TUJUAN PEMBELAJARAN bahan blok 6.

7

a. Gangguan asupan dapat disebabkan oleh kelainan pada sistem pencernaan itu sendiri

ataupun yang berasal dari luar sistem pencernaan. Gangguan pada sistem pencernaan misalnya: - Adanya gangguan menelan. Gangguan menelan, dapat akibat adanya kelainan pada orofaring, seperti: o adanya faringitis akut, tonsilitis, tumor - gangguan pada esofagus meliputi esofagitis, striktur esofagus, atresia esofagus, akhalasia, tumor dan lain-lain. - Kelainan pada lambung juga akan mengakibatkan makanan yang sudah ditelan kembali dikeluarkan akibat mual dan muntah. Hal ini misalnya dapat ditemukan pada: o ulkus ventrikuli, gastritis, o penyakit refluk gastroesofageal, o gangguan pada spinkter gastro-duodenum, o penyakit hepatobilier, o gangguan pada pankreas. - Gangguan diluar sistem pencernaan yang dapat mengganggua asupan intake dimana hal tersebut mengakibatkan mual dan muntah. misalnya: o hiperemesis gravidarum, o penyakit ginjal kronik, o diabetes melitus dengan ketoasidosis, o gangguan pada susunan saraf pusat,

b. Gangguan penyerapan dapat terjadi, baik disebabkan oleh kelainan pada sistem

pencernaan bagian atas, maupun kelainan pada sistem pencernaan bagian bawah. - Gangguan pada sistem pencernaan bagian atas misalnya: gastritis kronik, ganggaun sekresi enzim pankreas, gangguan sekresi bilirubin ke usus halus, infeksi pada usus halus, penyakit “celiac”. - Gangguan pada sistem pencernaan bagian, bawah meliputi infeksi pada colon, toksin bakteri, penyakit otoimun pada sistem pencernaan, tumor dan lain-lain. Gangguan penyerapan akibat kelainan diluar sistem pencernaan, misalnya penderita dengan hipertiroid, gangguan elektrolit,dll.

c. Gangguan lainnya yang ditemukan pada sistem pencernaan , meliputi perdarahan pada

sistem pencernaan, baik yang bersumber dari sistem pencernaan bagian atas, maupun dari sistem pencernaan bagian bawah, tumor sistem pencernaan, primer ataupun sekunder, hemorhoid, kelainan kongenital, misalnya atresia ani dan lain-lain. 8

B. Anatomi dan fisiologi dinding abdomen

Muskulus rektus abdominis dapat diidentifikasi bila seseorang disuruh mengangkat kepala dan bahu dalam posisi tiduran seperti pada gambar berikut . Untuk memudahkan keterangan abdomen umumnya dibagi dalam empat kwadran dengan jalan membuat garis khayal yang memotong umbilikus. Yaitu Kwadran kanan atas, kanan bawah, kiri atas dan kiri bawah . Cara lain dapat juga dengan membagi abdomen menjadi 9 seksi regio . Tiga istilah sering dipakai yaitu : Epigastric ,Umbilikal, dan hypogastric atau supra pubik . Gb.1. Dinding anterior abdomen Identifikasi kwadran abdomen dan proyeksi alat organ dalam abdomen. Bila kita memeriksa abdomen, beberapa struktur organ normal dalam abdomen dapat diidentifikasi. Kolon sigmoid dapat diraba seperti tabung di kwadran kiri bawah sedangkan caecum dan bahagian dari kolon asenden seperti tabung yang lunak dan lebih lebar pada kwadrant kanan bawah. Kolon tranversum dan kolon desenden juga mungkin dapat diraba .