Uji Validitas Pengujian Model

Langkah pertama, data ini diinput ke microsoft excel kemudian di simpan dengan ekstensi csv . Data-data ini tidak boleh ada yang kosong. Selanjutnya data diolah dengan Smart PLS 2.0 M3.

5.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Suatu indikator dianggap valid jika memiliki nilai korelasi di atas 0,70. Namun untuk loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima dengan melihat output korelasi antara indikator dengan konstruknya. Gambar 5.1. Hasil Input SmartPLS Pada penelitian ini, peneliti mengambil nilai loading 0,60 karena berpedoman pada penelitian-penelitian sebelumnya yang juga menggunakan nilai 0,60 sebagai standar validitas datanya. Namun, jika penelitian ini baru pertama kali dilakukan 0,50 dijadikan sebagai standar nilai uji validitas. Hasil konstruk ini telah memenuhi convergent validity dengan loading factor berada di atas 0,60. Pengukuran discriminant validity dapat dilihat pada cross loading antara indikator dengan konstruknya, berikut ini output Smart PLS : Tabel 5.14 Cross Loading Sumber : Output SmartPLS 2012 Cross loadings berguna untuk menilai apakah konstruk memiliki discriminant validity yang memadai, yaitu dengan cara membandingkan korelasi indikator suatu konstruk tersebut dengan konstruk lainnya. Jika korelasi indikator konstruk memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan konstruk memiliki diskriminan validitas yang tinggi. Dari tabel dapat disimpulkan bahwa indikator masing-masing konstruk memberikan nilai convergent validity yang tinggi semua di atas 0.60. Begitu juga dengan nilai cross loading menunjukkan discriminant validity yang baik. Tabel 5.15 Loading and Average Variance Extract Sumber : Output SmartPLS 2012 Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah dengan membandingkan Square Root of Average AVE untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Model mempunyai discriminant validity yang cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar dari pada korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model seperti tabel berikut ini : Tabel 5.16 Latent Variable Correlations Sumber : Output SmartPLS 2012 Jika nilai akar AVE lebih tinggi dari korelasi antar konstruk yang lain, maka dapat disimpulkan bahwa konstruk memiliki tingkat validitas yang baik. Jadi, masing-masing konstruk memiliki validitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai akar AVE yang lebih tinggi dibandingkan nilai korelasi antar konstruk lain.

5.3.2 Uji Reliabilitas