36
terhadap nilai perusahaan sebesar 12,25, sedangkan sisanya sebesar 87,75 dipengaruhi oleh faktor lain seperti keputusan pendanaan, kebijakan dividen,
faktor eksternal perusahaan seperti: tingkat inflasi, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi, politik, dan psikologi pasar. Sementara itu Wahyudi dan Pawestri
2006 menemukan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
H
1
: Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
2.4.2 Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap nilai perusahaan
Menurut Brigham dan Houston 2001 dalam Wijaya dan Wibawa 2010, menyatakan bahwa peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif
oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama dikenal dengan pandangan tradisional yang menyatakan bahwa struktur
modal mempengaruhi nilai perusahaan. Peningkatan pendanaan melalui utang merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi biaya keagenan. Hutang dapat
mengendalikan manajer untuk mengurangi tindakan perquisites dan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien sehingga penilaian investor terhadap perusahaan
akan meningkat. Arieska dan Gunawan, 2011 Penelitian Wijaya dan Wibawa 2010, Wahyudi dan Pawestri 2006 dan
Hasnawati 2005 sama-sama menemukan bukti bahwa keputusan pendanaan mempengaruhi nilai perusahaan secara positif.
H
2
: Keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
37
2.4.3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Pada dasarnya, laba bersih perusahaan bisa dibagian kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai
investasi perusahaan.
Kebijakan dividen
menyangkut keputusan
tentang penggunaan laba yang menjadi hak pemegang saham.
Menurut Hatta 2002 dalam Wijaya dan Wibawa 2010, terdapat
sejumlah perdebatan mengenai bagaimana kebijakan deviden mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai perusahaan, yang disebut dengan teori irrelevansi dividen. Pendapat kedua menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan, yang disebut dengan Bird in The Hand Theory. Pendapat ketiga menyatakan bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan, maka
nilai perusahaan tersebut akan semakin rendah. Penelitian Wijaya dan Wibawa 2010, dapat membuktikan bahwa kebijakan dividen mempengaruhi nilai
perusahaan secara positif. H
3
: Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Perusahaan 3.1.1. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen.
1. Keputusan Investasi Keputusan investasi yang didefinisikan sebagai kombinasi antara
aktiva yang dimiliki assets in place dan pilihan investasi di masa yang akan datang dengan net present value positif Myers, 1977 dalam Wijaya dan
Wibawa, 2010. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan PER Price Earning Ratio, dimana PER menunjukkan perbandingan antara
closing price dengan laba per lembar saham earning per share. PER
dirumuskan dengan : Wijaya dan Wibawa, 2010 PER =
EPS Saham
Harga
Keterangan : PER
= Price Earning Ratio
EPS =
Earning Per Share
2. Keputusan Pendanaan Keputusan
pendanaan didefinisikan
sebagai keputusan
yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan Hasnawati,
25