menaikkan tarif unit cost. Contoh biaya yang termasuk Unit Cost serta tindakannya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Unit Cost Perbekalan Farmasi untuk Pasien Operasi Sedang dan Operasi Besar Tanpa Anastesi Umum
No. Nama Perbekalan
Farmasi Kemasan Harga
Satuan Pemakaian
Harga Pemakaian
1. KY Jelly
Tube 82 g Rp. 37028.,
1,23 g Rp. 555,39,.
2. Kapas
Rol 1 Kg Rp. 47.916,.
2,5 gr Rp. 119, 79
3. Plester
Rol Rp. 32.859,3,.
0,08 rol Rp. 2.628,04,.
4. Nald Hecting
Bks12 buah Rp. 169.400,.
1 buah Rp. 14.116.67,.
5. Scalpel Biasa
Buah Rp. 2.464,01.,
1,5 buah Rp. 3.696,01,.
6. Sucction Cateter
Set Rp. 12.100,.
0,1 set Rp. 1.210,.
Jumlah Rp. 22.325,90,.
Jumlah harga pemakaian Rp. 22.325,90,.
Digenapkan menjadi Rp. 22.500,.
3.4.2 Sub Instalasi Perbekalan
Sub instalasi perbekalan farmasi dipimpin oleh seorang apoteker. Sub instalasi ini bertugas membantu dan menunjang fungsi Instalasi Farmasi Rumah
Sakit dalam hal perencanaan, pengadaan, dan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan rumah sakit.
Sub instalasi perbekalan farmasi dibagi atas dua bagian, yaitu: a.
Unit perencanaan dan pengadaan. Unit perencanaan dan pengadaan mempunyai tugas sebagai berikut:
- Merencanakan seluruh kebutuhan perbekalan farmasi dan alat kesehatan di
dalam rumah sakit. Perencanaan ini dilakukan berdasarkan data pemakaian
Universitas Sumatera Utara
periode yang lalu, sisa persediaan, dan data catatan medik, kemudian ditambahkan sebesar 10.
- Memesan dan menyediakan perbekalan farmasi sesuai permintaan untuk
kebutuhan rumah sakit. Bahan-bahan obat dan alat kesehatan di pesan oleh bagian perencanaan
dan pengadaan untuk kebutuhan selama satu bulan berdasarkan permintaan dari gudang kecuali ada permintaan kebutuhan khusus yang mendesak.
Prinsip pengadaan perbekalan farmasi yaitu tersedianya seluruh kebutuhan perbekalan farmasi dengan jenis dan jumlah yang memadai sesuai dengan
formularium yang berlaku di rumah sakit tersebut. Proses pengadaan perbekalan farmasi dapat dijelaskan melalui tahap berikut:
Sub instalasi distribusi meminta barang ke gudang dengan menyerahkan
formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Jika barang yang diminta hampir habis dilihat dari kartu
stok gudang maka gudang akan membuat permohonan pembelian barang dengan menggunakan Formulir P1 Lampiran 4 dan menyerahkannya pada
unit pengadaan.
Unit pengadaan memesan perbekalan farmasi dengan menggunakan surat pesanan pembelian kepada Pedagang Besar Farmasi PBF setelah disetujui
dan ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi dan direktur. Untuk pemesanan obat-obat Askes harus sesuai dengan DPHO Daftar Plafon Harga
Obat dan disetujui oleh petugas Askes.
Untuk pengadaan obat golongan narkotika seperti Codein, Pethidin dan Fentanyl dilakukan oleh unit pengadaan dengan menggunakan surat pesanan
Universitas Sumatera Utara
form N-9 Lampiran 5 kepada PT. Kimia Farma yang ditandatangani oleh Kepala Instalasi Farmasi dan direktur. Sedangkan obat psikotropika seperti
Diazepam dan Luminal dapat dipesan dari PBF lainnya selain PT. Kimia Farma. Contoh formulir pemesanan obat psikotropika dapat dilihat pada
Lampiran 6 yang hanya ditandatangani oleh kepala instalasi farmasi.
Perbekalan farmasi yang telah dipesan selanjutnya akan diantar oleh PBF ke bagian gudang. Adapun prosedur penerimaan dan penyimpanan perbekalan
farmasi di gudang instalasi farmasi yaitu: a.
Petugas memeriksa kesesuaian perbekalan farmasi yang terdapat di dalam faktur dengan pesanan pembelian
b. Nama perbekalan farmasi sesuai dengan surat pesanan
c. Jumlah sesuai order pembelian
d. Bentuk sediaan sesuai dengan permintaan
e. Dosis sediaan sesuai permintaan
f. Bentuk fisik sediaanperbekalan farmasi
g. Tanggal kadaluwarsa
h. Apabila telah sesuai maka barang yang diantar dicatat di buku barang
masuk disertai potongan harganya, lalu dicatat di kartu stok gudang dan dimasukkan ke komputer oleh petugas gudang. Harga di buku barang
masuk gudang sudah disesuaikan dengan Harga Pokok Penjualan HPP yaitu harga modal ditambah PPN 10. Jika barang yang diterima tidak
sesuai dengan faktur dan surat pesanan maka barang akan dikembalikan.
i. Petugas gudang menandatangani faktur pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Penagihan oleh PBF diusulkan dua minggu sebelum jatuh tempo dengan
membawa faktur asli beserta kuitansi, copy surat pesanan, dan faktur pajak standar. Pembayaran dilakukan apabila berkas penagihan telah disetujui oleh
Direktur Rumah Sakit Lampiran 7-13. b. Unit Gudang
Unit gudang bertugas menerima, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi ke seluruh unit pelayanan yang ada di rumah sakit. Unit gudang dibagi
menjadi dua bagian, yaitu: a
Gudang obat-obatan Bertugas membuat permohonan pembelian obat, menerima, menyimpan,
dan mendistribusikan perbekalan farmasi berupa obat-obatan. Gudang obat terbagi dua yaitu gudang obat AskesJamkesmas dan gudang obat swakelola.
b. Gudang alat kesehatan habis pakai Bertugas membuat permohonan pembelian alat kesehatan, menerima,
menyimpan, dan mendistribusikan alat kesehatan habis pakai threeway, infus set, plester, urine bag, i.v chateter, dan lain-lain. Bahan-bahan cairan seperti alkohol,
formalin, dan hidrogen peroksida juga disimpan dan didistribusikan oleh gudang alat kesehatan habis pakai.
Penyimpanan dan pengeluaran perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan prinsip FIFO First In First Out dan FEFO First Expired First Out. Obat-obat
narkotika dan psikotropika disimpan di dalam lemari khusus yang terkunci. Obat- obat yang penyimpanannya pada suhu tertentu seperti serum, vaksin, insulin,
albumin, antitetanus dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin.
Universitas Sumatera Utara
Seluruh perbekalan farmasi yang ada di gudang alat kesehatan dan gudang obat didistribusikan ke:
- Pelayanan farmasi rawat inaprawat jalan umum
- Pelayanan farmasi rawat jalan Jamkesmas, Medan Sehat dan PJKMU
- Pelayanan farmasi rawat inap Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan
PJKMU -
Pelayanan farmasi distribusi ruangan -
Pelayanan farmasi IBS Instalasi Bedah Sentral -
Pelayanan farmasi IGD Instalasi Gawat Darurat Seluruh permintaan tersebut dilayani dua kali seminggu dengan
menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi. Keluar masuknya perbekalan farmasi dari gudang harus dicatat dalam
buku besar barang masuk dan barang keluar kemudian dicatat dalam kartu stok gudang yang dapat dilihat pada Lampiran 14 serta dimasukkan ke komputer oleh
petugas gudang. Gudang mengeluarkan barang berdasarkan permintaan dari sub Instalasi Distribusi dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan
Pengeluaran Farmasi. Setiap akhir bulan petugas gudang membuat laporan sisa stok dan
menghitung jumlah dan kondisi kadaluwarsa perbekalan farmasi dan alat kesehatan di gudang.
3.4.3 Sub Instalasi Distribusi