- 500 tempat tidur atau lebih
e. Klasifikasi Berdasarkan Afiliasi Pendidikan
Berdasarkan afiliasi pendidikan rumah sakit terdiri dari rumah sakit pendidikan dan rumah sakit non pendidikan. Rumah sakit pendidikan adalah
rumah sakit yang melaksanakan program pelatihan residensi dalam medik, bedah, pediatrik dan lain-lain. Rumah sakit non kependidikan tidak memiliki program
pelatihan residensi dan tidak ada afiliasi rumah sakit dengan universitas Siregar dan Lia, 2004.
f. Klasifikasi Berdasarkan Status Akreditasi
Rumah sakit yang telah diakreditasi adalah rumah sakit yang telah diakui secara formal oleh suatu badan sertifikasi yang diakui yang menyatakan bahwa
rumah sakit tersebut telah memenuhi persyaratan melakukan kegiatan tertentu Siregar dan Lia, 2004.
2.5 Peran Apoteker dalam Proses Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Di rumah sakit apoteker berperan dalam penerapan terapi dengan memastikan ketepatan pemberian obat oleh dokter, penyediaan obat dan
memastikan penggunaan obat dengan tepat. Apoteker juga berperan dalam manajemen farmasi rumah sakit Siregar dan Lia, 2004.
2.6 Komite MedikPanitia Farmasi dan Terapi
Menurut Siregar 2004, Komite medik adalah wadah non struktural yang keanggotaannya dipilih dari ketua Staf Medis Fungsional SMF atau yang
mewakili SMF yang ada di rumah sakit. Komite medik berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Universitas Sumatera Utara
Panitia Farmasi dan Terapi PFT adalah organisasi yang berada di bawah komite medik rumah sakit yang diketuai oleh seorang dokter senior yang
diusulkan oleh komite medik yang disetujui oleh pimpinan rumah sakit dan seorang sekretaris yaitu apoteker dari IFRS.
Susunan anggota PFT harus mencakup dari tiap staf medik fungsional SMF yang besar, misalnya penyakit dalam, bedah, kesehatan anak, kebidanan
dan penyakit kandungan, penyakit saraf dan kejiwaan dan SMF lain yang dianggap perlu oleh anggota. Selain itu anggota PFT dapat juga berasal dari
bagian lain yang menggunaan obat atau dapat menyediakan data yang berkaitan dengan penggunaan obat misalnya pelayanan gigi, laboratorium klinik, pelayanan
keperawatan. Menurut SK Menkes No. 1197MenkesSKX2004 fungsi dan ruang
lingkup PFT terkait dengan perannya dalam pelayanan farmasi rumah sakit adalah:
a. Menyusun formularium rumah sakit sebagai pedoman utama bagi para
dokter dalam memberi terapi kepada pasien. b.
Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit c.
Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan meneliti rekam medik kemudian dibandingkan dengan standar diagnosa
dan terapi d.
Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat e.
Mengembangkan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada staf medis dan perawat
f. Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaan obat
Universitas Sumatera Utara
di rumah sakit sesuai dengan peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.
2.7 Formularium Menurut Siregar 2004, Formularium adalah dokumen yang berisi