Saran

Saran yang diberikan terkait penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Agar indicator keterampilan berpikir kritis, yaitu bertanya dan menjawab

pertanyaan, menggunakan model pembelajaran yang lebih sesuai. Karena indicator bertanya dan menjawab pertanyaan kurangg dapat dikembangkan dengan menggunakan pembelajaran bermodel siklus belajar 7E.

2. Agar indicator penguasaan konsep yang dikembangkan pada tahapan engage, yaitu teknik pemisahan fraksi- fraksi minyak bumi dan proses pembentukan minyak bumi, akan lebih baik dikembangkan dalam tahapan explore.

3. Dilakukan penelitian lanjutan yang menggunakan materi kimia yang ekplorasi seperti larutan penyangga.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, M.R.. Renner J.W. (1986). “The Sequence of Learning Cycle Activity in High School Chemistry”. Journal of Research in Science Teaching. Vol 23 (2). 121-143

Adnyana, G.P. (2011). Model siklus Belajar (Learning Cycle).

http://putradnyanagede.blogspot.com/2011/06/. [27 Agustus 2013].

Agustinus, S. (2007). Berpikir Kritis.

http://agustinussetiono.wordpress.com/berpikir-kritis [27 agustus 2013] Akhyani, A. (2008). Model Pembelajaran Kesetimbangan Kimia Berbasis Inkuiri

Laboratorium untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. Tesis PPS UPI: Tidak

Diterbitkan

Ali, M. (2011). Memahami Riset dan Perilaku Sosial. Bandung: CV Pustaka Cendekia Utama

Anderson, Lorin W dan David R Krathwohl. 2001. A Taxonomy for Learning,

Teaching, and Assesing. New York: Longman.

Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

___________(2008). Dasar-dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Baharudin. (1982). Peranan Kemampuan Dasar Intelektual Sikap dan

Pemahaman dalam Fisika terhadap Kemampuan Fisika di Sulawesi Selatan. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung. Tidak Diterbitkan


(3)

Dahar, R.W. (2011). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dasna, I.Wayan. (2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning

Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

Depdiknas. (2003). Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Driver, R. (1988). “Changing Conceptions. Tijdachrift voor Didactiek der β -wetenschappen 6 (3). 161-198.

Ennis, R. H. (1985). “Goals for a Critical Thinking Curriculum”. Costa, A. L. (ed). 1988. Developing Minds: A Resource Book For Teaching Thinking. Virginia: ASCD

Eisenkraft, A. (2003). “Expanding the 5E Models”. The Science Teacher.

Published by the National Science Teachers Association, 1840 Wilson

Blvd., Arlington, VA 22201-3000.

Fikriyati, A. (2012). Pembelajaran Koloid Berbasis Learning Cycle 7E dengan

Metode Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Tesis Jurusan Pendidikan IPA

Konsentrasi Kimia SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis sebuah Pengantar. (Penerjemah Benyamin Hadinata). Jakarta: Erlangga.

Hake, R. (1997). “Interactive-Engagement Versus Traditional Methods: A six-thousand-Student Survey of Mechanics Test Data for Introductory Physics Courses”. Journal American Association of Physics Teacher.

66 (1), 64-74.

Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi

dan Latihan. Terjemahan Bambang Suryadi. Developing Creative & Critical Thinking Skills: A Handbook for Students. 2002. Bandung:


(4)

Huang, Kuan-Jhen et al. (2008). “Embedding Mobile technology to outdoor natural science learning Based on the 7E Learning Cycle. The national

Science council of the republic china, Taiwan, for financially supporting this research under contract to NSC. 097-2811-S-008-001.

Nur, M., dan Wikandari, P., Retno. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan

Pendekatan Konstruktivis dalam Pengajaran. UNESA, PSMS.

Liliasari (2001).”Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Kecenderungan Baru pada Era Globalisasi”. Jurnal Pengajaran MIPA 2 (1). Juli 2001.

Lindgren, J. Bleicher, R.E. (2005). “Learning The Learning Cycle : The Differential Effect on Elementary Pre-service Teachers”. Journal Science and mathematics. 105, (2), 61-72.

Priyadi.(2005). Berpikir Kritis. Htpp://priyadi.net/archives/berpikir-kritis [27 agustus 2013]

Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning

Cycle-Cooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional

MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005.

Renner, J.W., Abraham M.R.,Birnie, H.H. (1988). ”The Necessity of Each Phase of The Learning Cycle ini Teaching High School Physics”. J. of

Research in Science Teaching. Vol 25 (1), pp 39-58.

Rookhached, C., et al. (2010). “The Comparison of science Education Record in Life and Environment Subject Using the 7 Steps Learning Cycle Using Multiple Intelligences and Metacognitive Techniques with a

Teacher Handbook Learning That Affecting to Learning


(5)

Behavior of Secondary School Students, Year 2 Who Have a Different Learning Results”. Pakistan Journal of Social Sciences 7 (4): 287-291.

Setyorini, Inma Yunita. 2012. Keefektifan Penerapan Model Learning Cycle 5-E

pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 6 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FMIPA

Universitas Negeri Malang.

Siregar, E., et al. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Soebagio dkk. 2000. Penggunaan Siklus belajar dan Peta Konsep untuk

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Konsep Larutan Asam-Basa.

PPGSM.

Sornsakda, S., et al. (2009). “Effects of Learning Environmental Education Using the 7E-Learning Cycle with Metacognitive Techniques and the Teacher's Handbook Approaches on Learning Achievement, Integrated Science Process Skills and Critical Thinking of Mathayomsuksa 5 Students with Different Learning Achievement”. Pakistan Journal Social Science, 6 (5):297-303

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Susetyo, B. (2010). Statistik untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.

Tuna, A., Kacar, A. (2013). “The effect of 5E Learning Cycle Model in Teaching Trigonometry on Students’ Academic Achievement and The Permanence of Their Knowledge”. International Journal on New Trends in Education

and Their Implications. Vol 4. Hal 73-87.

Wibowo, A. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning

Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Penelitian Kuasi

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII SMPN 1 Lembang Tahun Ajaran 2009/2010)


(6)

Yilmaz, G.K., et al. (2011). “The effect of the material based on the 7E model on the fourth grade students’ comprehension skill about fraction concepts”. Procedia Social and Behavioral Sciences 2: 1405–1409 Zulfiani. (2003). Model Pembelajaran Teknologi DNA untuk Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa. Tesis PPS UPI Bandung.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI ABDUKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI DINAMIKA.

0 4 36

MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR DESKRIPTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA MATERI IKATAN KIMIA.

2 6 36

PENGEMBANGAN DUNIA HIDROKARBON UNTUK MEMBANGUN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

1 2 34

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI FLUIDA STATIS.

1 3 37

MODEL SIKLUS BELAJAR 5E BERBASIS KONFLIK KOGNITIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA.

0 1 47

MEDIA VISUALISASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA KONSEP HIDROKARBON.

0 0 27

PEMBELAJARAN PEER LED GUIDED INQUIRY (PLGI) PADA MATERI REDOKS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA.

14 45 50

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR HIPOTETIKAL DEDUKTIF 7E UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA KONSEP PEMBIASAN CAHAYA.

0 8 42

PEMBELAJARAN SISTEM SARAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP, KETERAMPILAN GENERIK SAINS, DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 3 28

PEMBELAJARAN BERMODEL SIKLUS BELAJAR 7E UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON - repository UPI S IPA 1007089 Title

0 0 4