2.3.2. Harga
Strategi harga yang di pergunakan Sido Muncul dalam memasarkan produk Kuku Bima Ener-G adalah price follower dimana harga yang ditetapkan lebih rendah
dibanding dengan produk pesaing. Untuk produk dalam bentuk sachet, Kuku Bima harganya Rp 2.500,00, ini lebih murah dibandingkan Extra Joss yang
harganya Rp 3.500,00. Hal ini tentunya memberikan kesempatan besar bagi pelanggan untuk lebih hemat dalam berbelanja dan tentunya menjadi daya tarik
besar bagi mereka. Menjadi daya tarik memberi pengertian bahwa pelanggan akan lebih memilih Kuku Bima Ener-G yang khasiatnya tidak jauh berbeda dengan
Extra joss. Jika pelanggan ingin Kuku Bima dalam bentuk cair 1 botol = Rp 2.250,00, maka pelanggan dapat memperolehnya dengan harga juga yang lebih
murah dibandingkan produk Extra Joss cair 1 kaleng = Rp 3.500,00. Dengan
demikian, Kuku Bima memungkinkan memperoleh pelanggan yang lebih banyak 2.3.3. Distribusi
Perusahaan Jamu Sido Muncul beruntung karena telah memiliki jaringan distributor yang luas dan kuat sebelum Kuku Bima Ener-G diluncurkan.
Jumlahnya di Pulau Jawa saja mencapai 60 distributor, yang memiliki ketangguhan karena sudah bekerjasama hampir 34 tahun lamanya. Para distributor
ini juga merupakan mantan-mantan selesmen yang telah teruji keuletannya dalam memasarkan produk. Selain itu Sido Muncul juga dibantu pemasarannya oleh
sekitar 150.000 pedagang jamu dimana 120.000 merupakan pedagang jamu gendong dan 30.000 lagi merupakan depot jamu seduh. Wibowo, 2005 ; 46.
Dampaknya adalah dari segi distribusinya Place, Kuku Bima Ener-G akan mudah sekali didapat oleh pelanggannya. Produk ini telah tersalur di berbagai
tempat, baik itu warung, toko, swalayan, bahkan warung bubur kacang hijau burjo pun menyediakan Kuku Bima. Distributor unik dari Kuku Bima adalah
para pedagang jamu. Jumlah pedagang ini cukup banyak sehingga di daerah- daerah sangat terpencil pun dapat terjangkau. Akibatnya, pelanggan pun mendapat
kemudahan untuk memperolehnya. Produk Kuku Bima Ener-G juga diuntungkan dengan perlakuan kurang
baik yang diterima oleh para distributor sebuah produk pesaingnya yang sedang merajai pasar. Produk pesaing tersebut terkesan jual mahal dan kurang melayani
dengan baik kebutuhan-kebutuhan dari para distributor. Kesempatan ini dipergunakan Kuku Bima Ener-G dengan memberikan pelayanan yang baik
kepada para distributor yang sedang “sakit hati” terhadap sistem distribusi produk pesaing. Strategi yang dilakukan Kuku Bima Ener-G adalah dengan memberikan
hadiah langsung berupa sejumlah barang seperti emas bagi distributor yang mengambil dan menjual Kuku Bima Ener-G dalam jumlah tertentu.
Selain mengandalkan distributor, pemasaran produk Kuku Bima Ener-G pada masa awal juga tidak bisa dilepaskan dari kegigihan Irwan Hidayat selaku
Direktur PT. Sido Muncul untuk terjun langsung ke pasar-pasar tradisional. Bersama-sama endorser Iklan Kuku Bima Ener-G yakni Donny Kusuma dan
Rieke Diah Pitaloka, Irwan Hidayat menyapa para pedagang di pasar dan tak segan-segan meminta bantuan mereka untuk memasarkan Kuku Bima Ener-G.
Irwan Hidayat cukup beruntung karena Rieke Diah Pitaloka yang ketika itu sangat
terkenal sebagai tokoh Oneng dalam Sinetron Komedi Bajaj Baijuri dengan rendah hati dan kehangatan bersedia menyapa setiap orang yang ada di pasar-
pasar yang dikunjunginya. Rieke juga tak segan-segan bersalaman meski dalam kondisi tangan para pedagang di pasar tradisonal yang berbau. Wibowo, 2005;
46
2.3.4. Promosi