Pelayanan Farmasi yang Berorientasi pada Produk

oleh IFRS adalah memberi manfaat kepada pasien,rumah sakit dan sejawat profesi kesehatan. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain IFRS memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, pelayanan yang bebas dari kesalahan zero defect dan pelayanan bebas copy resep semua resep terlayani IFRS sehingga cakupan pelayanan resep dapat mencapai 100 yang artinya semua resep dapat terlayani oleh IFRS. Faktanya dilapangan pasien tidak mengambil obat di IFRS karena obat yang ditulis oleh dokter tidak tersedia disana. Hal ini dapat disebabkan karena obat tersebut tidak tersedia dalam Formularium atau karena obat kosong sebagai dampak dari perencanaan obat yang kurang baik. Fungsi farmasi rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu dengan ruang lingkup yang berorientasi pada kepentingan masyarakat yang meliputi dua fungsi yaitu:

2.9.1 Pelayanan Farmasi yang Berorientasi pada Produk

Yaitu mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien mulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, produksi, pendistribusian, dan evaluasi penggunaan perbekalan farmasi. a. Perencanaan Perencanaan adalah salah satu fungsi yang menentukan dalam proses pengadaan perbekalan farmasi di rumah sakit. Tujuannya untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tahapan perencanaan kebutuhan perbekalan farmasi meliputi pemilihan obat berdasarkan DOEN Daftar Obat Essensial Nasional, Formularium Rumah Sakit, Universitas Sumatera Utara Formularium Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin, Daftar Plafon Harga Obat DPHO atau standar terapi lain. Demikian juga halnya dengan pemilihan perbekalan farmasi lainnya disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut Anonim a , 2010. b. Pengadaan Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan perbekalan farmasi di rumah sakit yang telah direncanakan dan disetujui. Tujuannya adalah mendapatkan perbekalan farmasi dengan harga yang layak dengan mutu yang baik dari distributor resmi, prosedur pembayaran yang sesuai, pengiriman tepat waktu, pengembalian barang yang kadaluarsa tidak rumit serta proses berjalan lancar dan tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang berlebih Anonim a , 2010. c. Penerimaan Biasanya barang diterima oleh panitia penerima dan melakukan pemeriksaan apakah barang yang diterima sesuai dengan pesanan, memeriksa waktu kadaluarsa, jumlah, dan ada atau tidaknya kerusakan. Jika barang tidak sesuai, rusak, waktu kadaluarsa terlalu dekat maka dilakukan retur. Barang-barang yang masuk dicatat dalam buku penerimaan dan kartu stok, Pencatatan dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi Anonim a , 2010. d. Penyimpanan Penyimpanan dilakukan di gudang dengan mengelompokkan berdasarkan jenisnya. Disimpan pada suhu yang sesuai sesuai jenis obatnya Anonim a , 2010. e. Produksi Universitas Sumatera Utara Barang yang diproduksi biasanya cairan yang membutuhkan pengenceran. Misalnya alkohol, hidrogen peroksida, formalin dan lain-lain. Cairan yang dibeli dalam jumlah banyak diencerkan dan dibagi ke dalam wadah-wadah yang banyaknya disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit Anonim a , 2010. f. Distribusi Menurut Anonim a , 2010, distribusi merupakan kegiatan penyaluran perbekalan kesehatan. Barang dikeluarkan berdasarkan First In First Out FIFO dan First Expired First Out FEFO. Penyaluran perbekalan farmasi di rumah sakit melayani: a Pasien Rawat Jalan Pasien dan atau keluarganya langsung menerima obat dari Instalasi Farmasi sesuai resep dokter sehingga memungkinkan dilakukan konseling pada pasien dan atau keluarganya. b Pasien Rawat Inap Ada 3 sistem penyaluran perbekalan farmasi pada pasien rawat inap: a. Resep Perseorangan Individual Prescription Sistem ini memungkinkan semua resep dokter dapat dianalisis langsung oleh apoteker dan terjalin kerjasama antar sesama petugas kesehatan. Keuntungan sistem ini adalah: - Resep dapat dikaji terlebih dahulu oleh apoteker - Ada interaksi antara apoteker, dokter, perawat dan pasien - Adanya legalisasi persediaan Kelemahan sistem ini adalah: - Bila obat berlebih, maka pasien harus membayarnya Universitas Sumatera Utara - Kemungkinan obat diterima pasien lebih lama b. Floor Stock Pada sistem floor stock perbekalan farmasi diberikan kepada masing- masing unit perawatan persediaan, sehingga memungkinkan tersedianya obat dengan cepat apabila dibutuhkan segera. Keuntungan sistem ini adalah: - Obat yang dibutuhkan dapat tersedia dengan cepat - Meniadakan obat yang diretur - Pasien tidak harus membayar lebih untuk obatnya - Tidak dibutuhkan tenaga yang banyak Kelemahan dari sistem ini adalah: - Sering terjadi kesalahan, seperti kesalahan peracikan oleh perawat atau adanya kesalahan penulisan etiket - Persediaan obat harus lebih banyak - Kemungkinan kehilangan dan kerusakan obat lebih besar c. One Day Dose Dispensing ODDD One Day Dose Dispensing ODDD adalah suatu cara penyerahan obat dimana obat-obatan yang diminta, disiapkan dan digunakan serta dibayar dalam dosis perhari yang berisi obat untuk pemakaian satu hari. Keuntungan sistem ini adalah: - Pasien hanya membayar obat yang dipakai - Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak dipakai di ruangan perawat - Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat - Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada Universitas Sumatera Utara - Obat yang tidak digunakan dikembalikan ke instalasi farmasi Sistem penyalurandistribusi perbekalan farmasi dapat dilakukan secara: a Sentralisasi Semua pelayanan perbekalan farmasi diatur oleh instalasi farmasi sentral dan tidak ada cabang IFRS di daerah perawatan penderita. b Desentralisasi Pelayanan perbekalan farmasi terbagi-bagi di daerah perawatan farmasi sehingga lebih cepat menjangkau penderita. Sistem Pelayanan Farmasi A. Pelayanan Farmasi Satu Pintu Pelayanan Farmasi Satu Pintu adalah suatu sistem dimana dalam pelayanan kefarmasian itu sendiri menggunakan satu kebijakan, satu standar operasional dan satu sistem informasi Anonim a , 2010. Sistem pelayanan farmasi satu pintu: - Instalasi farmasi bertanggung jawab atas semua obat yang beredar di rumah sakit. - Commitment building: memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien, pelayanan bebas kesalahan zero defect, pelayanan bebas copy resep. - Membangun kekuatan internal rumah sakit terhadap pesaing farmasi dari luar. - Memberikan kesejahteraan internal melalui jasa pelayanan farmasi dan keuntungan apotek. - Penerapan sistem formularium dan skrining resep Keuntungan pelayanan farmasi satu pintu: Universitas Sumatera Utara - Memudahkan monitoring obat. - Dapat mengetahui kebutuhan obat secara menyeluruh sehingga memudahkan perencanaan obat. - Menjamin mutu obat yang tersedia sesuai persyaratan kefarmasian. - Dapat dilaksanakannya pelayanan obat dengan sistem unit dose ke semua ruangan rawat. - Dapat dilaksanakan pelayanan informasi obat dan konseling bagi pasien rawat inap dan rawat jalan. - Dapat dilakukan monitoring efek samping obat oleh panitia farmasi dan terapi. B. Administrasi Administrasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit dibutuhkan untuk mengawasi peredaran perbekalan farmasi di rumah sakit. Sehingga dapat diketahui keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh. Hal ini juga berguna untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dari sistem yang telah dijalankan selama ini.

2.9.2 Pelayanan Farmasi yang Berorientasi pada PasienKlinis