ANALISIS SHIFT SHARE
Perhitungan KPP PDRB Jawa Timur
Pada tahap pertama dilakukan analisis KPP Provinsi Jawa Timur pada seluruh sector. Adanya Perhitungan KPP ini nantinya akan dibandingkan dengan KPPW Kabupaten Pasuruan sehingga dapat ditarik kesimpulan laju pertumbuhan dan daya saing sektor. Tabel 4. 4 Perhitungan KPP PDRB Jawa Timur
No Sektor
KPP (+/-)
Keterangan
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh 1 Pertanian
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
2 Pertambangan
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
3 Industri Pengolahan
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
6 Perdagangan, Hotel dan
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh Restoran
cepat
Pengangkutan dan Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh dan Jasa Perusahaan
8 Keuangan, real estate
cepat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Perhitungan KPPW PDRB Kabupaten Pasuruan
Selanjutnya yakni dilakukan analisis KPPW untuk mengetahui daya saing setiap sector dalam PDRB di Kabupaten Pasuruan terhadap Provinsi Jawa Timur. Tabel 4. 5 Perhitungan KPPW PDRB Kabupaten Pasuruan
No
Sektor
KPPW (+/-)
Keterangan
1 Pertanian
Tidak Mempunyai Daya Saing 2 Pertambangan
Tidak Mempunyai Daya Saing 3 Industri Pengolahan
Mempunyai Daya Saing 4 Listrik, Gas dan Air Bersih
Mempunyai Daya Saing 5 Bangunan
Mempunyai Daya Saing 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
Mempunyai Daya Saing 7 Pengangkutan dan Komunikasi
Mempunyai Daya Saing 8 Keuangan, real estate dan Jasa Perusahaan
Mempunyai Daya Saing 9. Jasa-Jasa
Tidak Mempunyai Daya Saing Sumber : Hasil Analisis, 2016
Gambar 4. 1 Interpretasi KPP dan KPPW seluruh sector PDRB
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Berdasarkan hasil analisis KPP dan KPPW seluruh sector mengindikasikan: Sektor bangunan, perdagangan, Hotel dan restoran, pengangkutan dan telekomunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan Tumbuh cepat dan memiliki daya saing keunggulan
komparatif Sektor Industri Pengolahan, Listrik, gas dan air bersih tumbuh lambat namun mempunyai daya
saing keunggulan komparatif Sektor pertanian, pertambangan dan jasa jasa tumbuh lambat dan tidak memiliki daya saing keunggulan komparatif
Perhitungan PB PDRB Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Pasuruan
Perhitungan PB dilakukan dengan melakukan penjumlahan antara KPP dan KKPW untuk selanjutnya dibandingkan dengan hasil SLQ untuk mengetahui sector unggulan, berkembang, potensial dan tertinggal. Tabel 4. 6 Perhitungan PB PDRB Jawa Timur dan Kabupaten Pasuruan
1 Pertanian -27.99 2 Pertambangan
-25.52 3 Industri Pengolahan
-6.26 4 Listrik, Gas dan Air Bersih
5.48 5 Bangunan
7.16 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
22.2 7 Pengangkutan dan Komunikasi
27.70 8 Keuangan, real estate dan Jasa Perusahaan
6.63 9. Jasa-Jasa
-14.10 Sumber : Hasil Analisis, 2016
Gambar 4. 2 Interpretasi PB Seluruh Sektor Provinsi Jatim dan Kabupaten Pasuruan
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Berdasarkan hasil analisis perbandingan PB dengan SLQ di semua sector PDRB menghasilkan : • Sektor Berkembang yakni : Bangunan Perdagangan, Hotel dan restoran, Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan • Sektor Unggulan : Listrik, Gas dan Air Bersih
• Sektor Potensial : industri pengolahan, pertanian dan jasa jasa • Sektor tertinggal : pertambangan
Berdasarkan Hasil Perhitungan LQ, diketahui bahwa sector basis di Kabupaten Pasuruan yakni sector Pertanian. Maka, fokusan perhitungan Shift Share yang dilakukan focus pada sector Pertanian untuk mengetahui sub sector unggulan.
Perhitungan KPP Sub Sektor Pertanian Jawa Timur
Sektor pertanian merupakan salah satu sector basis di Kabupaten Pasuruan, adanya perhitungan KPP difokuskan pada sub sector pertanian untuk melihat pertumbuhan masing masing subsektornya. Tabel 4. 7 Perhitungan KPP Sub Sektor Pertanian Jawa Timur
No Sektor
KPP (+/-)
Keterangan
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh 1 Tanaman Bahan Pangan
cepat
2 Tanaman Perkebunan
Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh lambat
Peternakan dan Hasil- Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh 3 Hasilnya
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
4 Kehutanan
lambat Spesialisasi dalam sektor yang secara nasional tumbuh
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Perhitungan KPPW Sub Sektor Pertanian Kabupaten Pasuruan
Perhitungan KPPW didasarkan atas data PDRB Sub Sektor Pertanian yakni Tanaman Bahan Pangan, Tanaman Perkebunan, Peternakan dan Hasil-Hasilnya, Kehutanan serta Perikanan di Kabupaten Pasuruan untuk melihat sub sector yang mempunyai daya saing dan yang tidak mempunyai daya saing. Tabel 4. 8 Perhitungan KPPW Sub Sektor Pertanian Kabupaten Pasuruan
No
Sektor
KPPW (+/-)
Keterangan
1 Tanaman Bahan Pangan
Tidak Mempunyai Daya Saing 2 Tanaman Perkebunan
Mempunyai Daya Saing
3 Peternakan dan Hasil-Hasilnya
Mempunyai Daya Saing
4 Kehutanan
Tidak Mempunyai Daya Saing 5 Perikanan
Mempunyai Daya Saing
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Gambar 4. 3 Interpretasi KPP dan KPPW Sub Sektor Pertanian
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Berdasarkan hasil analisis KPP dan KPPW sub sector pertanian didapatkan hasil berupa: • Subsektor Tanaman Perkebunan, peternakan dan hasil hasilnya,serta perikanan tumbuh lambat namun memiliki daya saing keunggulan komparatif • Subsektor tanaman bahan pangan dan kehutanan tumbuh cepat namun tidak memiliki daya saing keunggulan komparatif
Perhitungan PB Sub Sektor Pertanian Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Pasuruan
Perhitungan PB Sub sector pertanian merupakan penjumlahan KPP dan KPPW Sub Sektor Pertanian di PDRB Jawa Timur dan Kabupaten Pasuruan dimana nantinya akan dibandingkan dengan SLQ Subsektor Pertanian dan akan diketahui Subsektor pertanian Unggulan, Berkembang, Potensial dan tertinggal.
Tabel 4. 9 Perhitungan PB Sub Sektor Pertanian Jawa Timur dan Kabupaten Pasuruan
No
Sub Sektor
PB
36.47
1 Tanaman bahan pangan
2 Tanaman perkebunan -49.71
3 Peternakan dan hasil-hasilnya -43.67
4 Kehutanan -7.53
5 Perikanan -40.09
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Gambar 4. 4 Interpretasi PB dan SLQ Sub Sektor Pertanian
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Berdasarkan Hasil analisis PB dan SLQ Sub Sektor pertanian didapatkan hasil berupa: • Sub Sektor Unggulan : tanaman bahan makanan
• Sub Sektor Potensial : Perikanan • Sub Sektor Berkembang : Tanaman Perkebunan • Sub Sektor Tertinggal : Peternakan dan Hasilnya serta kehutanan.
Berdasarkan hasil analisis SLQ dan Shift share yang telah dilakukan pada tingkat sector dan subsector, pengembangan ekonomi di wilayah Kabupaten Pasuruan diarahkan pada pengembangan sector Pertanian dengan subsector Tanaman Bahan Pangan. Adanya hasil analisis ini sesuai dengan arahan pengembangan Ekonomi Wilayah sebagaimana tercantum dalam RTRW Kabupaten Pasuruan.
Namun, dalam pengembangan sector pertanian, subsector tanaman bahan pangan ini perlu dilakukan pengembangan dan perbaikan dikarenakan pertumbuhan sector pertanian yang lambat dan daya saing rendah. Adanya usaha pengembangan sector pertanian, subsector tanaman bahan pangan perlu dikembangkan berdasarkan komoditas utama/basis di Kabupaten Pasuruan yang dianalisis dengan analisis SLQ Komoditas dan dikembangkan dengan konsep Agropolitan.
30
31
32
33
34