ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY.

(1)

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi

oleh : Gina Hayatullisma

NIM 1004548

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Oleh Gina Hayatullisma

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Pendidikan matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Gina Hayatullisma 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN EKOSITEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

oleh Gina Hayatullisma

1004548

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Hj. Diana Rochintaniawati, M.Ed. NIP. 196709191991032001

Pembimbing II

Dr. Hernawati, S. Pt., M. Si. NIP. 197003311997022001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Dr. Riandi, M.Si NIP. 197606052001122001


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul ”Analisis Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Ekosistem melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuwan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Gina Hayatullisma 1004548


(5)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN……… i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………..……… iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL………. vii DAFTAR GAMBAR……… viii

DAFTAR LAMPIRAN………. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Batasan Masalah...4

D. Tujuan...4

E. Manfaat ...4

BAB II KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, INKUIRI, DAN EKOSISTEM A. Kemampuan Berpikir Kritis ...6

B. Inkuiri ...11

C. Ekosistem ...20

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Smapel Penelitian ...29

B. Desain Penelitian ...29

C. Metode Penelitian...30

D. Definisi Oprasional ...30

E. Instrumen Penelitian...31

F. Proses Pengembangan Instrumen...33


(6)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Analisis Data ...34

I. Prosedur Penelitian...35

J. Alur Penelitian...37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian 1. Hasil Rata-rata Tes Kemampuan Berpikir Kritis ...38

2. Sub-Indikator Kemampuan Berpikir Kritis yang Paling Banyak dan Sedikit Muncul serta Diperlihatkan oleh Siswa 41 3. Hasil Angket Siswa ...42

4. Hasil Wawancara Guru ...48

B. Pembahasan 1. Presentase Rata-rata Tes Kemampuan Berpikir Kritis...49

2. Sub-Indikator Kemampuan Berpikir Kritis yang Paling Banyak dan Sedikit Muncul serta Diperlihatkan oleh Siswa 50 3. Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran ...60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kesimpulan...63

B. Saran ...63

DAFTAR PUSTAKA ...65

LAMPIRAN ...68


(7)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis ...9

Tabel 2.2 Sintaks Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing...19

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis ...32

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Siswa...32

Tabel 3.3 Kriteria Wawancara Guru ...33

Tabel 3.4 Skala Kategori Kemampuan ...34

Tabel 3.5 Tafsiran Nilai Persentase Jawaban Angket ...35

Tabel 4.1 Perolehan Skor Tiap-Tiap Sub-Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dari Hasil Tes...40

Tabel 4.2 Persentase Kemunculan Tiap-Tiap Sub-Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dari Hasil Tes ...41

Tabel 4.3 Hasil Angket Siswa Secara Individu pada Indikator Respon Siswa Tehadap Mata Pelajaran Biologi ...43

Tabel 4.4 Hasil Angket Siswa Secara Individu pada Indikator Kegiatan Pembelajaran ...44

Tabel 4.5 Hasil Angket Siswa Secara Individu pada Indikator Respon Siswa Terhadap Model Pembelajaran yang Digunakan dalam Melatih Kemamuan Berpikir Kritis ...45

Tabel 4.6 Hasil Angket Siswa Secara Individu pada Indikator Respon Siswa Terhadap Peran Model Pembelajaran Guided Inquiry ...47


(8)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Jaring-jaring Makanan pada Suatu Ekosistem ...27

Gambar 2.2Piramida Jumlah pada Suatu Ekosisitem...28

Gambar 2.3Piramida Biomassa pada Suatu Ekosisitem...28

Gambar2.4Piramida Energi pada Suatu Ekosisitem ...28

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...29

Gambar 3.2 Alur Penelitian...37

Gambar 4.1Diagram Perbandingan Kategori Kemempuan Berpikir Kritis Siswa ...39


(9)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman A. Perangkat Pembelajaran

A.1Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...68

A.2 Lembar Kerja Siswa ...78

B. Instrument penelitian B.1 Kisi-kisi Soal TesKemampuan Berpikir Kritis ...79

B.2 Lembar Soal TesKemampuan Berpikir Kritis ...94

B.3 Lembar Angket ...101

B.4 Lembar Wawancara ...103

C. Hasil Uji Coba Instrumen C.1 Uji Coba Instrumen ...105

D. Data Penelitian D.1 Rekaptulasi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ...110

D.2 Hasil Angket Siswa ...111


(10)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembe lajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Surat Perizinan Penelitian

E.1 Surat Permohonan Izin Penelitian...117 E.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...118


(11)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Ekosistem melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry

Gina Haytullisma

Penelitian yang berjudul "Analisis keterampilan berpikir siswa pada pembelajaran ekosistem melalui model pembelajaran Guided Inquiry" ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui model pembelajaran Guided Inquiry. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah menggunakan deskriptif. Kemampuan berpikir kritis siswa dianalisis melalui tes esay. Subjek penelitian ialah salah satu dari kelas X SMA Negeri 22 Bandung Tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa termasuk dalam kategori "Baik". Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes esay kemampuan berpikir kritis sebesar 72,77%. Adapun rata-rata persentase siswa dalam kemampuan memberikan penjelasan sederhana termasuk kategori "kurang" sebesar 33,33%. Kemampuan siswa dalam membangun keterampilan dasar termasuk kategori "cukup" sebesar 55,71%. Kemampuan siswa dalam menyimpulkan termasuk kategori "cukup" sebesar 44,7%. Kemampuan siswa dalam memberikan penjelasan lebih lanjut termasuk kategori "sangat kurang" sebesar 5,71%. Kemampuan siswa dalam strategi dan taktik, memperoleh kategori "cukup" sebesar 54,28 %

Kata kunci: kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran Guided Inquiry, ekosistem


(12)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan masyarakat di dunia telah terjangkit oleh revolusi di bidang ilmu, teknologi dan seni serta arus globalisasi, sehingga menuntut kesiapan semua pihak untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Perlu disadari bahwa dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi yang akan sampai semakin banyak ragamnya, untuk menghadapi perubahan teknologi yang cepat maka kemampuan berpikir kritis pada saat ini adalah hal yang perlu mendapat penekanan dalam pengajaran. Kemampuan seseorang agar dapat berhasil dalam kehidupannya antara lain ditentukan oleh keterampilan berpikirnya, terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah kehidupan yang dihadapinya. Selain itu gejala umum yang yang terjadi pada peserta didik saat ini adalah malas berpikir, mereka cenderung menjawab pertanyaan hanya dengan cara mengutip dari buku atau bahan pustaka lain tanpa mengemukakan pendapat atau analisisnya terhadap pendapat tersebut (Achmad, 2007).

Salah satu proses berpikir kompleks adalah berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting dalam kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan (Achmad, 2007). Menurut Presseisen (dalam Coasta ed., 1985: 44), “Keterampilan berpikir kritis dapat dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu: keterampilan berpikir dasar dan keterampilan berpikir kompleks atau keterampilan berpikir tingkat tinggi (High order thinking). Berpikir


(13)

2

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kritis adalah salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi (High order thinking)”. Berpikir kritis menggunakan dasar proses berpikir untuk menganalisis argumen dan memunculkan pengetahuan terhadap setiap makna dan interpretasi, mengembangkan pola penalaran yang logis, serta meberikan model penyampaian yang dapat dipercaya, ringkas, dan meyakinkan (Presseisen dalam Costa ed., 1985: 45).

Selanjutnya Adyana (2009) menyatakan bahwa dalam tujuan pokok dalam pendidikan termasuk di dalamnya yaitu mata pelajaran biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli telah menyarankan untuk mengembangkan paradigma pembelajaran konstrutivisme untuk kegiatan pembelajaran di kelas.

Akibat dari perubahan paradigma pembelajaran tersebut terjadi perubahan dari belajar berpusat pada guru menjadi belajar berpusat pada siswa. Kondisi belajar dimana siswa hanya menerima materi dari pengajar, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi bertukar pengetahuan, mecari pengetahuan, menemukan pengetahuan secara aktif sehingga menjadi peningkatan pemahaman bukan lagi peningkatan ingatan. Agar dapat mencapai tujuan tersebut guru dapat menggunakan pendekatan, strategi, model, atau metode pembelajaran inovatif (Dasna, 2005: 25).

Model pembelajaran Guided inquiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003). Model pembelajaran Guided inquiry merupakan sarana pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.


(14)

3

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melalui model pembelajaran Guided Inquiry siswa siswa dapat mengalami sendiri atau terlibat langsung, melakukan suatu proses dalam memecahkan suatu masalah, mengamati suatu objek, menganalisis dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Hal ini akan membuat siswa untuk berpikir termasuk di dalamnya adalah berpikir kritis.

Pada penelitian ini penulis memilih pelajaran biologi pada konsep ekosistem, dimana pada materi ini dianggap sesuai bila diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry. Karena dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri siswa melakukan aktifitas seperti menentukan masalah, merancan pengamatan yang akan dilakukan, melakukan obsevasi, memprediksi, menganalisis, dan menarik kesimpulan.

Beberapa penelitian telah dilakukan berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis antara lain oleh Farhan (2009) tentang “Profil kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran berbasis praktikum pada sub konsep alat indra”. Penelitian ini memberikan hasil bahwa kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori sedang hingga sangat baik. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Hadnistia (2008) tentang “Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran berbasis masalah pada konsep pencemaran lingkungan”, menyatakan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa berada pada kategori baik. Mengingat pentingnya kemampuan berpikir kritis siswa pada era global sekarang. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Analisis keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran ekosistem melalui model pembelajaran Guided Inquiry

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana profil keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran ekositem melalui model pembelajaran Guided


(15)

4

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Inquiry?”. Masalah umum di atas dapat menjadi beberapa pertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah rata-rata persentase kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry?

2. Dari ke 12 sub-indikator kemampuan berpikir kritis, sub-indikator manakah yang paling banyak dan paling sedikit muncul atau diperlihatkan oleh siswa? 3. Bagaimanakah respon siswa dan guru terhadap model pembelajaran Guided

Inquiry pada pembelajaran ekosistem? C. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan tertentu agar lebih mudah mengarah pada tujuan dan rumusan masalah yang ditentukan. Berikut ini batasan masalah penelitian ini:

1. Materi pembelajaran yang dipilih pada penelitian ini dibatasi dengan materi ekosistem dalam konsep interaksi dalam ekosistem.

2. Kemampuan berpikir kritis yang dikaji pada penelitian ini meliputi kemampuan berpikir kritis siswa seperti memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar, membuat penjelasan lebih lanjut, mengatur strategi dan membuat inferensi siswa dalam individu melalui model pembelajaran Guided Iquiry pada materi ekosistem.

D. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran ekosistem melalui model pembelajaran Guided Inquiry


(16)

5

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Peneliti

Memperoleh informasi tentang keterampilan berpikir kritis yang timbul saat pembelajaran ekosistem melalui model pembelajaran Guided Inquiry.

2. Bagi Peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai acuan dasar pengembangan berbagai model pembelajaran alternatif yang lebih efektif terutama yang berhubungan dengan pengembangan berpikir kritis siswa.

3. Bagi Guru

Menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru 4. Bagi Siswa

Dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami materi pelajaran Biologi yang diberikan dan memotivasi siswa dalam rangka perbaikan cara belajarnya


(17)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 22 Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 22 Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X MIA 1 SMA Negeri 22 Bandung, tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 35 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2008, hlm, 218) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan \pertimbangan tertentu yakni kelas yang sudah mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sebelumnya.

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian diberikan pembelajaran mengguanakan model Guided Inquiry pada materi ekosistem. Setelah itu dilakukan pengukuran profil keterampilan berpikir kritis siswa yang mencakup lima indiktaor keterampilan berpikir kritis yang kemudian dikembangkan menjadi 12 sub-indikator. Setelah itu di akhir pembelajaran siswa mengisi angket dan mewawancarai guru yang mengajar di kelas tersebut sebelumnya untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung. Instrumen tes yang digunakan berupa soal essay berjumlah 12 soal. Desain penelitian tersebut dapat dilihat dari gambar berikut.

Kegiatan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Guided Inquiry Pelaksanaan Tes Kemampuan Berpikir Kritis


(18)

30

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1. Desain Penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau menginterpretasikan data sebagaimana adanya. Data yang diperoleh akan dianalisis dan di interpretasikan sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian yang telah dikemukakan. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006) bahwa

”penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.”

D. Definisi Operasional

1. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis yang memuat lima kelompok keterampilan berpikir kritis. Kelima kelompok tersebut mengacu pada kelompok keterampilan berpikir kritis menurut Ennis (Costa, 1985) yaitu: Elementary clarification (memberikan penjelasan sederhana); Basic Support (membangun keterampilan dasar); Inference (membuat inferensi); Advance clarification (membuat penjelasan lebih lanjut); Strategy and tactics (mengatur strategi dan taktik). Kemampuan berpikir kritis dalam penelitian ini merupakan kemampuan berpikir kritis siswa yang dapat diukur dengan tes berupa soal essay yang berjumlah 12 soal.

2. Model pembelajaran Guided Inquiry dalam penelitian ini merupakan pembelajaran dalam mempelajari ekosistem dengan siswa lebih banyak diperlihatkan fenomena yang terjadi sehari-hari, merumuskan masalah


(19)

31

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyebabnya bersama guru kemudian siswa dalam kelompok membuat rancangan percobaan dan melakukan percobaan untuk dapat merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian yang dibimbing oleh guru. Sintaks tahapan model pembelajaran Guided inquiry menurut Amien (1979) seperti berikut : (a) Tahapan penyajian masalah; (b) Tahapan mengumpulkan dan verifikasi; (c) Tahap pengumpulan data melalui eksperimen; (d) Tahap perumusan dan pengolahan data; (e) Tahap analisis proses inkuiri.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Kemampuan Berpikir Kritis

Soal tes kemapuan berpikir kritis digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran. Soal yang diberikan merupakan soal uraian, yang setiap soalnya mewakili satu sub-indikator berpikir kritis (Lampiran B2). Kisi-kisi intrumen soal mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis meliputi lima keterampilan berpikir kritis dengan 12 sub-indikator yang dikemukakan oleh Ennis (dalam Costa ed., 1985: 54) (Lampiran B1). Lebih jelasnya mengenai instrument ini, adapun kisi-kisi soal tes kemampuan berpikir kritis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1

2. Lembar Angket

Lembar angket digunakan untuk mengatahui tanggapan siswa mengenain pembelajaran mengunakan model pembelajaran Guided Inquiry, pembelajaran yang baisa digunakan dan hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan berpikir kritis siswa. Angket yang digunakan berupa format checklist dengan kriteria pilihan “Setuju” dan “Tidak Setuju” (Lampiran B3). Kisi-kisi format angket dapat dilihat pada Tabel 3.2


(20)

32

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wawancara berisi pertanyaan-peratanyaan yang akan diajukan pada guru. Untuk mengetahui tanggapan guru mengenai pembelajaran model pembelajaran Guided Inquiry dan kaitannya dengan peningkatan proses berpikir kritis (Lampiran B4). Kisi-kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada Tabel 3.3

Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes Kemampuan Kerpikir Kritis

No. Indikator Sub indikator No. soal

1. Memberikan penjelasan sederhana

Memfokuskan pertanyaan 1 Menganalisis argumen 2 Bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan

3

2. Membangun

keterampilan dasar

Mempertimbangkan edibilitas sumber

4 Mengobservasi dan

mempertimbangkan hasil observasi

5

3. Membuat inferensi Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil deduksi

6 Membuat deduksi dan

mempertimbangkan hasil induksi

7 Membuat keputusan dan

mempertimbangkan hasilnya

8 4. Memberikan

penjelasan lebih lanjut

Mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan definisi

9 Mengidentifikasi asumsi 10 5. Mengatur strategi

dan teknik

Menentukan suatu tindakan 11 Berinteraksi dengan orang lain 12


(21)

33

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2. Kisi-kisi anket siswa

No Aspek yang diamati No. item

1. Respon siswa terhadap mata pelajaran biologi 1,2 2. Respon siswa terhadap Kegiatan pembelajaran 3,4,5,6 3. Respon siswa terhadap model pembelajaran yang

digunakan dalam melatih kemamuan berpikir kritis

7,8,9,10, 11,12 4. Respon siswa terhadap peran model pembelajaran Guided

Inquiry

13,14,15

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara guru

No. Aspek Indikator No.

pertanyaan 1. Konsep

interaksi dalam ekosistem

cara mengajar yang biasa dilakukan pada materi interaksi dalam ekosistem

1,2

2. Pembelajaran yang melatih berpikir kritis siswa

Melaksanakan pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa

3,4,5,6

Pelaksanaan evaluasi yang melatih kemampuan berpikir kritis siswa

7,8

Profil kemampuanberpikir kritis siswa pada konsep interaksi dalam ekosistem

9


(22)

34

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses pengembangan instrumen dilakukan dengan tujuan untuk memvalidasi kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Tahapan uji coba soal tes dilaksanakan pada kelas lain yaitu kelas yang sudah pernah mendapatkan materi ekosistem. Analisis tes dilaksanakan untuk mengetahui baik buruknya tes yang dilakukan pada soal-soal yang diberikan, meliputi analisis validitas, reliabilitas, dan analisis butir soal (daya pembeda dan tingkat kesukaran). Software ANATES V.4.0.9 (Karno To dan Wibisono, 2004) digunakan untuk menganalisis uji coba tes essai.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Menyusun soal-soal tes tentang kemampuan berpikir kritis 2. Melakukan validasi soal lewat proses uji coba

3. Menyusun angket siswa

4. Menyusun pedoman wawancara untuk guru biologi.

5. Menentukan subjek penelitian kemudian dilakukan pemilihan sampel. 6. Hasil tes, angket dan pedomn wawancara dianalisis dan diinterpretasikan.

H. Analisis Data

Data yang didapat akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil wawancara, sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil tes pengetahuan siswa dan angket.

Langkah-langkah yang digunakan dalam pengambilan data adalah sebagai berikut:

1. Rekaptulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis yang didapatkan masing-masing siswa yang mencakup seluruh sub-indikator kemampuan berpikir kritis.


(23)

35

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Rekaptulasi hasil tes kemampuan berpikir kritis berdasarkan setiap indikator kemampuan berpikir kritis

3. Skor yang didapatkan diubah dalam bentuk persentase berdasarkan rumus berikut:

1) Untuk essai/uraian

Σ skor yang diperoleh

% kemapuan = X 100% Σ skor ideal

4. Interpretasi kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan cara mengoversi nilai presentase ke dalam skala kategori kemampuan sebagai berikut:

Tabel 3.4. Skala Kategori Kemampuan

Persentase(%) Kategori

81-100 Sangatbaik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangatkurang

(Syah, 1995) 5. Menetukan rata-rata persentase pada setiap soal yang mencerminkan

indikator berpikir kritis siswa

6. Menetukan rata-rata persentase keseluruhan skor siswa yang mencerminkan indikator berpikir kritis siswa

7. Data hasil angket dihitung dan ditabulasikan lalu dipersentasikan dari seluruh jawaban siswa yang memilih setiap indikator dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah jawaban siswa

% Jawaban siswa= X 100% Jumlah seluruh siswa


(24)

36

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Interpretasi jawaban angket dengan cara membuat tafsiran berdasarkan nilai presentase sebagai berikut:

Tabel 3.5. Tafsiran Nilai Presentase Jawaban Angket

Presentase (%) Tafsiran

0 Tidakada

1-25 Sebagiankecil

26-49 Hampirseparuhnya

50 Separuhnya

51-75 Sebagianbesar

76-99 Hampirseluruhnya

100 seluruhnya

(Koentjaraningrat, 1990) I. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyusunan laporan. Tahapan-tahapan tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

a. Mencari permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan biologi melalui pengkajian literatur, pengalaman pribadi, dan diskusi.

b. Membuat rumusan masalah.

c. Mengkaji literatur mengenai permasalahan yang telah dirumuskan. d. Membuat proposal penelitian.

e. Pelaksanaan seminar proposal.

f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar. g. Survey ke sekolah tujuan penelitian.

h. Pembuatan instrumen berupa soal keterampilan berpikir kriris, angket siswa dan lembar wawancara guru (Lampiran B.2-B.4)


(25)

37

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i. Uji coba instrumen penelitian.

j. Perbaikan instrumen penelitian dengan mengonsultasikannya kepada dosen pembimbing dan dosen ahli lain.

k. Mengurus surat izin penelitian (Lampiran E)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Proses belajar menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry sesuai dengan RPP yang telah dibuat (Lampiran A.1)

b. Saat pembelajaran siswa diberi LKS (Lampiran A.2)

c. Setelah selesai pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Guided Inquiry siswa mengerjakan tes kemampuan berpikir kritis (Lampiran B.2)

d. Pengambilan data respon siswa melalui angket siswa (Lampiran B.3).

3. Tahap Akhir

a. Pengolahan data hasil penelitian berupa nilai tes kemampuan berpikir kritis, hasil angket, dan Lembar wawancara kepada guru (Lampiran D). b. Analisis data hasil penelitian


(26)

38

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J. Alur Penelitian

Studi Kepustakaan

Penyusunan Proposal

Seminar Proposal

Revisi Proposal

Perizinan Penelitian

Perizinan Penelitian Sekolah

Penentuan Sampel Penelitian Revisi Instrumen

Pelaksanaan Penelitian di Sekolah

Tes Wawancara

Data

Pengolahan data dan Pembahasan

Kesimpulan Penyusunan dan Pembuatan Instrumen Penelitian

Uji Coba Instrumen

Angket siswa


(27)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 22 Bandung kelas X MIA 1, secara keseluruhan berada pada kategori baik, dengan nilai rata-rata skor yang didapat adalah 26.2 dan persentase kemampuan sebesar 72.77%. Berdasarka hasil perhitungan didapatkan frekuensi kemunculan sub-indikator kemampuan berpikir kritis yang paling banyak diperlihatkan oleh siswa adalah pada sub-indikator membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan, dengan frekuensi sebesar 82.85% dengan kata lain terdapat 29 orang siswa yang menjawab sesuai dengan keriteria jawaban yang diharapkan. Frekuensi kemunculan sub-indikator kemampuan berpikir kritis paling sedikit diperlihakan siswa terdapat tiga sub-indikator yaitu pada sub-indikator menganalisis argumen, sub-indikator mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi, dan sub-indikator mengidentifikasi asumsi, dengan frekuensi ketiganya adalah sebesar 5.71% atau hanya terdapat dua orang siswa saja yang dapat menjawab sesuai dengan kriteria jawaban yang diharapkan.

Berdasarkan hasil respon siswa melalui angket individu dan respon guru pengajar melalui wawancara menunjukan hasil berupa respon positif terhadap model pembelajaran Guided Inquiry. Berdasarkan tanggapan-tanggapan siswa dan guru pengajar, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Guided Inquiry, siswa lebih banyak diberi kesempatan untuk menuangkan ide-idenya untuk merancang suatu percobaan dalam usaha memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Bagi guru, untuk dapat mendidik, membina dan mengarahkan siswa supaya belajar berpikir secara kritis, diperlukan model pembelajaran yang dapat


(28)

64

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkondisikan siswa supaya belajar dengan berpikir. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan bagi siswa untuk belajar dengan berpikir adalah pembelajaran dengan mengguanakn model pembelajaran Guided Inquiry dan menggunakan soal evaluasi berupa tes kemampuan berpikir kritis untuk meningkatkan kemapuan berpikir kritis siswa.


(29)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia di:

http://www.fk.undip.ac.id/pengembangan-pendidikan/critical-reasoning-danberpikir-kritis.html. Diakses 5 januari 2014.

Adyana, G. P. (2009). Pembelajaran Biologi Berdasarkan Masalah. [Online]. Tersedia di: http//suaraguru.wordpress.com/2009/02/23/meningkatkan-kemampuan-berpikir-kreatif-siswa.html. Diakses 5 Januari 2014.

Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud dikti

Andriany, R. (2002). Perangkat Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Konsep Struktur Tumbuhan. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Ausubel, D.P. (1960). The Use of Advance Organizer in the Learning and Retention of Meaningful Verbal Material. Dalam Dahar, R.W. (1966). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Barell, J. (1985). Removing Impediments to Change. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Campbell, N.A. dkk. (2010). Biologi: Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Dasna, I.W. (2005). Penggunaan Model Pembelajran Problem Based Learning dan Kooperatif Learning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kuliah metodelogi penelitian. Malang: Lembaga Penelitian UM


(30)

66

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dridjosoemarto, S. (1993). Materi Pokok Ekologi. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud

Ennis, R.H. (1985). A Goal for a Critical Thinking Curriculum. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Elin, K. (2008). Aliran Energi dan Daur Materi. [Online]. Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/

materi07.html. Diakses 5 Mei 2014

Farhana, H.R. (2009). Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum pada Sub-Konsep Alat Indara. Skripsi, Sarjana Pendidikan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Fisher, A, (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin Hadinata. Critical Thingking: An Introduction. Jakarta: Erlangga.

Glaser, E. (1941). An Experiment in the Development of Critical Thinking. Dalam A. Fisher. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemah Benyamin Hadinata. Critical Thinking. Jakarta: Erlangga.

Hadnistia, D.N. (2008). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Bebrasis Masalah pada Konsep Pencemaran Lingkungan., Skripsi, Sarjana Pendidikan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hassoubah, Z.I. (2008). Mengasah Pikiran Keratif dan Kritis. Bandung: Nuansa Ibrahim, M. (2007). Pembelajaran Inquiry. Surabaya: UNESA University Press. Joyce, B dan Weil, M. (1986). Method of Teaching. Dalam Wena, M. Strategi

Pembelajaran Inovatif Kontempoorer. Jakarta: Bumi Aksara

Karno To dan Wibisono, Y. (2004). Sofyware Anates Ver 4.0.9. Bandung: Tidak diterbitkan


(31)

67

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memes, W. (2000). Model Pembelajaran Fisika di SMP. Dalam Ismawati, H. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains-Fiska melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi, FPMIPA, Universitas Negeri Semarang.

Nurhasanah. (2007). Pembelajaran Berbasi Masalah Untuk Mneingkatkan Penguasaan Konsep, Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah. Tesis, Sekolah Pascasajana, Universitas Pendidikan Indonesia

Nurlela, S. (2008). Analisis Kemampuan Berpkir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran Konsep Lingkungan Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat. Skripsi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Potts, B. (1994.) Strategies for Teaching Critical Thingking. [Online]. Tersedia di: http://pareonline.net/getvn.asp/.v=4&n=3. Diakses 5 januari 2014.

Presseisen, B. Z. (1985). Thinking Skill: Meanings, Models, Materials. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Pratiwi, D.A. dkk. (2006). Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Rosetiah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rustaman, N.Y. (2007). Pendidikan Biologi, dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana press.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Schmidt, H.J., & Volke, D. (2003). Shift of meaning and students alternative concepts. International Journal of Science Education, 25(11), 1409-1424. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandunga: ALFABETA

Susilana, R. (2007). Sumber Belajar dalam Pendidikan. Dalam Ali, M. dkk. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana press.


(32)

68

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik . Jakarta: Prestasi Pustaka

Trowbridge, Bybee dan Sund. (1973). Becoming a Secondary School Science Teacher. Tronoto:A Bell & Howell Co. [Online]. Tersedia di: http://agungprudent_wordpress.com/2009/05/27/model_pembelajaran_inkuiri-2.html. Diakses 26 April 2014.

Ulfa, M.S. (2007). Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Surabaya: Surabaya Intelectual Club (SIC).


(1)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan berpikir kritis siswa SMA Negeri 22 Bandung kelas X MIA 1, secara keseluruhan berada pada kategori baik, dengan nilai rata-rata skor yang didapat adalah 26.2 dan persentase kemampuan sebesar 72.77%. Berdasarka hasil perhitungan didapatkan frekuensi kemunculan sub-indikator kemampuan berpikir kritis yang paling banyak diperlihatkan oleh siswa adalah pada sub-indikator membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan, dengan frekuensi sebesar 82.85% dengan kata lain terdapat 29 orang siswa yang menjawab sesuai dengan keriteria jawaban yang diharapkan. Frekuensi kemunculan sub-indikator kemampuan berpikir kritis paling sedikit diperlihakan siswa terdapat tiga sub-indikator yaitu pada sub-indikator menganalisis argumen, sub-indikator mengidentifikasikan istilah dan mempertimbangkan definisi, dan sub-indikator mengidentifikasi asumsi, dengan frekuensi ketiganya adalah sebesar 5.71% atau hanya terdapat dua orang siswa saja yang dapat menjawab sesuai dengan kriteria jawaban yang diharapkan.

Berdasarkan hasil respon siswa melalui angket individu dan respon guru pengajar melalui wawancara menunjukan hasil berupa respon positif terhadap model pembelajaran Guided Inquiry. Berdasarkan tanggapan-tanggapan siswa dan guru pengajar, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran Guided Inquiry, siswa lebih banyak diberi kesempatan untuk menuangkan ide-idenya untuk merancang suatu percobaan dalam usaha memecahkan suatu permasalahan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Saran

Bagi guru, untuk dapat mendidik, membina dan mengarahkan siswa supaya belajar berpikir secara kritis, diperlukan model pembelajaran yang dapat


(2)

64

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengkondisikan siswa supaya belajar dengan berpikir. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan rangsangan bagi siswa untuk belajar dengan berpikir adalah pembelajaran dengan mengguanakn model pembelajaran Guided Inquiry dan menggunakan soal evaluasi berupa tes kemampuan berpikir kritis untuk meningkatkan kemapuan berpikir kritis siswa.


(3)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. (2007). Memahami Berpikir Kritis. [Online]. Tersedia di:

http://www.fk.undip.ac.id/pengembangan-pendidikan/critical-reasoning-danberpikir-kritis.html. Diakses 5 januari 2014.

Adyana, G. P. (2009). Pembelajaran Biologi Berdasarkan Masalah. [Online]. Tersedia di: http//suaraguru.wordpress.com/2009/02/23/meningkatkan-kemampuan-berpikir-kreatif-siswa.html. Diakses 5 Januari 2014.

Amien, M. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Discovery dan Inquiry. Jakarta: Depdikbud dikti

Andriany, R. (2002). Perangkat Keterampilan Berpikir Kritis melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan Keterampilan Proses pada Konsep Struktur Tumbuhan. Tesis, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Ausubel, D.P. (1960). The Use of Advance Organizer in the Learning and Retention of Meaningful Verbal Material. Dalam Dahar, R.W. (1966). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Barell, J. (1985). Removing Impediments to Change. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Campbell, N.A. dkk. (2010). Biologi: Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Dasna, I.W. (2005). Penggunaan Model Pembelajran Problem Based Learning dan Kooperatif Learning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kuliah metodelogi penelitian. Malang: Lembaga Penelitian UM


(4)

66

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Dridjosoemarto, S. (1993). Materi Pokok Ekologi. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud

Ennis, R.H. (1985). A Goal for a Critical Thinking Curriculum. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Elin, K. (2008). Aliran Energi dan Daur Materi. [Online]. Tersedia di: http://idkf.bogor.net/yuesbi/eDU.KU/edukasi.net/SMA/Biologi/Aliran.Energi/

materi07.html. Diakses 5 Mei 2014

Farhana, H.R. (2009). Profil Kemampuan Berpikir Kritis Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Praktikum pada Sub-Konsep Alat Indara. Skripsi, Sarjana Pendidikan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Fisher, A, (2009). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemahan Benyamin Hadinata. Critical Thingking: An Introduction. Jakarta: Erlangga.

Glaser, E. (1941). An Experiment in the Development of Critical Thinking. Dalam A. Fisher. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Terjemah Benyamin Hadinata. Critical Thinking. Jakarta: Erlangga.

Hadnistia, D.N. (2008). Analisis Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Bebrasis Masalah pada Konsep Pencemaran Lingkungan., Skripsi, Sarjana Pendidikan FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

Hassoubah, Z.I. (2008). Mengasah Pikiran Keratif dan Kritis. Bandung: Nuansa Ibrahim, M. (2007). Pembelajaran Inquiry. Surabaya: UNESA University Press. Joyce, B dan Weil, M. (1986). Method of Teaching. Dalam Wena, M. Strategi

Pembelajaran Inovatif Kontempoorer. Jakarta: Bumi Aksara

Karno To dan Wibisono, Y. (2004). Sofyware Anates Ver 4.0.9. Bandung: Tidak diterbitkan


(5)

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memes, W. (2000). Model Pembelajaran Fisika di SMP. Dalam Ismawati, H. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sains-Fiska melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Sub Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya pada Siswa Kelas VIII SMPN 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi, FPMIPA, Universitas Negeri Semarang.

Nurhasanah. (2007). Pembelajaran Berbasi Masalah Untuk Mneingkatkan Penguasaan Konsep, Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah. Tesis, Sekolah Pascasajana, Universitas Pendidikan Indonesia

Nurlela, S. (2008). Analisis Kemampuan Berpkir Kritis Siswa SMA pada Pembelajaran Konsep Lingkungan Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat. Skripsi, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Potts, B. (1994.) Strategies for Teaching Critical Thingking. [Online]. Tersedia di: http://pareonline.net/getvn.asp/.v=4&n=3. Diakses 5 januari 2014.

Presseisen, B. Z. (1985). Thinking Skill: Meanings, Models, Materials. Dalam A.L Costa (ed). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria, Virginia: ASCD

Pratiwi, D.A. dkk. (2006). Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga Rosetiah, N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Rustaman, N.Y. (2007). Pendidikan Biologi, dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana press.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Schmidt, H.J., & Volke, D. (2003). Shift of meaning and students alternative concepts. International Journal of Science Education, 25(11), 1409-1424. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandunga: ALFABETA

Susilana, R. (2007). Sumber Belajar dalam Pendidikan. Dalam Ali, M. dkk. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Pedagogiana press.


(6)

68

Gina Hayatullisma, 2014

Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Ekosistem M elalui M odel Pembelajaran

Guided Inquiry

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syah, M. (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik . Jakarta: Prestasi Pustaka

Trowbridge, Bybee dan Sund. (1973). Becoming a Secondary School Science

Teacher. Tronoto:A Bell & Howell Co. [Online]. Tersedia di:

http://agungprudent_wordpress.com/2009/05/27/model_pembelajaran_inkuiri-2.html. Diakses 26 April 2014.

Ulfa, M.S. (2007). Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Surabaya: Surabaya Intelectual Club (SIC).