51
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian ini yaitu metode penelitian korelasional, yang akan meneliti pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung.
III. A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel-variabel penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung
: Perilaku Delinkuensi 2. Variabel Bebas
: Hubungan Antar Saudara Kandung
III. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
III. B. 1. Perilaku Delinkuensi
Perilaku delinkuensi merupakan suatu bentuk perbuatan anti sosial, melawan hukum negara, norma-norma masyarakat dan norma-norma agama serta perbuatan yang tergolong anti susila yang
menimbulkan keresahan masyarakat, sekolah maupun keluarga, yang dilakukan oleh orang yang belum dewasa anak dan remaja.
Perilaku delinkuensi diukur oleh peneliti melalui pengkategorian perilaku delinkuensi yang diidentifikasikan oleh United Stated Department of Justice’s
Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention OJJDP dalam dua kategori utama dalam Hund, 1998. Kedua kategori tersebut yaitu:
a. Pertama, index offenses meliputi kenakalan yang menimbulkan korban fisik
pada orang lain violent offenses, antara lain perkelahian, penganiayaan,
Universitas Sumatera Utara
52 pengancaman dan perampokan; kenakalan yang menimbulkan korban
materi property crimes, antara lain perusakan, pencurian, dan pemerasan; kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain drug
liquor and public, antara lain pelacuran seks di luar nikah, penyalahgunaan dan memperjualbelikan obatminuman keras dan
berjuditaruhan. b.
Kedua, status offenses yaitu kenakalan yang melawan status, antara lain mengingkari status sebagai pelajar dan mengingkari status orang tua,
meliputi lari dari rumah runaway, termasuk pergi keluar rumah tanpa pamit; membolos sekolah truancy dan keluyuran; melanggar peraturan
atau tata tertib dan aturan orang tua ungovernability, seperti melawan orang tua, berbohong, pakaian seragam tidak lengkap, dan lain-lain;
mengkonsumsi alkohol underage liquor violations; dan pelanggaran lainnya miscellaneous category, meliputi pelanggaran jam malam,
merokok, obat-obatan dan lain-lain. Skor total pada skala perilaku delinkuensi tersebut merupakan petunjuk
tinggi rendahnya perilaku delinkuensi yang dimiliki oleh remaja tersebut. Skor tinggi pada skala menunjukkan remaja tersebut memiliki perilaku delinkuensi
yang adekuat, yang artinya memiliki kecenderungan terhadap munculnya perilaku anti sosial yang melanggar norma-norma atau perbuatan yang tergolong
anti susila. Skor rendah pada skala menunjukkan remaja tersebut memiliki perilaku delinkuensi yang tidak adekuat, yang artinya kurang memiliki
kecenderungan terhadap munculnya perilaku anti sosial atau perbuatan anti
Universitas Sumatera Utara
53 susila, tetapi hal ini bukan menunjukkan bahwa remaja tersebut memiliki
kecenderungan berperilaku yang positif seperti prososial.
III. B. 2. Hubungan Antar Saudara Kandung
Hubungan antar saudara kandung merupakan interaksi fisik serta komunikasi verbal dan nonverbal, dari dua atau lebih individu yang berasal dari
orangtua biologis yang sama, mencakup sikap, persepsi, keyakinan dan perasaan terhadap satu sama lain.
Hubungan sibling diukur melalui dimensi hubungan antar saudara kandung yang dikembangkan dari Adult Siblings Relationship Questionnaire ASRQ yang
disusun oleh Stocker, Lanthier dan Furman 1995, yaitu kehangatankedekatan warmthcloseness dan konflik conflict. Sesuai dengan tujuan penelitian dan
berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini akan mengungkap dua dimensi hubungan antar saudara kandung yang memiliki
pengaruh lebih besar dalam pembentukkan perilaku, yaitu kehangatankedekatan warmthcloseness dan konflik conflict.
a. Dimensi kehangatankedekatan warmthcloseness, meliputi : kedekatan
intimacy, dukungan emosional emotional support, afeksi affection, informasi knowledge, dukungan instrumental instrumental support,
kesamaan similarity,
kekaguman admiration,
penerimaan acceptance.
b. Dimensi konflik conflict, meliputi : dominansi dominance,
kompetisipersaingan competition,
permusuhan antagonism,
pertengkaran quarreling.
Universitas Sumatera Utara
54 Skor total pada skala hubungan antar saudara kandung tersebut merupakan
petunjuk tinggi rendahnya hubungan antar saudara kandung yang dimiliki oleh subjek. Semakin tinggi skor pada skala hubungan antar saudara kandung
menunjukkan semakin positif hubungan yang dimiliki subjek dengan antar saudara kandungnya. Semakin rendah skor pada skala hubungan antar saudara
kandung menunjukkan semakin negatif hubungan yang dimiliki subjek dengan saudara kandungnya.
III. C. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel
Populasi sebuah penelitian adalah sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang sama Hadi, 2000. Dari populasi yang ditentukan akan diambil wakil dari populasi yang
disebut sampel penelitian. Populasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah remaja tengah berusia antara 15-18
tahun, memiliki minimal seorang saudara kandung dan berasal dari keluarga yang memiliki maksimal lima orang anak.
Menurut Hadi 2000, pengertian sampel adalah sebagian populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan dari populasi. Sampel harus memiliki
sedikitnya satu sifat yang sama.
III. C. 1. Teknik Pengambilan Sampel
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mengambil sampel Hadi, 2000. Teknik sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil
sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu dalam jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh
sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi Kerlinger, 2002. Pengambilan
Universitas Sumatera Utara
55 sampel dilakukan dengan memakai teknik probability sampling yaitu
pengambilan sampel secara random, dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel Hadi, 2000.
Metode random sampling yang digunakan yaitu multi stage random cluster sampling. Cluster sampling, merupakan metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok
dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit kecil. Jumlah unit dari masing-masing kelompok bisa sama maupun berbeda Kerlinger, 2002. Langdridge 2004, menjelaskan teknik
ini mengkombinasikan teknik stage sampling, cluster sampling dan random sampling. Stage sampling membagi proses sampling ke dalam beberapa kelompok secara cluster dan terakhir
memilih subyek sampel secara random. Teknik ini cocok untuk suatu penelitian yang tidak memungkinkan melakukan random secara keseluruhan populasi.
III.C.2 Jumlah Subjek Penelitian
Jumlah total yang menjadi sampel penelitian adalah 225 siswa dengan uji coba alat ukur penelitian dilakukan terhadap 108 siswa dan subjek penelitian
sebanyak 117 siswa. Mengenai jumlah sampel, tidak ada batasan mengenai berapa jumlah ideal sampel penelitian. Menurut Azwar 2004 secara, tradisonal statistika
menganggap jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Hadi 2000 mengatakan bahwa menetapkan jumlah sampel yang banyak lebih baik
daripada menetapkan jumlah sampel yang sedikit.
III. C. 3. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini : 1.
Remaja berusia 15-18 tahun.
Universitas Sumatera Utara
56
Hal ini didasarkan pada pembagian masa remaja oleh Monks, dkk 2001, dimana pada usia tersebut dampak dari perubahan biologis sudah mulai berkurang dan cenderung lebih stabil.
2. Memiliki minimal seorang saudara kandung baik laki-laki ataupun perempuan.
Hal ini didasarkan pada penelitian ini mengungkap mengenai perasaan, sikap dan keyakinan subjek terhadap saudara kandungnya.
3. Berasal dari keluarga yang memiliki maksimal lima orang anak.
Hal ini didasarkan bahwa jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi interaksi dan perilaku yang ditunjukkan pada masing-masing anggota keluarga.
4. Subjek dan saudara kandungnya tinggal bersama dalam satu rumah.
Hal ini didasarkan bahwa kedekatan secara fisik dengan saudara kandung akan mempengaruhi kualitas hubungan antar saudara kandung.
III. D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala psikologis dan didukung dengan adanya data self-report subjek.
Penggunaan self report dalam penelitian didasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut Hadi, 2000 :
1. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya.
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya. 3.
Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
57 Skala psikologis merupakan alat ukur aspek afektif yang menggambarkan
aspek kepribadian individu Azwar, 2004. Alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala hubungan antar saudara
kandung dan skala perilaku delinkuensi.
1. Skala Perilaku Delinkuensi
Skala ini disusun terdiri dari 54 aitem. Perilaku delinkuensi diukur oleh peneliti melalui pengkategorian perilaku delinkuensi oleh United Stated
Department of Justice’s Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention OJJDP dalam Hund, 1998, yaitu:
a. Pertama, index offenses meliputi kenakalan yang menimbulkan korban
fisik pada orang lain violent offenses, antara lain perkelahian, penganiayaan, pengancaman dan perampokan; kenakalan yang
menimbulkan korban materi property offenses, antara lain perusakan, pencurian, dan pemerasan; kenakalan sosial yang tidak menimbulkan
korban di pihak orang lain dan kenakalan publik drug liquor and public offenses, antara lain pelacuran seks di luar nikah, penyalahgunaan dan
memperjualbelikan obatminuman keras dan berjuditaruhan. b.
Kedua, status offenses yaitu kenakalan yang melawan status, antara lain mengingkari status sebagai pelajar dan mengingkari status orang tua,
meliputi kabur dari rumah runaway, termasuk pergi keluar rumah tanpa pamit; membolos sekolah, membolos pelajaran truancy dan keluyuran;
melanggar tata tertib dan aturan orang tua ungovernability, seperti melawan orang tua, berbohong, bertindak tidak sopan, dan lain-lain;
Universitas Sumatera Utara
58 mengkonsumsi alkohol underage liquor violations; dan pelanggaran
lainnya miscellaneous category, meliputi pelanggaran jam malam, merokok, obat-obatan dan lain-lain.
Berikut Berikut distribusi aitem-aitem dari skala perilaku delinkuensi :
Tabel 1 Distribusi Aitem-aitem Skala Perilaku Delinkuensi Sebelum Uji Coba
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
Status Offenses
1
Runaway
Kabur dari rumah
1, 2, 3 3
5,6
Pergi tanpa pamit
4, 5, 6 3
5,6
2
Truancy
Membolos sekolah
7, 8 2
3,7 Membolos pelajaran
9, 10 2
3,7 Keluyuran pada jam
sekolah
11, 12 2
3,7 3
Ungovernability
Melawanmembantah orang tuaguru, tidak
sopan
13, 14, 15, 16
4
7,4
Melanggar peraturan pemerintahsekolah
17, 18
2 3,7
4
Underage Liquor
Violations
Mengkonsumsi minuman keras
19, 20, 21
3
5,6
Mabuk-mabukan
22, 23, 24
3
5,6
5
Miscellaneous Category
Pulang larut malam
25, 26
2 3,7
Berbohong
27, 28
2 3,7
Merokok
29, 30
2 3,7 Mengkonsumsi obat-
obatan
31, 32
2 3,7
Index offenses
1
Violent Offenses
Perkelahian
33, 34 2
3,7 Pengancaman
35, 36 2
3,7 Penganiayaan
37, 38 2
3,7 Perampokan
39, 40 2
3,7
Universitas Sumatera Utara
59
2
Property Offenses
Perusakan
41, 42 2
3,7 Pencurian
43, 44 2
3,7 Pemerasan
45, 46 2
3,7 3
Drug Liquor And Public
Offenses
Pelacuran seks diluar nikah
47, 48 2
3,7 Mengkonsumsi
obatminuman keras
49, 51 2
3,7 Memperjualbelikan
obatminuman keras
50, 52 2
3,7 Berjuditaruhan
53, 54 2
3,7
Jumlah 54
54
100
Metode skala yang digunakan adalah skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Pernyataan dalam skala ini berbentuk skala jenjang
yang mengungkap frekuensi kejadian. Skala yang digunakan memiliki empat pilihan jawaban, yaitu: Tidak Pernah TP, Jarang JR, Kadang-kadang KD dan
Sering SR. Hal ini mengacu pada Hurlock 1999, yang menjelaskan bahwa remaja
awalnya melakukan suatu perilaku menyimpang hanya sekali-sekali sebagai usaha untuk mencoba sesuatu yang baru. Namun ada juga remaja yang memang memilih
untuk tidak melakukan perilaku tersebut. Semakin bertambahnya waktu, perilaku tersebut dapat menjadi lebih sering atau justru tidak dilakukan lagi sama sekali.
Pemberian bobot nilai untuk , Tidak Pernah TP diberi nilai 1, Jarang J diberi nilai 2 dan Sering SR diberi nilai 3. Lebih jelasnya, cara penilaian skala
perilaku delinkuensi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 2 Cara Penilaian Skala Perilaku Delinkuensi
Bentuk Pernyataan
Skor 1 2 3
TP Tidak Pernah
JR Jarang
Sering SR
Semakin tinggi skor yang dicapai oleh subjek penelitian berarti semakin tinggi tingkat perilaku delinkuensinya. Sebaliknya semakin rendah skor yang
dicapai oleh subjek penelitian berarti semakin rendah tingkat perilaku delinkuensinya. Pengklasifikasian tinggi rendahnya tingkat perilaku delinkuensi
yang dimiliki oleh subjek pada penelitian ini dilakukan dengan mencari mean dan standard deviasi dan kemudian membuat rentang sebanyak tiga klasifikasi, yaitu
tinggi, sedang dan rendah berdasarkan rumus :
Kategori
Tinggi : - 1. 0 X
Sedang : - 1. 0 X - 1. 0
Rendah : X - 1. 0
2. Skala Hubungan Antar Saudara Kandung
Skala ini disusun terdiri dari 64 aitem. Dikembangkan dari dua dimensi hubungan antar saudara kandung dari Adult Siblings Relationship Questionnaire
Universitas Sumatera Utara
61 ASRQ yang dikembangkan oleh Stocker, Lanthier dan Furman 1995, yaitu
kehangatankedekatan warmthcloseness dan konflik conflict. a.
Dimensi kehangatankedekatan warmthcloseness, meliputi : kedekatan intimacy, dukungan emosional emotional support, afeksi affection,
informasi knowledge, dukungan instrumental instrumental support, kesamaan
similarity, kekaguman
admiration, penerimaan
acceptance. b.
Dimensi konflik conflict, meliputi : dominansi dominance, kompetisipersaingan
competition, permusuhan
antagonism, pertengkaran quarreling.
Berikut distribusi aitem-aitem dari skala hubungan antar saudara kandung :
Tabel 3 Distribusi Aitem-aitem Skala Hubungan Antar saudara kandung
Sebelum Uji Coba
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
1
KehangatanKedekatan warmthcloseness
Kesamaan
1, 17, 38, 55 4
6.25 Kedekatan
18, 19, 39, 40 4
6.25 Afeksi
22, 23, 43, 44 4
6.25 Kekaguman
5, 6, 47, 48 4
6.25 Dukungan
emosional
7, 8, 26, 27 4
6.25 Dukungan
instrumental
30, 31, 51, 52 4
6.25 Penerimaan
13, 14, 34, 35 4
6.25 Informasi
15, 16, 36, 37 4
6.25
Universitas Sumatera Utara
62
2
Konflik Conflict
Pertengkaran
2, 20, 21, 41, 42, 56, 57, 58
8
12.5
Permusuhan
3, 4, 24, 25, 45, 46, 59, 60
8
12.5
Kompetisi
9, 10, 28, 29, 49, 50, 61, 62
8
12.5
Dominansi
11, 12, 32, 33, 53, 54, 63, 64
8
12.5
Jumlah 55
64
100
Metode skala yang digunakan adalah skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala yang digunakan memiliki tiga pilihan
jawaban, yaitu : Tidak Pernah TP, Kadang-kadang KD dan Sering S. Pemberian bobot nilai untuk pernyataan dimensi warmthcloseness yaitu Tidak
Pernah TP diberi nilai 1, Kadang-kadang KD diberi nilai 2, dan Sering S diberi nilai 3. Sedangkan pemberian bobot nilai untuk pernyataan dimensi
conflict yaitu Tidak Pernah TP diberi nilai 3, Kadang-kadang KD diberi nilai 2, dan Sering S diberi nilai 1. Lebih jelasnya, cara penilaian skala perilaku
delinkuensi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 4
Universitas Sumatera Utara
63
Cara Penilaian Skala Hubungan Antar Saudara Kandung Dimensi WarmthCloseness
Bentuk Pertanyaan Skor
WarmthCloseness
1 2 3 Tidak Pernah
TP Kadang-kadang
KD Sering
S
Tabel 5 Cara Penilaian Skala Hubungan Antar Saudara Kandung
Dimensi Conflict
Bentuk Pertanyaan Skor
Conflict
3 2 1 Tidak Pernah
TP Kadang-kadang
KD Sering
S
Skor total pada skala hubungan antar saudara kandung tersebut merupakan petunjuk tinggi rendahnya hubungan antar saudara kandung yang dimiliki oleh
subjek. Semakin tinggi skor pada skala hubungan antar saudara kandung menunjukkan semakin positif hubungan yang dimiliki subjek dengan antar
saudara kandungnya. Semakin rendah skor pada skala hubungan antar saudara kandung menunjukkan semakin negatif hubungan yang dimiliki subjek dengan
saudara kandungnya. Pengklasifikasian tinggi rendahnya dimensi hubungan antar saudara
kandung yang dimiliki oleh subjek pada penelitian ini dilakukan dengan mencari mean dan standard deviasi dan kemudian membuat rentang sebanyak tiga
klasifikasi, yaitu tinggi, sedang dan rendah berdasarkan rumus :
Universitas Sumatera Utara
64
Kategori
Tinggi : - 1. 0 X
Sedang : - 1. 0 X - 1. 0
Rendah : X - 1. 0
III.E. Validitas dan Reliabilitas III.E.1. Validitas
Azwar 1997 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauhmana ketepatan mampu mengukur apa yang hendak diukur dan
kecermatan mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan sekecil-kecilnya antara subjek yang satu dengan yang lain suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya. Mampu memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Validitas dinyatakan dalam korelasi antara distribusi skor tes yang bersangkutan dengan distribusi skor suatu kriteria yang relevan. Koefisien
validitas diperoleh melalui komputasi statistika. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien aitem-total r
ix
yang dikenal dengan parameter daya beda aitem atau konsistensi internal, untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara
individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2004.
Universitas Sumatera Utara
65 Formula yang digunakan untuk mencari parameter daya beda aitem ini
adalah teknik korelasi product-moment Pearson dengan bantuan komputer program SPSS versi 12.0 for windows dengan tingkat signifikansi 5 p0,05.
III.E.2. Reliabilitas
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada
kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas merupakan indikator konsistensi butir-butir pernyataan
tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama. Reliabilitas alat ukur ini mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung
makna kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal,
yang mana prosedurnya menggunakan tes yang dikenakan hanya satu kali saja pada sekelompok subjek single-trial administration. Pendekatan ini bertujuan
melihat konsistensi antaraitem dalam tes itu sendiri Azwar, 2004. Untuk Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan teknik koefisien Alpha
Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini menggunakan bantuan program SPSS version 12.0 for Windows.
III.E.3. Hasil Uji Coba
Uji coba skala perilaku delinkuensi dan hubungan antar saudara kandung dilakukan terhadap 91 orang remaja berusia 15 hingga 18 tahun.
1. Hasil uji coba skala perilaku delinkuensi
Universitas Sumatera Utara
66 Daya diskriminasi aitem dilihat dengan melakukan analisa uji coba dengan
menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 12.0 for windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson
Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik 0.300. Menurut Azwar 2003, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0.300, daya pembedanya dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 54 aitem, dari 54 aitem diperoleh 51 aitem yang sahih dan
3 aitem yang gugur. aitem yang diambil memiliki kisaran koefisien korelasi rxx = 0.355 sampai dengan rxx= 0.712 dan reliabilitas alpha sebesar 0.940.
Distribusi aitem yang sahih dari skala perilaku delinkuensi dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Distribusi Aitem-aitem Skala Perilaku Delinkuensi Sesudah Uji Coba
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
Status Offenses
1
Runaway
Kabur dari rumah
1, 2, 3 3
Pergi tanpa pamit
4, 5, 6 3
2
Truancy
Membolos sekolah
7, 8 2
Membolos pelajaran
9, 10 2
Keluyuran pada jam sekolah
11, 12 2
3
Ungovernability
Melawanmembantah orang tuaguru, tidak sopan
14, 16
2
Universitas Sumatera Utara
67
Melanggar peraturan pemerintahsekolah
17, 18
2
4
Underage Liquor Violations
Mengkonsumsi minuman keras
19, 20, 21
3 Mabuk-mabukan
22, 23, 24
3 5
Miscellaneous Category
Pulang larut malam
25, 26
2 Berbohong
28
1 Merokok
29, 30
2 Mengkonsumsi obat-obatan
31, 32
2
Index offenses
1
Violent Offenses
Perkelahian
33, 34 2
Pengancaman
35, 36 2
Penganiayaan
37, 38 2
Perampokan
39, 40 2
2
Property Offenses
Perusakan
41, 42 2
Pencurian
43, 44 2
Pemerasan
45, 46 2
3
Drug Liquor And Public
Offenses
Pelacuran seks diluar nikah
47, 48 2
Mengkonsumsi obatminuman keras
49, 51 2
Memperjualbelikan obatminuman keras
50, 52 2
Berjuditaruhan
53, 54 2
Jumlah 51
51
Sebelum skala digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu aitem disusun kembali seperti tabel 7 berikut:
Universitas Sumatera Utara
68
Tabel 7 Blue Print Skala Perilaku Delinkuensi yang Digunakan Dalam Penelitian
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
Status Offenses
1
Runaway
Kabur dari rumah
1, 2, 3 3
Pergi tanpa pamit
4, 5, 6 3
2
Truancy
Membolos sekolah
7, 8 2
Membolos pelajaran
9, 10 2
Keluyuran pada jam sekolah
11, 12 2
3
Ungovernability
Melawanmembantah orang tuaguru, tidak sopan
13, 14
2 Melanggar peraturan
pemerintahsekolah
15, 16
2 4
Underage Liquor Violations
Mengkonsumsi minuman keras
17, 18, 19
3 Mabuk-mabukan
20, 21, 22
3 5
Miscellaneous Category
Pulang larut malam
23, 24
2 Berbohong
25
1 Merokok
26, 27
2 Mengkonsumsi obat-obatan
28, 29
2
Index offenses
1
Violent Offenses
Perkelahian
30, 31 2
Pengancaman
32, 33 2
Penganiayaan
34, 35 2
Perampokan
36, 37 2
2
Property Offenses
Perusakan
38, 39 2
Universitas Sumatera Utara
69
Pencurian
40, 41 2
Pemerasan
42, 43 2
3
Drug Liquor And Public Offenses
Pelacuran seks diluar nikah
44, 45 2
Mengkonsumsi obatminuman keras
46, 48 2
Memperjualbelikan obatminuman keras
47, 49 2
Berjuditaruhan
50, 51 2
Jumlah 51
51
2. Hasil uji coba skala hubungan antar saudara kandung.
Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 12.0 for windows, kemudian nilai
corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan pearson product moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik
0.300, daya pembedanya dianggap memuaskan. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 64 aitem, dari 64 aitem diperoleh 45 aitem yang sahih dan 19
aitem yang gugur. aitem yang diambil memiliki kisaran koefisien korelasi rxx = 0.300 sampai dengan rxx= 0.675 dan reliabilitas alpha sebesar 0.922.
Distribusi aitem yang sahih dari skala perilaku delinkuensi dapat dilihat pada tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
70
Tabel 8 Distribusi Aitem-aitem Skala Hubungan Antar saudara kandung
Sesudah Uji Coba
Sebelum skala hubungan antar saudara kandung digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian, terlebih dahulu aitem yang telah
memenuhi validitas dan reliabilitas disusun kembali. Distribusi aitem yang sahih dan penyebaran aitem setelah penyusunan kembali dari skala
hubungan antar saudara kandung dapat dilihat pada tabel 9.
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
1
Kehangatan Kedekatan
warmthcloseness
Kesamaan
1, 38, 55 3
Kedekatan
18, 19 2
Afeksi
22, 23, 43, 44 4
Kekaguman
5, 6, 47, 48 4
Dukungan emosional
7, 8, 26, 27 4
Dukungan instrumental
31 1
Penerimaan
13, 14, 34 3
Informasi
37 1
2
Konflik Conflict
Pertengkaran
2, 56, 57, 58 4
Permusuhan
3, 4, 24, 25, 45, 46, 59, 60
8
Kompetisi
9, 28, 29, 50, 61, 62
6
Dominansi
32, 33, 53, 54, 63
5
Jumlah 45
45
Universitas Sumatera Utara
71
Tabel 9 Blue Print Skala Hubungan Antar Saudara Kandung yang Digunakan
dalam Penelitian
No Dimensi
Indikator Nomor Aitem
Jumlah
1
Kehangatan Kedekatan
warmthcloseness
Kesamaan
1, 27, 37 3
Kedekatan
12, 13 2
Afeksi
14, 15, 28, 29 4
Kekaguman
5, 6, 32, 33 4
Dukungan emosional
7, 8, 18, 19 4
Dukungan instrumental
22 1
Penerimaan
10, 11, 25 3
Informasi
26 1
2
Konflik Conflict
Pertengkaran
2, 38, 39, 40 4
Permusuhan
3, 4, 16, 17, 30, 31, 41, 42
8
Kompetisi
9, 20, 21, 34, 43, 44
6
Dominansi
23, 24, 35, 36, 45
5
Jumlah 45
45
III.F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian III.F.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
72 1.
Pembuatan alat ukur Alat ukur yang terdiri dari skala perilaku delinkuensi yang peneliti susun
berdasarkan bentuk-bentuk perilaku delinkuensi diidentifikasikan oleh United Stated Department of Justice’s Office of Juvenile Justice and Delinquency
Prevention OJJDP dalam dua kategori utama dalam Hund, 1998. Skala perilaku delinkuensi berdasarkan bentuk-bentuk hubungan saudara kandung,
yang mana dalam penelitian ini hanya mengungkap dua bentuk hubungan antar saudara kandung yaitu kehangatankedekatan warmthcloseness dan
konflik conflict, yang dikemukakan oleh yang dikembangkan dari Adult Siblings Relationship Questionnaire ASRQ yang dikemukakan oleh Stocker,
dkk 1995. Peneliti membuat 54 aitem untuk skala perilaku delinkuensi dan 64 aitem untuk hubungan antar saudara kandung. Skala dibuat dalam bentuk
buku ukuran setengah folio yang berisi petunjuk pengisian, pernyataan dan kolom untuk menjawab, sehingga memudahkan subjek untuk memberikan
jawaban. 2.
Uji coba alat ukur Uji coba skala akan dilakukan terhadap 108 orang remaja yang berusia antara
15 hingga 18 tahun. Pemberian skala dilakukan dengan cara incidental sampling. Uji coba dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2007.
3. Revisi alat ukur
Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur maka peneliti menguji validitas dan reliabilitasnya, kemudian peneliti mengambil aitem-aitem tersebut untuk
Universitas Sumatera Utara
73 dijadikan skala ukuran folio. Skala inilah yang digunakan peneliti dalam
mengambil data untuk penelitian.
III.F.2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah alat ukur diujicobakan dan direvisi, maka dilaksanakan penelitian pada remaja berusia 15 hingga 18 tahun. Pengambilan sampel penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik multi stage random cluster sampling. Metode random sampling yang digunakan yaitu multi stage random cluster
sampling. Cluster sampling, merupakan metode yang digunakan untuk memilih sampel yang berupa kelompok dimana setiap kelompok terdiri atas beberapa unit
kecil. Jumlah unit dari masing-masing kelompok bisa sama maupun berbeda Kerlinger, 2002. Langdridge 2004, menjelaskan teknik ini mengkombinasikan
teknik stage sampling, cluster sampling dan random sampling. Stage sampling membagi proses sampling ke dalam beberapa kelompok secara cluster dan
terakhir memilih subyek sampel secara random. Teknik ini cocok untuk suatu penelitian yang tidak memungkinkan melakukan random secara keseluruhan
populasi. Secara keseluruhan, pengambilan data penelitian dilakukan mulai tanggal
22 Agustus sampai dengan 3 September 2007. Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Menyusun data 22 kecamatan yang ada di kota Medan, yaitu Medan
Tuntungan, Medan Polonia, Medan Johor, Medan Baru, Medan Perjuangan, Medan Amplas, Medan Selayang, Medan Tembung,
Universitas Sumatera Utara
74 Medan Denai, Medan Sunggal, Medan Area, Medan Deli, Medan
Helvetia, Medan Labuhan, Medan Kota, Medan Petisah, Medan Marelan, Medan Maimun, Medan Barat dan Medan Belawan.
2. Memberikan nomor pada 22 kecamatan yang telah disusun dalam
daftar. Menuliskan semua angka yang ada dalam kertas kecil. 3.
Kemudian dua kecamatan secara random dengan menggunakan sistem undian, sehingga terpilih kecamatan Medan Barat dan kecamatan
Medan Petisah. 4.
Kemudian dilakukan penyusunan data seluruh Sekolah Menengah Atas SMA yang terdapat di dua kecamatan tersebut untuk diambil satu
sekolah dari tiap kecamatan dengan menggunakan metode undian seperti yang dilakukan sebelumnya.
5. Setelah sekolah ditentukan, kemudian peneliti melakukan pengurusan
surat ijin dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan surat ijin dari Dinas Pendidikan
Kotamadya Medan. 6.
Setelah diberikan ijin oleh pihak sekolah yang terpilih, kemudian dilakukan random untuk memilih kelas-kelas pada tiap sekolah yang
akan dijadikan sampel penelitian. 7.
Setelah terpilih kelas-kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, barulah kemudian diberikan skala penelitian. Subjek yang diberikan
skala subjek yang memiliki minimal seorang saudara kandung.
Universitas Sumatera Utara
75
III.G. Metode Analisa Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis dengan analisis statistik regresi untuk melihat pengaruh pola hubungan antar saudara kandung
terhadap kecenderungan perilaku delinkuensi pada remaja. Dalam menguji data penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji asumsi.
Asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan teknik analisis regresi :
III.G.1. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran variabel penelitian, yaitu mengetahui apakah data dari variabel tergantung Y Perilaku Delinkuensi dan variabel bebas X
Hubungan Saudara Kandung dalam penelitian ini sebarannya normal. Uji normalitas dilakukan dengan metode statistik Kolmogorov-Smirnov. Data
dikatakan terdistribusi normal jika p 0.05. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan SPSS version 12.0 for Windows.
III.G.2. Uji Linearitas
Uji linieritas hubungan antara variabel bebas X Hubungan Saudara Kandung dengan variabel tergantung Y Perilaku Delinkuensi, yaitu untuk
mengetahui apakah data varibel X Hubungan Saudara Kandung berkorelasi secara linier dengan variabel tergantung Y Perilaku Delinkuensi. Uji linieritas
dilakukan dengan metode Interactive Graph dan Compare Means untuk melihat nilai linearitas kedua variabel penelitian dengan menggunakan bantuan SPSS
version 12.0 for Windows.
Universitas Sumatera Utara
76 Untuk melakukan pengujian statistik maka dilakukan perumusan hipotesa
statistik yaitu : 1.
Ho hipotesa nihil : Tidak ada pengaruh positif atau negatifnya hubungan antar saudara
kandung terhadap tinggi rendahnya kecenderungan munculnya perilaku delinkuensi.
2. Ha hipotesa alternatif:
Ada pengaruh positif atau negatifnya hubungan antar saudara kandung terhadap tinggi rendahnya kecenderungan munculnya perilaku delinkuensi.
Semakin positif hubungan antar saudara kandung, maka semakin rendah kecenderungan munculnya perilaku delinkuensi pada remaja.
Semakin negatif hubungan antar saudara kandung, maka semakin tinggi kecenderungan munculnya perilaku delinkuensi pada remaja.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB IV ANALISA DATA