BAB IV PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan adalah Rumah Sakit milik pemerintah. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit pendidikan yang
terakreditasi B. Pimpinan Rumah Sakit ini adalah seorang dokter yang dalam pelaksanaan
tugasnya dibantu oleh tiga wakil direktur yaitu: wakil direktur bidang administrasi umum, wakil direktur bidang pelayanan medis dan keperawatan, serta wakil
direktur bidang sumber daya manusia dan pendidikan. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan adalah
instalasi yang telah menerapkan sistem swakelola. Instalasi Farmasi Rumah sakit IFRS memiliki 3 sub instalasi yaitu farmasi klinis, perlengkapan, dan distribusi.
Dimana setiap bagian tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
Pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan menggunakan sistem Dana Bergulir Revolving Fund Sistem
artinya, pemerintah meminjamkan modal awal sebagai suatu pinjaman, selanjutnya instalasi farmasi akan mengelola dana tersebut untuk pengembangan
instalasi farmasi. Instalasi Farmasi di rumah sakit ini masih menuju sistem satu pintu. Masih
ada apotek lain yang berada di lingkungan rumah sakit yang melayani kebutuhan pasien. Apotek tersebut adalah apotek Husada Farma yang melayani pasien Askes
rawat jalan dan Apotek Kimia Farma.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai standar penulisan resep oleh dokter, RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki Formularium Rumah Sakit yang disusun oleh Panitia Farmasi dan
Terapi dibawah komite medis yang terdiri dari dokter, Staf Medis Fungsional SMF serta apoteker dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Formularium ini
direvisi setiap 3 tahun sekali dengan mempertimbangkan perkembangan pola penyakit di masyarakat serta kemajuan dibidang obat-obatan dan kedokteran.
Formularium yang digunakan saat ini adalah formularium rumah sakit tahun 2007.
Untuk perbekalan farmasi yang tidak dapat ditentukan jumlah satuannya seperti penggunaan plester, kapas dan alatbahan habis pakai, dibuat dalam sistem
unit cost yang akan dikenakan kepada pasien rawat inap, rawat jalan, tindakan medis, operasi dan lain-lain. Besarnya biaya unit cost ditentukan untuk tiap-tiap
tindakan berbeda yang dibuat dalam suatu surat keputusan. Setiap bulan hasil perhitungan unit cost dimasukkan ke dalam neraca RugiLaba bulanan.
Selanjutnya neraca RugiLaba ini akan dimasukkan ke dalam neraca RugiLaba tahunan sehingga dapat diketahui besarnya keuntungan atau kerugian yang
diperoleh rumah sakit. Apabila dari hasil perhitungan instalasi farmasi memperoleh keuntungan, maka sistem administrasi yang dijalankan akan
dipertahankan untuk periode selanjutnya. Apabila mengalami kerugian maka akan dilakukan evaluasi dan revisi pada bagian yang mengalami kerugian. Revisi biaya
unit cost perbekalan farmasi dilakukan untuk mengantisipasi kerugian, misalnya karena kenaikan harga perbekalan farmasi atau adanya pemakaian yang
berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
Perbekalan farmasi di RSUD Dr. Pirngadi Medan sudah didistribusikan dengan baik. Untuk pasien rawat jalan Jamkesmas, Medan Sehat dan PJKMU
dilakukan dengan kartu kendali yang disimpan di unit pelayanan farmasi tersebut. Kartu ini akan memudahkan petugas untuk memonitor pemberian obat agar tidak
terjadi duplikasi pengobatan dari dokter yang berbeda-beda, misalnya penggunaan obat terutama untuk pasien yang membutuhkan pengobatan dalam jangka waktu
yang lama. Misalnya pasien TBC dan penyakit degeneratif. Untuk pasien rawat jalan umum obat diberikan menggunaan individual prescription dimana obat
sesuai dengan jumlah yang tertera dalam resep yang diberikan dokter. Pada pasien rawat inap Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan PJKMU pendistribusian
perbekalan kesehatan dilakukan dengan sistem One Day Dose Dispensing ODDD dan dicatat dengan menggunakan CPO Catatan Pemberian Obat dan
Kartu Obat. Hal ini sebagai bukti tertulis bahwa obat sudah diterima pasien dengan dosis dan jumlah yang tepat sehingga lebih efektif bagi pasien. Untuk
pasien umum pelayanan tidak dilakukan secara ODDD hanya menggunakan resep dan kartu obat. Selain itu sistem distribusi Floor Stock adalah menyediakan obat-
obat di lemari-lemari emergency di ruangan, yang dapat memenuhi kebutuhan pasien akan obat sesegera mungkin dan jika dipakai harus diganti segera agar
stock tetap. Tempat-tempat pelayanan pasien terdiri atas beberapa unit pelayanan
farmasi dimaksudkan untuk memudahkan pelayanan kepada pasien. Unit pelayanan farmasi untuk pasien Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan PJKMU
rawat inap terletak di lantai 3. Untuk pasien Askes rawat inap yang berada dilantai 5 sampai 8 perbekalan farmasinya dilayani oleh unit pelayanan farmasi
Universitas Sumatera Utara
yang terletak di lantai 5. Untuk pasien Jamkesmas, Medan Sehat dan PJKMU rawat jalan dilayani oleh unit pelayanan farmasi rawat jalan Jamkesmas, Medan
Sehat dan PJKMU. Untuk pasien umum rawat jalanrawat inap umum unit pelayanan farmasi berada di lantai 1 berdekatan dengan poliklinik. Instalasi
pelayanan farmasi unit IBS Instalasi Bedah Sentral yang terletak di lantai 4 untuk melayani pasien-pasien bedah terencana. Sedangkan untuk pasien bedah
emergency perbekalan farmasi dilayani unit pelayanan farmasi IGD. Demikian juga untuk pasien yang masuk ke ruang gawat darurat. Dengan demikian
diharapkan pelayanan obat kepada pasien akan lebih maksimal. Pengelolaan administrasi di Instalasi Farmasi sudah baik karena semua
sistem sudah melibatkan komputerisasi yang terhubung ke setiap bagian sehingga lebih memudahkan petugas dalam hal proses penagihan dan pembayaran langsung
pasien, pemeriksaan perbekalan farmasi dan lain-lain. Di RSUD Dr. Pirngadi Medan terdapat Instalasi CSSD Central Steril
Supply Department yaitu pusat sterilisasi dan penyediaan alat-alat steril untuk keperluan rumah sakit. Misalnya alat-alat untuk keperluan operasi sesuai dengan
jenis operasi yang dilakukan, kasa steril dan lain-lain. Instalasi ini telah terpisah dari Instalasi Farmasi sejak tahun 2005. Selain menyediakan kebutuhan alat-alat
steril, CSSD juga berperan dalam proses sterilisasi ruangan, misalnya ruang bedah serta penyediaan desinfektan.
Pelaksanaan farmasi klinis di RSUD Dr. Pirngadi Medan meliputi pemberian informasi obat, baik kepada pasien maupun tenaga kesehatan lainnya.
Selain itu juga dilakukan konseling bagi penderita, pengkajian kerasionalan
Universitas Sumatera Utara
pemberian obat dan penggunaan obat, penanganan sitostatika serta analisa efektifitas biaya. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS yang
merupakan bagian dari Pelayanan Informasi Obat PIO juga secara rutin dilaksanakan. Sedangkan pelaksanaan farmasi klinis lain seperti, pencampuran
obat suntik secara aseptis, penentuan kadar obat dalam darah, penyiapan total parenteral nutrition TPN masih belum telaksana karena keterbatasan sumber
daya manusia dan peralatan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN