ANALISIS DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega16

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega16 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan atau baterai 9V. Kaki 40 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 20 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 40 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 40 sebesar 4,85 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega16, program yang diberikan adalah sebagai berikut:

#include <mega16a.h> #include <delay.h> #include <stdio.h>

while (1) {

// Place your code here PORTC=0x00; Delay_ms(1000); PORTC=0xFF; Delay_ms(1000);

Pada pengujian ini dikarena pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming ) mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada mikrokontroler dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATMega16A dan pemrograman dapat berjalan dengan baik, seperti contoh berikut ini :

Gambar 4.1 Pengujian Mikrokontroler

4.2 Pengujian Sensor Gas MQ-135

Rangkaian sensor ini telah diuji di beberapa tempat yang menunjukkan tingkat kualitas udara di daerah tersebut. Pengujian dilakukan dengan pendeteksian gas CO 2 di udara. Data yang di peroleh adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1. Data Pendeteksian Gas CO 2 di Udara Waktu

No. Satuan (ppm)

CO 2 ref (ppm)

LED Indikator Status

Bersih Rata-Rata

Tabel 4.2 Data Pendeteksian Asap Rokok

No. Satuan (ppm)

Waktu (sekon)

LED Indikator

Tercemar Rata-rata

Tabel 4.3 Data Pendeteksian Kertas yang dibakar

No. Satuan (ppm)

Waktu (sekon)

LED Indikator

Tercemar Rata-rata

Dari hasil pengujian (tabel 4.1) yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa kualitas udara dari beberapa pengujian berbeda-beda. ini dibuktikan dengan satuan ppm (part per million). Pembacaan sensor juga dipengaruhi oleh waktu kerja sensor tersebut. Sensor akan membutuhkan waktu yang relatif untuk menyetabilkan tegangan dan kondisi sensor.

Berdasarkan pada tabel 2.1 komposisi udara bersih (Sumber : Environmental Chemistry, Air and Water Pollution) dapat dilihat bahwa untuk menentukan suatu lingkungan berstatus bersih ambien untuk gas CO 2 sebesar 314 ppm. Sedangkan pada hasil pengujian pada tabel 4.2 dan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa konsentrasi asap rata-rata sebesar 737,2 ppm dan konsentrasi asap rokok rata-rata sebesar 656 ppm dengan kondisi LED merah yang menyatakan udara tercemar. Maka, dapat disimpulkan bahwa asap dari kertas yang dibakar lebih berbahaya dibandingkan dengan asap rokok. Cara kerja sensor :

Dapat di simpulkan bahwa cara kerja sensor ini mendeteksi gas yang akan menimbulkan tegangan berbentuk sinyal selanjutnya di baca oleh mikrokontroller guna di konversi ke kode ASCII selanjutnya data di kirim ke PC melalui serial port dan di tampilkan di LCD.

Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan menggabungkan semua peralatan ke dalam sebuah system yang terintegrasi. Tujuannya untuk mengetahui bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja sesuai yang diharapkan, lalu diberi arus melalui baterai 9V yang dihubungkan ke IC regulator sehingga menghasilkan tegangan sebesar 5 volt diteruskan ke rangkaian system minimum dan sensor.

Data hasil pengukuran, Pada data ini terdapat perbedaan antara data yang didapat dari nilai yang tertera dengan data yang dihasilkan oleh alat, dimana data yang dihasilkan oleh alat memiliki % deviasi = hal ini dapat dilihat dari hasil analisis yang diperoleh :

 Untuk Kesalahan Pendeteksian Gas CO 2 di Udara

1. Untuk 325 ppm

% kesalahan = x 100 % = 3,58 %

2. Untuk 316 ppm

% kesalahan = x 100 % = 5,09 %

3. Untuk 299 ppm

% kesalahan = x 100 % = 4,77 %

4. Untuk 323 ppm

% kesalahan = x 100 % = 2,86 %

5. Untuk 324 ppm

324 − 314

% kesalahan = x 100 % = 3,18 %

314

Rata - rata kesalahan = persen total keseluruhan x 100 %

4.3 Pengujian Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) 2x16 Pengetesan ini bertujuan untuk mengetahui LCD tersebut dapat berfungsi menampilkan pesan-pesan sesuai dengan proses yang dibuat. Listing program pengetesan LCD : lcd_gotoxy(0,0);

lcd_putsf("maulana Metrologi"); delay_ms(3000); lcd_clear();

Perintah di atas menampilkan teks "maulana Metrologi". Program diatas dapat di compile dengan C-Compiler CodeVision AVR. Dengan tertampilnya teks yang dibuat tersebut dapat dikatakan LCD bekerja dengan baik.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Kualitas hasil penelitian dosen universitas islam negeri (uin) syarif hidayatullah jakarta

4 70 107

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung

27 142 115

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

Prosedur Pelaporan Surat Pemberitahuan Pajak Pengahsilan (SPT PPn) Dengan Menggunakan Elektronik Surat Pemberitahuan (E-SPT PPn 1111) Pada PT. INTI (Persero) Bandung

7 57 61