dan jiwa enterprenuership yang matang, Irwan Hidayat tetap memproduksi Kuku Bima Ener-G dalam bentuk serbuk dalam kemasan sachet.
Strategi pertama yang dilakukan Irwan Hidayat adalah dengan tidak lagi menciptakan brand produk yang benar-benar baru melainkan menggunakan
produk yang telah ada yakni Kuku Bima TL yang telah ada dalam bentuk jamu. Produk Kuku Bima TL sudah cukup dikenal bagi penikmat jamu kesehatan dan
kejantanan di Indonesia. Dengan menggunakan brand merk yang sudah ada, pemasaran awal Kuku Bima Ener-G menjadi sangat terbantu. Meski tidak
langsung menangguk untung besar, Kuku Bima Ener-G sudah cukup bisa diterima pasar. Terbukti dengan penjualannya di hingga akhir tahun 2004 mencapai rata-
rata 3 juta sachet per bulan. swa.co.id, diunduh 13 Juli 2011 pkl 10.25 wib. Optimisme PT. Sido Muncul saat itu memang cukup berlebihan karena faktanya,
kemudian Kuku Bima Ener-G tidak memenuhi target seperti apa yang diperkirakan, tetapi tetap diproduksi.
Kesuksesan Kuku Bima Ener-G dalam menyaingi Extra Joss dalam pasar minuman berenergi di Indonesia dapat di analisis dari faktor-faktor marketing mix
yakni produk product, harga price, pasardistibusi place dan promosi promotion. Ke-empat faktor dalam marketing mix bauran pemasaran ini
dikenal pula dengan istilah 4 P.
2.3.1. Produk
Strategi produk yang di terapkan Sido Muncul pada Kuku Bima Ener-G adalah penggunaan brand merk yang telah ada yakni Kuku Bima TL. Produk berupa
Jamu yang telah diluncurkan PT. Sido Muncul sejak 1987 tersebut meraih tiga penghargaan masing-masing : The Indonesian Best Brand Award IBBA tahun
2004 dari Majalah SWA dan Mars untuk katagori Man Sexual Enhancer, Indonesia Customer Satisfaction Award SCSA 2003 dari Majalah SWA dan
Frontier dan Solo Costumer Satisfaction Award SCSA dari Koran Solo Pos. Bahkan Kuku Bima TL dikemas ulang dan di eksport ke Jepang Satrio W, 2005 ;
43. Jamu Kuku Bima TL memiliki brand merk yang kuat untuk produk yang berkaitan dengan kesehatan dan kejantanan khusus pria karena karakter Bima
dalam pewayangan merupakan sosok yang gagah perkasa. Ekstensi produk menggunakan brand merk yang sudah ada menjadikan PT. Sido Muncul tidak
harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun citra produk. Menurut Irwan Hidayat seperti yang dimuat dalam Majalah SWA, untuk membangun citra
sebuah produk di perlukan budget yang bisa mencapai Rp 500 milyar. Inovasi lain yang paling menentukan yang dilakukan oleh Kuku Bima
Ener-G adalah penyediaan varian rasa dan warna. Langkah ini cukup berani mengingat minuman berenergi yang laku di pasar ketika itu adalah yang berwarna
kuning dan rasanya agak asam. Sejak tahun 1990-an sampai tahun 2005, semua minuman energi berwarna kuning. Hampir semua produk minuman berenergi
sangat identik dengan produk Extra Joss baik dalam warna maupun rasanya. Namun Kuku Bima Ener-G melakukan terobosan dengan memproduksi Kuku
Bima Ener-G dalam varian rasa seperti rasa anggur dan jeruk. Warna minuman Kuku Bima Ener-g juga tidak hanya kuning melainkan warna tergantung varian
rasanya. Selain rasa anggur dan jeruk masih ada varian rasa yang dikembangkan
yakni rasa manggga, susu soda dan teh. Namun tidak semua varian rasa ini diterima pasar, karena yang dominan laku ternyata varian rasa anggur. Kelebihan
lain produk Kuku Bima Ener-G adalah kandungan ginseng dan Royal Jelly plus vitamin B12.
Gb 3 Produk Kuku Bima TL dalam bentuk Jamu Sumber : www.sidomuncul.com
Gb 4. Varian Rasa Kuku Bima Ener-G Sumber :
www.sidomuncul.com
2.3.2. Harga