Tahap Pra Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pratiwi Wulan Gustianingrum, 2013 Kajian Tingkat Kesadaran Hukum Pedagang Kaki Lima Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Display Data

Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya adalah display data yaitu menyajikan data tiap variabel secara jelas dan singkat. Melalui penyajian data tersebut maka data akan terorganisirkan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan makin mudah dipahami.

3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi

Menarik atau mengambil kesimpulan adalah tujuan utama analisis data yang dilakukan sejak awal. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan makna terhadap data yang telah dianalisis. Kegiatan ini ditandai dengan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

G. Prosedur Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap ini dilakukan langsung oleh peneliti untuk mengetahui situasi sesungguhnya, dalam jangka waktu tertentu. Sehingga ketika melakukan penelitian yang sesungguhnya peneliti bisa mengetahui secara pasti mana saja yang akan difokuskan untuk diteliti.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap ini peneliti mulai mempersiapkan diri puntuk bisa berinteraksi dengan objek penelitiannya. Peneliti diharapkan dalam tahap ini memiliki sikap yang selektif, menjauhkan diri dari keadaan yang akan mempengaruhi data, dan mencari informasi yang relevan. 123 Pratiwi Wulan Gustianingrum, 2013 Kajian Tingkat Kesadaran Hukum Pedagang Kaki Lima Untuk Menjadi Warga Negara Yang Baik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, analisis data serta pembahasan hasil penelitian yang telah penulis paparkan dalam Bab IV, penulis dapat menarik kesimpulan umum yaitu masih rendahnya tingkat kesadaran hukum pedagang kaki lima untuk menjadi warga negara yang baik. Sedangkan kesimpulan secara khusus antara lain : 1. Pengetahuan dan pemahaman PKL terhadap Perda K3 di Kabupaten Sumedang sangatlah rendah. Hal ini dibuktikan dari 33 orang responden tidak mengetahui mengenai keberadaan Perda K3. Dengan demikian jelas bahwa tingkat kesadaran hukum PKL masih rendah, karena rata – rata masih bersifat patuh karena kiprah umum masyarakat Sosio-Nomous Contract Legality dan patuh sadar karena takut pada orang atau kekuasaan paksaan Anomous Authority Oriented. Adapun yang menjadi alasan rendahnya tingkat kesadaran hukum PKL menurut penulis tidak sepenuhnya salah dari PKL itu sendiri, tetapi kurangnya sosialisasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang itu sendiri terhadap keberadaan dari Perda K3 tersebut sehingga kurangnya pengetahuan dan pemahaman PKL mengenai Perda K3 tersebut. 2. Sikap dan perilaku PKL terhadap keberadaan Perda K3 cukup baik, karena sebenarnya mereka menerima keberadaan Perda K3 tersebut tetapi dengan beberapa persyaratan yang telah disebutkan diatas. Jika dihubungkan dengan teori sikap positif hukum tentunya sangat berkaitan karena pada umumnya PKL bersikap positif apabila ada manfaatnya dan keuntungan bagi kepentingan PKL. Melihat hasil penelitian tersebut sangat jelas bahwa tingkat kesadaran hukum PKL masih rendah. Dikatakan demikian karena mereka melaksanakan Perda K3 itu dikarenakan ikut – ikutan dengan PKL lainnya dan takut pada aparat berwajib dalam hal ini Satpol PP. Berarti tingkat kesadaran hukum PKL itu masih bersifat karena kiprah umum masyarakat Sosio-