Tes untuk “ Shifting dullness ”
25 2. Mencari tempat adanya nyeri tekan lokal. Nyeri tekan kanan bawah menunjukkan
adanya appendicitis akut. 3. Merasakan adanya rigiditas otot tahanan otot perut.
4. Melakukan pemeriksaan rectum. Pemeriksaan ini hanya untuk membantu menegakkan diagnosis appendicitis, terutama yang letak appendiknya pada rongga pelvic. Nyeri
pada bagian kanan pelvis juga disebabkan oleh inflamasi adnexa atau vesikula seminalis.
Pemeriksaan tambahan
1. Melakukan pemeriksaan nyeri lepas pada daerah yang nyeri. Adanya nyeri lepas menunjukkan inflamasi pada peritoneum seperti Appendicitis.
2. Melakukan test Tanda Rovsing dan radiasi dari nyeri lepas . Tekanlah kwadran kiri bawah perut dan kemudian lepaskan tiba tiba. Bila nyeri terasa
pada kwadran kanan bawah ketika perut sebelah kiri ditekan, menunjukkan pemeriksaan tanda Rovsing positif. Nyeri yang dirasakan pada kwadran kanan bawah
ketika tekanan dilepaskan menyokong suatu radiasi nyeri lepas yang positif. 3. Mencari tanda Psoas Psoas Sign .
Letakkan tangan kanan pada lutut kanan penderita dan perintahkan penderita untuk mengangkat kaki dan paha melawan tangan anda. Atau perintahkan pasien untuk tidur
dengan sisi kiri dan ektensikan tungkai pada sendi coxae. Fleksi kaki pada sendi coxae akan mengkontraksikan M. psoas. Adanya nyeri perut dengan maneuver ini dikenal
dengan Psoas sign positif, yang menyokong adanya iritasi otot psoas oleh appendix yang sedang inflamasi.
4. Menentukan adanya tanda Obturator Obturator Sign. Fleksikan kaki pasien pada artikulatio coxae kanan dan sendi lutut . Kemudian
rotasikan kearah dalam internal rotasi pada sendi coxae. Nyeri pada hypogastrica kanan, menandakan tanda obturator positif. Ini menyokong adanya iritasi pada otot
obturator.
5.
Mencari adanya hyperesthesia di daerah kanan bawah dengan cara memegang lipatan kulit dengan ibu jari dan jari telunjuk. Pada keadaa normal, maneuver ini tidak
menimbulkan nyeri